Professional Documents
Culture Documents
(CIVIC EDUCATION )
BAB. 1 PENGANTAR KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
BAB. 2 TEORI DAN LANDASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
BAB. 3 KONSEP WARGA NEGARA INDONESIA.
BAB. 4 SEJARAH PANCASILA.
BAB. 5 FALSAFAH PANCASILA.
BAB. 6 MASYARAKAT MADANI, GOOD GOVERNANCE DAN GLOBALISASI
BAB. 7 SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA.
BAB. 8 SISTEM POLITIK INDONESIA .
BAB. 9 DEMOKRASI INDONESIA.
BAB. 10 PEMILIHAN UMUM.
BAB. 11 GEOPOLITIK INDONESIA ( Wawasan Nusantara ).
BAB. 12 GEOSTRATEGI INDONESIA ( Ketahanan Nasional ).
BAB. 13 KONSTITUSI INDONESIA.
BAB. 14 OTONOMI DAERAH.
BAB. 1
PENGANTAR KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Kelahiran
2. Perkawinan
3. Pengangkatan
4. Dikabulkanya Permohonan
5. Pewarganegaraan
6. Penghargaan
7. Karena turut ayah atau ibu
Kehilangan Kewarganegraan Republik Indonesia
Ada tiga hal yang menjadi sifat dan watak dasar dari kapitalisme, yakni:
1. Pertama, Eksploitasi,
Yang berarti adanya pengerukan secara besar – besaran terhadap sumber daya alam maupun sumberdaya
manusia. Kaum kapitalis akan terus melakukan perampokan besar-besaran terhadap kekayaan alam dan
akan terus semaksimalnya untuk mengeksploitasi para buruh demi kepentingan dan keuntungan pribadi.
2. Kedua, Akumulasi.
Yang secara harpiah berarti penumpukan. Sifat penumpukan inilah yang mendasari kenapa kaum kapitalis
tidak pernah puas dengan apa yang telah diraih.
3. Ketiga, Ekspansi.
Yang berarti menunjuk kepada upaya pelebaran sayap atau perluasan wilayah pasar, seperti dari
perdagangan sandang diperluas pada usaha perkapalan, pergudangan, barang – barang mendah dan
selanjutnya barang-barang jadi dan seterusnya.
Selain globalisasi dan kapitalisme, yang turut menjadi faktor penghambat bagi implementasi dari Wawasan
Nusantara ini di tingkat internal yakni oleh karena masih begitu kurangnya kesadaran masyarakat terutama
dalam penghayatannya terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan kesadarannya atas
nasionalisme.
Implementasi Wawasan Nasional
1. Kehidupan politik, akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara
yang sehat dan dinamis, yaitu pemerintahan yang kuat aspiratif dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaankedaulatan rakyat.
2. Kehidupan ekonomi, menciptakan tatanan ekonomi yang benar-
benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Kehidupan sosial budaya, akan menciptakan kehidupan masyarakat
yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, agama serta
berdasarkan status sosialnya.
4. Kehidupan Hankam, menumbuhkan kesadaran cinta tanah air yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara bila terjadi
penjajahan.
BAB. 12
GEOSTRATEGI Indonesia (Ketahanan Nasional)
A. Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi
Ketahanan Nasional dalam bahasa inggris disebut “RESILE” daya
lenting, dalam arti kemampuan pada teguh hati, ulet, tabah, sunguh-
sunguh dalam menghadapi tantangan.
Geostrategi Indonesia merupakan pelaksanaan dari geopolitik, pada
hakikatnya merupakan kondisi dinamika suatu bangsa dalam wujud
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasionalnya; dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam negara indonesia, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. Ketahanan Nasional tidak
sama dengan pertahanan nasional, dan Ketahanan Nasional haruslah
pula bersifat dinamis; agar selalu dapat mengikuti perkembangan
keadaan adanya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang
selalu berubah-ubah, (Globalisasi)
Ruang Lingkup dan Aspek Geostrategi Indonesia ( Ketahanan
Nasional )
Aspek-aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dijaga,
dikembangkan dan dikonkritkan oleh ketahanan nasional sebagai geostrategi
Indonesia terutama meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
1. Bidang Ideologi
Sasaran utama ketahanan nasional dalam bidang ideologi terutama adalah
bagaimana memelihara dan memberikan keyakinan kepada bangsa
Indonesia terhadap ideologinya sendiri, dalam hal ini Ideologi Pancasila.
Kemudian dengan keyakinan terhadap filsafat hidup bangsa Indonesia ini
diharapkan dapat berperan sebagai perekat bagi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia dan sekaligus diharapkan dapat menangkal pengaruh-
pengaruh ideologi asing dan cara-cara hidup orang asing misalnya; kelompok
yag menyatakan tidak percaya adanya tuhan, ada juga yang ingin membuat
negara bersyariat islam, dan lain sebagainya ini merusak ideologi bangsa
Indonesia.
2. Bidang Politik
Pantauan ketahanan nasional terhadap bidang politik dalam perikehidupan
berbangsa dan bernegara terutama ditujukan untuk memelihara stabilitas
politik yang sehat dan dinamis serta untuk tetap dapat menerapkan politik
luar negeri yang bebas dan aktif. Sistem politik (demokrasi) yang berubah-
ubah juga akan mempengaruhi ketahanan bangsa saat ini, misalnya adanya
Partai Politik lokal di Aceh (Gerakan Aceh Merdeka), Penerapan syariat islam
pada suatu daerah, kemungkinan adanya penerapan ajaran agama lain
didaerahnya, dana asing untuk partai politik.
3. Bidang Ekonomi
Pengembangan ketahanan nasional diupayakan dapat menciptakan ruang
ekonomi Indonesia yang mandiri dan berdaya saing yang kompetitif dengan
produk asing, agar kesejahteraan masyarakat tercapai. Masuknya investor
asing dan pemodal besar yang menjadikan ketidak berdayaan masyarakat
kecil, ditambah lagi produk-produk murah dari negara Cina, seperti batik,
motor, alat rumah tangga dan perlengkapan lainya.
4. Bidang Sosial Budaya
Ketahanan nasional dalam bidang sosial budaya senantiasa berupa untuk
tetap menjaga kelestarian sosial budaya asli Indonesia yang berakar dari
kepribadian Pancasila (gotong royong, sopan santun, berahlak mulia,
kemanusiaan, keadilan) dan berupaya pula untuk menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia, yaitu
hedonisme, free sex, pornografi yang kebablasan tidak ada sensor internet.
5. Bidang Pertahanan dan Keamanan ( HANKAM )
Ketahanan nasional dalam bidang pertahanan dan keamanan memiliki daya
jelajah dalam lingkup untuk bagaimana dapat memelihara stabilias
pertahanan dan kemanan negara, untuk mengamankan pembangunan
nasional, menangkal segala ancaman, baik yang datang dari dalam atau
dari luar dan terpenting dalam rangka mempertahankan kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Yaitu memperbaharui alat persenjataan yang
modern, menjaga garis perbatasan dengan negara tetangga, membasmi
gerakan sparatis dan terorisme. Karena disinyalir masih ada NII (Negara
Islam Indonesia) GAM (Gerakan Aceh Merdeka) OPM (Organisasi Papua
Merdeka), RMS (Republik Maluku Serikat).
Unsur-unsur Pada Ketahanan Nasional
Menurut HANS MORGENTHAU,
unsur-unsur yang akan mempengaruhi ketahan
suatu negara dapat dilihat dari kondisi suatu
negara yaitu;
1. Geografi (luas wilayah darat dan lautnya)
2. Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia,
Tekhnologi yang diterapkan dan Angkatan Bersenjata.
3. Jumlah Penduduk dan Penyebaranya,
4. Karakter/kepribadian nasional, nilai-nilai nasionalisme
rakyatnya.
5. Sifat Pemerintahan Negara
ASAS KETAHANAN NASIONAL
1. Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, dengan demikian ini
merupan asas dalam sistem keidupan nasional.
2. Komprehensif Integral
Sitem kehidupan mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dalam perwujudan
persatuan dan kesatuan yang selaras, serasi dan seimbang dalam bermasyarakat dan
berbangsa, ketahanannya mencakup aspek kehidupan secara utuh dan terpadu.
3. Mawas ke dalam dan Mawas keluar
a. Kedalem bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional
berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional untuk meningkatkan
kualitas derajat kemandirian bangsa.
b. Keluar bertujuan dapat mengantisipasi, berperan dan mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negri dan menerima kenyataan bahwa adanya interaksi
dan ketergantungan dengan dunia internasional.
4. Kekeluargaan
Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, gotong royong,
tenggang rasa tanggungjawab dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara, mengakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi
dalam kehidupan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang saling
menghancurkan.
Permasalahan Geostrategi Indonesia ( Ketahanan Nasional Indonesia )