You are on page 1of 79

SURVEILLANCE

Surveillance is
the on going systematic
collection, collation, analysis and
interpretation of data; and the
dissemination of information to
those who need to know in order
that action may be taken
PRINSIP DASAR

Health Care System Public Health Authority

Reporting
Data Informasi

Analysis &
Evaluation Interpretation

Feedback
Action Decision
DATA

Health Care System Public Health Authority

Reporting
DATA Informasi

Analysis &
Evaluation Interpretation

Feedback
Action Decision
DATA

Health Care System Public Health Authority


HEALTH EVENT
• Risk faktor Information
- Life style
- Environment (fisik, biologi, kimia,
sosial, budaya, ekonomi)
• Disease
• Public health issue

Action Decision
DATA

Health Care System Public Health Authority

SUMBER DATA
• Sistem pencatatan pelaporan Information
penyakit
• Vital statistik
• Survei (Kuesioner)
• Laboratorik

Action Decision
DATA

Health Care System Public Health Authority

DEFINISI KASUS
• Clinical/laboratory Information

• Levels (suspected, probable,


confirmed)
• Indicators

Action Decision
REPORTING

Health Care System Public Health Authority

REPORTING
Data Informasi

Analysis &
Evaluation Interpretation

Feedback
Action Decision
Reporting Faktor risiko, Penyakit &
Kematian
System Yan Kes Public Health Authority

Frekuensi
Data Information
Laporan
bulanan

Action Decision
Reporting Faktor risiko, Penyakit &
Kematian
System Yan Kes Public Health Authority

Cara
Data Pelaporan Information

•Tertulis (surat)
•Fax
•Software : disket

Action Decision
Surveilans Faktor Risiko:
ALUR DATA PELAPORAN
Peripheral level Clinical
(Yankes) (suspected)

Epidemiological
Intermediate level
(DKK Kab/Kota) link (probable)

Regional
Dinkes Epidemiological
Prov
link (confirmed)

Central level Central reference of


DEPKES epidemiology
Surveilans Faktor Risiko:
TUGAS MASING² LEVEL
Deteksi
Peripheral level obati
(Yankes) Isi instrumen
(kuesioner)
Analysis
Investigasi
Intermediate level Lapor
(DKK Kab/Kota) Respond
Plan and Fund
Feedback
Analysis
Investigation
Dinkes Confirmation
Regional Prop
Respond
Plan and Fund
Feedback
Analysis and feedback
Central level Support
DEPKES Policy and targets
Funding
Analysis & Interpretation

Health Care System Public Health Authority

Reporting
Data Informasi

ANALYSIS &
Evaluation
INTERPRETATION

Feedback
Action Decision
Analisis & Interpretation

Health Care System Public Health Authority

Data • Data karakteristik


• Data validasi
• Deskriptif analitik
• Hipotesis

Action Decision
Analisis & Interpretation

Health Care System Public Health Authority

Data Data Karakteristik


• Sumber data karakteristik pend.
• Tingkat kualitas data karakteris.
• Berbagai cara pengumpulan
data karakteristik

Action Decision
Analisis & Interpreation

System Yan Kes Public Health Authority

Data Validasi Data


• Missing values
• Bias
• Duplication

Action Decision
Analisis & Interpretation

Health Care System Public Health Authority

Data Descriptive analysis


• Person
• Place
• Time

Action Decision
Analisis & Interpretation

Health Care System Public Health Authority

Data Menyusun Hypothesis


• Menurut Orang
• Menurut Tempat
• Menurut Waktu

Action Decision
Decision, Feedback, Action

Health Care System Public Health Authority

Reporting
Data Informasi

Analysis &
Evaluation Interpretation

FEEDBACK
ACTION DECISION
DECISION

Health Care Public Health Authority


System

Data Information

Decision
- Political Will
- Perubahan Kebijakan
- Dukungan Sumber Daya
- DLL Decision
FEEDBACK

Health Care Public Health Authority


System

Data Information

Feedback
• Buletin Epidemiologi
• Laporan
• Website, dan lain lain Decision
ACTION

Health Care Public Health Authority


System

Data Information

Action
• Deteksi dini Fr/
• Pencegahan
(Pola hidup sehat)
Decision
• Penanggulangan, dll
EVALUATION
Health Care System Public Health Authority

Reporting
Data Informasi

Analysis &
EVALUATION Interpretation

Feedback
Action Decision
EVALUATION
Health Care Public Health Authority
System

Data Information

Evaluasi
• Hasil dari surveilans
• Hasil suatu tindakan

Action Decision
 Faktorrisiko adalah:
Suatu paparan karakteristik,
tanda dan gejala dari penyakit
yang secara statistik ada
hubungan dengan peningkatan
kejadian penyakit
LATAR BELAKANG

TRANSISI
DEMOGRAFI,
SOSIAL, EKONOMI

TRANSISI
EPIDEMIOLOGI

PERUBAHAN
POLA PENYAKIT
LATAR BELAKANG
Skema Faktor Risiko PTM
Faktor Genetik Aktifitas Fisik Tingkat Sosial

Pola Makan : Kepribadian Merokok


-Tinggi Lemak Obesitas
-Tinggi Kolesterol Individu Alkohol
-Tinggi kalori
-Tinggi garam
-Tinggi Glukosa Stres Mental
-Rendah Serat

Penyakit
Tidak Menular

Sumber : Disarikan dari Pengantar Epidemiologi Modern, Kenneth J. Rothman, 1990.


LATAR BELAKANG
REKOMENDASI
WHO

Integratif

2 3
1 Promosi Inovasi & Reform
Surveilans PTM & Manajemen
Pencegahan Yankes

Komprehensif
JEJARING P2-PTM DI KABUPATEN /KOTA

DinKes(P2P, Yankes, Kesmas,


Gizi, Promkes, Kesling)

Sektor terkait (Diknas,Sosial,


FORUM Pertanian,Agama,Kependudukan,
KOMUNIKASI Bapeda,Bid LH, Perindag)
KOORDINASI
DAN AKSI ORMAS (PKK, LPM, FKD, KADIN
BERSAMA : KONI,MUI,KJS,PERSADIA,
JEJA-
RING LLI,APINDO, IWAPI,YKI)
•PERENCENAAN
•PELAKSANAAN Org.Profesi (IDI, IBI, IAKMI, PPNI,
•MONEV PERKENI, dll)

P2PTM DI SWASTA (Kadin, Forum RS


MASYARAKAT Swasta, Apindo, Industri)

Perguruan Tinggi (FKM,


FKedokteran, FPsikologi)
TUJUAN SURVEILANS PTM

Tujuan
Umum

 Terselenggaranya surveilans secara konsisten


& berkesinambungan dlm rangka penc. &
penangg. Ptm scr terpadu, efisien, efektif
dan merata
 Kerjasama pemerintah, swasta & masy.
 Turunkan morbiditas, disabilitas, mortalitas
TUJUAN SURVEILANS PTM

Tujuan
Khusus

 Informasi data
 Identifikasi faktor risiko
 Informasi kematian
 Cara/model pencegahan faktor risiko
 Evaluasi pengendalian faktor risiko
KEBIJAKAN SURVEILANS PTM

 Surveillance PTM terdiri dari :


 Surveilans Faktor Risiko
 Surveilans / Registri Penyakit
 Surveilans Kematian
 Surveilans FR adalah prioritas dengan
manfaatkan sistem yang sudah ada
 Surveilans FR dikembangkan dalam
survei Kesehatan Daerah
 Surveilans kematian sebagai entry
FAKTOR RISIKO
PTM

Tdk dpt diubah Dpt diubah :


Umur, genetik, Kebiasaan rokok,
anatomi OR, dll
Kriteria Faktor Risiko Ptm

 Sebabkan dampak besar thp


morbiditas & mortalitas
 Ada bukti dampak faktor risiko
 Aplikatif
 Standar etika pengukuran
Konsep Step (WHO)

Kompleksitas
Core Biokimia
Glukosa darah,
Ekspansi Kolesterol
Fisik
Opsional Tekanan darah
Tinggi, Berat, Pinggang Kuesioner

Demografi
Tembakau, Alkohol
Inaktifitas Fisik
Gizi

Maximilian de Courten - Surveillance, NMH


Tiga Level untuk Tiap Step
pada
Surveilans
Ukuran Step 1 Faktor
Step 2 Risiko
Step 3
Level (Verbal) (Fisik) (Biokimia)

Core Demografi, Berat + Tinggi, Kolesterol,


Tembakau, Alkohol, Lingkar Glukosa darah
(inti) Gizi, pinggang, puasa
Aktifitas fisik Tekanan darah

Ekspansi Pendidikan, Lingkar HDL-Kolesterol,


Pekerjaan, pinggang, Trigliserida
Ekonomi
Opsional Pengetahuan Lipatan kulit, Urin, dll.
Sikap Pedometer
Perilaku
Kualitas hidup

Maximilian de Courten - Surveillance, NMH


Faktor Risiko PTM
Risiko Yg Melekat dan Titik Akhir
•Umur, Sex
•Keturunan

Titik Akhir
Faktor Risiko Faktor Risiko / • Penyakit
Perilaku Penyakit Antara jantung koroner
• Tembakau • Stroke
• Gizi •Hipertensi • Diabetes komplik.
• Alkohol • Penyakit
•Diabetes pembuluh darah
• Aktifitas Fisik
•Obesitas • Kanker
• Penyakit paru
•Hiperlipidemia obstruksi kronis

Kondisi
Sosio-economi, Budaya & Maximilian de Courten - Surveillance, NMH
Lingkungan
Surveilans PTM : UNSUR DASAR

Jaringan dari orang yang bermotivasi kuat


Definisi faktor risiko & kasus serta
mekanisme pelaporan yang jelas
Sistem Komunikasi yang efektif
Dasar epidemiologi yang kuat
Umpan balik dan reaksi cepat
Syarat/Alasan Untuk Melakukan
Surveilans PTM

 Merupakan masalah kesehatan masy

 Dapat dilakukan tindakan

 Apakah data yang diperlukan tersedia

 Apakah upaya yang akan dilakukan cukup


sesuai (anggaran, sdm, dll) ???
INDIKATOR SURVEILANS PTM

Specific
Measurable
Action oriented
Realistic
Timely
Surveilans PTM : FUNGSI

CORE FUNCTION SUPPORT FUNCTION

Detection Training
Reporting Supervision
Investigation & Resources
confirmation Standards / guidelines
Analysis & interpretation
Action / response
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Makanan Obesitas/
Tinggi Kalori Kegemukan

Diabetes Mellitus
Makanan
/ Kencing Manis
Tinggi Lemak
Hiperlipidemi/
Lemak Darah
Makanan Tinggi
Pola Makan Tidak Tinggi Garam
Hipertensi/
Sehat Tekanan Darah
Makanan
Rendah Serat Tinggi

Kanker Usus
Makanan
Kurang Calsium Osteoporosis/
Keropos Tulang
Zat Aditif / Kimia
Tambahan (Bahan Radikal Bebas/
Perasa, Pengawet, Berbagai Jenis
Pewarna Buatan, Zat Kanker
Kimia Bahaya lainnya)
Obesitas/Kegemukan

Diabetes Mellitus/
Kencing Manis

Hipercholesterolemia/
Tinggi Kolesterol Darah

Hipertensi/Tekanan
Darah Tinggi
Kekurangaktifan Peny.Jantung Koroner
Fisik & Olah Raga
Stroke

Osteoporosis/
Keropos Tulang

Osteoarthritis/
Pengapuran

Nyeri Punggung

dan lain-lain
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Penyakit Jantung
dan Pembuluh
Darah

STROKE

PPOK, ASMA

Merokok Diabetes
(Smoking) Mellitus

KANKER

Gangguan
Kehamilan

Impotensi

Penyakit Tidak
Menular Lain
Insomnia/
Sulit Tidur

Depresi

Kecemasan

Hipertensi/
Darah Tinggi

Obesitas/
Stress Kegemukan

Merokok

Alkoholik

Serangan Asma

Angina Pectoris/
Penyakit Jantung

Serangan Stroke
 Deteksi dini faktor risiko merupakan suatu
proses sistematis, terus-menerus dan
berkesinambungan yang meliputi
pengumpulan data faktor risiko yang
langsung bisa dilakukan
intervensi/tindakan, selanjutnya dilakukan
analisis data dan interpretasi untuk
kemudian diambil tindakan secara konkrit
Langkah Deteksi Dini
Faktor Risiko PTM
 Langkah 1: Penilaian dengan kuesioner
misalnya merokok, pola makan, aktivitas/olah
raga, dll.
 Langkah 2: Penilaian dengan kuesioner dan
ukuran fisik misalnya pengukuran tinggi badan,
berat badan, tekanan darah, index massa tubuh,
dll.
 Langkah 3: Penilaian berdasar kuesioner,
ukuran fisik dan biokimia misalnya gula darah,
kolesterol, dll.
PENDEKATAN FAKTOR
RISIKO BERBASIS
MASYARAKAT

 Memperhatikan Masalah PTM di Masyarakat


 Angka kesakitan & kematian
 Faktor Risiko PTM Tidak Memberikan Gejala
 Menggunakan Sumberdaya Masyarakat
 Memberdayakan Potensi Masyarakat
 Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat
 Sesuai dengan Budaya & Kebiasaan Masyarakat

 Pemerintah hanya Motivator, Fasilitator


dan Kendali Mutu
Pusat Kegiatan P2PTM
Berbasis Masyarakat ???

 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)


Penyakit Tidak Menular di Masyarakat

APAKAH ITU ???


 Adalah bentuk peran serta masyarakat (Kelompok
Masy, Organisasi, Industri, Kampus dll)
 Upaya promotif-preventif untuk Mendeteksi dan
Pengendalian dini keberadaan faktor risiko
bersama PTM secara terpadu
 Pada orang dewasa  25 tahun ke atas
 Melalui penyelenggaraan kegiatan :
- Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin-periodik
- Konseling faktor risiko PTM  Diet, Akt. Fisik, Merokok, Stres
- Penyuluhan/Dialog interaktif  Sesuai Masalah Terbanyak
- Aktifitas fisik bersama  Olah Raga, Kerja Bakti
- Rujukan Kasus Faktor Risiko  Sesuai Kriteria Klinis
 Upaya Pencegahan Primer Pada Kelompok
Masyarakat Aktif
Tujuan & Manfaat Penyelenggaraan
Pos Pembinaan Terpadu PTM

 Mawas Diri  Faktor risiko PTM yg kurang menimbulkan gejala


secara bersamaan dpt terdeteksi & terkendali secara dini
 Membudayakan Gaya Hidup Sehat dalam lingkungan yg kondusif
 Mudah Dijangkau  Diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal
masyarakat/lingkungan tempat kerja dgn jadual waktu yang
disepakati
 Murah Dilaksanakan  Dilakukan oleh masyarakat secara kolektif
dgn biaya yg disepakati/sesuai kemampuan masyarakat
 Metodologis & Bermakna secara klinis
 Kegiatan dpt dipertanggung jawabkan secara medis
 Dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg telah
mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator P2PTM
Pos Pembinaan Terpadu PTM

Pendaftaran Wawancara Pengukuran Fisik &


Biokimia
Tinggi badan, Berat badan,
Pendaftaran, Pemberian Pengisian Kartu
Tekanan darah, IMT, Lemak
Nomor Kode Kunjungan, Monitoring Faktor Tubuh & Perut, Kolesterol
dll Risiko PTM Glukosa, Asam urat, dll

Kader, Kader,
Kader paramedis
paramedis

Pencatatan
Pelaporan Pelayanan
Konseling
Pengisian KMR-PTM, Penyuluhan perorangan
Kartu pelaporan tentang pola makan,
Posbindu, dll bahaya asap rokok,
olahraga, stres, PHBS, dll

Kader Kader
Paramedis
Public health
Dokter
Monitoring Faktor Risiko PTM

Pemantauan secara rutin & periodik


 Rutin
 Pemeriksaan kondisi kesehatan diupayakan
menjadi kebiasaan meski tidak dalam kondisi sakit

 Periodik
 Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara
berkala sesuai anjuran yg bermakna secara klinis
Anjuran Jangka Waktu Pemantauan
Faktor Risiko Orang Sehat Penderita
Gula darah puasa 1 tahun sekali 3 bulan sekali
Gula darah 2 jam stlh puasa 1 tahun sekali 3 bulan sekali
Gula darah sewaktu 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Kolesterol 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Trigliserid 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali
Asam urat 1 bulan 4 kali 1 bulan sekali
Tekanan darah 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Ideks massa tubuh 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lemak tubuh 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lemak perut 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Pencegahan & Pengendalian
Faktor Risiko PTM
Pada orang sehat  Agar faktor risiko tetap terjaga
dalam kondisi normal
Pada orang dgn Faktor Risiko  Mengembalikan
kondisi yg berisiko kepada kondisi yang normal
Pada pasien PTM Mengendalikan faktor risiko pada
kondisi normal untuk mencegah komplikasi kronik &
PTM lain (gagal ginjal, impotensi, jantung koroner,
neuropati dll) agar pasien tetap produktif
Kiteria Klinis Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Baik Sedang Buruk
Gula darah puasa < 90 90 – 109  110
Gula darah 2 jam stlh puasa < 90 90 – 179  180

Gula darah sewaktu < 90 90 – 199 200


Kolesterol < 150 150 – 199 200

Trigliserid < 150 -  150


Tekanan darah < 130/85 130-139/85-89  140/90
Ideks massa tubuh 18,5 - 24,9 25 – 27 > 27
Lemak perut 1–9 10 – 14  15
Lemak tubuh laki-laki 10 – 20 20,1 – 25 > 25
Lemak tubuh perempuan 20 – 30 30,1 – 35 > 35
Rasio lingping-ping L < 0,95 - L  0,95
P < 0,85 - P  0,85
Penyelenggaraan
Pos Pembinaan Terpadu PTM
 Oleh & untuk kelompok masyarakat yang aktif
 Manajemen & pembiayaan :
 Kesepakatan “Rembug Warga”
 Dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
 Jadual & Jenis Kegiatan ditetapkan masyarakat
 Integrasi dengan pencapaian Desa Siaga
 Bermitra dgn stakeholder Desa Siaga (LPM, FKD, PKK,
Koperasi, Klinik Swasta, Dewan Masjid dll)
 Dilegitimasi & difasilitasi oleh Desa/Kelurahan setempat
 Difasilitasi oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan, sektor dan
unsur terkait
Rumah Sakit Dinas
Kesehatan

Dokter Klinik
swasta Puskesmas
Keluarga

Poskes
PTM
Sekolah Industri

Kelurahan Masyarakat Desa/Kel


Sehat
& Ormas
Tenaga yg Diperlukan

 Koordinator Tokoh/Ketua Kelompok Masyarakat


 Motivator  Anggota Kel. Masy yg Aktif & Komunikatif
 Kader Kesehatan Terlatih
 Edukator/konselor Terlatih
 Panutan Masyarakat dlm berperilaku hidup sehat
 Komunikatif
 Administrator
 Paramedis Terlatih  Sebaiknya dari masyarakat
Peralatan / Sarana yg Diperlukan

 Tempat Berkumpul
 Lima set meja-kursi
 Pengukur tinggi badan
 Timbangan berat badan
 Pita pengukur badan
 Alat pengukur glokosan, kolesterol dan trigliserid
 Bodyfat analizer
 Tensi meter
 Buku Identitas Peserta
 Kartu Monitoring faktor risiko PTM (KMR-PTM)
 Formulir pencatatan & pelaporan ke puskesmas dan
dinas kesehatan
Monitoring Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu P2PTM
 Pencatatan & Pelaporan Faktor Risiko Individu pd KMR-PTM
 Oleh Kader
 Mawas Diri Individu
 Pencatatan dan pelaporan faktor risiko pada formulir pencatatan dan
pelaporan untuk dilaporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan
 Oleh Kader
 Mawas Diri Kelompok
 Pencatatan & Pelaporan Tumbuh-Kembang Posbindu PTM
 Oleh Puskesmas
 Evaluasi untuk pembinaan & Fasilitasi
 Penyelenggaraan Forum Komunikasi Posbindu PTM
 Tukar menukar pengalaman & informasi
 Identifikasi faktor pendukung & penghambat
 Oleh Puskesmas di tingkat kelurahan 1 tahun sekali
 Oleh Dinkes di tingkat kecamatan 1 tahun sekali
 Penyelenggaraan lomba Kader & poskegiatan terpadu PTM Teladan
 Evaluasi untuk meningkatan motivasi  Oleh Dinkes
SUSTAINABILITAS
 Ada Penanggung Jawab program yang terstruktur di
setiap tingkat
- Dinkes Propinsi
- Dinkes Kota/Kabupaten
- Puskesmas Kecamatan/Kelurahan
 Program disesuaikan dengan visi-misi pembangunan
daerah
 Dikaitkan dengan peningkatan
Indeks Pengembangan Manusia (IPM) dng
Pemberdayaan masyarakat
PERAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
TINGKAT/UNIT PERANAN
Tkt Masy (PKK, Toma, Melaksanakan kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM (susuai dengan tugas yg ada
Kader, dsb) pada masing-masing kegiatan/meja)

Puskesmas Membina kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat
Memonitor kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat
Menyelenggarakan pos deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat

Dinkes Kabupaten/Kota Memfasilitasi keg kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM
Mengevaluasi keg pos deteksi dini faktor risiko PTM
Memfasilitasi kegiatan pos deteksi dini faktor risiko PTM  Advokasi & Aksi Bersama
Mengembangkan Jejaring pos deteksi dini faktor risiko PTM di Tingkat kab/kota
Mengadvokasi penyelenggaraan pos deteksi dini faktor risiko PTM di Kab/Kota
Memonitor & Mengevaluasi pos deteksi dini faktor risiko PTM di Kabupaten/Kota

Dinkes Propinsi Mengembangkan Jejaring P2PTM di Tingkat propinsi


Mengadvokasi penyelenggaraan P2PTM di setiap daerah
Memfasilitasi pelaksanaan P2PTM secara teknis metodologis
Memonitor & Mengevaluasi pelaksanaan P2PTM di setiap daerah

Pusat Mengembangkan sistem info base P2PTM


Upaya Menumbuhkembangkan Kegiatan
Pos Pembinaan Terpadu PTM

TUMBUH :
 Mengintegrasikan upaya Posbindu PTM pada
wadah kegiatan masyarakat yang telah ada

KEMBANG :
 Meningkatkan fungsi Posbindu PTM dari
strata yang lebih rendah menjadi strata
yang lebih tinggi  Menuju Mandiri
Kategorisasi Tingkat Perkembangan Posbindu PTM
Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
Penyelenggaraan kegiatan 1–2 kali setahun 3– 4 kali setahun 5 – 6 kali setahun  6 kali setahun
Cakupan monitoring  50 % sasaran > 50 % - 60 % > 60 % - 75 %  75 % sasaran
obesitas sasaran sasaran
Cakupan monitoring  50 % sasaran > 50 % - 60 % > 60 % - 75 %  75 % sasaran
tekanan darah sasaran sasaran
Cakupan monitoring glukosa  25 % > 25 % - 50 % > 50 % - 75 %  75 % sasaran
darah sasaran sasaran sasaran
Cakupan monitoring  25 % > 25 % - 50 % > 50 % - 75 %  75 % sasaran
koleterol darah sasaran sasaran sasaran
Penyuluhan PTM 3 kali setahun 3-4 kali setahun 4-6 kali setahun  6 kali setahun
Konseling Tidak ada Ada, baru Tentang diet & Seluruh masalah
tentang diet merokok PTM
Cak.OlahRaga 2kali/minggu  50 % sasaran >50%-60 % ssrn >60%-75 % ssrn  75 % sasaran

Cakupan Peserta :
Usia > 55 tahun  50 % 51– 60% >60%–75%  75 %
Usia 45 – 55 tahun  40 % 41– 60% >60%-75%  75 %
Usia 35 – 44 tahun  20 % 21– 50 % >50%-75 %  75 %
Usia 25 – 34 tahun  10 % 11-25 % >25%-50 %  50 %
Pelaksana Kegiatan 50 % Masy. 70 % Masy. 80 % Masy.  90% Masy.
Pembiayaan kesehatan  50% Masy 50 %-75%Masy >75%-90%Masy  90% Masy.
Peserta mandiri <50 % 50 % - 60 % 61 % - 75 %  75 %
Kemitraan Tidak ada < 2 kali 3 – 4 kali  4 kali
Langkah Menumbuhkembangkan Posbindu
PTM
 Pada Petugas Puskesmas & Dinkes difasilitasi Pusat/Prop
(Selanjutnya Oleh Dinkes)
 Disseminasi Masalah PTM (Hasil Surveilens FR Berbasis masyarakat)
 Disseminasi P2PTM Berbasis Masyarakat
 Peningkatan kapasitas petugas kesehatan di Puskesmas (dokter, perawat, ahli
kesehatan masyarakat, ahli gizi, dll)
- Penatalaksanaan Faktor Risiko Kasus PTM
- Penatalaksanaan Diet pasien PTM
- Upaya Peningkatan Aktifitas Fisik
- Upaya Pengendalian Merokok
- Manajemen Stres
- Penyelenggaraan Posbindu PTM
- Perencanaan Monitoring & Evaluasi Posbindu PTM
- Penggerakan Peran Serta Masyarakat
 Fasilitasi prasarana & sarana Yankesdu PTM di Puskesmas
 Distribusi Alat & Obat, Hari/Jam Yan PTM, lama pemberian obat
 Pengembangan Rujukan Kasus PTM dari Posbindu Ke Puskesmas/Klinik Swasta
Langkah Menumbuhkembangkan Posbindu
PTM
 Di Masyarakat Oleh Puskesmas difasilitasi Dinkes
 Identifikasi Perkumpulan Masyarakat yg Aktif dgn jumlah
anggota banyak
 Disseminasi Masalah PTM & Manfaat Posbindu PTM
 Perencanaan Tumbuh-Kembang Posbindu
 Rembug Warga  Membangun Kesepakatan & Kepengurusan
 Peningkatan Kapasitas Kader, Konselor, Koordinator :
- Masalah PTM & Pencegahannya
- Pengaturan Diet Sehat dgn Kalori Seimbang
- Cara dan Manfaat Aktifitas Fisik
- Manajemen Stres
- Pengendalian Merokok
- Metode Edukasi
- Manajemen Posbindu PTM & Pencatatan-Pelaporan
 Fasilitasi Penyelenggaran Posbindu PTM
 Monev Tumbuh-Kembang Posbindu PTM
Prevalensi PTM akan berangsur
mengalami penurunan dengan
intervensi faktor risiko bersama
secara terintegrasi
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT
HARI TUA NIKMAT
DENGAN PERILAKU CERDIK
Cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur
Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya
Rangsang aktifitas dengan gerak olah raga dan seni
Diet yang sehat dengan kalori seimbang
Istirahat yang cukup
Kuatkan Iman dalam menghadapi stres
Proporsi Faktor Risiko & PTM
Posbidu Saras Utami Kab Jepara
Bulan April-Juni Tahun 2010

60
58,7
56,3
54,9

50
40,4
38,7
40 34,3
30,6 32,4 31,6
April
30
Mei
20
19,7 20,419,2
Juni

10

0
HT Kolest Glukos Mrokok
EPIDEMIOLOG
KESEHATAN
EPIDEMIOLOG KESEHATAN adalah
Seseorang yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan pengumpulan
data, pengolahan data, analisa dan
interpretasi, melakukan penyelidikan
epidemiologi untuk tindakan
pengamanan penanggulangan
penyebaran/penularan penyakit dan
faktor-faktor yang mempengaruhi.
TUGAS POKOK

 Melaksanakan kegiatan:
 Pengamatan
 Penyelidikan
 Tindakan pengamanan
 Penanggulangan
 Penyebaran/penularan penyakit dan faktor-faktor
yang sangat berpengaruh, secara cepat dan tepat
dengan melakukan pengumpulan, pengolahan,
analisa data dan interpretasi data serta
penyebaran informasi serta pengembangan
strategi dan metoda
UNSUR DAN SUB UNSUR
KEGIATAN
1. PENDIDIKAN, meliputi:
 Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh
gelar/ijazah
 Mengikuti diklat fungsional di bidang epidemiologi dan
mendapat STTPL

2. KEGIATAN EPIDEMIOLOGI KESEHATAN, meliputi:


 Mempersiapakan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
 Melakukan pengamatan epidemiologi
 Melakukan penyelidikan epidemiologi
 Melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit
 Memberdayakan masyarakat
Lanjutan….
3. PENGEMBANGAN PROFESI, meliuti:
 Membuat karya tulis/ilmiah
 Menerjemahkan/menyadur buku
 Membimbing epidemiolog kes dibawah jenjang jabatannya
 Membuat buku pedoman/juklak/juknis
 Mengembangkan teknologi tepat guna

4. KEGIATAN PENUNJANG, meliputi:


 Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bid
epidemiologi
 Mengikuti seminar/lokakarya
 Menjadi anggota organisasi profesi
 Menjadi anggota Tim PAK Jabfung Epidemiologi Kesehatan
 Melaksanakan kegiatan LS/LP
 Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
 Mendapat penghargaan
JENJANG JABATAN EPIDEMIOLOG
KESEHATAN
A. EPIDEMIOLOG KESEHATAN TRAMPIL, terdiri atas:
1. Epidemiolog Kesehatan Pelaksana Pemula
2. Epidemiolog Kesehatan Pelaksana
3. Epidemiolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan
4. Epidemiolog Kesehatan Penyelia

B. EPIDEMIOLOG KESEHATAN AHLI, terdiri atas:


1. Epidemiolog Kesehatan Pertama
2. Epidemiolog Kesehatan Muda
3. Epidemiolog Kesehatan Madya

You might also like