Professional Documents
Culture Documents
51-100
51
Seorang wanita berusia 35 tahun, G4P2A1, usia kehamilan 38 minggu
datang ke UGD RS diantar suaminya dengan keluhan perdarahan jalan
lahir sejak 2 jam yang lalu tanpa disertai rasa nyeri. Riwayat kelahiran
sebelumnya normal ditolong bidan. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 16
x/menit, suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TFU 3 cm di
bawah processus xyphoideus. Letak janin lintang, kepala di kiri ibu.
Pemeriksaan inspekulo diperoleh portio normal, vagina normal. Tampak
fluksus di orificium uteri eksterna.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Plasenta akreta
d. Ruptur uteri
e. Abortus imminens
51
Seorang wanita berusia 35 tahun, G4P2A1, usia kehamilan 38 minggu
datang ke UGD RS diantar suaminya dengan keluhan perdarahan
jalan lahir sejak 2 jam yang lalu tanpa disertai rasa nyeri. Riwayat
kelahiran sebelumnya normal ditolong bidan. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 16 x/menit, suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TFU 3
cm di bawah processus xyphoideus. Letak janin lintang, kepala di kiri
ibu. Pemeriksaan inspekulo diperoleh portio normal, vagina normal.
Tampak fluksus di orificium uteri eksterna.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Plasenta akreta
d. Ruptur uteri
e. Abortus imminens
52
Seorang wanita usia 35 tahun, P4A1 dibawa ke UGD RS oleh
keluarganya karena penurunan kesadaran sejak setengah jam
yang lalu. Berdasaran alloanamnesa, pasien melahirkan 3 jam yang
lalu di bidan dengan persalinan spontan, BBL 3000 gram, plasenta
lahir lengkap. Kemudian terjadi perdarahan yang banyak dari jalan
lahir. Pada pemeriksaan klinis didapatkan benjolan keluar dari
kemaluan, dengan permukaan tidak rata, berdarah. Kontraksi
uterus tidak dapat diperiksa.
Apakah penyebab dari perdarahan tersebut?
a. Ibu mengejan terlalu hebat
b. Jumlah anak banyak
c. Penekanan fundus uteri terlalu hebat
d. Plasenta tertahan dalam rahim
e. Tidak diberikan uterotonika
52
Seorang wanita usia 35 tahun, P4A1 dibawa ke UGD RS oleh
keluarganya karena penurunan kesadaran sejak setengah jam
yang lalu. Berdasaran alloanamnesa, pasien melahirkan 3 jam yang
lalu di bidan dengan persalinan spontan, BBL 3000 gram,
plasenta lahir lengkap. Kemudian terjadi perdarahan yang
banyak dari jalan lahir. Pada pemeriksaan klinis didapatkan
benjolan keluar dari kemaluan, dengan permukaan tidak
rata, berdarah. Kontraksi uterus tidak dapat diperiksa.
Apakah penyebab dari perdarahan tersebut?
a. Ibu mengejan terlalu hebat
b. Jumlah anak banyak
c. Penekanan fundus uteri terlalu hebat
d. Plasenta tertahan dalam rahim
e. Tidak diberikan uterotonika
53
Seorang wanita usia 35 tahun, P4A1 dibawa ke UGD RS oleh
keluarganya karena penurunan kesadaran sejak setengah jam
yang lalu. Berdasaran alloanamnesa, pasien melahirkan 3 jam yang
lalu di bidan dengan persalinan spontan, BBL 3000 gram, plasenta
lahir lengkap. Kemudian terjadi perdarahan yang banyak dari jalan
lahir. Pada pemeriksaan klinis didapatkan benjolan keluar dari
kemaluan, dengan permukaan tidak rata, berdarah. Kontraksi
uterus tidak dapat diperiksa.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Atonia uteri
b. Ruptur uteri
c. Retensio plasenta
d. Sisa plasenta
e. Inversio uteri
53
Seorang wanita usia 35 tahun, P4A1 dibawa ke UGD RS oleh
keluarganya karena penurunan kesadaran sejak setengah jam
yang lalu. Berdasaran alloanamnesa, pasien melahirkan 3 jam yang
lalu di bidan dengan persalinan spontan, BBL 3000 gram,
plasenta lahir lengkap. Kemudian terjadi perdarahan
yang banyak dari jalan lahir. Pada pemeriksaan klinis
didapatkan benjolan keluar dari kemaluan, dengan
permukaan tidak rata, berdarah. Kontraksi uterus tidak
dapat diperiksa.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Atonia uteri
b. Ruptur uteri
c. Retensio plasenta
d. Sisa plasenta
e. Inversio uteri
54
Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke UGD RS, dengan
perdarahan masif setelah melahirkan yang dibantu oleh bidan.
Bidan sudah memberi manajemen aktif, tapi perdarahan masih
banyak. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 101 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit,
suhu 36,6oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus besar dan
lembek, jaringan plasenta sudah keluar semua. Tidak ditemukan
adanya trauma.
Apakah penyebab perdarahan masif tersebut?
a. Ruptur uteri
b. Retensio plasenta
c. Laserasi vagina
d. Atonia uteri
e. Kelainan pembuluh darah
54
Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke UGD RS, dengan
perdarahan masif setelah melahirkan yang dibantu oleh
bidan. Bidan sudah memberi manajemen aktif, tapi
perdarahan masih banyak. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 101 x/menit,
frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36,6oC. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan uterus besar dan lembek, jaringan plasenta
sudah keluar semua.Tidak ditemukan adanya trauma.
Apakah penyebab perdarahan masif tersebut?
a. Ruptur uteri
b. Retensio plasenta
c. Laserasi vagina
d. Atonia uteri
e. Kelainan pembuluh darah
55
Seorang perempuan 25 tahun, post partum dibawa ke
IGD karena perdarahan dari jalan lahir. Pasien melahirkan
dibantu oleh bidan, namun plasenta tidak kunjung lahir
setelah satu jam. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 37oC. Pada pemeriksaan fisik
tampak tali pusat di introitus vagina.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus di atas?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Retensio plasenta
d. Atonia uteri
e. Sisa plasenta
55
Seorang perempuan 25 tahun, post partum dibawa ke IGD
karena perdarahan dari jalan lahir. Pasien melahirkan
dibantu oleh bidan, namun plasenta tidak kunjung lahir
setelah satu jam. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit,
suhu 37oC. Pada pemeriksaan fisik tampak tali pusat di
introitus vagina.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus di atas?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Retensio plasenta
d. Atonia uteri
e. Sisa plasenta
56
Seorang perempuan berusia 28 tahun, P2A0 datang ke
Puskesmas dengan keluhan perdarahan aktif dari jalan lahir.
Sebelumnya pasien melahirkan dibantu oleh bidan. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 92
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,9oC. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik, ditemukan adanya robekan jalan lahir
mencapai otot perineum.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Ruptur perineum grade 1
b. Ruptur perineum grade 2
c. Ruptur perineum grade 3A
d. Ruptur perineum grade 3B
e. Ruptur perineum grade 4
56
Seorang perempuan berusia 28 tahun, P2A0 datang ke
Puskesmas dengan keluhan perdarahan aktif dari jalan lahir.
Sebelumnya pasien melahirkan dibantu oleh bidan. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 92
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,9oC. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik, ditemukan adanya robekan jalan lahir
mencapai otot perineum.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Ruptur perineum grade 1
b. Ruptur perineum grade 2
c. Ruptur perineum grade 3A
d. Ruptur perineum grade 3B
e. Ruptur perineum grade 4
ROBEKAN JALAN LAHIR
GRADING
C
A
C
E
R
V
I
X
59
Seorang wanita berusia 35 tahun, P4A1 datang ke RS untuk
papsmear. Pasien sudah rutin pap smear sejak 3 tahun yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,6oC.
Pada pemeriksaan inspekulo saat ini ditemukan nodule multiple
dengan diameter 5 mm sebanyak 4 buah berisi cairan, warna
sama dengan daerah sekitarnya, didapatkan juga erosi kemerahan
di servix.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Ca cervix
b. NIS II-III
c. Servisitis
d. Kista nabothi
e. Kista bartholin
59
Seorang wanita berusia 35 tahun, P4A1 datang ke RS untuk
papsmear. Pasien sudah rutin pap smear sejak 3 tahun yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,6oC.
Pada pemeriksaan inspekulo saat ini ditemukan nodule
multiple dengan diameter 5 mm sebanyak 4 buah berisi
cairan, warna sama dengan daerah sekitarnya,
didapatkan juga erosi kemerahan di servix.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Ca cervix
b. NIS II-III
c. Servisitis
d. Kista nabothi
e. Kista bartholin
60
Seorang perempuan usia 70 tahun, P6A0, datang ke UGD RS
dengan keluhan ada benjolan keluar dari kemaluan. Riwayat
punya 6 orang anak, lahir pervaginam semua. Awalnya benjolan
bisa masuk namun sekarang tidak bisa masuk. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 90 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya benjolan dari jalan lahir.
Apakah diagnosis paling tepat?
a. Prolaps uteri
b. Inversio uteri
c. Haemoroid
d. Mioma uteri
e. Polip servix
60
Seorang perempuan usia 70 tahun, P6A0, datang ke UGD RS
dengan keluhan ada benjolan keluar dari kemaluan. Riwayat
punya 6 orang anak, lahir pervaginam semua. Awalnya
benjolan bisa masuk namun sekarang tidak bisa masuk.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya benjolan dari jalan
lahir.
Apakah diagnosis paling tepat?
a. Prolaps uteri
b. Inversio uteri
c. Haemoroid
d. Mioma uteri
e. Polip servix
61
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan
perut membesar sejak 2 bulan yang lalu. Tidak ada gangguan haid.
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan,
dokter mencurigai tumor kandungan dan dilakukan operasi.
Didapatkan gambaran tumor makroskopis multiple, putih, tidak
ada nekrosis dan perdarahan. Hasil mikroskopis merupakan
jaringan otot polos.
Apakah hormon yang mempengaruhi keadaan di atas?
a. Estrogen
b. FSH
c. Gonadotropin
d. Prolaktin
e. Testoteron
61
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan
perut membesar sejak 2 bulan yang lalu. Tidak ada
gangguan haid. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang
yang dilakukan, dokter mencurigai tumor kandungan dan
dilakukan operasi. Didapatkan gambaran tumor
makroskopis multiple, putih, tidak ada nekrosis dan
perdarahan. Hasil mikroskopis merupakan jaringan otot
polos.
Apakah hormon yang mempengaruhi keadaan di atas?
a. Estrogen
b. FSH
c. Gonadotropin
d. Prolaktin
e. Testoteron
62
Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke dokter
praktik umum untuk berkonsultasi ingin hamil. Pasien
sudah menikah 2 kali dan mempunyai seorang anak dari
suami pertama. Sekarang sudah menikah selama 2 tahun
dengan suami kedua dan belum dikaruniai anak. Suami
sudah menjalani tes sperma dan dikatakan normal.
Apakah diagnosis pasien ini?
a. Infertilitas primer
b. Infertilitas sekunder
c. Infertilitas rekuren
d. Infertilitas prekok
e. Bukan infertilitas
62
Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke dokter
praktik umum untuk berkonsultasi ingin hamil. Pasien
sudah menikah 2 kali dan mempunyai seorang
anak dari suami pertama. Sekarang sudah
menikah selama 2 tahun dengan suami kedua
dan belum dikaruniai anak. Suami sudah menjalani
tes sperma dan dikatakan normal.
Apakah diagnosis pasien ini?
a. Infertilitas primer
b. Infertilitas sekunder
c. Infertilitas rekuren
d. Infertilitas prekok
e. Bukan infertilitas
63
Seorang wanita usia 27 tahun, P1A0 datang ke Puskesmas ingin
konsultasi masalah kontrasepsi. Pasien post partum 5 hari yang
lalu. Pasien ingin memberikan ASI eksklusif untuk anaknya. Pasien
juga ingin tetap menjaga penampilan karena tuntutan pekerjaan.
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 87 x/menit,
frekuensi nafas 19 x/menit, suhu 36,6oC
Apakah kontrasepsi yang disarankan untuk pasien ini?
a. AKDR, dipasang setelah 2 minggu post partum
b. AKDR, dipasang setelah 4 minggu post partum
c. AKDR, dipasang saat ini
d. Suntik 3 bulan, diberikan saat ini
e. Suntik 1 bulan, diberikan saat ini
63
Seorang wanita usia 27 tahun, P1A0 datang ke Puskesmas ingin
konsultasi masalah kontrasepsi. Pasien post partum 5
hari yang lalu. Pasien ingin memberikan ASI eksklusif
untuk anaknya. Pasien juga ingin tetap menjaga
penampilan karena tuntutan pekerjaan. Pasien tidak
memiliki riwayat hipertensi. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 87 x/menit,
frekuensi nafas 19 x/menit, suhu 36,6oC
Apakah kontrasepsi yang disarankan untuk pasien ini?
a. AKDR, dipasang setelah 2 minggu post partum
b. AKDR, dipasang setelah 4 minggu post partum
c. AKDR, dipasang saat ini
d. Suntik 3 bulan, diberikan saat ini
e. Suntik 1 bulan, diberikan saat ini
64
Seorang perempuan usia 30 tahun, G2P1A0 usia
kehamilan 32 minggu, datang ke RS untuk memeriksakan
kandungannya. Pasien merasa pergerakan janin berkurang
selama 3 hari ini. Kemudian dilakukan pemeriksaan USG,
didapatkan hasil taksiran berat janin adalah 2000 gram,
indeks cairan ketuban 28.
Apakah diagnosis pasien ini?
a. Oligohidramnion
b. Polihidramnion
c. Anhidramnion
d. Ketuban pecah dini
e. Kehamilan normal
64
Seorang perempuan usia 30 tahun, G2P1A0 usia
kehamilan 32 minggu, datang ke RS untuk
memeriksakan kandungannya. Pasien merasa
pergerakan janin berkurang selama 3 hari ini.
Kemudian dilakukan pemeriksaan USG, didapatkan hasil
taksiran berat janin adalah 2000 gram, indeks cairan
ketuban 28.
Apakah diagnosis pasien ini?
a. Oligohidramnion
b. Polihidramnion
c. Anhidramnion
d. Ketuban pecah dini
e. Kehamilan normal
65
Seorang wanita 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 16 minggu
datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan. Darah keluar
sedikit. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit, suhu 36,7oC.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tinggi fundus uteri setinggi
umbilikus. Pada pemeriksaan USG didapatkan gambaran snow
storm appearence.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Mola hidatidosa
d. Endometriosis
e. Leiomioma
65
Seorang wanita 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 16
minggu datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan.
Darah keluar sedikit. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit,
suhu 36,7oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tinggi fundus
uteri setinggi umbilikus. Pada pemeriksaan USG didapatkan
gambaran snow storm appearence.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Mola hidatidosa
d. Endometriosis
e. Leiomioma
66
Seorang wanita usia 25 tahun, G1P1A0 datang ke dokter
praktik umum untuk kontrol kehamilan. Pasien
mengeluhkan lemas sepajang hari. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 89
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,8 oC. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 gr/dL.
Jika kondisi ini tidak tertangani, apakah komplikasi yang
paling sering terjadi?
a. Ketuban pecah dini
b. Kelahiran prematur
c. Solusio plasenta
d. Anomali kongenital
e. Infeksi dalam kehamilan
66
Seorang wanita usia 25 tahun, G1P1A0 datang ke
dokter praktik umum untuk kontrol kehamilan. Pasien
mengeluhkan lemas sepajang hari. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 89
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,8 oC. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 gr/dL.
Jika kondisi ini tidak tertangani, apakah komplikasi
yang paling sering terjadi?
a. Ketuban pecah dini
b. Kelahiran prematur
c. Solusio plasenta
d. Anomali kongenital
e. Infeksi dalam kehamilan
67
Seorang wanita usia 29 tahun, G3P2A1, sedang hamil
7 bulan. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan
uterus lebih besar daripada usia kehamilan. Bagian
anak sulit diraba. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit, nafas
18 x/menit, suhu 35,6oC.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Giant baby
b. Gemeli
c. Hidramnion
d. Hidrocephalus
e. Hidrop fetalis
67
Seorang wanita usia 29 tahun, G3P2A1, sedang hamil
7 bulan. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan uterus
lebih besar daripada usia kehamilan. Bagian anak
sulit diraba. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit, nafas 18
x/menit, suhu 35,6oC.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Giant baby
b. Gemeli
c. Hidramnion
d. Hidrocephalus
e. Hidrop fetalis
68
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke dokter
praktik klinik untuk meminta kontrasepsi darurat
karena telah berhubungan seksual tanpa kondom 8
jam yang lalu dengan suaminya. Pasien tidak ingin
hamil.
Apakah kontrasepsi darurat yang tepat diberikan
untuk pasien ini?
a. IUD
b. Pil kombinasi estrogen-progesteron
c. Pil estrogen dosis tinggi
d. Pil progesteron dosis tinggi
e. Misoprostol
68
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke dokter
praktik klinik untuk meminta kontrasepsi darurat
karena telah berhubungan seksual tanpa kondom 8
jam yang lalu dengan suaminya. Pasien tidak ingin
hamil.
Apakah kontrasepsi darurat yang tepat
diberikan untuk pasien ini?
a. IUD
b. Pil kombinasi estrogen-progesteron
c. Pil estrogen dosis tinggi
d. Pil progesteron dosis tinggi
e. Misoprostol
69
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan nyeri perut bawah. Dari anamnesis
didapatkan bahwa ia sedang menstruasi dan banyaknya
darah menstruasi lebih dari biasanya. Pemeriksaan tes
kehamilan (-), pemeriksaan USG didapatkan pembesaran
uterus, stroma tampak homogen, dan tidak didapatkan
kontur massa yang tegas, nyeri tekan (-).
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Endometriosis
b. Adenomiosis
c. Endometritis kronis
d. Hiperplasia endometrium
e. Hipertrofi endometrioum
69
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri perut bawah. Dari anamnesis didapatkan bahwa
ia sedang menstruasi dan banyaknya darah menstruasi
lebih dari biasanya. Pemeriksaan tes kehamilan (-),
pemeriksaan USG didapatkan pembesaran uterus, stroma
tampak homogen, dan tidak didapatkan kontur massa
yang tegas, nyeri tekan (-).
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Endometriosis
b. Adenomiosis
c. Endometritis kronis
d. Hiperplasia endometrium
e. Hipertrofi endometrioum
70
Seorang wanita 35 tahun G3P2A0 hamil 42 minggu kontrol
kehamilannya ke Puskesmas. Sejak 10 jam yang lalu pasien
mengaku keluar cairan encer dari jalan lahir. Tidak ada lendir
maupun darah yang keluar dari jalan lahir. Kenceng-kenceng
teratur belum dirasakan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. TFU sesuai usia kehamilan. DJJ 140x/menit. Dari
pemeriksaan inspekulo didapatkan tes valsava (+).
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini?
a. G3P2A0 hamil prematur dengan ketuban pecah dini
b. G3P2A0 hamil aterm inpartu
c. G3P2A0 hamil aterm dengan ketuban pecah dini
d. G3P2A0 hamil serotinous inpartu
e. G3P2A0 hamil serotinous dengan ketuban pecah dini
70
Seorang wanita 35 tahun G3P2A0 hamil 42 minggu kontrol
kehamilannya ke Puskesmas. Sejak 10 jam yang lalu pasien
mengaku keluar cairan encer dari jalan lahir. Tidak ada
lendir maupun darah yang keluar dari jalan lahir.
Kenceng-kenceng teratur belum dirasakan. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. TFU sesuai usia kehamilan.
DJJ 140x/menit. Dari pemeriksaan inspekulo didapatkan tes
valsava (+).
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini?
a. G3P2A0 hamil prematur dengan ketuban pecah dini
b. G3P2A0 hamil aterm inpartu
c. G3P2A0 hamil aterm dengan ketuban pecah dini
d. G3P2A0 hamil serotinous inpartu
e. G3P2A0 hamil serotinous dengan ketuban pecah
dini
71
Seorang wanita 22 tahun datang dengan keluhan
merasa hamil karena sudah tidak mens sejak 2 bulan
yang lalu, namun pasien lupa HPHT-nya. Untuk
mengetahui usia kehamilannya, dokter melakukan
USG.
Pada pemeriksaan USG, dengan ukuran apakah usia
kehamilan dapat diketahui?
a. Femur length
b. Humerus length
c. Biparietal diameter
d. Gestational sac
e. Mentooccipitl diameter
71
Seorang wanita 22 tahun datang dengan keluhan
merasa hamil karena sudah tidak mens sejak 2
bulan yang lalu, namun pasien lupa HPHT-nya.
Untuk mengetahui usia kehamilannya, dokter
melakukan USG.
Pada pemeriksaan USG, dengan ukuran apakah
usia kehamilan dapat diketahui?
a. Femur length
b. Humerus length
c. Biparietal diameter
d. Gestational sac
e. Mentooccipitl diameter
72
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke poliklinik kebidanan
dengan kleuhan terdapat benjolan di vagina yang ditemukan
secara tidak sengaja ketika sedang berhubungan badan dengan
suaminya. Benjolan tersebut tidak terasa nyeri. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan benjolan berukuran ± 1,5cm pada dinding
anterolateral vagina. Kemudian dilakukan ekstirpasi dan pada
pemeriksaan mikroskopis ditemukan dinding kista yang dilapisi
oleh epitel kuboid selapis.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Kistokel
b. Kista bartholin
c. Kista gartner
d. Papiloma
e. Divertikulum uretrha
72
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke poliklinik kebidanan
dengan kleuhan terdapat benjolan di vagina yang ditemukan
secara tidak sengaja ketika sedang berhubungan badan dengan
suaminya. Benjolan tersebut tidak terasa nyeri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan benjolan berukuran ± 1,5cm
pada dinding anterolateral vagina. Kemudian dilakukan
ekstirpasi dan pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan dinding
kista yang dilapisi oleh epitel kuboid selapis.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Kistokel
b. Kista bartholin
c. Kista gartner
d. Papiloma
e. Divertikulum uretrha
73
Seorang perempuan usia 29 tahun, G1P0A0, hamil usia 30
minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala dan
pandangan kabur sejak 2 hari lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 180/90 mmHg, nadi 105 x/menit, frekuensi nafas
20 x/menit, suhu 37oC, dan kaki bengkak. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan proteinuria +3.
Apakah tatalaksana yang diperlukan untuk mencegah kejang pada
pasien ini?
a. Fenitoin
b. Diazepam
c. Luminal
d. Ca glukonas
e. MgSO4
73
Seorang perempuan usia 29 tahun, G1P0A0, hamil usia 30
minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala
dan pandangan kabur sejak 2 hari lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 180/90 mmHg, nadi 105 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 37oC, dan kaki bengkak. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria +3.
Apakah tatalaksana yang diperlukan untuk mencegah kejang
pada pasien ini?
a. Fenitoin
b. Diazepam
c. Luminal
d. Ca glukonas
e. MgSO4
74
Seorang perempuan usia 22 tahun datang ke Poli
klinik karena ingin menunda kehamilan dengan cara
perhitungan massa subur. Siklus haidnya tidak
terataur, paling pendek 25 hari dan paling panjang 30
hari.
Pada hari keberapakah sejak HPHT pasien tidak
dianjurkan berhubungan seksual?
a. Hari ke-6 hingga hari ke-20
b. Hari ke-7 hingga hari ke-19
c. Hari ke-8 hingga hari ke-19
d. Hari ke-9 hingga hari ke-17
e. Hari ke-10 hingga hari ke-18
74
Seorang perempuan usia 22 tahun datang ke Poli
klinik karena ingin menunda kehamilan dengan cara
perhitungan massa subur. Siklus haidnya tidak
terataur, paling pendek 25 hari dan paling
panjang 30 hari.
Pada hari keberapakah sejak HPHT pasien tidak
dianjurkan berhubungan seksual?
a. Hari ke-6 hingga hari ke-20
b. Hari ke-7 hingga hari ke-19
c. Hari ke-8 hingga hari ke-19
d. Hari ke-9 hingga hari ke-17
e. Hari ke-10 hingga hari ke-18
SIKLUS HAID
Menghitung
masa subur
Bagaimana bila
“TIDAK TERATUR” ?