You are on page 1of 42

LAPORAN KASUS

STROKE ISKEMIK

Oleh
Intan Lismayanti
Zulfanizar

Pembimbing: dr. Ervina Susanti


Harahap, Sp.S
1
LAPORAN KASUS

• IDENTITAS

Nama : Fuji Prastyo


Umur : 55 tahun
Jelis kelamin : laki-laki
Alamat : Paya Raja
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 24 Desember 2015
ANAMNESIS
Diperoleh dari alloanamnesa

Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke RSUD langsa dengan keluhan
kelemahan anggota gerak kanan. Keluhan dirasakan
pasien sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengatakan kelemahan anggota gerak yang dirasakan
timbul secara tiba-tiba. Selain itu pasien juga
mengeluhkan ada mual, muntah tidak ada, nyeri kepala
tidak ada, demam tidak ada, BAK dan BAB dalam batas
normal.
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Hipertensi (+), Diabetes Melitus (+)

Riwayat Penyakit Keluarga


Disangkal

Riwayat Penggunaan Obat-obatan:


Glukodex
ANAMNESA SISTEM
• Sistem serebrospinal : DBN
• Sistem kardiovaskular : DBN
• Sistem respirasi : DBN
• Sistem gastrointestinal : Mual (+) Muntah (-)
Nyeri ulu hati (-)
• Sistem muskuloskletal : Lemah anggota gerak
sebelah kanan (+)
• Sistem integumentum : DBN
• Sistem urogenital : DBN
RESUME ANAMNESIS

Os datang ke RSUD langsa pada tanggal 24


Desember 2015 dengan keluhan kelemahan
anggota gerak kanan. Keluhan dirasakan
pasien sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien mengatakan kelemahan
anggota gerak yang dirasakan timbul secara
tiba-tiba. Selain itu pasien juga mengeluhkan
ada mual.
DIAGNOSA SEMENTARA
• Diagnosis klinis : Hemiparesis dextra
• Diagnosis topis : Hemisfer Sinistra
• Diagnosis etiologis : Stroke iskemik e.c dd
- Stroke hemoragik
- Brain neoplasma
PEMERIKSAAN FISIK
I. Status Generalisata
BB : 60 kg
TB : 160 cm
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7 ᵒC
Tekanan darah : Kanan : 150 /80 mmHg
Kiri : 150/ 80 mmHg
Denyut nadi : Kanan : 80x/menit
Kiri : 80x/menit
Keadaan umum : Baik
Status gizi : Baik

Paru-paru
Inspeksi : Fusiformis, simetris, retraksi (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea
midklavikularis sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS III linea parasternalis dextra
Batas kiri: ICS V midklavikularis sinistra
Auskultasi : M2>M1, P2 >P1, A1>A2, murmur(-), gallop S3 (-)

Abdomen
Inspeksi : Simetris, tidak terdapat penonjolan,venektasi (-)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : Tympani seluruh regio abdomen
Auskultasi : Peristaltik (+) normal

Hepar : Tidak teraba


Lien / Splen : Tidak teraba
Status Neurologis
Kesadaran kualitatif : Compos Mentis
Kesadaran kuantitatif : GCS ( E4V5M6 )
Tingkah laku : Baik
Perasaan hati : Baik
Orientasi : Tempat (baik),Waktu (baik), Orang (baik)
Jalan pikiran : Baik
Kecerdasan : Baik
Daya ingat kejadian : Baru ( baik ), lama (baik)
Kemampuan bicara : Baik
Sikap tubuh : Normal
Cara berjalan : Kurang baik
Gerakan abnormal : Tidak ada
Kepala : Bentuk (normochepali), Ukuran (normal), Pulsasi
(-) Nyeri tekan (-), Bising (-)
Leher : Normal, Kaku kuduk (-), Bentuk vertebra (normal),
Nyeri tekan vertebra (-), pulsasi (-), Bising karotis
(-), Bising subklavia(-), Lhermitte (-), Nafziger (-),
Valsava, Brudzinski (-)
NERVUS CRANIALIS
N.I (Olfaktorius)
KANAN KIRI
Daya pembau TDP TDP

N.II (Optikus)
KANAN KIRI
Daya penglihatan Baik Baik
Pengenalan warna Baik Baik
Medan penglihatan DBN DBN

N.III (Okulomotorius)
KANAN KIRI
Ptosis - -
Gerak mata ke medial DBN DBN
Gerak mata ke atas DBN DBN
Gerak mata ke bawah DBN DBN
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil Bulat Bulat
Refleks cahaya langsung + +
Refleks cahaya tak langsung + +
Refleks akomodatif TDP TDP
Strabismus divergen - -
Diplopia - -
N.IV (Troklearis)
KANAN KIRI
• Gerak mata ke medial DBN DBN
• Strabismus konvergen - -
• Diplopia - -

N.V (Trigeminus)
KANAN KIRI
• Mengigit + +
• Membuka mulut + +
• Sensibilitas muka atas + +
• Sensibilitas muka tengah + +
• Sensibilitas muka bawah + +
• Refleks kornea TDP TDP
• Refleks bersin TDP TDP
• Refleks masseter + +
• Refleks zigomaticus - -
• Trismus - -
N.VI (Abdusen)
KANAN KIRI
• Gerak mata ke lateral + +
• Strabismus konvergen - -
• Diplopia - -

N.VII (Fasialis)
KANAN KIRI
• Kerutan dahi + +
• Kedipan mata + +
• Lipatan naso labial + +
• Sudut mulut + +
• Mengerutkan dahi + +
• Mengerutkan alis + +
• Menutup mata + +
• Meringis +
• Menggembungkan pipi + +
• Bersiul -
• Tik fasialis - -
• Lakrimasi - -
• Daya kecap lidah 2/3 depan TDP TDP
• Refleks glabela TDP
• Tanda Myerson TDP TDP
• Tanda chovstek TDP TDP
N.VIII (Akustikus)
KANAN KIRI
• Mendengar suara berbisik + +
• Mendengar suara arloji + +
• Tes rinne TDP TDP
• Tes weber TDP TDP
• Tes schwabach TDP TDP

N.IX (Glosofaringeus)
KANAN KIRI
• Arkus faring TDP
• Daya kecap lidah
• 1/3 belakang TDP TDP
• Refleks muntah TDP TDP
• Sengau TDP TDP
• Tersedak TDP TDP
N.X (Vagus)
KANAN KIRI
• Arkus faring TDP
• Nadi + +
• Bersuara +
• Menelan +

N.XI (Aksesorius)
KANAN KIRI
• Memalingkan kepala + +
• Sikap bahu DBN DBN
• Mengangkat bahu DBN DBN
N.XII (Hipoglosus)
KANAN KIRI
• Sikap lidah Tidak ada atrofi, pelo/cadel
• Artikulasi jelas Jelas
• Tremor lidah - -
• Menjulurkan lidah DBN
• Kekuatan lidah + +
• Trofi otot lidah Eutrofi Eutrofi
• Fasikulasi lidah -
Badan
• Trofi otot punggung (eutrofi), Trofi otot dada (eutrofi)
• Nyeri membungkukkan badan (-)
• Palpasi dinding perut : nyeri tekan (-)
• Kolumna vertebralis : bentuk (normal), gerakan
(DBN), nyeri tekan (-)
• Refleks dinding perut : kanan (normal), kiri (normal)
• Refleks kremaster (TDP), Alat kelamin (TDP)
Anggota Gerak Atas
Inspeksi Kanan Kiri
Drop hand - -
Pitcher’s hand - -
Warna kulit Sawo matang Sawo matang
Claw hand - -
Kontraktur - -

Palpasi : Tidak dijumpai kelainan


Lengan atas Lengan bawah Tangan
Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri
• Gerakan T B T B T B
• Kekuatan 2 5 2 5 2 5
• Tonus Baik Baik Baik Baik Baik
Baik
• Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Sensibilitas
• Nyeri - - - - - -
• Taktil + + + + + +
• Posisi Normal Normal Normal Normal Normal
Normal
• Vibrasi TDP
Bicep Tricep Radius Ulna
Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri
Reflek +2 + +2 +2 +2 +2 +2
+2
fisiologis

Perluasan - - - - - - - -
reflek

Reflek patologis (babinsky) + -


• ` Tungkai atas Tungkai bawah Kaki
• Kanan Kiri Kanan
Kiri Kanan Kiri
• Gerakan T B T B
T B
• Kekuatan 2 5 2 5
2 5
• Tonus Baik Baik Baik Baik Baik
Baik
• Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Eutrofi

• Sensibilitas
• Nyeri - - - - - -

• Taktil + + + + + +
• Posisi Normal Normal Normal Normal Normal Normal
• Vibrasi TDP

• Patella Achiles
• Kanan Kiri Kanan
Kiri
• Reflek fisiologis +2 +2 +2 +2
• Perluasan reflek - - - -

• Refleks patologis KANAN KIRI
• Babinsky + -
• Chadock - -
• Oppenheim - -
• Gordon - -
• Schaffner - -
• Gonda - -
• Bing - -
• Rossolimo - -
• Mendel - -
• Bechtrew - -
• Laseque - -
• O’connel - -
• Patrick - -
• Kontrapatrick - -
• Gaenslen - -
• Brudzinki II - -
• Guilan - -
• Edelman - -
• Kernig - -
• Klonus paha - -
• Klonus kaki - -
Koordinasi, langkah, dan keseimbangan
• Cara berjalan (TDP),Tes Romberg (TDP), Ataksia (TDP)
• Disdiadokokinesis(-), Reboud Phenomen (TDP),
Nistagmus ( -/-)
• Dismetri : tes telunjuk hidung (-), tes hidung-telunjuk-
hidung (-)
• Tes telunjuk-telunjuk (-)
• Gerakan abnormal : tremor(-), khorea(-), balismus (-),
atetose(-)

Fungsi Vegetatif
• Miksi : inkontinensia urin (-), retensi urin (-), anuria (-),
poliuria (-)
• Defekasi : inkontinensia alvi (-), retensi alvi (-), ereksi (TDP)
RESUME PEMERIKSAAN
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4M6V5
• Tanda vital : TD : 140/90 mmhg
HR : 70x/i
RR : 20x/i
T : 37,0 C

Kanan Kiri
• Gerakan : TB B
TB B
• Kekuatan motorik : 222 555
222 555
• Refleks fisiologis : +2+2 +2 +2
+2 +2 +2 +2
• Refleks patologis : Babinsky (+) -
• Siriraj Stroke Score : (2.5 x 0) +(2 x0) +(2x1) +(0,1 x 90 ) + (3 x 0) – 12 = -1

Kesan : Stroke Iskemik


DIAGNOSA AKHIR
• Diagnosis klinis : Hemiparesis dextra
• Diagnosis topis : Hemisfer Sinistra
• Diagnosis etiologis : Stroke Iskemik e.c dd
- Stroke hemoragik
- Brain neoplasma

PENATALAKSANAAN
• IVFD Asering 20gtt/i
• Inj. Citicholine 500 mg/12 jam
• Inj. Piracetam 3 mg/6 jam
• Clobazam 10 mg 0-0-1
• Clopidogrel 75 mg 1x1
• Interhistin 2x1
PROGNOSIS
Death : Dubia at bonam
Disease : Dubia at bonam
Disability : Dubia at bonam
Discomfort : Dubia at bonam
Dissatisfaction : Dubia at bonam
Destitution : Dubia at bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

• Stroke adalah gejala atau tanda gangguan fungsi


otak fokal maupun global yang terjadi secara tiba-
tiba dan berlangsung progresif atau menetap atau
berakhir dengan kematian tanpa penyebab lain
selain gangguan vaskular, tanpa didahului trauma
atau infeksi.

• Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau


kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya
aliran darah ke otak sehingga menganggu
kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak.
Etiologi

a. Trombosis cerebri Terjadi pada pembuluh darah


yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan
iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan
edema dan kongesti disekitarnya

b. Emboli  terjadi karena adanya penyumbatan


pada pembuluhan darah otak oleh bekuan darah,
lemak, dan udara
Epidemiologi

• Di negara industri penyakit stroke umumnya


merupakan penyebab kematian No 3 pada kelompok
usia lanjut setelah penyakit jantung dan kanker. Di
Indonesia stroke merupakan salah satu penyebab
kematian dan kecacatan neurologis yang utama.
Patofisiologi

Berkurangnya aliran
Tersumbatnya darah ke otak + peningkatan
p.darah intrakranial tekanan darah
akut (Normal: 50ml/ kronis
100gr otak/ i)

Sel membran dan Meningkatkan


fungsi sel terganggu autoregulasi

32
Tanda dan Gejala

Gejala Klinik Fokal menurut Luas Lesi

• Gangguan motorik : Hemiparesis, paraparesis, quadriparesis,


disfagia, ataksia
• Gangguan berbahasa/berbicara : Disfasia, disgrafia, diskalkuli,
disartria
• Gangguan sensibilitas :Somatosensorik (hemisensoris)
• Visual ( hemianopsia, quadrantanopsia, bilateral blindness,
diplopia, amaurosis fugax pada TIA)
• Gangguan vestibuler : vertigo
• Gangguan tingkah laku/kognitif : disfungsi visuospasial,
amnesia
Gejala klinik non fokal (global)
• Paralisis dan/atau hipestesi bilateral
• Light-headedness
• Faintness
• Black-out (dengan gangguan kesadaran, dengan/tanpa
gangguan penglihatan)
• Inkontinensio urine
• Bingung (confuse)
• Gejala lainnya : vertigo, tinitus, disfagia, disartria, diplopia,
ataksia
Gejala klinis berdasarkan letak lesi

1. Gejala klinik sistem karotis :


• Disfungsi motorik berupa hemiparese kontralateral, pada
umumnya parese motorik saraf otak sejajar/ipsilateral dengan
parese ekstremitas, lainnya disartria.
• Disfungsi sensorik berupa hemihipestesi kontralateral, hipestesi
saraf otak sejajar dengan hipestesi ekstremitas, dapat juga
berupa parestesia.
• Gangguan visual berupa hemianopsia homonim kontralateral
(pada TIA dapat berupa amaurosis fugax).
• Gangguan fungsi luhur, seperti afasia (gangguan berbahasa,
bila lesi pada hemisfer dominan, umunya hemisfer kiri), agnosia
(lesi pada hemisfer non dominan).
2. Gejala klinik sistem vertebrobasiler:
• Disfungsi motorik berupa hemiparese alternans yaitu parese
motorik saraf otak tidak sejajar/kontralateral dengan parese
ekstremitas, lainnya disartria.
• Disfungsi sensorik berupa hemihipestesi alternans yaitu
hipestesi saraf otak tidak sejajar dengan hipestesi ekstremitas.
• Gangguan visual berupa hemianopsia homonim, satu atau dua
sisi lapang pandang, buta kortikal (terkenanya pusat
penglihatan di lobus oksipitalis)
• Gangguan lainnya berupa gangguan keseimbangan, vertigo
dan diplopia.
Faktor Resiko

• Hipertensi
• Penyakit kardiovaskuler
• Kolesterol tinggi
• Obesitas
• Diabetes Melitus
• Merokok
Klasifikasi

• Transient Ischemic Attack (TIA)


• Trombosis Serebri
• Emboli Serebri

38
Diagnosa

• Anamnesis, terutama mengenai gejala awal, waktu


awitan, aktivitas penderita saat serangan, gejala lain
seperti nyeri kepala, mual, muntah, rasa berputar,
kejang, cegukan, gangguan visual, penurunan
kesadaran, serta faktor resiko stroke (hipertensi,
diabetes, dan lain-lain).

• Pemeriksaan fisik, meliputi penilaian respirasi,


sirkulasi, oksimetri, dan suhu tubuh. Pemeriksaan
kepala dan leher, torak (jantung dan paru),
abdomen, kulit dan ektremitas.

39
• Pemeriksaan neurologis dan skala stroke.
Pemeriksaan neurologis terutama pemeriksaan saraf
kranialis, rangsang selaput otak, sistem motorik,
sikap dan cara jalan, refleks, koordinasi, sensorik
dan fungsi kognitif. Skala stroke yang dianjurkan
saat ini adalah NIHSS (National Institutes of Health
Stroke Scale).

• Pemeriksaan Penunjang. Semua pasien dengan


suspek stroke akut harus dilakukan beberapa
pemeriksaan seperti pemeriksaan laboratorium
darah, foto thorak, elektrokardiogram (EKG),
pencitraan otak (CT scan atau MRI)
40
Penatalaksanaan

• Terapi Umum
– Stabilisasi jalan napas dan pernapasan
– Stabilisasi Hemodinamik
– Pengendalian Peninggian Tekanan Intrakranial
– Pengendalian Kejang
• Terapi Khusus
– Pengobatan terhadap hipertensi pada stroke iskemik akut
– Pemberian terapi trombolisis
– Pemberian obat-obatan neuroprotektan
• Rehabilitasi
Mencegah terjadinya komplikasi stroke dan memaksimalkan
fungsional seperti perawatan di unit stroke dan lain-lain

41
Prognosis

You might also like