You are on page 1of 19

Analisis Kepemimpin

an BPJS
Tutorial A-4
BPJS KESEHATAN
• Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BP
JS Kesehatan) adalah badan hukum publik yang bert
anggungjawab kepada Presiden dan berfungsi meny
elenggarakan program jaminan kesehatan bagi selu
ruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia.
Peraturan perundang-undanga
n
• Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem J
aminan Sosial Nasional

• Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial
Visi dan Misi
Struktur organisasi
Struktur Organisasi BPJS Kesehatan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 15 Tahun 2015 s
ebagai berikut (Pusat Komunikasi dan HAL BPJS Kesehatan 2014):
1. Dewan Pengawas : terdiri dari satu ketua dan enam anggota Dewan Komisaris PT. Askes (Perse
ro) . mempunyai hak dan kewajibanya yaitu mengawasi jalanya roda organisasi agar lembaga ters
ebut berjalan sesuai dengan visi dan misi organisasi.
2. Dewan Direksi terdiri dari satu Direktur Utama dan tujuh anggota Direktur PT. Askes (Persero)
hak dan kewajibanya yaitu menjalankan amanat dan ketetapan organisasi serta menetapkan kebi
jakan organisasi baik pedoman maupun keputusan-keputusan lainya, serta memberikan laporan
pertanggung jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada dewan pengawas dan Pemerin
tah.
3. Group atau Kepala Departement hak dan kewajibanya yaitu menjalankan amanat dan ketetapa
n yang berlaku dalam organisasi BPJS Kesehatan serta melaporkan pertanggung jawaban dalam m
enjalankan amanat organisasi kepada anggota Dewan Direksi menurut bidangnya.
4. Division Regional : hak dan kewajibannya yaitu menjalankan sistem roda organisasi di tingkatan
regional BPJS Kesehatan serta memberikan laporan pertanggung jawaban atas segala kegiatan pel
aksanaan dalam menjalankan roda organisasi di tingkatan regional pada general manager pengel
olaan organisasi tingkat pusat.
ANALISIS MASALAH BPJS KESEHATAN
DARI PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN
Masalah defisit dan kepemimp
inan di bpjs kesehatan
• Perkiraan IDI > sampai akhir tahun 2018 BPJS akan r
ugi 16,5 triliun karena :
• Keikutsertaan masih kurang
• Peserta tidak disiplin bayar iuran
• Dana iuran terlalu kecil
• Perihal keikutsertaan yang masih kurang dan pesert
a yang tidak disiplin bayar iuran kemungkinan masal
ahnya bersumber dari kegagalan sistem si BPJS dan
Menkes
• Menurut Timboel Siregar dari BPJS Watch, Pemerint
ah gagal 'paksa peserta' yang telat bayar iuran.
• Sampai Sept 2018, 17,3 peserta menunggak, tetapi
masih dapat pelayanan
• Untuk Dana Iuran yang terlalu kecil, menurut BPJS
Watch, Kategori penerima bantuan iuran membayar
23.000/bulan pdahal idealnya 36.000/ bulan
• Iuran peserta mandiri kelas III juga yang sekarang m
embayar 25.500 harusnya 53.000/ bulan
• Hal adalah tanggung jawab presiden karena berdas
arkan UU no. 40 tahun 2004, Besarnya iuran ditentu
kan oleh Presiden melalui Peraturan Pemerintah.
• Pada akhir tahun 2018 lalu, Presiden 'cuci tangan' te
rhadap masalah defisit BPJS Kesehatan berdasarkan
pidatonya si salah satu acara
• Presiden 'menyalahkan' Menkes dan Dirut BPJS kare
na berhutang kepada rumah sakit.
• Padahal, Presiden juga ikut bertanggung jawab terh
adap masalah desisit ini berdasarkan UU no. 24 tah
un 2011 pasal 7 ayat 2 yang berbunyi : “BPJS sebaga
i mana yang dimaksud pada ayat (1) bertanggung ja
wab kepada presiden
• Indra munaswar, selaku koordinator BPJS watch ber
kata : “BPJS itu menyangkut nyawa 100 persen raky
at indonesia. Kok Presiden seperti lepas tangan, ngg
ak benar itu.”
• Berdasarkan Hal ini, seharusnya Presiden sebagai at
asan langsung dari dirut BPJS dan menteri kesehata
n maupun keuangan pada saat itu seharusnya tidak
langsung menyalahkan melainkan mencari solusiny
a
• Tetapi, pada tahun 2019 ini direncanakan beberapa
langkah untuk menutupi dan mengatasi defisit, dian
taranya :
• Menaikkan iuran
• Meningkatkan nilai manfaat
• Suntikan dana pemerintah melalui apbn
• Berdasarkan beberapa artikel, Keadaan BPJS yang te
ngah defisit ini tidak sebanding dengan penaikkan t
unjangan anggota direksi BPJS
• Hal ini menunjukkan salah satu kekurangan dalam si
stem manajerial dan kepemimpinan dalam BPJS di
mana tidak adanya kepekaan terhadap situasi di bpj
s ini.
• Banyak rakyat yang mengkritisi hal ini dan memprot
es BPJS yang menaikkan iuran padahal tunjangan an
ggota direksinya dinaikkan
• BPJS seharusnya Surplus, Jika terjadi defisit maka ad
a kesalahan dan kegagalan dalam sistem di BPJS
• Kegagalan ini sangat dipengaruhi oleh pemimpin da
n sifat kepemimpinan yang dimiliki oleh para peting
gi dan pengurus BPJS ini.
• Bahkan bukan hanya masalah defisit saja yang diseb
abkan karena kurangnya kepemimpinan yang baik d
i BPJS ini, ada banyak masalah yang ditimbulkan, co
ntohnya adalah korupsi kepala BPJS daerah, Fasilitas
kesehatan yang kurang memadai, dan lain-lain
• Kejujuran merupakan salah satu sifat kepemimpina
n yang harus dimiliki dan ketika salah satu atasan m
ereka tidak jujur, maka anggotanya pun akan mengi
kuti karena akan

You might also like