You are on page 1of 29

SOSIALISASI KONSEP PENERAPAN PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS PADONGKO


OLEH:

- dr. Nur Saadah Sunusi


-dr. Fuji Febrianti
-dr. Reny Amalia H.
-dr. Dwi Hardiyanti
-dr. Lisa Ambalinggi
-dr. Robby Wiranata Wijaya
-dr. Megawati Liwang

DIBAWAKAN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN TUGAS SEBAGAI DOKTER INTERNSIP


WAHANA PUSKESMAS PADONGKO KABUPATEN BARRU
SULAWESI SELATAN
2018 - 2019
SOSIALISASI KONSEP PENERAPAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS PADONGKO

• Pelayanan kesehatan di Puskesmas : SDM


berkualitas
• Pelayanan yang prima dan optimal: kewaspadaan
universal
• kewaspadaan universal merupakan langkah
penting menjaga sarana kesehatan
LATAR BELAKANG

• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.

• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
TUJUAN UMUM

Meningkatkan mutu fasyankes melalui layanan PPI di


Puskesmas yang dilaksanakan oleh semua unit di
Puskesmas
TUJUAN KHUSUS

Mengembangkan fasilitas pendukung pelaksanaan/


penerapan PPI di unit-unit pelayanan Puskesmas
Padongko.

Meningkatkan kualitas/ kompetensi petugas Tim


PPI Puskesmas Padongko.

Menurunkan angka kejadian infeksi di Puskesmas


sampai 0%
PROGRAM

Cuci tangan dan kebersihan Higiene


Penggunaan alat pelindung
tangan respirasi /
diri (APD).
etiket batuk

Pengelolaan peralatan
perawatan pasien Penyuntikan yang aman

Pengelolaan limbah Pengelolaan linen


BENTUK BENTUK PROGRAM PPI DI PUSKESMAS
CUCI TANGAN DAN KEBERSIHAN TANGAN

Kebersihan tangan dilakukan


dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air
mengalir bila

• Kuku petugas harus selalu bersih


dan terpotong pendek.
CUCI TANGAN DAN KEBERSIHAN TANGAN

Diadaptasi dari: WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge, World HealthOrganization,
2009.
CUCI TANGAN DAN KEBERSIHAN TANGAN

Diadaptasi dari: WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge, World HealthOrganization,
2009.
5 MOMEN CUCI TANGAN
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Pakaian khusus atau peralatan yang di


pakai petugas untuk memproteksi diri
dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan
infeksius.

Tujuan : melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko pajanan


darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir dari pasien ke petugas .

Indikasi : jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau


membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh
atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
JENIS APD DAN LOKASI PEMAKAIANNYA

Penutup Kepala Kacamata Khusus Pelindung Wajah Masker


Laboratorium, ruang Laboratorium, ruang Ruangan poli, Ruang
Laboratorium, ruang persalinan, ruang
sterilisasi, ruang tindakan dokter gigi, tindakan dokter gigi,
ruang persalinan tindakan untuk kasus
tindakan, ruang KIA, ruang sterilisasi,
infeksi, laboratorium,
dapur ruang KB, loket pendaftaran,
pertolongan ruang rekam medik,
persalinan ruang farmasi, dapur,
cleaning service.
JENIS APD DAN LOKASI PEMAKAIANNYA

Apron Sarung tangan Sepatu Boot Jas Lab


Ruang sterilisasi, Ruang tindakan,
ruang persalinan, Laboratorium, ruang
ruang KIA, ruang Ruang farmasi,
ruang tindakan tindakan dokter gigi,
tindakan dokter gigi, laboratorium
dokter gigi, ruang ruang persalinan
ruang sterilisasi,
tindakan untuk kasus laboratorium, dapur,
infeksi cleaning service,
ruang farmasi
PENGELOLAAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN

Risiko potensi infeksi bagi petugas kesehatan :

Risiko Tinggi

• Darah pasien

Risiko Sedang

• Mukosa dan area kecil di kulit yang lecet

Risiko Rendah

• Kulit utuh
ALUR DEKONTAMINASI PERALATAN PERAWATAN PASIEN
PENYUNTIKAN YANG AMAN
REKOMENDASI PENYUNTIKAN YANG AMAN

Aseptic technique

Tidak menggunakan semprit yang sama untuk


penyuntikan lebih dari satu pasien walaupun jarum
suntiknya diganti

Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai


untuk satu pasien dan satu prosedur.

Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu kali


dan tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari 1
pasien
REKOMENDASI PENYUNTIKAN YANG AMAN

Gunakan single dose untuk obat injeksi (bila memungkinkan).

Tidak memberikan obat-obat single dose kepada lebih dari satu


pasien atau mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul untuk
pemberian berikutnya

Bila harus menggunakan obat-obat multi dose, semua alat yang


akan dipergunakan harus steril.

Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan rekomendasi dari


pabrik yang membuat.
PENGELOLAAN LIMBAH

TUJUAN

Melindungi pasien, petugas


kesehatan, pengunjung dan
masyarakat sekitar faskes dari
penyebaran infeksi dan cedera.

Membuang bahan-bahan
berbahaya (sitotoksik, radioaktif,
gas, limbah infeksius, limbah
kimiawi dan farmasi) dengan
aman.
PENGELOLAAN LIMBAH

Jenis wadah dan label limbah medis


padat sesuai kategorinya :
PENGELOLAAN LIMBAH

Alur tata kelola limbah :


PENGELOLAAN LINEN

Linen terbagi menjadi linen


kotor dan linen terkontaminasi.

Linen terkontaminasi adalah linen


yang terkena darah atau cairan
tubuh lainnya, termasuk juga
benda tajam
.
PENGELOLAAN LINEN

1.Fasilitas pelayanan kesehatan harus membuat SPO


penatalaksanaan linen

2. Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD

3. Linen dipisahkan berdasarkan linen kotor dan linen


terkontaminasi cairan tubuh, pemisahan dilakukan sejak dari
lokasi penggunaannya oleh perawat atau petugas

4. Semua linen kotor segera dibungkus/dimasukkan ke dalam


kantong kuning di lokasi penggunaannya dan tidak boleh disortir
atau dicuci di lokasi dimana linen dipakai
PENGELOLAAN LINEN

5. Linen yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh


lainnya harus dibungkus, dimasukkan kantong kuning dan
diangkut/ditranportasikan secara berhati-hati agar tidak
terjadi kebocoran

6. Buang terlebih dahulu kotoran seperti faeces ke washer


bedpan, spoelhoek atau toilet dan segera tempatkan linen
terkontaminasi ke dalam kantong kuning/infeksius.

7. Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi sampai


di laundry TERPISAH dengan linen yang sudah bersih
PENGELOLAAN LINEN

9. Linen terkontaminasi seyogyanya langsung masuk


mesin cuci yang segera diberi disinfektan.

10. Untuk menghilangkan cairan tubuh yang


infeksius pada linen dilakukan melalui 2 tahap
yaitu menggunakan deterjen dan selanjutnya
dengan Natrium hipoklorit (Klorin) 0,5%.
Apabila dilakukan perendaman maka harus
diletakkan di wadah tertutup agar tidak
menyebabkan toksik bagi petugas.
PENGELOLAAN LINEN

Gambar linen siap pakai Gambar Pengangkutan Linen


terkontaminasi; Kantong Linen
terkontaminasi

You might also like