DALAM PEMENUHAN MOBILITAS FISIK KELOMPOK 1: AFNI DEWI APRILIA I NYOMAN JANU ARIMBAWA IDA ROYANI LUH CAKRAWARTYA BELLA APSARI M. NUR WAHYU FARHAN NOVITA SRI WARDANI PANDE MADE DWI SURYANA WIRANA ECY SEPTANA’IM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik yang menyebabkan tulang sendi distruksi, deformitas dan mengakibatkan ketidakmampuan (Meiner&Luekenotte, 2006). Oleh karena itu, perlu mendapatkan perhatian yang serius karena penyakit ini merupakan penyakit persendian sehingga akan mengganggu aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit rematik merupakan penyakit yang selain menyerang sendi juga dapat menyerang organ atau bagian tubuh lainnya. Secara umum, definisi rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang sekitar sendi. Penyakit rematik yang sering ditemukan adalah osteoartritis akibat degenerasi atau proses penuaan, artritis rematoid penyakit autoimun dan gout karena asam urat tinggi (Junaidi, 2006). Dampak dari keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan dan masalah yang disebabkan oleh penyakit rematik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas hingga terjadi hal yang paling ditakuti yaitu menimbulkan kecacatan seperti kelumpuhan dan gangguan aktivitas hidup sehari-haritetapi juga efek sistemik yang tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau mengakibatkan 1 2 masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan citra diri serta resiko tinggi terjadi cidera (Kisworo, 2008) Saat ini, Indonesia menghadapi masalah kesehatan tripleburden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular dan muncul kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi. Pada kelompok Lansia, Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan penyakit terbanyak pada Lansia adalah hipertensi (57,6%), selebihnya adalah arthritis, stroke dan beberapa penyakit lain,'' kata Menkes Nila F. Moeloek saat membuka Seminar Nasional Kesehatan Lanjut Usia, di Griya Agung, Palembang (9/5).Berdasarkan hasil Susenas tahun 2016, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69% dari jumlah penduduk. Sementara menurut proyeksi BPS tahun 2015, pada tahun 2018 jumlah Lansia diperkirakan mencapai 9,3% atau 24,7 juta jiwa. Dengan jumlah Lansia yang semakin besar, menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat mempersiapkan Lansia yang sehat dan mandiri sehingga nantinya tidak menjadi beban bagi masyarakat maupun negara, dan justru menjadi asset sumber daya manusia yang potensial. Terkait dengan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Gambaran Asuhan Keperawatan Pasien Rheumatoid Arthritis dalam pemenuhan mobilitas fisik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan. Maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah ” Gambaran Asuhan Keperawatan Pasien Rheumatoid Arthritis dalam pemenuhan mobilitas fisik ?“ C. Tujuan
Menggambarkan asuhan keperawatan pasien
Rheumatoid Arthritis dalam pemenuhan mobilitas fisik. D. Manfaat Penelitian Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi: 1. Masyarakat : Membudayakan pengelolaan pasien Rheumatoid Arthritis dalam pemenuhan mobilitas fisik 2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan: Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam pemenuhan mobilitas fisik pada pasien RheumatoidArthritis. TERIMA KASIH