You are on page 1of 12

GIZI UNTUK LANSIA

Oleh : dr. Frans barna


Menurut WHO, batasan usia lansia
meliputi:
• Usia pertengahan (middle age), yaitu
kelompok usia 45 sampai 59 tahun
• Lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74
tahun
• Lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90
tahun
• Usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun
Perubahan pada lansia
• Massa otot akan berkurang dan massa lemak bertambah, mengakibatkan jumlah cairan tubuh yang
berkurang, sehingga kulit terlihat mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul garis-garis
halus. Oleh karena itu lansia seringkali terlihat kurus.
• Penurunan indera penglihatan yang seringkali dihubungkan dengan kekurangan vitamin A, vitamin
C, dan asam folat. Juga terjadi gangguan pada indera pengecap yang berhubungan dengan
kekurangan kadar Zinc yang menyebabkan menurunnya nafsu makan. Untuk penurunan indera
pendengaran terjadi karena adanya kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran.
• Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal mengakibatkan gangguan pada fungsi mengunyah yang
dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.
• Menurunnya mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut
kembung, nyeri, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir.
• Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif, dan kesulitan
mengunyah makanan, juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
• Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya ingat.
• Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk melakukan fungsinya juga menurun, sehingga dapat
menyebabkan pengenceran natrium yang menimbulkan rasa lelah.
• Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu masalah
kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut. Lansia biasanya mengurangi minum karena hal ini
sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
Menjaga gizi seimbang pada lansia
• 1. Biasakan mengonsumsi sumber kalsium
• 2. Biasakan mengonsumsi makanan berserat
• 3. Minum air putih sesuai kebutuhan
• 4. Tetap melakukan aktivitas fisik
• 5. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak
Biasakan mengonsumsi sumber
kalsium
Kalsium berperan untuk menjaga kesehatan
dan kekuatan tulang. Pada lansia, kepadatan
tulang mulai berkurang sehingga berisiko
menimbulkan pengeroposan tulang dan gigi.
Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi
makanan yang kaya akan kalsium serta vitamin
D seperti ikan dan susu. Sering terpapar sinar
matahari pagi juga dapat membantu
pembentukan vitamin D dalam tubuh.
Biasakan mengonsumsi makanan
berserat
sembelit merupakan salah satu masalah pencernaan
yang sering dialami oleh lansia. Berkurangnya konsumsi
sayur buah pada usia lanjut menjadi salah satu faktor
penyebabnya. Terkadang buah yang keras atau sayur
yang terlalu berserat membuat lansia kesulitan
mengonsumsi sayur buah sehingga membatasi lansia
mendapat asupan sayur buah yang cukup. Selain sayur
buah, lansia dapat mengonsumsi produk whole
grain yang juga tinggi serat. Serat penting bagi
kesehatan lansia karena selain untuk melancarkan
pencernaan, serat juga berfungsi untuk mengontrol
kadar lemak dan gula dalam darah.
Minum air putih sesuai kebutuhan

Seiring dengan menurunnya usia, sistem hidrasi pada


lansia juga menurun sehingga lansia kurang peka
terhadap kekurangan maupun kelebihan cairan.
Dehidrasi yang terjadi pada lansia dapat
menimbulkan demensia dan mudah lupa. Selain itu
ketika kekurangan cairan, kadar natrium dalam darah
akan meningkat sehingga meningkatkan risiko
terjadinya hipertensi. Sebaliknya, kelebihan cairan
dapat memperberat kerja jantung dan ginjal. Sebaiknya
lansia mengonsumsi air sebanyak 1500-1600 ml atau
sekitar 6 gelas per harinya. Ini lebih sedikit daripada
anjuran konsumsi air untuk orang dewasa yang
sebanyak 8 gelas per harinya.
Tetap melakukan aktivitas fisik
Kelenturan otot akan semakin berkurang seiring
dengan bertambahnya usia. Kekakuan otot sering
terjadi pada lansia karena kemampuan otot untuk
berkontraksi dan relaksasi juga berkurang. Lansia
dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan
seperti berjalan santai, bersepeda, berkebun,
yoga, atau senam usia lanjut. Selain menjaga
kelenturan otot, aktivitas fisik tersebut dapat
membantu menjaga kesehatan jantung dan
kebugaran tubuh.
Batasi konsumsi gula, garam, dan
lemak
Karena kerja sistem pencernaan bagi mereka yang
berusia lanjut sudah tidak semaksimal saat usia muda,
maka membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak
menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan
lansia. Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih akan
meningkatkan kemungkinan lansia
mengalami hipertensi, hiperkolesterol,
hiperglikemia,stroke, penyakit jantung, dan diabetes.
Lansia lebih rentan terhadap penyakit degeneratif
karena sistem yang berfungsi untuk membantu
metabolisme gula, garam, dan lemak sudah tidak bisa
bekerja sebaik dulu.

You might also like