You are on page 1of 15

MASSA UDARA

JOKO WIRATMO
Pembentukan dan penggolongan
• Jika udara menetap untuk waktu yang cukup
lama di atas suatu permukaan bumi, sifatnya
cenderung menjadi ciri khas untuk permukaan
itu
• Jika sifat permukaan tsb kurang lebih sama
untuk daerah yang luas maka sifat suatu
badan udara yang besar akan menjadi hampir
seragam dalam bidang horizontal
• Badan udara dengan sifat (khususnya T dan
kelembapan) yang hampir seragam dalam
jarak horizontal kurang lebih beribu-ribu
kilometer disebut MASSA UDARA
• Daerah tempat terbentuknya disebut
WILAYAH SUMBER
SYARAT PEMBENTUKAN MASSA
UDARA
• Udara harus diam atau bergerak untuk waktu
yang lama
• Terdapat di atas daerah luas yang memiliki
sifat seragam
Umumnya artinya adalah:
- Daerah yang dikuasai antisiklon yang bergerak
lambat
- Anginnya lemah dan sifat permukaannya
seragam
PENGGOLONGAN
• Lintang: khatulistiwa, tropika, kutub, dan artika
(atau antartika)
• Sifat permukaan: benua dan bahari

- Artika A
- Kutub bahari Kbh
- Tropika bahari Tbh
- Kutub benua Kb
- Tropika benua Tb
- Khatulistiwa Kh
• Berbagai singkatan tsb kadangkala digunakan
pada peta cuaca untuk menunjukkan massa
udara di atas suatu daerah, terutama jika
massa udara tsb telah pindah dari wilayah
sumbernya
• Udara Artika menunjukkan sifat khas benua
(terutama pada musim dingin)
• Udara khatulistiwa menunjukkan sifat khas
bahari (lautan)
• Di wilayah sumber lintang rendah dan tinggi, cuaca
terus menerus menunjukkan ciri khas massa udara tsb;
gangguan jarang terjadi.
• Di lintang tengah  cuaca selalu berubah; satu demi
satu massa udara melintas di atas wilayah tsb, akibat
angin baratan yang kuasa
• Massa udara kutub dan artika terutama bergerak ke
arah khatulistiwa dan ke timur
• Massa udara tropika dan khatulistiwa terutama
bergerak ke arah kutub dan ke timur.

• Cuaca silih berganti menunjukkan ciri khas salah satu


massa udara tsb atau pengaruh interaksi massa udara.
SIFAT MASSA UDARA
• Massa udara benua umumnya kering, paling
tidak dalam hal kadar kelembapan mutlaknya.
• Massa udara bahari berkelembapan tinggi
• Massa udara khatulistiwa dan tropika bersifat
hangat
• Massa udara artika dan kutub bersifat dingin
Bagan kurva sounding untuk berbagai massa udara pada diagram skew t-log p. angka menunjukkan mixing
ratio (gram / kilogram)
PERUBAHAN MASSA UDARA
• Massa udara mengalami perubahan sifat ketika
bergerak meninggalkan sumbernya karena
berinteraksi dengan permukaan yang dilalui yang
mengubah kemantapannya (stabilitasnya) dan
berinteraksi dengan massa udara lainnya.
• Ketika bergerak menuju khatulistiwa, mu artika
dan kutub benua mendapatkan pemanasan dari
bawah (suplai uap air dari permukaan yang
hangat dan basah) sehingga menjadi tidak
mantap  timbul awan gegolak
• Jika A dan Kb tergabung dengan aliran men-
siklon  makin tak mantap  kemungkinan
hujan curah bertambah
• Tetapi, lebih sering bergabung dengan aliran
meng-antisiklon  pertumbuhan vertikal
awan terbatasi, walau udara tetap mendapat
pemanasan dari bawah
Massa udara tropika bahari
• Massa udara tropika bahari yang bergerak ke arah
kutub di atas lautan atau benua di MUSIM
DINGIN cenderung menjadi lebih mantap, dan
kabut/ awan stratus terbentuk di dalamnya.
• Jika di MUSIM PANAS, di daratan, sepanjang
tahun di lintang rendah  udara menjadi lebih
TIDAK mantap karena permukaan daratan lebih
hangat daripada lautan  terjadi awan kumulus,
hujan curah dan badai guntur.
CUACA MASSA UDARA
• Cuaca dalam suatu massa udara bergantung
pada berbagai sifat massa udara itu, terutama
kelembapan dan kemantapannya.
• Umumnya massa udara bahari memiliki
keawanan dan hujan curah, sedangkan massa
udara benua cenderung cerah.
• Massa udara sering bertepatan sama luas
dengan bentang antisiklon yang bergerak.
BBU
Bergerak ke arah kutub
 konvergen  kurang
mantap  awan gegolak
dan hujan curah

Antisiklon
• Barat Timur
Bergerak ke arah khatulitiwa 
divergen  stabil dan cuaca
cerah
• Walaupun sebagian besar waktu, cuaca pada
suatu tempat ditentukan oleh sifat massa
udara yang meliputinya tetapi cuaca yang
sangat buruk biasanya dihubungkan dengan
satu massa udara tunggal tetapi dengan
interaksi dua massa udara di sekitar batas
antara kedua massa udara itu, yakni FRONT.

You might also like