You are on page 1of 31

Mechanism of Bohr Effect

Wahyu Amin Pratiwi (3415150943)


PBA 2015
Final Test Animal Physiology
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
Bohr Effect

 Conditions creating the Bohr effect :


a. Increased PCO2
b. Increased temperature
c. Increased 2,3-Biphosphoglycerate
d. Decreased pH
 Cause a shift to the right of the oxyhemoglobin disso
ciation curve

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


 Temperature, H+, PCO2, and BPG
1. Modify the structure of hemoglobin and alter its aff
inity for oxygen
2. Increases of these factors:
a. Decrease hemoglobin’s affinity for oxygen
b. Enhance oxygen unloading from the blood
3. Decreases act in the opposite manner
 These parameters are all high in systemic capillaries
where oxygen unloading is the goal
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
Factors That Increase Release of Oxygen by Hemoglobin

 As cells metabolize glucose, carbon dioxide is released i


nto the blood causing:
1. Increases in PCO2 and H+ concentration in capillary bl
ood
2. Declining pH (acidosis), which weakens the hemoglobi
n-oxygen bond (Bohr effect)
 Metabolizing cells have heat as a byproduct and the rise
in temperature increases BPG synthesis
 All these factors ensure oxygen unloading in the vicinity
of working tissue cells
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
The Bohr effect and the haldane effect work in
synchrony to facilitate:

O2 liberation and uptake of CO2 &


CO2 generated H+ at tissues

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


BEDA SUMBER

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


KURVA DISOSIASI OKSIGEN

 Sifat penting darah dalam transport oksigen adl ikatan ya


ng reversibel oksigen dengan Hb

Hb + O2 ↔ HbO2
 Pd kons. tinggi Hb berkombinasi dgn O2 untuk membent
uk Oksihemoglobin (HbO2) dan reaksi bergeser ke kana
n
 Tiap atom Fe dlm mol. Hb mengikat satu mol. O2
 Bila kita plot jml Oksihemoglobin yg ada pada tiap kons.
O2 diperoleh kurva disosiasi oksigen - hemoglobin
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
8
Hb + O2 HbO2
Hemoglobin Oksigen Oksihemoglobin
10
0

80
(a) (a)
pH 7,5 pH 7,2

60

40
20 40 60 80 100
Tekanan oksigen (mmHg)
20 120
pH turun dari 7,5 menjadi 7,2 tanpa merubah PCO2, afinitas he
moglobin
Copyright terhadap
© 2004 Pearson Education, Inc., publishingoksigen
9 kekanan
turun, kurva bergeser
as Benjamin Cummings
Bohr effect
• CO2 darah  menyebabkan pH plasma , kurva disosiasi bergeser kekana
n - Konsentrasi CO2 tinggi menyebabkan oksigen dilepaskan  pada PO
2 tertentu, disebut Bohr effect.

• Jika CO2 masuk kedalam darah, Hb melepaskan O2 dalam jumlah yang le


bih besar dari jika tidak adanya efek CO2 pada ikatan HbO. Jadi Bohr effec
t memfasilitasi peningkatan pelepasan O2 pada jaringan.
• CO2 menurunkan afinitas Hb terhadap O2, karena pengikatan CO2 secar
a langsung pada kelompok amino terminal pada molekul Hb – menguran
gi ikatan HbO
• Bohr effect (Efek Bohr) pada hewan kecil > hewan besar, Hb hewan kecil l
ebih sensitif thd asam dari Hb hewan besar, shg memenuhi kebutuhan laju
metabolik tinggi pada hewan kecil. Perubahan pH sedikit menyebabkan pe
lepasan O2 .
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
10
Perubahan Afinitas O2

Respon senyawa fosfat organik merupakan keuntungan fisiolo


gis pada ikan. Pada ikan trout yang didedahkan dalam air yan
g kandungan oksigennya rendah, maka kandungan ATP dala
m eritrositnya menjadi turun (Tabel 3.1.) dan afinitas oksigen d
arahnya meningkat (P50 menurun). Hemoglobinnya tidak men
galami perubahan afinitas, jadi peningkatan afinitas darah ikan
terhadap oksigen ini disebabkan oleh menurunnya kandungan
ATP dalam darah.

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


11
Tabel 3.1. Tekanan setengah jenuh (P50) pada darah ikan rainbow trou
t yang diaklimatisasi dalam air dengan level oksigen berbeda (Schmid
t-Nielsen, 1990).

Oksigen dalam air


(mm Hg)
50 80 150
P50 darah (mm Hg) 16,8 21,7 24,1
ATP (mmol per liter sel darah merah) 0,5 1,0 1,3

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


12
Disosiasi Oksigen
 Kurva disosiasi oksigen pada ikan berhubungan dengan aktivitasnya. P
ada ikan yang aktif dan berenang cepat, seperti misalnya ikan tuna, dan
biasanya hidup di air yang kaya oksigen, kurva disosiasinya lebih kekana
n dibandingkan ikan-ikan lain. Afinitas oksigen yang rendah tersebut dipe
rlukan untuk pelepasan oksigen ke jaringan pada aktivitas metabolik ting
gi.
 Sebaliknya, pada ikan yang bergerak lamban dan berada di dasar pera
iran yang kandungan oksigennya rendah biasanya toleran terhadap keku
rangan oksigen. Afinitas oksigen hemoglobin ikan semacam ini tinggi, kur
va disosiasinya di kiri. Karena ikan ini hidup di perairan yang miskin oksig
en dan laju metaboliknya rendah, maka kebutuhan untuk pengambilan ok
sigen lebih penting daripada kebutuhan untuk melepaskan oksigen ke jari
ngan.

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


13
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
14
Disosiasi Oksigen (Lanjutan)

 Pada hewan invertebrata, Hb memiliki afinitas oksigen yang sangat tin


ggi dan kurva disosiasinya terletak dipinggir kiri. Misalnya pada molusk
a bivalvia Phacoides dan juga larva Chironomus, kedua spesies hewa
n tersebut sering berada pada perairan yang miskin oksigen. Nampakn
ya bilamana oksigen sangat tipis hemoglobin menjadi sangat penting.

 Daphnia yang dipelihara dalam air yang kandungan oksigennya renda


h akan memiliki konsentrasi hemoglobin tinggi (lihat Gambar). Daphnia
yang memiliki konsentrasi hemoglobin tinggi akan lulus hidup dalam pe
rairan dimana Daphnia yang konsentrasi hemoglobinyya rendah mati (
Kobayashi and Hoshi, 1982). Hal yang sama juga terjadi pada Artemia,
larva Chironomus dan invertebrata lainnya.

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


15
1,6

Hemoglobin dalam darah


1,4
(g Hb per 100 ml)

1,2

1,0

0,8

0,6

0,4

0,2 1 2 3 4 5 6 7 8
Oksigen dalam air (ml O2 per liter)
Daphnia bila dipelihara dalam air yang kandungan oksigennya rendah akan
memiliki konsentrasi Hb yang meningkat tinggi. Hal ini membantu kelulusan
hidup dalam air yang kurang oksigen yang bersifat letal pada Daphnia yang
Hb-nya rendah (Kobayashi and Hoshi, 1982; Scmidt-Nielsen, 1990).
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
16
PENGANGKUTAN CO2

Bila CO2 terlarut dalam air akan berkombinasi dengan air memb
entuk asam karbonat (H2CO3). Reaksinya adalah sebagai berikut
:

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Pembentukan asam karbonat dipercepat dengan adanya enzim kar


bonat anhidrase. H2CO3 mengalami disosiasi menjadi ion hidrog
en dan ion bikarbonat (HCO3-).

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


17
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
18
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
19
Hb Sebagai buffer

 Zat penyangga (buffer) terpenting dalam darah adalah siste


m asam karbonat-bikarbonat, fosfat dan protein dalam dara
h.
 Protein dapat merupakan buffer yang baik karena mengand
ung kelompok yang dapat berdisosiasi sebagai asam maup
un basa, sehingga protein dapat mengambil maupun memb
erikan ion hidrogen.
 Hb adalah protein yang jumlahnya terbesar dalam darah, da
n memiliki peranan terpenting sebagai buffer disamping prot
ein plasma.

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


20
70
Darah teroksigenasi penuh
Kandungan CO2 darah

60
(ml/100 ml)

50

40

30
0 20 40 60 80 100
20
(mm PCO2
Hg)
Gambar 103.7. Kurva disosiasi CO2 pada darah yang terdeoksigenasi dan yang t
eroksigenasi penuh. Darah yang teroksigenasi memiliki afinitas terhadap CO2 r
endah - kurva
0 bergeser kekanan - disebut Efek Haldane (Kay,
21 1998).
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
SIRKULASI DARAH
 Sistem sirkulasi terbuka, terdapat pd sebagian besar invert
ebrata, darah dipompa jantung melalui arteri ke ruang yang
berisi cairan yi hemocoel yang terletak diantara ektoderm d
an endoderm. Cairan yang terdapat dalam hemocoel diseb
ut hemolymph, tidak disirkulasi melalui kapiler tetapi memb
asahi jaringan secara langsung
 Sistem sirkulasi tertutup, darah mengalir dalam suatu siste
m sirkuit tabung yang kontinu dari arteri hingga vena via ka
piler

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


22
BEDA SUMBER

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Transpor O2 dalam Si
rkulasi

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Kurva Dissosiasi H
b-O2

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Kurva Disosiasi H
b-O2
 Dari kurva di atas:
1. O2 di alveoli dengan saturasi 97% = 19,4 ml/100 ml
darah
2. O2 di jaringan dengan saturasi 75% =14,4 ml/100 ml
darah
3. Maka O2 yang dilepas ke jaringan = 19,4 -14,4 = 5 ml/
100 ml darah

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Efek Bo
hr
Faktor-faktor yang dapat m
enggeser kurva disosiasi ke kan
an (Efek Bohr):
 kadar H+
 kadar CO2
 temperatur
 kadar difosfogliserat (DPG)
Maksud “bergeser ke kanan”: Hb
semakin mudah mengikat O2 di
alveoli dan semakin mudah me
lepas O2 ke jaringan.

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Difusi O2 ke Jarin
gan

a. P O2 interstitial= 40 mmHg
b. P O2 intrasel= 23 mmHg
 Kenapa?
1. Karena hanya P O2 1 – 3 mmHg yang dib
utuhkan untuk metabolisme sel
2. Sehingga 23 mmHg lebih dari cukup.
3. Penggunaan O2 oleh sel secara metabolik tergantung
kepada ADP.
Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
Transpor CO2 dalam Sirk
ulasi

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Transpor CO2 dalam Sirk
ulasi

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


Kurva Dissosiasi
CO2
 Dari kurva di atas:
1. Volume CO2 pada P CO2: 45 mm
Hg (sebelum ke alveoli) = 52 ml/
100 ml darah
2. Volume CO2 pada P CO2: 40 mm
Hg (dari alveoli) = 48 ml/100 ml
darah
3. Jumlah CO2 yang dilepaskan ke a
lveoli = 52 – 48 = 4 ml/100 ml dar
ah

Copyright © 2004 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings

You might also like