You are on page 1of 37

*

Dr. Arrie Budhiartie,SH.,M.Hum


E-mail : budhiartie@unja.ac.id
Pengertian malpraktek
1. Black Law Dictionary
Unskilled or treatment, particularly applied to the
neglect or unskilled management of physician,
surgeon or apotheracy

2. Prof. Dr. Ratna Suprapti Samil SP.OG.


Malpraktek = medical negligence (keteledoran)
Medical malpractice :
Suatu sikap yag dapat mengakibatkan suatu
tuntutan hukum sebagai akibat dari hasil pemberian
pelayanan secara profesional dalam bidang
kedokteran/ kesehatan
• malpraxis atau malpractice sebagai "unskill on
treatment, particularly applied to the neglect
or unskill management of physician, surgeon,
or apothecacy“
• medical malpractice is a form of profesional
negligence in which measurable injury occurs
to a plaintiff patient as the direct result of an
act or omission by the defendant practitioner

*
* In medical malpractice litigation, negligence is the
predominant theory of liability in order to recover for
negligence malpractice, the plaintiff must establish the
fallowing element:
* the existence of the physician's duty to the plaintiff, usually
based on the existence of the physician-patient relationships
* the applicable standard oj care and its violation
* a compensable injury, and
* a causal connection betweenthe violation of the standard of and
the harm complained of
*

1. Negligence
2. Intentional misconduct
3. Breach of contract misconduct
4. Defamation
5. Divulgence of confidential information
6. Unauthorized procedure
7. Failure to prevent injuries in certain non patient
*
Wanprestasi
Perdata
Perbuatan melawan hukum
Perbuatan pidana

Pertangg.jawaban
Malpraktek Pidana
Pidana
Administrasi
Pidana/sanksi

Kewenangan/
perijinan
CIVIL MALPRACTICE

PERBUATAN MELAWAN
WANPRESTASI
HUKUM
(breach of Contract)
(onrechmatigedaad)

Ps. 1234 BW Ps. 1365 BW

1. TERLAMBAT 1. ADANYA PERBUATAN MELAWAN


2. TDK SESUAI PERJANJIAN HK
3. TDK DIKERJAKAN SAMA 2. ADANYA KESALAHAN
SEKALI 3. ADANYA KERUGIAN
4. BERTENTANGAN DGN ISI 4. HUB PERBUATAN DGN
PERJANJIAN KERUGIAN
CRIMINAL
MALPRACTICE

Nullun Delictum Nulla Poena Sine Praevia Lege poenali

1. Perbuatan yg bertentangan dgn


hukum
2. Kesalahan
3. Mampu bertanggung jawab
4. Tdk ada alasan pemaaf dan alasan
pembenar
ADMINISTRATIVE MALPRACTICE

KEWENANGAN

PROFESI HUKUM

STR SIP
Unsur-unsur:
* Duty
* Dereliction
* Damage *
* Direct
1. mempunyai indikasi medis
2. dilakukan menurut ketentuan yg berlaku
dlm ilmu kedokteran (lege artis)
3. adanya informed consent.

*
SENGKETA MEDIS

PERBEDAAN /KETIDAKSESUAIAN KEPENTINGAN DAN


PANDANGAN

 BELUM TENTU ADA KESALAHAN (KESENGAJAAN /KELALAIAN)


 TIDAK SELALU HARUS DISELESAIKAN MELALUI JALUR HUKUM
(LITIGASI)
PENYELESAIAN SENGKETA MEDIS

MEDIASI LITIGASI PROFESI

LEMBAGA MKDKI
PERDATA/PIDANA
INDEPENDENT

STR
PERJANJIAN/ GANTI RUGI/SANKSI
PENDIDIKAN
KESEPAKATAN PIDANA
BERLANJUT
MEDIASI
 INTERNAL PARA PIHAK
 MEDIATOR

KESEPAKATAN  PERJANJIAN

1. PS. 29 UU KESEHATAN
2. PS. 78 UU TENAGA
KESEHATAN
FINAL AND BINDING

PS. 44 UU RUMAH SAKIT WANPRESTASI/BREACH OF


CONTRACT

 KERUGIAN BUKAN
BERUPA CACAT
BERAT/KEMATIAN
KKI

PERADILAN PROFESI
LEMBAG A INTERNAL
(MKDKI)

SANKSI :
PS. 66 UU PRAKTIK 1. PERINGATAN TERTULIS
KEDOKTERAN 2. REKOMENDASI PENCABUTAN
STR/SIP
3. PENDIDIKAN LANJUTAN TANPA
IJIN PRAKTIK

FINAL & BINDING


*

1. Tidak dihiraukan
2. Lupa
3. Kurang perhatian
4. Pengakhiran hubungan sepihak
1. Psl 190 UU Kesh : “pimpinan fas-kes
dan/atau nakes yg melakukan praktik atau
pekerjaan pada faskes yg dgn sengaja tdk
memberikan pertolongan pertama trhdp
pasien yg dlm keadaan gawat darurat (psl 32
ayat (2) atau mendahulukan uang muka pada
bencana (psl 85 ayat 1&2)  pidana
penjara/denda

*
2.Terkait kewajiban RS
a. Psl 29 UU Rumah Sakit  sanksi
administrasi bkn pidana
b. Permenkes Nomor 69 Tahun 2014 DIREVISI
DGN pmk NO. 4 Thn 2018
RS berkewajiban untuk :
 memberikan pelayanan gawat darurat kpd
pasien sesuai dgn kemampuan pelayanannya
Pelayanan gawat darurat tanpa uang muka
 fungsi sosial
Pelayanan pada bencana
EUTHANASIA

AKTIF PSEUDO PASIF

VOLUNTARY INVOLUNTARY INVOLUNTARY VOLUNTARY

NON-
VOLUNTARY
Euthanasia aktif : perbuatan yg dilakukan oleh tenaga medis
dengan melakukan intervensi aktif dgn tujuan mengkahiri hidup
pasien

Euthanasia pasif : perbuatan menghentikan atau mencabut segala


tindakan atau pengobatan yg perlu untuk mempertahankan hidup
manusia
Voluntary active Euthanasia : tindakan intervensi medis yg
bertujuan untuk mengakhiri hidup pasien yg sudah dalam keadaan
terminal, atas kehendak pasien (permintaan pasien) yg kompeten.

Involuntary A.E : tindakan berupa intervensi medis secara langsung


yg bertujuan utk mengakhiri hidup pasien, tanpa adanya
kehendak/permintaan pasien. Biasanya dilakukan oleh tenaga
medis/kesehatan terhadap pasien yg tdk memiliki keluarga
dikatagorikan pembunuhan /kejahatan terhadap nyawa
Voluntary P. E : tindakan untuk menghentikan segala bentuk
pertolongan medis atas permintaan pasien yg dlm keadaan sadar
dan berkompeten, dn tujuan utk meringankan penderitaan pasien,
meski pasien mengetahui adanya resiko yakni dapat
memperpendek atau mengakhiri hidup pasien auto euthanasia
atau non-agresive euthanasia

In-voluntary P.E : keputusan menghentikan pelayanan medis kepada


pasien, bukan atas kehendak pasien itu sendiri melainkan atas
permintaan /keputusan pihak ketiga yg menjadi wali.
 Biasanya terjadi pd pasien yg belum/tidak cakap (belum
dewasa), dan pasien lain yg dlm keadaan cakap namun kehilangan
otonomi dirinya (tahanan, anggota militer dsb)
Non-Voluntary Euthanasia:
Tindakan mengentikan pelayanan medis atas dasar kepentingan
pasien, dimana pasien dlm keadaan comatose /vegetative life
(brain steam death), dan biasanya dilakukan setelah memperoleh
ijin dari pengadilan (adanya putusan hakim)
Bentuk ini dikenal jg dgn istilah pseudo-euthanasia (Leenan) krn
dianggap bkn euthanasia tetapi mirip dgn euthanasia  krn
pengobatan medis tdk akan mempengaruhi kondisi kesehatan
pasien (useless medicine)
1. Euthanasia Aktif:

Pasal 344 KUHP:


Brg siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan
orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan
kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun

Pasal 345 KUHP


Barangsiapa dengan sengaja mendorong orang lain utk
bunuh diri, menolongnya dlm perbuatan itu atau
memberi sarana kpdnya utk itu, diancam dgn pidana
paling lama 4 thn kl org itu jd bunuh diri.

*
2. Euthanasia Pasif
• UU Nomor 36 Tahun 2009 psl. 52 : “hak menolak pelayanan
medis/kesehatan ”
• Permenkes No. 290/2008 ttg Persetujuan Tindakan Kedokteran
• Keputusan Menkes No 812 / MENKES/SK/VII/2007 Ttg Kebijakan
Perawatan Paliatif
• Per-uu-an lain terkait hak untuk menolak diberikannya pelayanan
medis.
AKTIF  Tanggung Jawab Pidana  Suatu Kejahatan Thdp
Nyawa Psl. 344,345 jo 348 KUHP pemberatan pidana
penjara(ditambah 1/3) dan pidana tambahan berupa pencabutan
hak istimewa (ijin)

PASIF  tdk dpt dimintai pertanggungjawaban hukum  tertulis

*TANGGUNG JAWAB
HUKUM DOKTER
BIO-ETHICAL
DAN
KODE ETIK KEDOKTERAN
INDONESIA
*BICARA TTG BAIK DAN BURUK, BUKAN SALAH DAN
BENAR
*ETIK/ETIKA BERMUATAN NILAI MORAL
*BERBEDA SETIAP KELOMPOK MASYARAKAT/SOSIAL
*BERKAITAN DENGAN PROFESI, SETIAP ETIK PROFESI
AKAN BERBEDA, BERGANTUNG PADA NILAI YG
DIYAKINI KEBAIKANNYA
*Merupakan etika terapan krn berasal dari
penerapan pemikiran etis suatu profesi

*
1. Sarana kontrol sosial
2. Sarana pencegah intervensi pihak lain di luar profesi;
3. Sarana pencegah konflik/kesalahpahaman
4. SBg self regulation organisasi profesi
5. Sbg pedoman/arahan/guidelines bagi profesi utk
menjaga kualitas moral penyandang profesi

*
Bermakna respect for the person
1. Menghormati setiap putusan yang diambil
pasien
2. Melindungi dan menghormati kehidupan
3. Menghormati kewenangan kolega
4. Menghormati diri sendiri dgn cara
meningkatkan kemampuan dan menjaga
nama baik

*
*  doing the best interest for the patient
1. Memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan
pasien
2. Bekerja sesuai standar profesi, standar pelayanan
medis, standar yan-kes dan SOP

*
* do not harm
1. Tidak memberikan tindakan
medis yg tdk dibutuhkan pasien
2. Melakukan tindakan-tindakan
yang bertujuan meminimalisir
efek negatif dari sebuah
treatment

*
*BE TRUSTED
1. Tdk menceritakan rahasia pasien pada
siapapun
2. Tidak mencela, mengkritik ataupun
melecehkan keputusan pasien dan kondisi
pasien
3. Dalam kondisi tertentu, menerapkan prinsip
as a good father

*
*  FAIRNESS
1. Menerapkan ilmu kdokteran secara obyektif-
humanistis
2. Tdk diskriminatif

You might also like