PATOLOUS TUBA EUSTAKIUS

HENDRO PURNOMO

BAGIAN IKTHT-KL FK UNDIP/KSM THT-KL RSUP DR. KARIADI

SEMARANG
ANATOMI TUBA EUSTAKIUS
• PANJANG 31-38MM
• PARS OSEUS: EPITEL CUBOID
• PARS CARTILAGE: EPITEL PSEUDOSTATIFICATUM
COLUMNER BERSILIA, SEL GOBLET, KELENJAR
SEROMUCINUS
 INNERVASI

• SIMPATIS DAN PARASIMPATIS: CABANG TIMPANI DARI N GLOSSOPHARINGEUS

• TENSOR VELI PALATINI & TENSOR TIMPANI: V3
• LEVATOR VELI PALATINI & SALPINGOPHARINGEUS : PLEXUS PHARYNGEAL (N. IX & N X)
ANAK VS
DEWASA
. LEMAK OSTMANN MEMBANTU DALAM PENUTUPAN
LUMEN TUBA EUSTAKIUS

. PEMBUKAAN SECARA AKTIF TERJADI OLEH KONTRAKSI

MUSKULUS TENSOR VELI PALATINE PADA SAAT
MENELAN, MENGUAP ATAU MENGUNYAH
. PEMBUKAAN SECARA PASIF TERJADI JIKA TEKANAN
DIDALAM KAVUM TIMPANI LEBIH TINGGI DARI PADA
TEKANAN ATMOSFIR
FUNGSI

• 1. VENTILASI
• 2. PROTEKSI

• 3. DRAINASE
 PATOLOUS TUBA

Patulous Tuba Eustachius (PTE) merupakan suatu keadaan dimana

saluran tuba Eustachius (TE) terbuka terus menerus
 PATOFISIOLOGI

1. Atrofi jaringan lunak perituba (khususnya lemak Otsmann) akibat

penurunan berat badan.
2. Atrofi dan timbulnya skar pada otot-otot nasofaring akibat
kerusakan pembuluh darah serebral, poliomielitis, multipel sklerosis,
radioterapi dan trauma pada nervus trigeminus.
3. Kerusakan pada otot tensor velli palatini.
4. Kehamilan dan pengobatan dengan estrogen.
 DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

• AUTOFONI • MEMBRAN TIMPANI UTUH
• MENDENGAR SUARA NAFAS SENDIRI • HYPERMOBILE DIMANA MEMBRAN TIMPANI
(AEROFONI) BERGERAK SESUAI DENGANPERNAFASAN
• RASA PENUH DI TELINGA • NASOENDOSKOPI DIDAPATKAN DEFEK
LONGITUDINAL KONKAF PADA DINDING
• TINITUS
ANTEROLATERAL TUBA SERTA KATUB
• GANGGUAN PENDENGARAN MUARA TUBA YANG TERUS MENERUS
• VERTIGO TERBUKA
 PENATALAKSANAAN
• meningkatkan berat badan
• hidrasi
•
konservatif •
penggunaan estrogen topikal
perak nitrat
• bubuk boric
• phenol

• PRINSIP :
•
Operatif •
manipulasi pada membran timpani
manipulasi TE
• gabungan kedua cara tersebut
 TERAPI KONSERVATIF
Pasien duduk dengan posisi kepala
menengadah, kemudian dilakukan
Terapi ini dilakukan selama 2-8
penetesan cairan fisiologis melalui
minggu
lobang hidung, sebanyak beberapa
tetes hingga maksimal 1cc

1. Nasal saline
fisiologis topikal

angka keberhasilan dominan pada

pasien laki-laki, hal ini mungkin Angka keberhasilan terapi ini sebesar
disebabkan oleh variasi anatomi dan 60% kasus
perbedaan hormon
 TERAPI KONSERVATIF CONT...
Premarin 25 mg didilusi dalam
topikal sebagai obat tetes hidung 30 ml sodium chloride dan
digunakan sebagai tetes hidung.

2. PREMARIN

. Efek samping penggunaan

sediaan ini berupa epistaksis dan 3 kali sehari selama 6 minggu
iritasi hidung
 TERAPI KONSERVATIF CONT...
perbandingan 4:1 yang diaplikasikan
pada muara tuba di nasofaring dengan
kateter sehingga membuat mukosa
iritasi dan edema
3. bubuk boric
dan asam salisilat
Setelah beberapa kali dilakukan oleh dokter, prosedur
ini kemudian diajarkan kepada pasien untuk nantinya
bisa dilakukan oleh pasien sendiri dirumah tanpa
harus menggunakan anastesi lokal
Dilakukan anastesi topikal pada kavum nasi,
kemudian kateter tuba Eusthacius
dimasukkan transnasal, kateter diinsersi
menyusuri lantai hidung sampai melewati
palatum mole, lalu kateter diputar sehingga
ujung kateter tepat berada pada orifisium TE
Pasien diminta menelan air beberapa teguk kemudian
menarik nafas dalam dan membuang nafas. Bagian
luar kateter diberikan bubuk boric dan asam salisilat.
Bubuk ini akan mengakibatkan batuk yang
paroksismal apabila terhirup yang akan berdampak
oedem mukosa TE akibat iritasi bubuk ini. Terapi ini
mengurangi keluhan dan gejala sampai beberapa hari.
BUBUK BORIC DAN ASAM SALISILAT
 TERAPI KONSERVATIF CONT...
Pasta Teflon tersedia dalam
kemasan tube steril. Pasta di
dilakukan dengan lokal anastesi
injeksikan menggunakan
pada orofaring dan nasofaring
Bruningsyringe dengan jarum
ukuran 19

4. Injeksi Teflon

Palatum mole diangkat keatas dengan

Latrobe palate retractor, injeksidilakukan
pada 0,5cm inferior dan 0,5cm superior
orifisium TE dengan kedalaman jarum
0,5cm. Jumlah yang diinjeksikan sebanyak
0,75-1,5 ml
. INJEKSI TEFLON
 TERAPI PEMBEDAHAN
Prinsip terapi pembedahan

manipulasi manipulasi gabungan

pada TE kedua cara
membran tersebut.
timpani
 TERAPI PEMBEDAHAN
Manipulasi membran timpani

1. PEMASANGAN PIPA GROMMET

Angka keberhasilan Tidak menimbulkan

53-100% keluhan

Palinhg sering digunakan

 TERAPI PEMBEDAHAN CONT...
Manipulasi membran timpani,
Timpanoplasti kartilago
GRAFT KARTILAGO
DIBENTUK SEPERTI
KUPU-KUPU KEMUDIAN
DITEMPATKAN SECARA
UNDERLAY MELALUI
PENDEKATAN
TRANSKANAL ATAUPUN
ENDAURAL CARA INI
MEMPUNYAI ANGKA
KEBERHASILAN SECARA
STATISTIK DALAM
MENURUNKAN GEJALA
AUTOFONI, AEROFONI
DAN RASA PENUH DI
TELINGA
 TERAPI PEMBEDAHAN CONT...
Manipulasi membran timpani yang lain

PEMAKAIAN CREAM, BLUETACK ATAU STERL-STRIPS

PADA MT YANG AKAN MEMBUAT MT LEBIH KAKU,
SEHINGGA HIPERMOBILITAS MT AKAN BERKURANG
 TERAPI PEMBEDAHAN CONT...
Manipulasi tuba eustachius, prinsipnya

menyempitkan tindakan menyumbat

lumen TE pembedahan lumen TE
 TERAPI PEMBEDAHAN CONT...
1. Kateter Intraluminal Trans Timpani

- Menggunakan abocath 18, 20, 22

20 untuk wanita, 22 untuk laki-laki
- Lumen kateter di isi dengan bone wax
- Dilakukan anestesi lokal pada telinga yang sakit
- Dilakukan infiltrasi pada telinga yang sakit dengan xylocain dan epinefrin
1:100.000
- Dengan mikroskop, dibuat miringotomi pada kuadrna snterosuperior MT,
muara TE dilihat dgn scope 30’ 2,7mm
- Kateter dimasukan melalui lubang miringotomi atau melalui timpanomeatal
flap, kateter di tempatkan pada muara TE di telinga tengah
GUNAKAN KATETER UKURAN TERKECIL TERLEBIH DAHULU,
KEMUDIAN DITANYAKAN KELUHAN PASIEN BERKURANG ATAU
TIDAK DAN DILIHAT MOBILITAS MT KETIKA PASIEN DIMINTA
INSPIRASI DAN EKSPIRASI. SETELAH DIDAPATKAN KELUHAN DAN
KLINIS YANG MINIMAL, KEMUDIAN MT DIPASANG AMNION PATCH
UNTUK MENJEMBATANI PENYEMBUHAN MT
 TERAPI PEMBEDAHAN CONT...
2. Injeksi Kartilago Autologus
- DILAKUKAN DIKAMAR
OPERASI DALAM LA
- ANASTESI BLOK PADA
TIMPANOMEATAL DENGAN
XYLOCAINE DAN EPINEFRIN
1:100.000
- DIAMBIL GRAFT KARTILAGO
TRAGUS
- KARTILAGO DIPOTONG-
POTONG KECIL DENGAN
SKALPEL SAMPAI UKURAN
- DILAKUKAN DEKONGESTI DAN ANASTESI TOPIKAL PADA KAVUM NASI
- DENGAN ENDOSKOPI SKOP SUDUT 300 DIAMETER 4MM, TORUS TUBARIUS DIVISUALISASI DAN
DILAKUKAN ANASTESI LOKAL MENGGUNAKAN JARUM SPINAL
- KARTILAGO DIINJEKSI SECARA SUBMUKOSA SEBANYAK MASING-MASING 0,5ML PADA
ANTERIOR DAN POSTERIOR TE NASOFARING
- DIDAPATKAN HASIL YANG MEMUASKAN SEBANYAK 69,7% PASIEN YANG DIOPERASI SESUAI
DENGAN SYSTEM SKORING POE
 SKORING SISTEM POE
Derajat autofoni telinga N : 33

Perbaikan komplit 9(27,3%)

Perbaikan signifikan, puas 14(42,4)

Perbaikan minimal, tidak puas 6(18,2%)

Tidak ada perbaikan 4 (12,1%)

memburuk 0
 TERAPI PEMBEDAHAN CONT...
3. Augmentasi Graft Kartilago autologus

- PROSEDUR INI DILAKUKAN

DENGAN PENDEKATAN
TRANSORAL ATAUPUN
ENDOSKOPI TRANSNASAL
- KARTILAGO DAPAT DIAMBIL
DARI TRAGUS, SIMBA KONKA
ATAU SEPTUM NASI
TAHAPAN...
1. DILAKUKAN DEKONGESTAN HIDUNG SECARA TOPIKAL
2. CAMPURAN LIDOCAINE 1% DAN EPINEFRIN 1:100.000 DIINJEKSIKAN DI ORIFISIUM
TUBA
3. MULUT DIBUKA DENGAN MOUTH GAG, NASOFARING DILIHAT DENGAN
ENDOSKOPI KAKU 450 MELEWATI RONGGA MULUT
4. DILAKUKAN INSISI MUKOSA SEKITAR ORIFISIUM DENGAN KTP LASER PADA
PROYEKSI JAM 9 HINGGA JAM 3
5. INSISI DITARIK KE BAWAH HINGGA TERLIHAT KARTILAGO SUPERIOR.
6. GRAFT KARTILAGO BERBENTUK TRAPEZIUM DENGAN PUNCAK SEPANJANG 1MM
DAN DASAR 3-4MM SERTA TINGGI 5-8 MM DITEMPATKAN PADA KANTONG YANG
SUDAH DIBUAT, BIASANYA DIBUTUHKAN 2-4 GRAFT
7. KEMUDIAN LUKA INSISI DIJAHIT DENGAN VICRYL 4.0
TERIMA KASIH