You are on page 1of 28

-Vivi Diana 2016122023

-- Sri Ayuni 2017122028


-- Heppy 2017122029
Proses sistematik

Mengkomunikasikan
hasil Evaluasi bukti-bukti

AUDIT

Derajat Hubungan Asersi


kriteria yang ada

Objektivitas
Regulasi dalam Audit Sektor Publik

Keberhasilan penyelenggaraan
organisasi sektor publik dapat terjadi
jika keuangan organisasi dikelola
secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan serta
kepatutan.
Audit Sektor Publik dan Audit
Sektor Bisnis
Jenis-jenis Audit Sektor Publik
 Secara umum, ada tiga jenis audit dalam audit sektor
publik, yaitu audit keuangan (financial audit), audit
kinerja (performance audit), dan audit untuk tujuan
tertentu (special audit).
 Audit keuangan merupakan audit atas laporan
keuangan yang bertujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai (reasonable assurance),
apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis
akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
Jenis-jenis Audit Sektor Publik
 Audit kinerja meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas pada dasarnya merupakan perluasan dari audit
keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Audit kinerja
memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan
kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja
entitas atau fungsi yang diaudit.
 Audit untuk tujuan tertentu merupakan audit khusus di
luar audit keuangan dan audit kinerja yang bertujuan
untuk memberikan kesimpulan atas hal yang diaudit.
Audit untuk tujuan tertentu dapat bersifat eksaminasi
(examination), tinjauan (review), atau prosedur yang
disepakati (agrees-upon procedures). Audit untuk tujuan
tertentu mencakup audit atas hal-hal lain di bidang
keuangan, audit investigatif, dan audit atas sistem
pengendalian internal.
Audit Keuangan Sektor Publik

 Secara spesifik, pendefinisian audit atas laporan


keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut :
 tujuan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor
independen adalah ekspresi suatu opini secara jujur
tentang posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas
yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima umum. Laporan auditor merupakan
media yang mengekspresikan opini auditor atau dalam
kondisi tertentu menyangkal suatu opini. (AICPA,
Codification of auditing standards and procedure
(New York: AICPA, 1988), p, AU 110.01)
Audit Keuangan Sektor Publik

 Perbandingan antara definisi audit laporan keuangan tersebut


dengan definisi audit secara umum dapat mengungkapkan aspek
esensial audit keuangan sebagai berikut :
 proses sistematik secara objektif atas penyediaan dan evaluasi
bukti merupakan suatu audit laporan keuangan menurut
standar audit yang diterima umum.
 Asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi merupakan
representasi laporan keuangan yang dibuat oleh pihak
manajemen suatu entitas, yang melaporkan tentang posisi
keuangan, hasil operasi, dan arus kas.
 Derajat atau tingkat hubungan yang berkaitan dengan kriteria
yang ada dinilai dengan cara apakah laporan keuangan
diungkapkan secara jujur sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum.
 Hasil audit atas laporan keuangan dikomunikasikan dalam suatu
pelaporan audit.
Pemeriksaan Siklus Pendapatan
Tujuan dari audit siklus pendapatan
adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya
salah saji yang material dalam pos
pendapatan daerah/organisasi, dana
perimbangan, dan pendapatan lain-lain yang
sah.
Pemeriksaan Siklus Belanja
Tujuan audit siklus belanja adalah untuk
memperoleh bukti mengenai masing-masing asersi
yang signifikan, yang berkaitan dengan transaksi dan
saldo siklus belanja.
Tujuan audit ditentukan berdasarkan kelima
kategori asersi laporan keuangan berikut :
 Siklus belanja organisasi sektor publik mencakup
berbagai proses dan keputusan untuk memperoleh
barang dan jasa yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan organisasi sektor publik, termasuk di dalamnya
unit-unit organisasi.
 Risiko bawaan pos belanja organisasi
sektor publik pada banyak organisasi
sangatlah tinggi.
 Tingginya volume transaksi akan
memperbesar kemungkinan
terjadinya salah saji.
Pemeriksaan Aktiva Tetap
Tujuan audit aktiva tetap adalah
untuk memperoleh bukti tentang
setiap asersi signifikan yang berkaitan
dengan transaksi dan saldo aktiva
tetap. Tujuan audit ditentukan
berdasarkan kelima kategori asersi
laporan keuangan.
Pemeriksaan Jasa Personalia

Siklus jasa personalia sangat penting karena


merupakan komponen biaya utama di hampir semua
entitas. Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian
dan kegiatan yang berkaitan dengan kompensasi
(penggajian). Kompensasi ini meliputi gaji, insentif
lembur, komisi, dan berbagai bentuk tunjangan
lainnya. Transaksi utama dlam siklus ini adalah
transaksi gaji.
Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)
Pemeriksaan Siklus Saldo Kas
Tujuan audit saldo kas adalah untuk memperoleh
bukti tentang masing – masing asersi yang signifikan,
yang berkaitan dengan transaksi dan saldo kas.
Tujuan audit ditentukan berdasarkan kelima
kategori asersi laporan keuangan :
Asersi Keberadaan dan Keterjadian
Asersi Kelengkapan
Asersi Hak dan Kewajiban
Asersi Penilaian dan Pengalokasian
Asersi Pelaporan dan Pengungkapan
SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
 Prosedur Analitis (Analytical Procedures)
Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan
perbandingan hubungan di antara data. Prosedur ini
meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio
sederhana, analisis vertikal, atau laporan persentase,
perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data
historis atau anggaran, serta penggunaan model matematis
dan statistik, seperti analisa regresi.
 Inspeksi (Inspecting)
Inspeksi meliputi pemeriksaan yang rinci terhadap
dokumen dan catatan serta pemeriksaan sumber daya
berwujud. Prosedur ini digunakan secara luas dalam
auditing. Inspeksi seringkali digunakan dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, baik bottom up
maupun top-down.
TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
 Konfirmasi (Confirming)
Kegiatan konfirmasi adalah bentuk permintaan
keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh
informasi secara langsung dari sumber independen di
luar organisasi sektor publik yang diaudit.
 Permintaan Keterangan (Inquiring)
Kegiatan ini meliputi permintaan keterangan
secara lisan atau tertulis oleh auditor. Permintaan
keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada
manajemen atau karyawan organisasi sektor publik,
yang umumnya berupa pertanyaan- pertanyaan yang
timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis.
TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
 Penghitungan (Counting)
Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan
(counting) adalah (1)perhitungan fisik sumber daya
berwujud, seperti jumlah kas dan persediaan yang ada, dan
(2) akuntansi seluruh dokumen, dengan nomor urut yang
telah dicetak (prenumbered).
 Penelusuran (Tracing)
Dalam penelusuran (tracing), yang sering kali disebut
sebagai penelusuran ulang, auditor (1) memilih dokumen
yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan, dan (2)
menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh
dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam
catatan akuntansi (jurnal dan buku besar).
TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
 Pemeriksaan Bukti Pendukung (Vouching)
Pemeriksaan bukti pendukung (vouching) meliputi
(1) pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi, dan
(2) mendapatkan serta memeriksa dokumen yang
digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk
menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi.

 Pengamatan (Observing)
Pengamatan (observing) berkaitan dengan
memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan beberapa
kegiatan atau proses. Kegiatannya dapat berupa
pemrosesan rutin atau jenis transaksi tertentu, seperti
penerimaan kas, untuk melihat apakah para pekerja
sedang melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur organisasi sektor publik.
TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
 Pelaksanaan Ulang (Reperforming)
Salah satu prosedur audit yang penting adalah
pelaksanaan ulang (reperforming) perhitungan dan
rekonsiliasi yang dilakukan oleh organisasi sektor
publik yang diaudit.
 Teknik Audit Berbantuan Komputer (Computer-
Assisted Audit Technique)
Apabila catatan akuntansi organisasi sektor
publik dilaksanakan melalui media elektronik, maka
auditor dapat menggunakan teknik audit berbantuan
komputer untuk membantu melaksanakan beberapa
prosedur yang telah diuraikan sebelumnya.
TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
 Pengujian Pengendalian
Terdapat dua jenis pengujian pengendalian, yaitu:
 Pengujian pengendalian yang berkaitan langsung
dengan keefektifan desain kebijakan atau prosedur
dan apakah benar- benar digunakan dalam kegiatan
organisasi.
 Pengujian pengendalian yang berkaitan dengan
keefektifan kebijakan dan prosedur serta bagaimana
pengaplikasiannya, konsistensinya dengan aplikasi
terdahulu, dan oleh siapa tersebut dilakukan selama
periode audit.
TEKNIK AUDIT KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
 Pengujian Substantif
Dua kategori umum pengujian substansif adalah:
 Prosedur analitis, yang merupakan prosedur dalam
menyediakan bukti- bukti tentang validitas perlakuan
akuntansi atas transaksi dan neraca, atau sebaliknya,
tentang kesalahan atau ketidakberesan yang terjadi;
 Pengujian yang terinci atas transaksi atau neraca
merupakan pengujian untuk menyediakan bukti- bukti
tentang validitas perlakuan akuntansi atas transaksi dan
neraca, atau sebaliknya, tentang kesalahan atau
ketidakberesan yang terjadi.

You might also like