KELOMPOK 3 ESI APRIANI : 2018131004 PEPI MELINDA : 2018131013 • 1. Prasasti kedukan bukit (palembang)
prasasti ini ditemukan oleh batenbrug pada tanggal 20 november 1920 di
tempat suatu warga melayu di desa kedukan bukit ditepi sungai tatang, anak sunga musi, dikaki bukit siguntang yang letaknya disebelah barat daya kota palembang. Prasasti kedukan bukit bertarik 604 saka (682M) , dan merupakan prasasti berangka tahun tertua diindonesia. Terdiri dari sepuluh baris, tertulis dalam huruf pahlawan dan bahasa melayu kuno. Prasasti kedukan bukit menguraikan “jayasiddhayatra” (perjalanan jaya) dari pengusaha kerajaan sriwijaya yang tergelar dapunta hyang (yang di tertuakan hyang). Oleh karna dapunta hyang disertai puuhan ribu balatentra yang lengkap dengan perbrkalan, sudah tentu perjalanan itu bukan semacam piknik, melaikan suatu ekspedisi militer untuk menaklukan yang harus di pecahkan dalam menafsirkan isi prasasti kedukan bukit. Tidaklah berlebihan jika prof. George coedes berkomentar bahwa prasasti kedukan bikit membuat keterangan pembentukan negeri sriwiaya. Anggapan isi prasasti kedukan bukit menyatakan pembentukan bukit negeri sriwijaya, bersumber pada ungkapan “marwuat wanua” yang tercantum pada baris kesembilan prasasti itu. Para ahli sejarah sering mengartikannya “membuat kota”, sehingga timbul pendapat bahwa pada tahun 682 dapunta hyang datang kepalembang untuk mendirikan negeri sriwijaya. Para ahli sejarah yang brpendapat demikian rupanya bahwa kota sriwijaya setidak-tidaknya sudah ada pada tahun 671, 12tahun sebelum prasasti kedukan bukit dipahat. Kata wanua memiliki dua macam arti, arti pertama memang kota atau daerah. Dalam bahasa indonesia sekarang wanua dalam arti pertama ini berubah menjadi benua, yang diartikan sebagai kontinen (daerah yang sangat luas). Arti wanua yang kedua adalah rumah atau bangunan dalam bahasa sumatera selatan, sampai ekarang kata wanua artinya rumah, kadang-kadang disingkatkan menjadi nua saja Mengenai diama letak pusa awal sriwijaya sebelum pindah kepalembang samapi sekarang belum ada yang bisa memastikan, tetapi dalam berita cina perna menyebutkan bahwasanya pendahulu sebelum kerajaan sriwijaya berdiri bernama kan-to-li, yang letaknya juga dalam berita cina disebutkan sekitar wilaya palembang.