You are on page 1of 22

ASFIKSIA NEONATAL

Dr. Lilia Dewiyanti, SpA, MSiMed


A. PENDAHULUAN
 WHO :
 4juta bayi meninggal pada bulan I kehidupan

 2/3 nya pada usia 1 minggu I.

 98 % DI Negara sedang berkembang

 70-80% kematian neonatus dpt dihindari


 Diagnosis dini, penanganan awal, cepat & tepat

 ADAPTASI BAYI BARU LAHIR


 Stres fisiologik : adaptasi kehidupan intra  ekstra
uterin.
 Faktor yg berpengaruh: maturasi, adaptasi dan toleransi.
 KEGAWATAN PERINATAL

Segala sesuatu/ gangguan yang berpengaruh tidak


baik terhadap neonatus  kesakitan &
mengancam kematian.

Jenis kegawatan :
1. Kegawatan bedah
Kelainan anatomik  berdampak pd fs organ
 mengancam kehidupan BBL
 koreksi bedah segera.
al.: Hernia diafragmatika,
Obstruksi sal cerna,
Fistula saluran napas dan sal. cerna
 
2. Kegawatan non bedah (medis)
Sindroma Gawat Napas Neonatus;
Asfiksia neonatorum
Trauma persalinan
Hiperbilirubinemia
Hipotermia
Renjatan
Infeksi
Kejang
Asfiksia Neonatorum
Definisi
Asfiksia adalah kegagalan bernafas spontan
dan teratur saat lahir
Suatu keadan hipoksia yang progresif,
hiperkarbia dan asidosis
Saat lahir
TaIi pusat dijepit  bayi aktif  menangis,
napas spontan  jantung 120-140 X/mnt,
sianosis (-)
Penyebab afiksia:
1.  Faktor ibu
2. Faktor janin
3. Faktor Plasenta

Ibu : - Hipertensi - Diabetes militus


- Anemia - Penyakit Paru Kronis
- Lendir - Obat-obatan narkotik,
penenang
Depresi  napas spontan (-) hipoksia
asfiksia  Kerusakan organ, Otak
 Kualitas hidup & Kematian

Penyebab afiksia:
1.  Faktor ibu
2. Faktor janin
3. Faktor Plasenta
Ibu : - Hipertensi - Diabetes militus
- Anemia - Penyakit Paru Kronis
- Lendir - Obat-obatan narkotik,
penenang
Persalinan :
 Partus tindakan
 Partus lama
 tali pusat menumbung, dll

Bayi :
- Prematuritas - Aspirasi
- Persalinan ganda - PJB, dll
Depresi  napas spontan (-) hipoksia
asfiksia  Kerusakan organ, Otak
 Kualitas hidup & Kematian

Penyebab Depresi:
 Asfiksia Intra uterin
 Bayi prematur
 Obat yg diberikan kpd ibu
 Penyakit Neuromuskular
 Malformasi Kongenital
 Hipoksia Intrapartum
Deprersi saat lahir :

- Tonus otot
- Denyut jantung
-- Refleks primitif
- Tubuh biru / pucat
Asfiksia
Asfiksia :
hipoksia progresif, penimbunan CO2

Asidosis

- Kerusakan otak
- Disfungsi organ kematian
Perubahan fisiologis

Gasping primer

Apnu primer Kulit sianosis

Denyut jantung

Apnu sekunder Kulit pucat


 
Denyut jantung

Meninggal
 
 Setiap apnu yang diihat pertama kali harus
dianggap sebagai apnu sekunder

 Perubahan biokimiawi
terjadi metabolisme aerob, terjadi hipokisa
( <pa02 <>), hiperkarbia (paCO2 >> ) dan
asidosis (pH <<)

 Tidak dilakukan pemberian oksigen dan


napas buatan akan terjadi kerusakan sel atau
jaringan ,kematian ,kelainan fungsi atau gagal
organ.
Diagnosis asfiksia

1. Dengan 3 variabel yaitu:


Usaha napas, denyut jantung dan warna
kulit.
Secara klinis  Asfiksia

2. Laboraturium
Analisa Gas Darah: hipoksia,hiperkarbia dan
asidosis

3. Skor Apgar
Skor APGAR

Gejala/simt 0 1 2
 
Denyut jantung 0 < 100X/mnt > 100/mnt

Usaha napas Tidak ada Megap megap Menangis

Tonus otot Lemas Fleksi sebagian Fleksi penuh, aktif

Peka rangsang respons (-) Menyeringai Menangis

Warna kulit Pucat Biru Merah jambu


 
 Skor Apgar : 5 variabel
- Pernapasan Berkaiatan erat dg
- Denyut jantung hipoksia

- Tonus otot
- Warna kulit Indikator maturitas
- Gerakan bayi & tumbuh kembang
Penilaian : 1 & 5
 Pengamatan Skor APGAR menit ke 1,5 &10
Asfiksia ringan bila skor: 7,
Asfisiksia sedang bila skor 4-6,
Asifiksia berat bila sampai dengan 3

 Skor Apgar ini hanya untuk menilai bayi,


Tidak untuk memulai resusitasi
Dampak Asfiksia
 Otak : Ensefalopati Hipoksik Iskemik
 Ginjal : Gagal Ginjal Akut
 Paru : Respirasi distres
 Jantung : Gagal jantung
 Saluran Cerna : EKN = Entero kolitis
nekrotikans/ NEC = Necrotizing Entero
Colitis
PENATALAKSANAAN

 Resusitasi
 Suportif
 Kausatif
Tanda bayi yang mengalami
gangguan
 Sianosis
 Bradikardia
 Hipotensi
 Usaha napas
berkurang
 Tonus otot buruk

©
© 2000
2000 AAP/AHA
AAP/AHA

You might also like