You are on page 1of 43

Costy`s Training

Disampaikan pada acara In House Training


Tingkat Dasar Pencegah dan Pengendali Infeksi
RSUD. Leuwiliang Jabar
Jawa Barat, 28 SD 29 Maret 2019
CURICULUM VITAE
My name : Costy Pandjaitan, CVRN,SKM,MARS.,PhD
My DOB : 15 Agustus 1957
My status : Married
Organisasi: Perdalin, HIPPII, ICAs, Pokja PPI Kemenkes, PERSI
Contact : 081296327022, Email: costypandjaitan@gmailcom

Work Experiences:
Cardiac Emergency Unit RSCM , sebagai pelaksana keperawatan (1979 – 1984)
Cardiac Emergency Unit NCCH Harapan Kita ,sebagai Ka.ruangan (1984 – 1999)
Infection Prevention Control Practitioner (1999- 2006)
Head of Infection Prevention Control Practitioner (2006- 2012)
Kasub.Komite Keperawatan bidang mutu (2012-2013)
Education/Course : Tim Penyusun buku:
Basic Course Infection Control APSIC, Singapore (2001) 1.Pedoman & Manajerial PPI Kemenkes
Advanced Course Infection Control APSIC , Singapore (2001) 2.Disinfection &Sterilization ASEAN of APSIC
Advanced Course Infection Control Hong Kong, (2004) 3.Pedoman PPI di GILUT
MOT Course Infection Control , MOH (2006) 4.Pedoman PI HIV P2PL
MOT Course Infection Control WHO/CDC, Thailand (2008) 5.Environment ASEAN OF APSIC
Congress APSIC, Hong Kong ( 2003),Singapore (2005) NARA SUMBER PPI:
MALAYSYA (2007),MACAU (2009),Melbourne ( 2011), Shanghai (2013) 1. BUKR Kemenkes 6. Pelkesi
Congress Infection Prevention Control, Tokyo(2009) 2. Kopartemen PPI PERSI
Course Infection Prevention Control APSIC, Singapore (2010)3. Perdalin
Course Infection Prevention Control CDC/WHO, Hong Kong (2010) 4.HIPPII
Course Infection Prevention Control TB (2010) Vietnam Nov 2016
Congress APSIC Thailand (2017) 5.IHT Rumah Sakit
Experiences in abroad :
Inisiator pelatij
Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985)
han PPI dasar di Perdalian 2005
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001)
Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006)Inisisator pelatihan PPI lanjut 2007
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011)
Inisiator pelatihan IPCN 2008
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011)
Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012) Inisiator pelatihan IPCD 2016
Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012) Pendiri HIPPII 2006
Tujuan pembelajaran umum
 Setelah selesai pembelajaran ini peserta
mampu memahami tentang konsep dasar
Healthcare Associated Infections dan Program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
pelayanan kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
 Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
 Menjelaskan latar belakang infeksi di pelayanan
kesehatan
 Menjelaskan rantai penularan penyakit infeksi
 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh
 Menjelaskan pengertian HAIs
 Menjelaskan penyebab dan faktor risiko HAIs
 Menjelaskan dampak HAIs
 Menjelaskan program HAIs
 Menjelaskan faktor-faktor keberhasilan program PPI
 Rangkuman
POKOK/SUB POKOK BAHASAN
 Latar belakang infeksi di pelayanan kesehatan
 Segitiga epidemiologi penyakit infeksi
 Rantai penularan penyakit infeksi
 Mekanisme pertahanan tubuh
 Pengertian HAIs
 Penyebab dan faktor risiko HAIs
 Dampak HAIs
 Program HAIs
 Faktor-faktor keberhasilan Program PPI
 Rangkuman
PENDAHULUAN
Meningkatkan derajat
Rumah Sakit/ kesehatan masyarakat
Fasyankes Memberikan layanan
kesehatanbermutu,akuntabel,
transparan ke masyarakat
Padat karya

Healthcare
PPI Associated Patient Safety
Infections

Kebijakan Kemkes Dasar Hukum


LATAR BELAKANG
Komplikasi yang paling
sering terjadi di
pelayanan kesehatan
Healthcare
Associated
Infections Masalah
(HAIs) kesehatan
CDC: 1.7 million /th,
kematian
99.000/th

TO REDUCE

Setiap saat 1.4 jt Di negara


di dunia menderita berkembang 20 kali >
rnfeksi di Rumah tinggi dibanding negra
Sakit maju
RANTAI INFEKSI
Mikroorganis
me/agent
bakteri,virus,j
amur,ritkesia
Host/pejamu Source
immunocom Darah,cairan
promised tubuh, air,
tanah,permukaa
n lingkungan

Port of entry Port of Exit


Kulit yang tdk Kulit yang tdk
utuh, utuh,
membrane membrane
mukosa/sistem Transmisi mukosa/sistem
tubuh Air borne tubuh
,droplet,
kontak
Mikroorganis
me/agent
 Mikroorganisme yang dapat
bakteri,virus,j menyebabkan infeksi
amur,ritkesia

 Tiga faktor mikroorganisme


yang mempengaruhi terjadinya
infeksi
- patogenitas
- virulensi
- jumlah
 Tempat dimana agen infeksi dapat
Source hidup, tumbuh, berkembang biak dan
Darah,cairan
tubuh, air, siap ditularkan kepada orang
tanah,permukaa
n lingkungan  Reservoir yang paling umum:
manusia, binatang, tumbuh-
tumbuhan, tanah, air dan bahan-
bahan organik lainnya
 Pada manusia: darah, cairan tubuh,
permukaan kulit, selaput lendir
saluran nafas atas, usus dan vagina
Membrane mukosa
Port of Exit Mata
Kulit yang tdk
utuh, Hidung
membrane Telinga
mukosa/sistem
tubuh Mulut
Urogenitalia
Anus
Kulit yang tidak utuh
Transmisi
Air borne
,droplet,
kontak

Vehikulum : Vektor :
Bahan yang dapat berperan Artropoda
dalam mempertahankan
kehidupan kuman penyebab (umumnya serangga)
sampai masuk (tertelan atau atau binatang lain
terokulasi) pada pejamu yang Contoh :
rentan
Nyamuk: Demam
Contoh :
berdarah, malaria
 Makanan: Salmonella
 Darah: Hepatitis B,
Lalat: makanan
Hepatitis C, HIV Tikus: leptospirosis
 Air: Hepatitis A, Typhoid,
Cholera, Dysentri
Membrane mukosa
Port of
entry Mata
Kulit yang tdk Hidung
utuh,
membrane
Telinga
mukosa/sistem Mulut
tubuh
Urogenitalia
Anus
Kulit yang tidak utuh
 Faktor yang mempengaruhi:
Host/pejam umur, status gizi, status imunisasi,
u penyakit kronis, luka bakar yang luas,
immunoco
mpromised trauma atau pembedahan, pengobatan
dengan imunosupresan, pemakaian alat
 Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis
tertentu, status ekonomi, gaya hidup,
pekerjaan dan herediter
Instrinsik Ekstrinsik
Usia
Status Gizi PETUGAS
Diabetes
Perubahan respon
imunitas
Infeksi di tempat lain PERALATAN
Lama rawat inap
Pre operatif
Obesitas
Merokok LINGKUNGAN
Kolonisasi
mikroorganisme
Perioperative
hypothermia PENGGUNAAN
ANTTIBIOTIKA
 Petugas
 Kurangnya kompetensi tenaga kesehatan
 Kurangnya kepatuhan melaksanakan prinsip-prinsip
PPI:penerapan Kewaspadaan Standar, penerapan bundles of
HAIs, penggunaan antimikroba yang tidak rasional
 Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan

Peralatan
 Tidak bersih
 Tidak steril
 Lingkungan
 Udara yang tidak sehat
 Peralatan yang tidak steril
 Permukaan lingkungan yang kotor

 Antibiotika tidak rasional/bijaksana


RESERVOIR/SOURCE
Darah, Cairan tubuh,
Air, Udara, Tanah, Alat,
Permukaan
lingkungan

 Tempat dimana agen infeksi dapat hidup,


tumbuh, berkembang biak dan siap
ditularkan kepada orang
 Reservoir yang paling umum:
manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan,
tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya
 Pada manusia: darah, cairan tubuh,
permukaan kulit, selaput lendir saluran
nafas atas, usus dan vagina
MEAN OF
TRANSMISSION
Airborne, Droplet, Contact
Common Vihicle,
Vertorborne
AGENT/MO
Bakteria, Virus,
Jamur, Protozoa

 Mikroorganisme yang dapat


menyebabkan infeksi

 Tiga faktor mikroorganisme yang


mempengaruhi terjadinya infeksi
- patogenitas
- virulensi
- jumlah
MEAN OF  Vehikulum :
TRANSMISSION Bahan yang dapat berperan dalam
Airborne, Droplet, Contact mempertahankan kehidupan kuman penyebab
Common Vihicle, sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada
Vertorborne pejamu yang rentan
Contoh :
 Makanan: Salmonella
 Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV
 Air: Hepatitis A, Typhoid, Cholera, Dysentri

Vektor :
Artropoda (umumnya serangga) atau binatang
lain yang dapat menularkan kuman penyebab dengan
cara menggigit pejamu yang rentan atau menimbun
kuman penyebab pada kulit pejamu atau makanan
Contoh :
Nyamuk: Demam berdarah, malaria
Lalat: makanan
Tikus: leptospirosis
HOST/PEJAMU
Immuno-
compromised

 Faktor yang mempengaruhi:


umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis,
luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan,
pengobatan dengan imunosupresan, pemakaian alat
 Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis tertentu,
status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter
PENGERTIAN Healthcare
Associated Infections

Infeksi yang terjadi pada pasien selama


perawatan di rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, dimana pada
saat masuk tidak ada infeksi atau tidak masa
inkubasi ,termasuk infeksi didapat di rumah
sakit tapi muncul setelah pulang juga infeksi
pada petugas karena pekerjaannya
 Morbiditas   Pendapatan RS 
 Mortalitas   Produktifitas Ps 
 Kecacatan   Mutu RS 
 LOS   Citra RS 
 Biaya   Tuntutan Hukum

Biaya meningkat per tahun ( 2004) Perhitungan biaya:

•US : $ 6.7 billion • Bayar obat/alat

•United Kingdom : $ 1.7 billion • Laboratorium


• Dokter/perawat
Surgical site infections (SSI)

Catheter-associated urinary tract


infections (CAUTI)

Central venous catheter–related


bloodstream infections (CRBSI)

Ventilator-associated pneumonia
(VAP)
PENGERTIAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Suatu upaya kegiatan untuk mencegah,


meminimalkan kejadian infeksi pada
pasien , petugas, pengunjung dan
masyarakat
sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya yang meliputi pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
TUJUAN PPI

Menurunkan atau meminimalkan


insiden rate infeksi terkait
dengan pelayanan kesehatan
pada pasien , petugas dan
pengunjung serta masyarakat
sekitar rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,
dengan mempertimbangkan cost
effectiveness
PROGRAM PENCEGAHAN DAN HH
APD
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Limbah

HAIs Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
SIAPA YANG MELAKSANAKAN PPI ?
Semua individu
di RS dan
Fasyankes HH
APD
Limbah
Semua Lingkungan
K.Standar
Kewaspadaan individu Etika batuk
Isolasi K.Transmisi
Dokter/Perawat

Surveilans IPCN

Pencegahan dan Bundles Perawat dan Dokter

Antibiotika Rasional Dokter


KAPAN DILAKSANAKAN PPI

Setiap saat memberikan


pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit dan
Fasyankes
PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI
PADA PEMAKAIAN ALAT KESEHATAN
Ventilator
 Kebersihan tangan
 Posisi tidur 30 ° -45 °
 Kebersihan mulut
 Manajemen sekresi
 Sedasi
PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI
PADA PEMAKAIAN ALAT KESEHATAN
Central Line Insertion Bundle Central Line Maintenance Bundle
(CLIB) (CLMB)

1. Lokasi pemilihan optimal 1. Kaji setiap hari pentingnya


2. Kebersihan tangan pemakaian CVL
3. Alcohol-based chlorhexidine 2. Kebersihan tangan
skin preparation; 3. Disinfeksi hub dan
4. Penggunaan APD maksimal pergantian devices
4. Teknik dressing aseptik dan
tepat
5. Standar penggantian
Central administasi set
Vena
Line
PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI
PADA PEMAKAIAN ALAT
KESEHATAN
Bundles insersi Bundles Pemeliharaan

1. Kaji kebutuhan 1. Kebersihan tangan


2. Pemasangan oleh 2. Perawatan kateter
petugas yang terlatih 3. Pemeliharaan kateter
4. Segera lepas jika tidak
3. Kebersihan tangan dibutuhkan lagi
4. Tehnik steril
PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI
PADA TINDAKAN OPERASI
PRE -OP INTRA-OP PASKA-OP
1. Tidak melakukan 1. Kebersihan 1. Rawat luka
pencukuran,kecu
tangan bedah
tehnik aseptik
ali mengganggu
jalannya operasi 2. Luka balutan
2. Preparasi kulit ditutup 24-48
2. Antibiotka
profilaksis 3. Lingkungan jam, kecuali
3. Temp.tubuh ;pertukaran ada indikasi
normal udara 15 X/jam. lain
4. Gula darah Kelembaban 40- 3. Nutrisi
normal dibawah
200 60%
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA

Berdasarkan PPRA Profilaksis


indikasi Teraupetik

Empirik
Definitif
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Staf/Karyawan Pasien &keluarga Masyarakat RS

Dokter Sekuriti
Perawat Pengunjung
Petugas
kebersihan
Penunjang
Radiologi
Farmasi Petugas Parkir
Gizi
Laboratorium
CSSD Pedagang
Phisioterapi
IPSRS
KEGIATAN SURVEILANS HAIs

Untuk mendapatkan
data infeksi terkait
pelayanan
kesehatan,
frekwensi,
penyebaran dan
kemungkinan
faktor-faktor
penyebab
• Aspek manajerial :
Kebijakan, Pedoman, Program

• Aspek klinis : Standar Prosedur Operasional


• Kebersihan
AUDIT tangan
• Penerapan
PROGRAM
Bundles HAIs
PPPI • Sarana & Prasarana: Kelengkapan fasilitas
• Kebersihan
tangan
• Tempat sampah

• Physical lay out, traffic flow


• CSSD,Laund
ry.Gizi
Kewaspadaan
Standar
Kewaspadaan
Isolasi
Kewaspadaa
berdasarkan
Bundel transmisi
Pencegahan
Laksanakan Infeksi
Monev Penggunaan
Antibiotika

Surveilans
HAIs

Diklat
Proses penilaian yang berfokus
pada pengurangan risiko infeksi,
melibatkan disiplin ilmu dengan
mempertimbangkan populasi
pasien dan fasilitas
Laksanakan
ICRA Renovasi/Kontruksi
Bangunan

Healthcare Associated
Infections

Kewaspadaan Isolasi
RANGKUMAN
• Rumah Sakit dan Fasyankes harus memberikan
pelayanan yang aman dan nyaman ke masyarakat
melalui penerapan patient safety
• Salah satu goal dari patient safety adalah mengurangi
resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan yang disebut
dengan HAIs
• HAIs dapat dicegah /diminimalkan melalui program PPI
• Penerapan PPI melibatkan dan komitment semua
individu yang berada di RS dan Fasyankes
• Dengan melaksanakan program PPI diharapkan dapat
mengurangi HAIs, sehingga mutu layanan kesehatan
dapat ditingkatkan
IF I HAVE NOT CHANGE BEGINS
WASHED
MY HAND, WITH ME
PLEASE TELL
ME,
AND
IF YOU HAVE
NOT WASHED
YOURS I WILL
TELL YOU
BEGINS TODAY,
HERE AND NOW

THINK BIG

START SMALL

ACT NOW
Prevention
is Primary
costypandjaitan@gmail.com

You might also like