You are on page 1of 54

PROBLEMATIKA PIS-PK

DISAMPAIKAN DALAM PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS


April 2019

OLEH: Dr. Octoviana Carolina


2
OUTLINE
1 PENDAHULUAN

2 KEBIJAKAN PP NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTAMG SKN

KEBIJAKAN PMK NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG


3 PUSKESMAS

KEBIJAKAN PMK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PIS-


4 PK

5 PELAKSANAAN INTEGRASI KPLDH – PIS PK

6 PROBLEMATIKA PIS-PK (KPLDH)


PELAYANAN
3 UNTUK ORANG
SEHAT
ATAU SAKIT
MENGELUH SAKIT
(30%)
SELFCARE (42%) YANKES
(58%)

FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
MENJAGA TETAP SEHAT dan
DITINGKATKAN PUSKESMAS FKTPLAIN
DERAJAT KESEHATANNYA
RUMAH SAKIT

MUTU
PARADIGMA SEHAT PELAYANAN
ANUNG UNTUK PENGGERAKAN DKI 2017
4
Kunjungan Keluarga
dan Bonus Demografi

Status kesehatan masyarakat akan


meningkat,
Kunjungan
Angka kesakitan akan turun
Keluarga
sehingga produktivitas masyarakat
akan tinggi

Bonus Demografi
menjadi peluang Emas
karena produktivitas
masyarakat meningkat
2. KEBIJAKAN SKN
SUB SISTEM PELAYANAN KESEHATAN,

UKM PUSKESMAS UKP

JKN, UU NO.234
PEMBANGUNAN TAHUN 2011 TENTANAG BPJS
BERWAWASAN KESEHATAN KELUARGA
PENGUATAN PELAYANAN
PEMBERDAYAAN MASY, SEHAT KESEHATAN
PENDEKATAN KELUARGA
3. PMK No.75 Tahun 2014
Pasal 1
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.

 Pusat Kesehatan Masyarakat yang


selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
PENGERTIAN UKM-UKP
UKM adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan sasaran
keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

UKP adalah suatu kegiatan dan/atau


serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
 Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.

 Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang


diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,
mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu
sistem.

 Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu


tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen Puskesmas dalam
mencapai sasaran kegiatannya.
Pasal 2
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang:

 memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat;

 mampu menjangkau pelayanan kesehatan


bermutu

 hidup dalam lingkungan sehat; dan

 memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
10

Permenkes 39 tahun 2016


Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK

Program Tujuan Pendekatan


Indonesia Sehat 3 Pendekatan keluarga
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
dilaksanakan untuk adalah salah satu cara seluruh program di
meningkatkan Puskesmas untuk Puskesmas
derajat kesehatan meningkatkan jangkauan 2. Meningkatkan akses
1 masyarakat sasaran & mendekatkan keluarga terhadap
/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan di yang komprehensif
wilayah kerjanya dengan 3. Mendukung
mendatangi keluarga 4 Integrasi pencapaian SPM
2 Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
UKP & UKM secara Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
berkesinambungan, dengan
diselenggarakan melalui target / fokus keluarga, pelaksanaan JKN
Pendekatan Keluarga berdasarkan data dan 5. Mendukung
10
tercapainya program
informasi dari Profil Kesehatan
Keluarga. indonesia sehat
Pendekatan keluarga yang dimaksud adalah
pengembangan dari kunjungan rumah oleh
Puskesmas dan perluasan dari upaya
Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas), yang
meliputi kegiatan berikut:

 Kunjungan keluarga untuk


pendataan/pengumpulan data profil
kesehatan keluarga dan peremajaan
(updating) pangkalan datanya.

 Kunjungan keluarga dalam rangka promosi


kesehatan sebagai upaya promotif dan
preventif.

 Kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti


pelayanan kesehatan dalam gedung.
Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas
yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan
target keluarga, didasarkan pada data dan informasi dari profil
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA YANG TELAH
DIKUNJUNGI DAN DIINTERVENSI AWAL (2018)

100% DKI JAKARTA PERSENTASE PERINGKAT PERINGKAT


KOTA / KABUPATEN
90% BULAN JULI PROVINSI NASIONAL

80%
PROVINSI Sept OKt KOTA JAKARTA TIMUR 5,725% 1 388
DKI JAKARTA 2,17 % 2,17 %
70% KEPULAUAN SERIBU 3,833% 2 419

60% 2 KOTA JAKARTA UTARA 1,806% 3 464

50% KOTA JAKARTA SELATAN 0,541% 4 484


4 KOTA JAKARTA BARAT 0,146% 5 491
40%
KOTA JAKARTA PUSAT 0,001% 6 498
30%
Di atas rerata
20% provinsi

10% 5.705% 5.725% 3.833% 3.833% 1.806% 1.806% 0.541% 0.541% 0.146% 0.146% 0.001% 0.001%
0%
KOTA JAKARTA KEPULAUAN KOTA JAKARTA KOTA JAKARTA KOTA JAKARTA KOTA JAKARTA
TIMUR SERIBU UTARA SELATAN BARAT PUSAT
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 5 Agustus, 3 September 2018 dan 6 Oktober 2018, Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
PROGRES IMPLEMENTASI PIS-PK DI DKI
JAKARTA HINGGA TAHUN 2018
(data Dinkes DKI melalui aplikasi KPLDH-
PISPK terintegrasi)
PERSENTASE CAPAIAN KELUARGA
YANG DIKUNJUNGI
DKI JAKARTA DATA APLIKASI KPLDH

CAPAIAN KUNJUNGAN KELUARGA PIS-


PK
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KELUARGA PERSENTASE
JUMLAH KELUARGA
KELUARGA YANG
YANG DIKUNJUNGI
DIKUNJUNGI
1 KOTA JAKARTA TIMUR 694.876 165.511 23,8

2 KEPULAUAN SERIBU 5.974 1.032 17,3

3 KOTA JAKARTA SELATAN 489.968 76.415 15,6

4 KOTA JAKARTA PUSAT 248.128 31.941 12,9

5 KOTA JAKARTA BARAT 497.471 53.019 10,7

6 KOTA JAKARTA UTARA 397.364 36.865 9,3

7 DKI JAKARTA 2.333.781 364.783 15,6

Sumber: Hasil Prov DKI Jakarta – Workshop PIS-PK, 27-29 Sept 2018
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)

IKS DKI JAKARTA : 0,339

PERINGKAT PERINGKAT
KOTA / KABUPATEN IKS
PROVINSI NASIONAL

KEPULAUAN SERIBU 0,384 KEPULAUAN SERIBU 0,384 1 3

KOTA JAKARTA TIMUR 0.339 KOTA JAKARTA TIMUR 0,339 2 9

KOTA JAKARTA UTARA 0,291 3 31


KOTA JAKARTA UTARA 0.291

KOTA JAKARTA BARAT -NA- 4 462


KOTA JAKARTA SELATAN N/A
KOTA JAKARTA PUSAT -NA- 5 462

KOTA JAKARTA PUSAT N/A KOTA JAKARTA


-NA- 6 462
SELATAN

KOTA JAKARTA BARAT N/A

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0


Keterangan:
N/A : IKS Provinsi atau Kabupaten/Kota yang belum dapat ditampilkan karena hasilnya belum stabil disebabkan
jumlah kunjungan keluarga di aplikasi KS masih kurang 1 %.

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 7 Juli Mei 2018


CAPAIAN INDIKATOR PIS-PK NASIONAL DAN
DKI JAKARTA HINGGA TAHUN 2018
(data melalui aplikasi KS dan KPLDH-PISPK
terintegrasi)
CAPAIAN 12 INDIKATOR
NASIONAL
95.51%
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 95.51%
94.92%

91.66%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 91.7%
91.69%

90.97%
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 91.0%
89.88%

86.39%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 86.4%
86.69%

86.93%
Pertumbuhan Balita dipantau 86.9%
86.63%

79.40%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 79.4%
79.54%

47.25%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 47.3%
47.81%

44.55%
Keluarga mengikuti program KB *) 44.5%
45.88%

44.35%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 44.4%
44.74%

34.72%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 34.7%
35.17%

23.80%
Penderita hipertensi yang berobat teratur 23.8%
23.97%

15.78%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak… 15.8%
17.08%

0% 20% 40% 60% 80% 100%


RTL : TARGET 12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

INDIKATOR KELUARGA SEHAT BASELINE 2019 2020 2021 2022 2023


Keluarga mengikuti program Keluarga
31,06% 34,17% 37,58% 41,34% 45,47% 50,02%
Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di fasilitas
70,50% 74,03% 77,73% 81,61% 85,69% 89,98%
kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 90,10% 91,00% 91,91% 92,83% 93,76% 94,70%
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 80,67% 82,28% 83,93% 85,61% 87,32% 89,07%
Balita mendapatkan pematauan
88,98% 89,87% 90,77% 91,68% 92,59% 93,52%
pertumbuhan
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan
83,03% 84,69% 86,38% 88,11% 89,87% 91,67%
pengobatan sesuai standar
Penderita hipertensi melakukan
37,43% 39,30% 41,27% 43,33% 45,50% 47,77%
pengobatan secara teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan
59,06% 62,01% 65,11% 68,37% 71,79% 75,38%
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang
59,33% 62,30% 65,41% 68,68% 72,12% 75,72%
merokok
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
79,38% 81,76% 84,21% 86,74% 89,34% 92,02%
Kesehatan Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana air
98,03% 98,08% 98,13% 98,18% 98,23% 98,28%
bersih
Keluarga
Sumber: mempunyai
Hasil Prov DKI Jakarta –akses atau
Workshop PIS-PK, 27-29 Sept 2018
98,38% 98,39% 98,40% 98,41% 98,42% 98,43%
menggunakan jamban sehat
CAPAIAN INDIKATOR DKI JAKARTA
update per tanggal 4 April 2019
(data melalui aplikasi KPLDH-PISPK
terintegrasi)
CAKUPAN IKS DKI JAKARTA

IKS 0,33
Keluarg mempunyai akses atau… …
Keluarga mempunyai akses sarana air… 98.…
Keluarga sudah menjadi anggota… 79.38%
Anggota kelarga tidak ada yang merokok 59.33%
Penderita gangguan jiwa mendapatkan… 59.06%
 Penderita Hipertensi melakukan… 37.43%
Penderita TB Paru mendapatkan… 83.03%
Balita mendapatkan pemantauan… 88.98%
Bayi mendapat ASI eksklusif 80.67%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 90.10%
Ibu melakukan persalinan di fasyankes 70.50%
Keluarga mengikuti KB 31.06%
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%

Sumber: Hasil Prov DKI Jakarta – Workshop PIS-PK, 27-29 Sept 2018
DASAR HUKUM/ KEBIJAKAN
TERKAIT KPLDH
 Surat Keputusan Kepala Dinas Nomor
3977/2015 tentang Penetapan Tim
KPLDH Dinkes Provinsi DKI Jakarta
 Instruksi Kepala Dinas Nomor 860 tahun
2016 tentang Pelaksanaan Workshop
KPLDH
 Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan
Nomor 83/SE/2015 tentang Program
KPLDH
Prinsip program ketuk pintu
layani dengan hati
• Promotif dan Preventif
• Paradigma sehat
• Pertanggungjawaban wilayah
• Kerjasama
• Dokter keluarga/DLP.
• Perawat komunitas.
• Bidan komunitas.
• Berbasis domisili
• Kemandirian keluarga & masyarakat
• Pemerataan
Prinsip kerja operasional ketuk
pintu layani dengan hati
No Prinsip Penjelasan
1 Datangi 1. Menyapa keluarga dengan hati dan
mengenalkan sebagai perawat
2. Mendatangi keluarga rawan atau
kelompok khusus seperti posyandu
2 Dengarkan Mendengarkan keluhan
3 Rawat Merawat anggota keluarga baik sehat
atau sakit
4 Catat Mencatat hal penting dan mendesak
untuk dilaporkan
5 Laporkan Melaporkan kepada instansi terkait
sesuai tanggungjawabnya
Sasaran program ketuk pintu
layani dengan hati
 Setiap penduduk di wilayah DKI Jakarta, termasuk
aspek kesehatan lingkungannya
 AWAL, Lebih utama ;
 Rusunawa
 Kampung deret
 Kampung kumuh dan miskin
 Kampung kumuh dan padat

 SAAT INI, Perluasan wilayah


Pelaksanaan pelayanan
program ketuk pintu layani
dengan hati
A. Individu & keluarga
o Pendataan & pemetaan masalah kesehatan
o Analisa masalah kesehatan
o Penyusunan rencana kerja bersama
o Implementasi ;
 Home visit & skrining
 Home education
 Home health promotion
 Home care & paliatif care
 Home surveilance
 Rujukan kasus
Peran tenaga kesehatan dlm program
ketuk pintu layani dengan hati
 Home visit; Mengunjungi keluarga rawan kesehatan,
termasuk keluarga pasca rawat dari Rumah Sakit;
 Home health promotion; Memberikan informasi agar
keluarga selalu menjalankan perilaku hidup bersih
dan sehat;
 Home education; Memberikan pendidikan
kesehatan, konseling dan pendampingan pada
anggota keluarga pasca rawat;
 Home care; Merawat anggota keluarga yang sakit
termasuk dengan terapi komplementer
(pemanfaatan keaneka-
ragaman hayati), termasuk paliatif care.
 Home surveilance; Memantau penyakit menular &
tidak menular pada keluarga dan kelompok khusus
di masyarakat;
 Refferal; Melakukan rujukan kasus sesuai SOP;
B. Masyarakat/Komunitas
 Kemitraan
 Kerjasama lintas sektor dan program
 Teknologi tepat guna
 Pemberdayaan
Indikator keberhasilan program
ketuk pintu layani dengan hati

• Angka deteksi dini meningkat


• Angka rujukan menurun
• Biaya kuratif semakin kecil
• Tingkat kemandirian keluarga meningkat
• Terlaksananya upaya promotif dan preventif
• Deteksi dini tumbuh kembang anak
• Deteksi kesehatan masyarakat
• Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat
• Meningkatnya usia harapan hidup
KPLDH-PIS PK
KERANGKA KONSEP PENGEMBANGAN
KPLDH-PIS PK
Program Intervensi Efektif Intermediate
Outcome

Angka
Kesakitan
• KPLDH Menurun
• PIS-PK 1.Holistik Indeks Derajat
• Kegiatan 2.Integratif KS Kesehatan
Lain
3.Tematik Akses ke
pelayanan

4.Spasial kesehatan,
dan
kesehatan
lingkungan

37

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah,
1 Hipertensi
2 Diabetes
3 TB
4 Jantung Koroner
5 Stroke
6 Asma
7 Hiperkolesterol
8 Ginjal
9 Kanker
10 ODGJ

PENYAKIT TERBANYAK YANG DITEMUKAN


PENGEMBANGAN PROGRAM
TARGET

2018 2019 2020 2021-2022


Memaksimalkan KPLDH Puskesmas –
pelaksanaan program Pengembangan KPLDH
RS Target Pendataan 50% Pengembangan KPLDH
KPLDH Rujukan UKM
Target Pendataan 30% total penduduk yang Target Pendataan 60%
Sekunder Tersier belum terdata dan 70% total penduduk
jumlah penduduk total
yang belum terdata
Target Pendataan yang belum terdata
40% jumlah total
penduduk yang
belum terdata

Proporsi Keluarga Proporsi Keluarga Proporsi Keluarga Proporsi Keluarga


dengan Indeks dengan Indeks dengan Indeks dengan Indeks
Keluarga Sehat Keluarga Sehat (IKS) Keluarga Sehat (IKS) Keluarga Sehat (IKS)
(IKS) Berkategori Berkategori Sehat Berkategori Sehat Berkategori Sehat
38% 41% 44-47%%
Sehat
35%
ALUR KPLDH

Maksimal dikirim ke sudin


Durasi Maks 1 Minggu Durasi Maks 1 Bulan
tanggal 10

PENDATA PENGINPUT PELAPORAN


AN AN DAN SUDINKES JS
ANALISA

Laporkan kepada PJ
KASUS PERKESMAS,
Kasus CITO REGULER
Masalah
PROGRAM TERKAIT, DINAS
Langsung
Tangani
Kesehatan Kasatpel UKM, dan KESEHATAN
 Intervensi Kepala Puskesmas
Awal Kelurahan (cc
Kapuskec)

TINDAK LANJUT dan


Laporkan kepada Kepala
Puskesmas Kelurahan, FOLLOW UP
Perkesmas, dan PJ Program TERDOKUMENTASI
Terkait
DALAM FAMILY
FOLDER
PENDATAAN

• Tetapkan Sasaran  Baiknya pendataan


dengan sistem “Grebek” oleh tim KPLDH.
• Tetapkan Target  Target tiap Bulan, target
tiap orang perhari berapa KK.
• Tetapkan Koordinator lapangan.
PENGINPUTAN

• Proses Penginputan maksimal 1 MINGGU dari tanggal


pendataan.
• PLAN A : Setelah mendata, tiap anggota KPLDH
menginput sesuai target hariannya.
• PLAN B : Senin – Kamis mendata, Jumat menginput.
• PLAN C : Ditunjuk 1 orang yang bertugas menginput
saja secara bergantian.
PELAPORAN DAN ANALISA
• Laporan dikerjakan setiap bulannya dengan format :
a. Target dan Capaian
b. Indeks Keluarga Sehat
c. Intervensi KPLDH
• Laporan dikirimkan ke sudinkes maksimal tanggal 10, dan sudinkes
mengirim ke Dinas Kesehatan maksimal tanggal 15.
ANALIS
• Data yang dilaporkan ke sudinkes dan Dinas Kesehatan
A adalah data
yang sudah diinput bukan hanya sudah didata.
HASIL TEMUAN KASUS DI LAPANGAN
• KASUS UKP (berbagai keluhan fisik &
psikologis serta sosial yang dirasakan oleh
individu / keluarganya yang memerlukan
penangan yang bersifat individu datau Kasus
keluarga) dengan
tingkat
kemandiri
an I dan II
a. KASUS CITO :
mohon
Langsung ditangani oleh tim KPLDH laporkan
saat mendata kemudian Laporkan ke PJ
Perkesmas
kepada Kepala Puskesmas
Kelurahan dan PJ Program Terkait
untuk Follow Up.
Laporan
rujuk internal
dibuat
b. KASUS REGULAR dalam
bentuk
Intervensi Awal tertulis dan
di arsipkan
• KASUS UKM
Kasus UKM merupakan berbagai keluhan yang
dirasakan oleh sekelompok orang yang tinggal di
suatu komunitas tertentu dan didukung oleh data
dan fakta yang ada serta risiko terjadinya masalah
kesehatan yang berdampak pada komunitas.

INTERVENSI
MMD/penyuluhan
RUJUKAN
/ BERJENJANG
UKBM/inovasi
TINDAK LANJUT

Puskesmas Sudin dan Dinas Kesehatan


• Menetapkan daerah binaan untuk • Menetapkan daerah binaan/binwil di tingkat
pelaksanaan PIS-PK sekaligus monitoring dan Kab/Kota atau Provinsi untuk pelaksanaan PIS-PK
evaluasinya sekaligus monitoring dan evaluasinya
• Menyusun road map untuk total coverage • Menyususn road map untuk total coverage
kepada seluruh keluarga di wilayah kerjanya kepada seluruh serta target perubahan IKS dan
serta target perubahan IKS dan indikator PIS-PK indikator PIS-PK untuk tingkat Kab/Kota atau
Provinsi
• Mengintegrasikan seluruh sumber daya yang
ada untuk mendukung pelaksanaan PIS-PK • Mengintegrasikan seluruh sumber daya yang
ada untuk mendukung pelaksanaan PIS-PK
• Melaksanakan intervensi lanjut secara
terintegrasi guna meningkatkan capaian tiap • Melaksanakan intervensi lanjut secara
program di Puskesmas dan peningkatan IKS terintegrasi guna meningkatkan capaian tiap
program di Puskesmas dan peningkatan IKS
• Berkoordinasi dengan PJ Binwil di Dinas untuk tingkat Kab/Kota atau Provinsi
Kesehatan Kabupaten/Kota terkait hasil
pelaksanaan PIS-PK, monitoring dan evaluasi, • Berkoordinasi dengan PJ Binwil masing-masing
serta masalah yang tidak dapat diselesaikan di terkait hasil pelaksanaan PIS-PK, monitoring dan
tingkat Puskesmas evaluasi, serta masalah yang tidak dapat
diselesaikan di tingkat Kab/Kota atau Provinsi
TANTANGAN/PROBLEMATIKA
PIS PK - KPLDH

 Penetapan target pendataan dan proporsi Indeks


Keluarga Sehat oleh puskesmas
 Monitoring, Analisa dan evaluasi oleh puskesmas
masih jumlah pendataan dan belum sampai pada
intervensi yang berkelanjutan
 Mekanisme rujukan ke program belum terintegrasi
maksimal
 Jumlah tenaga kesehatan dokter, bidan dan
perawat belum sesuai dengan jumlah penduduk
yang dilayani, jangkauan
 Belum ada tenaga gizi, kesehatan lingkungan dan
promosi kesehatan dalam tim KPLDH
TANTANGAN/PROBLEMATIKA
PIS PK - KPLDH

PERMASALAHAN PIS-PK DI PROVINSI DKI


JAKARTA
(1)
• SDM KPLDH / Tim PIS-PK sudah banyak berkurang
• Doble Job, sebagai dokter Poli atau menginput
p-care BPJS.
• Mengundurkan diri dan belum ada pengganti
PERMASALAHAN PIS-PK DI PROVINSI DKI
JAKARTA
(2)
• Target Tim PIS PK / KPLDH antara satu Puskesmas
dengan Puskesmas yang lain berbeda, tergantung
dari kebijakan Kepala Puskesmas Kecamatan,
sebagai contoh
• PKM A target 15 KK / hari / org
• PKM B target 15 org / hari / org.
PERMASALAHAN PIS-PK DI PROVINSI DKI
JAKARTA
(3)• Data KPLDH yang sudah diinput tidak dapat masuk
kedalam aplikasi PIS-PK
 disebabkan perbedaan jenis data inputan. Sudah di
coba untuk di bridging namun hingga saat ini belum
sepenuhnya dpt diinput.

• Data KPLDH yang akan diinput/di-bridging terlalu besar


sehingga tidak bisa masuk ke dalam sistem PISPK, karena
terkendala kapasitas server di Pusdatin Kemenkes.
PERMASALAHAN PIS-PK DI PROVINSI DKI JAKARTA
(4)

• Respon developer program seperti SIKDA OPTIMA


lambat dalam menanggapi keluhan puskesmas, hal
ini sangat terasa karena antara capaian manual,
capaian di program SIKDA OPTIMA dan capaian di
PIS-PK terdapat perbedaan yg signifikan.
PERMASALAHAN PIS-PK DI PROVINSI DKI
JAKARTA
(5)
• Belum ada sistem untuk evaluasi, ketika tim KPLDH
mendapatkan kasus yg perlu dilakukan
pembinaan/perawatan terus menerus oleh petugas
puskesmas lainnya, seperti misalnya kasus PTM, bumil,
gizi, dll.

• Jejaring belum berjalan optimal, contoh KPLDH PKM A


melaporkan ke petugas PKM B, dan TL dari petugas
PKM B belum ada.
HARAPAN
PIS-PK harus dilaksanakan karena akan mendukung
1 tercapainya SPM Bidang Kesehatan
Pelaksanaan PIS-PK harus secara terintegrasi, disemua
2 tingkatan, Puskesmas, Dinkes Kab/kota, Propinsi, Pusat.

3 Melakukan percepatan kunjungan keluarga

Hasil kunjungan keluarga yang telah di analisis dapat


4 digunakan dalam proses perencanaan masalah
kesehatan
Melakukan inovasi dalam memberikan intervensi lanjut
5 dan melakukan monitoring dan evaluasi.
Koordinasi dan kerjasama dengan penanggungjawab
6 bina wilayah secara berjenjang dalam pelaksanaan PIS-
PK

You might also like