You are on page 1of 10

ADMINISTRASI RUISLAG TANAH WAKAF

Surat perjanjian ruislag/tukar menukar tanah wakaf Rencana kerja nazhir setelah perubahan status/tukar
antara nazhir dengan pemilik harta benda penukar menukar

 Surat permohonan perubahan status/tukar menukar  Surat pernyataan bahwa harta benda wakaf yang
ditandatangani oleh nazhir lama tidak akan digunakan untuk hal-hal yang
bertentangan dengan syariat Islam
 Surat kuasa dari nazhir (dalam hal point di atas tidak  Surat Pengesahan Nazhir dari KUA
terpenuhi)

 Surat dukungan/pernyataan persetujuan mauquf  Akta Ikrar Wakaf/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf
alaih/wakif

 Foto kopi KTP nazhir/kuasa nazhir/mauquf  Identitas dan kelengkapan administrasi harta benda
alaih/wakif yang menandatangani wakaf

1
 Sertifikat atau bukti kepemilikan sah
Sertifikat wakaf atau AIW/APAIW
 NJOP tanah penukar
 NJOP tanah di sekitar tanah wakaf
 Harga pasar tanah penukar
 Harga pasar tanah wakaf
 Peta lokasi tanah penukar
 Peta lokasi tanah wakaf
 Dokumentasi photo tanah penukar

 Dokumentasi photo tanah wakaf Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang


Pembentukan Tim Penilai Keseimbangan Perubahan
Identitas dan kelengkapan administrasi harta benda Status Tukar Menukar Harta Benda Wakaf
penukar
 Peta lokasi tanah penukar

2
REKOMENDASI

Kepala KUA Kecamatan

 Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota  SIPPT (Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah)
(contoh)
 Bupati/Walikota
 Izin lokasi pembangunan perumahan/pabrik/dll
 Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi (contoh)

 Dinas Tata Ruang/Pemukiman Kabupaten/Kota  Site plan (contoh)

Rencana tata ruang wilayah/rencana detail tata


ruang  Surat Permohonan Pertimbangan dari Ditjen BIMAS
Islam
 Perizinan/administrasi (disesuaikan dgn perizinan
yang ada)

3
4
UU NO 41 TAHUN 2004

Pasal 41 Pasal 41
Ayat (1) Ayat (2)
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud
huruf f dikecualikan apabila harta benda wakaf pada ayat (1) hanya dapat dilakukan setelah
yang telah diwakafkan digunakan untuk memperoleh izin tertulis dari Menteri atas
kepentingan umum sesuai dengan rencana umum persetujuan Badan Wakaf Indonesia.
tata ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
tidak bertentangan dengan syariah.

5
PP Nomor 25 tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2004 Tentang Wakaf

Pasal 49 (2) lzin tertulis dari Menteri sebagaimana


(1) Perubatran status harta benda Wakaf dalam dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
bentuk penukaran dilarang kecuali dengan izin diberikan dengan pertimbangan sebagai
tertulis dari Menteri berdasarkan persetujuan berikut:
BWI. a. perubatran harta benda Wakaf tersebut
digunakan untuk kepentingan umum sesuai
dengan rencana umum tata ruang
berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan tidak
bertentangan dengan prinsip Syariatr.
b. harta benda Wakaf tidak dapat
dipergunakan sesuai dengan ikrar Wakaf;
atau
c. pertukaran dilakukan untuk keperluan
keagamaan secara langsung dan mendesak

6
PP Nomor 25 tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2004 Tentang Wakaf

(3) Dalam hal penukaran harta benda Wakaf


(5) Kepala Kantor Wilayah menerbitkan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
tertulis sebegaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan terhadap harta benda Wakaf yang
berdasarkan: a. persetujuan dari BWI provinsi;
memiliki luas sampai dengan 5.000 m2
b. harta benda penukar memiliki sertilikat atau
(lima ribu meter persegi), Menteri memberi
bukti kepemilikan sah sesuai dengan
mandat kepada Kepala Kantor Wilayah
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
untuk menerbitkan izin tertulis.
c. nilai dan manfaat harta benda penukar
(4) Menteri menerbitkan izin tertulis penukaran
paling sedikit sama dengan harta benda Wakaf
harta benda Wakaf dengan pengecualian
semula
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan: a. harta benda penukar
memiliki sertifikat atau bukti kepemilikan
sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan b. nilai dan
manfaat harta benda penukar paling kurang
sarna dengan harta benda Wakaf semula.

7
PP Nomor 25 tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2004 Tentang Wakaf

Pasal 51 d. Kepala Kantor menetapkan dan


Ayat (1) Izin tertulis dari Menteri sebagaimana mengirimkan hasil penilaian tukar-menukar
dimaksud dalam Pasal 49 ayat (4) harta benda Wakaf kepada Menteri dan
diperoleh dengan mekanisme: kepada BWI paling lama 4 (empat) hari
b. Kepala Kantor membentuk Tim kerja;
Penetapan paling lama 5 [ima) hari e. BWI memberikan persetujuan kepada
kefa sejak menerima permohonan dari Menteri paling lama 5 (lima) hari kerja
Nazhir; sejak menerima hasil penilaian tukar-
c. Tim Penetapan mengajukan menukar harta benda Wakaf dari Kepala
rekomendasi tukarmenukar harta Kantor; dan
benda Wakaf paling lama 5 (lima) hari f. Menteri menerbitkan izin tertulis tukar-
kerja sejak Penilai atau Penilai Publik menukar harta benda ll/akaf paling lama
menyerahkan hasil penilaian kepada 15 (lima belas) hari kerja sejak menerima
Kepala Kantor dan tembusannya persetujuan dari BWI.
kepada Tim Penetapan;

8
PP Nomor 25 tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2004 Tentang Wakaf

Pasal 51 A
(1) Instansi atau pihak yang akan (3) Instansi atau pihak yang akan
menggunakan tanah Walaf wajib menggunakan tanah Wakaf
mengajukan permohonan sertifikat Walaf mel,aksanakan pembangunan fisik untuk
atas nama Nazhir terhadap tanah kepentingan umum pada lokasi harta
pengganti kepada kantor pertanahan benda Wakaf setelah:
setempat paling lama 10 (sepuluh) hari a. memperoleh izin tertulis dari Menteri
kerja sejak memperoleh izin tertulis dari atau Kepala Kantor Wilayah
Menteri atau Kepala Kantor Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51. 51; dan
(2) Setelah menerima permohonan sertifikat b. menyiapkan tanah dan/atau
wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat bangunan sementara untuk
(1), Kantor pertanahan setempat digunakan sesuai dengan peruntukan
menerbitkan sertilikat Wakaf sesuai harta benda Wakaf.
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.

9
Penukaran Harta Wakaf Berdasarkan Persetujuan Badan Wakaf
Indonesia (BWI) Dilakukan setelah ada Izin Tertulis dari Menteri
Agama

1. Nazhir mengajukan permohonan tukar ganti


(ruislag) kepada Menteri Agama melalui KUA 6. Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi kemudian
dengan menjelaskan alasan-alasannya. meneruskan permohonan ruislag kepada Menteri Agama
melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
2. Kepala KUA kecamatan meneruskan permohonan
7. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam selanjutnya
ruislag kepada Kantor Kementerian Agama membuat permohonan pertimbangan/rekomendasi ruislag
Kabupaten/Kota. kepada Badan Wakaf Indonesia (BWI).
3. Kepala Kantor Kementerian Agama 8. BWI kemudian meneliti kelengkapan dokumen-dokumen
Kabupaten/Kota kemudian membentuk tim penilai ruislag dan merapatkannya dalam suatu rapat pleno.
harta benda wakaf dan harta penukarnya. Apabila pleno menyetujui, BWI selanjutnya memberikan
4. Bupati/walikota kemudian membuat surat rekomendasi ruislag kepada Direktur Jenderal Bimbingan
keputusan berdasarkan penilaian dari tim penilai Masyarakat Islam.
9. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam selanjutnya
tersebut.
meneruskan permohonan dan rekomendasi ruislag kepada
5. Kepala Kantor Kementerian Agama Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk diteruskan
Kabupaten/Kota kemudian meneruskan kepada Menteri Agama dan diproses penerbitan SK dari
permohonan ruislag dengan melampirkan hasil Menteri Agama.
penilaian tim penilai kepada Kepala Kantor 10. Apabila semua dokumen dan prosedur ruislag dinilai sudah
Wilayah Kementerian Agama Provinsi. benar, Menteri Agama kemudian menerbitkan surat izin
ruislag.
10

You might also like