You are on page 1of 16

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH DAERAH

DR. Sumule Tumbo, SE, MM

Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah


Kementerian Dalam Negeri
TA 2018
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TARGET INDIKATOR LKPD


YANG OPINI WTP
• Dalam Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019
telah ditetapkan prioritas nasional pencapaian indikator
kinerja pembangunan yang salah satunya indikator LKPD yang
opini WTP.

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah provinsi yang mendapat 18 21 25 27 29


opini WTP Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah

Jumlah kab/kota yang mendapat 175 200 250 280 305


opini WTP Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK


Lamp. I PP 71/2010
Penjelasan Pasal 16 UU 15/2004 Opini BPK
Laporan Keuangan

 LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Opini merupakan pernyataan
 WTP
profesional pemeriksa mengenai  LAPORAN
PERUBAHAN SAL
kewajaran informasi keuangan yang
disajikan dalam Laporan Keuangan  LAPORAN
OPERASIONAL  WDP
yang didasarkan pada kriteria:
1. Kesesuaian dengan Standar  LAPORAN
PERUBAHAN
Akuntansi Pemerintahan; EKUITAS
 TMP
2. Kecukupan Pengungkapan;
 NERACA
3. Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-undangan; dan  LAPORAN ARUS  TW
KAS
4. Efektivitas Sistem Pengendalian
Intern  CATATAN ATAS
LAPORAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OPINI BPK ATAS LKPD PROVINSI


SE-INDONESIA TA 2012 S.D. TA 2017

TOTAL 33 33 34 34 34 34
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OPINI BPK ATAS LKPD PROVINSI dan KAB/KOTA


SE-INDONESIA TA 2012 S.D. TA 2017

TOTAL 523 523 539 542 537 345


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OPINI BPK ATAS LKPD KAB/KOTA


JAWA TENGAH TA 2012 S.D. TA 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OPINI BPK ATAS LKPD PROV DAN KAB/KOTA SE-PROVINSI


JAWA TENGAH TA 2012-2017
Provinsi Jawa Tengah
LKPD 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Provinsi Jawa Tengah WTP WTP WTP WTP WTP WTP
2 Kab. Banjarnegara WTP WTP WTP WTP WTP WTP
3 Kab. Banyumas WTP WTP WTP WTP WTP WTP
4 Kab. Batang WDP WDP WDP WDP WTP WTP
5 Kab. Blora WDP WTP WTP WTP WTP WTP
6 Kab. Boyolali WTP WTP WTP WTP WTP WTP
7 Kab. Brebes WDP WDP WDP WDP WDP WDP
8 Kab. Cilacap WDP WDP WDP WDP WTP WTP
9 Kab. Demak WDP WDP WDP WDP WTP WTP
10 Kab. Grobogan WDP WDP WTP WTP WTP WTP
11 Kab. Jepara WTP WTP WTP WTP WTP WTP
12 Kab. Karanganyar WDP WTP WTP WTP WTP WTP
13 kab. Kebumen WDP WDP WTP WTP WDP WTP
14 Kab. Kendal WDP WDP WDP WDP WTP WTP
15 Kab. Klaten WDP WDP WTP WTP WDP WDP
16 Kab. Kudus WTP WTP WTP WTP WTP WTP
17 Kab. Magelang WDP WDP WDP WDP WTP WTP
18 Kab. Pati WDP WDP WDP WTP WTP WTP
19 Kab. Pekalongan WDP WDP WDP WTP WTP WTP
20 Kab. Pemalang WDP WDP WDP WDP WTP WTP
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Beberapa hal yang menjadi catatan BPK atas LKPD


Pemprov Jawa Tengah TA 2017
Provinsi Jawa Tengah
LKPD 2012 2013 2014 2015 2016 2017
21 Kab. Purbalingga WDP WDP WDP WDP WTP WTP
22 Kab. Purworejo WTP WTP WTP WTP WTP WTP
23 Kab. Rembang WDP WDP WDP WDP WDP WDP
24 Kab. Semarang WTP WTP WTP WTP WTP WTP
25 Kab. Sragen WDP WDP WDP WTP WTP WTP
26 Kab. Sukoharjo WDP WDP WDP WTP WTP WTP
27 Kab. Tegal WDP WDP WDP WDP WTP WTP
28 Kab. Temanggung WTP WTP WTP WTP WTP WTP
29 Kab. Wonogiri WDP WDP WDP WTP WTP WTP
30 Kab. Wonosobo WDP WDP WDP WDP WTP WTP
31 Kota Magelang WDP WDP WDP WDP WTP WTP
32 Kota Pekalongan WDP WDP WDP WTP WTP WTP
33 Kota Salatiga WDP WDP WDP WDP WTP WTP
34 Kota Semarang WTP WDP WDP WDP WTP WTP
35 Kota Surakarta WTP WTP WTP WTP WTP WTP
36 Kota Tegal WDP WDP WDP WDP WDP WDP
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OPINI BPK ATAS LKPD PROP DAN KAB/KOTA SE-PROVINSI


JAWA TENGAH TA 2012-2017
1. Temuan berkaitan dengan sistem pengendalian intern:
a. Pengelolaan kas dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) belum
memadai, di antaranya proses penyusunan laporan keuangan sekolah tidak
melalui proses rekonsiliasi antara Sub Bagian Keuangan, bidang teknis, dan
masing-masing sekolah, saldo akhir dana BOS TA 2016 belum dianggarkan
sebagai pendapatan dalam APBD, dan belum seluruh rekening sekolah
dilaporkan dan ditetapkan dalam SK Kepala Daerah.
b. Pengendalian belanja dari dana BOS belum memadai, di antaranya
penganggaran dana BOS hanya pada belanja barang dan jasa kurang tepat,
dan realisasi belanja belum dicatat sesuai klasifikasinya, serta saldo akhir
dana BOS TA 2016 tidak dianggarkan sebagai belanja dalam APBD TA 2017
dan penggunaannya tidak dibuatkan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah.
c. Penatausahaan peralihan Personil, Peralatan, Pembiayaan, dan Dokumen
(P3D) bidang pendidikan tahap I dan II belum memadai, di antaranya nilai
aset tetap dan aset lainnya yang tercatat dalam Neraca per 31 Desember
2017 tidak sesuai dengan nilai Berita Acara Serah Terima (BAST) P3D tahap I
dan penatausahaan hibah aset P3D bidang pendidikan perolehan TA 2016
tidak memadai.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Beberapa hal …….


2. Temuan berkaitan dengan adanya ketidakpatuhan dalam pengujian
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan:
a. Kelebihan dan kekurangan pembayaran Tunjangan Profesi Guru Tahun
2017, diantaranya kelebihan pembayaran Tunjangan Profesi Guru
karena tidak memenuhi beban kerja minimal dan sudah pensiun
masing-masing sebesar Rp1.210.177.171,67 dan Rp1.311.167.740,00,
kekurangan bayar Tunjangan Profesi Guru karena kesalahan input
golongan dan kepangkatan guru sebesar Rp214.151.070,00, dan 54
guru tidak menerima Tunjangan Tambahan Penghasilan.
b. Belanja Daerah pada Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata
untuk kegiatan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) dan
National Paralympic Commiittee (NPC) dianggarkan tidak tepat, tidak
didukung bukti pertanggungjawaban yang lengkap, dan tidak ada
standar besaran biaya.
c. Kekurangan volume pekerjaan pada belanja modal beberapa SKPD
senilai Rp689.530.853,30 (Rp252.644.853,30 + 436.886.000,00).
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Realisasi Belanja APBD Provinsi


per Semester I TA 2018

sumber data : TEPRA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Realisasi Belanja APBD Provinsi dan Kab/Kota Jawa


Tengah per Semester I TA 2018

sumber data : TEPRA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KENDALA DALAM PENINGKATAN


OPINI BPK ATAS LKPD
 Temuan dan rekomendasi BPK tahun sebelumnya tidak ditindaklanjuti;
 Masih terdapat kelemahan dalam Kebijakan Akuntansi;
 Kelemahan dalam Pengelolaan Kas;
 Kelemahan dalam pengelolaan aset daerah (Aplikasi pencatatan aset dan
penyusutan aset belum memadai);
 Pencatatan Persediaan tidak tertib dan belum dilakukan stock opname di Akhir
Tahun;
 Kelemahan dalam Penatausahaan;
 Kelemahan pelaksanaan pengawasan kegiatan;
 Kelemahan Sistem Pengendalian Internal.

sumber data : TEPRA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

STRATEGI MENCAPAI WTP

2. MENINDAKLANJUTI
12. DUKUNGAN ANGGARAN
TEMUAN/REKOMEN BPK

11. MONITORING & EVALUASI 3. MEMBUAT RENCANA AKSI

10. MENINGKATKAN KUALITAS


SDM
WTP 4. MEMBENTUK TIM

5. ANTISIPASI TEMUAN BARU


9. OPTIMALISASI PERAN APIP
THN BERJALAN

8. DUKUNGAN IT 6. MENGEFEKTIFKAN SPI

7. DUKUNGAN REGULASI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LAIN-LAIN
• Semua temuan BPK harus segera ditindaklanjuti sesuai ketentuan.
• Penyusunan LKPD 2018 memperhatikan saran dan rekomendasi BPK pada
LKPD tahun-tahun sebelumnya.
• Penetapan Perda APBD 2019 paling lambat Desember 2018.
• Integrasi perencanaan dan penganggaran.
• Semua dokumen pelaksanaan anggaran, penunjukan pengelola keuangan
dan panitia/pejabat pengadaan telah ditetapkan pada Desember 2018.
• Lelang dini dapat dilakukan setelah ada persetujuan bersama atas ranperda
APBD.
• Menghindari penumpukan belanja pada akhir Desember.
• Penerapan transaksi non tunai
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

SEKIAN
dan
TERIMA KASIH

You might also like