Professional Documents
Culture Documents
Pemicu 5 Hario Susilo
Pemicu 5 Hario Susilo
Definisi
• Respon imun terhadap antigen jaringan
sendiri yang disebabkan oleh kegagalan
mekanisme mempertahankan self-tolerance
sel B,sel T atau keduanya
• Penyakit autoimun adalah kerusakan jaringan
atau gangguan fungsi fisiologis yg ditimbulkan
oleh respon autoimun
Kriteria Autoimun
Kriteria Keterangan
Autoantibodi dan atau sel T Benar pd bbrp penyakit endokrin, LES, dan beberapa
ditemukan di jaringan dg glomerulonefritis
cedera
Transfer antibodi atau sel T ke Ditemukan pd model hewan. Pada manusia dg transfer
pejamu sekunder transplasental antibodi IgG autoreaktif selama kehamilan
menimbulkan penyakit trimester terakhir dan dg timbulnya penyakit autoimun pd
autoimun pd resipien resipien transplan sstl bila donor memiliki penyakit autoimun
Imunisasi dg autoantigen dan Bila protein self menginduksi respon autoimun pd hewan bila
kemudian induksi respon disuntikkan dg ajuvan yg benar. Lebih sulit dibuktikan pd
autoimun menimbulkan manusia, ttp imunisasi rabies dg jaringan otak mamalia yg
penyakit terinfeksi (tdk infeksius) dpt menimbulkan ensefalomielitis
autoimun
spesifik
menurut
sistemik
organ
autoimunitas
melalui antibodi
Melalui komplemen
Melalui sel T
mekanisme
Melalui humoral dan seluler
•AHA dengan antibodi •Hemolise biasanya ringan dan gejala terjadi pada
dingin pajanan ektremitas dengan dingin
•Antibodi dingin hanya diikat pada suhu di bwh 37oC
•Yang berperan terutama adalah IgM
•Hemoglobinuria dingin •Antibodi jenis bersifat bifasik (biasanya dibwh 15oC) dan
paroksima (HDP) menghacurkannya bila suhu meningkat sampai 37oC.
•Gejalanya dapat berupa panas, sakit di ekstremitas,
ikterik, hemaglobinuria setelah terpajan dengan dingin
Myasthenia Gravis •Merupakan penyakit kronis akibat
adanya gangguan dalam transmisi
neuromuskuler
•Sekitar 60-80% pasien
menunjukkan antibodi thd reseptor
asetilkolin.
Skleroderma
ITP (trombositopenia idiopatik)
Penyakit bulosa
Penyakit autoimun melalui sel Keterangan
T
Sklerosis multipel Penyakit neuromuskuler yang sering
menunjukkan relaps dengan periode
eksaserbasi dan remisi yang terjadi lebih
sering pada wanita dibandingkan pria
Ensefalopati diseminasi akut •Dapat terjadi setelah pemberian vaksin
(EMDA) yang dilemahkan
•Gejalanya berupa sakit kepala, demam,
leher kaku, dan lemas
Sindrom Gullian-Bare •Terjadi setelah infeksi (campak,
influensa, vaksinasi influenza)
•Dapat mengenai semua gol umur
Goiter •Merupakan penyakit pada kelenjar tiroid
yang dapat ditemukan pada wanita
dewasa tua
•Terjadi pembesaran kelenjar tiroid
sehingga dapat menimbulkan kerusakan
Penyakit autoimun melalui Keterangan
faktor humoral dan seluler
Diabetes Melitus tipe I (Insulin •Terjadi akibat destruksi imunologik sel
Dependent DM/IDDM) beta dari sel Langerhans pankreas
yang memproduksi insulin
•Gambaran klinis dan patologis
memperlihatkan adanya
ketidakmampuan tubuh memproduksi
insulin sehinggag pasien rentan
terhadap fluktuasi kadar gula darah
Tiroiditis kronis (tiroiditis •Penyakit tiroid yang terutama
Hashimoto) mengenai wanita antara usia 30-50
tahun
•Gambaran klinis dan patologis
menunjukkan kelenjar tiroid yang dapat
membesar (goiter) dengan konsistensi
yang kenyal atau keras.
Polimiositis-dermatomiositis Merupakan penyakit inflamasi akut dan
kronis dari otot2 (polimiositis) yang
sering mengenai kulit (dermatomiositis)
KLASIFIKASI
NO FAKTOR KETERANGAN
• Genetik
– Hubungan faktor genetik dengan penyakit
autoimun adalh yang paling jelas dengan
pengaruh MHC. Karena penyakti autoimun adalah
penyakit yang bergantung pada selT sedangkan
seluruh respon imun diperantarai oleh sel T yang
bergantung pada MHC
Faktor yang Berperan dalam Autoimmunity
• Imun
– Sequestered antigen
• Sequestered atau hidden antigen adalah antigen yang
karena sawar anatomic tidak pernah berhubungan
dengan system imun misalnya antigen sperma, lensa
mata, dan saraf pusat. Bila sawar tersebut rusak, dapat
timbul penyakit autoimmun
– Gangguan presentasi
• Pajanan antigen menyebebkan gangguan pada sitokin,
MHC, dan IL-2 yang menyebabkan kegagalan Ts atau
Tr yang menyebabkan perangsangan Th menimbulkan
autoimunitas berupa inflamasi jaringan di tempat
pajanan antigen.
Konsep
Autoimunitas
Sel pejamu selular
Proses
antigen
T signal
Y
Presentasi ke sel T
T Y Y Y
Y Y
Faktor yang Berperan dalam Autoimmunity
– ekspresi MHC yg tidak benar
• Ada MHC-II diekspresikan oleh APC yang dapat mensensitisasi Th
terhadap peptida atau antigen tertentu.
• Pada manuasia normal, sekresi MHC II itu tidak ada dan MHC I itu
sedikit.
• Ekspresi gen MHC II pada membran yang tidak pada tempatnya dapat
mensensitasi sel Th untuk mengaktifkan Tc dan Th1 terhadap antigen.
– aktivasi sel B poliklonal
• Autoimun dapat juga terjadi karena aktivasi sel B poliklonal oleh virus
(EBV), LPS dan parasit yang merangsang sel B secara langsung yang
menimbulkan autoimun.
– peran CD4 dan reseptor MHC
• Peran CD4 adalah sebagai Th yang diduga berperan paling
banyak dalam autoimunitas. Sementara MHC reseptor sel T untuk
mengenal antigen.
Faktor yang Berperan dalam Autoimmunity
– Keseimbangan Th1 – Th2
Respon awal terhadap infeksi mikroba biasanya
disertai produksi sitokin tipe Th1 (IFN γ, IL2, dan
TNF α) yang diikuti pelepasan sitokin antiinflamasi
dari Th2
Polarisasi respon Th1-Th2 dapat berperan dalam
patogenesis autoimun.
• Th1 menunjukkan peran pada autoimunitas sedangkan Th2
berperan terhadap beberapa progres penyakit .
– Sitokin
• Sitokin merupakan signal regulasi dalam sistem imun
tubuh, gangguan produksi dan mekanismenya dapat
menimbulkan efek patofisiologik.
Faktor Lingkungan
• Infeksi Mikroba
– Virus :virus adeno, coxsackie A9,B4,B,B6 poliartritis,
mialgia, ruam kulit, dll. HCV multifaktorial . Dll.
– Bakteri : streptokok demam reuma pasca infeksi
streptokok. Antigen klamidia, T.cruzi miokarditis.
Dll.
• Hormon
– Hormon seks wanita bs memperburuk awitam pnyakit
ttt. Hormon hipofisa, prolaktin kecenderungan RA.
• Obat
– Misal halotan metildopa, D-penisilamin, hidralazin,
prokainamid, minosiklin, triptofan
• Obat
Gejala Obat
Hepatitis kronis aktif Halotan anestesi
An. hemolitik Metildopa
Pemeriksaan Autoantibodi
• Autoantibodi seperti ANA (anti nuklir antibodi), ds-DNA, dan
lain-lain dalam sirkulasi dapat ditemukan melalui beberapa
cara, antara lain dengan teknik imunofluoresen, RIA, ELISA
dan countercurent electrophoresis
Pemeriksaan komplemen
• Pemeriksaan komplemen dalam serum dimaksudkan untuk
mengukur fungsi komplemen dan menentukan sifat antigenik
komplemen
• Komplemen dapat dibagi menjadi 3 golongan :
a. Komponen dini pada jalur klasik (C1,C4 dan C2)
b. Kompenen dini pada jalur alternatif (faktor B,D dan P)
c. Komponen lambat pada kedua jalur (C3 dan C9)
Kontraindikasi relatif:
• DM
• Ulkus peptik/ duodenum
• Infeksi berat
GLUKOKORTIKOID
Prednison, prednisolon
Efek kortikosteroid : Efek samping kortikosteroid :
- Inflammatory responses - Adrenal suppression
- Immunological responses - Susceptibility to infections
- Liver glycogen deposition - Muscle wasting
- Protein catabolism - Growth suppression
- Bone catabolism - Osteoporosis
- Gluconeogenesis - Diabetes mellitus
- Glucose utilization - Psychosis
- Glucose output from liver - Peptic ulceration
- Mood - Na+, H2O retention
- Gastric acid - Hypokalemia
- Na+ reabsorption - Hypertension
- K+/ H+ excretion
Penghambat Kalsineurin
Siklosporin Takrolimus
Mekanisme kerja Hambatan kalsineurin oleh siklosporin dan takrolimus menghambat
transkripsi gen sitokin2 (IL-2, protoonkogen c-myc, H-Ras)
Sediaan/dosis Sediaan IV terdapat dlm bentik larutan dlm Dosis IV dewasa 25 – 50
ethanol-polyoxyethylated castrol oil dg kadar mg/kgBB per hari. Pd anak
50 mg/mL. Sediaan oral kapsul lunak 25-100 50-100 mg/kgBB per hari.
mg, larutan 100 mg/mL utk pemberian oral Dosis oral dewasa 150-200
mg/kgBB per hari. Pd anak
200-300 mg/kgBB per hari.
Interaksi -Pemberian brsama fenobarbital, fenitoin,
trimetropim-sulfametoksazol, rifampisin
percepat eliminasi dan kadar siklosporin
turun.
-Pemberian brsm dengan amfoterisin B,
eritromisin, ketokonazol klirens menurun,
toksisitas siklosporin
Siklosporin Takrolimus
Penggunaan Meningkatkan keberhasilan transplantasi bersama imunosupresan lain pd ginjal,
klinis jantung, hati, sstl, paru, pankreas.
Pd penyakit autoimun spt sindrom Behcet, uveitis endogen, psoriasis, dermatitis
atopik, rematoid artritis, penyakit Crohn, sindrom nefrotik.
Pd sirosis bilier primer, pioderma gangrenosum berat, polimiositis, asma berat tgt
steroid.
Takrolimus 100x lbi aktif drpd siklosporin
Efek Ggn fungsi ginjal. Hipertensi, Nefrotoksisitas. SSP (sakit kpl, tremor,
Samping hepatotoksisitas, neurotoksisitas, insomnia), GI (mual, diare). KV
hirsutisme, hiperplasia gingiva, (hipertensi), metabolik (hiperkalemia,
toksisitas GI (mual, muntah, diare, hipomagnesemia, hiperglikemia)
anoreksia, sakit perut)
SIROLIMUS
Penggunaan klinik Kombinasi dg imunosupresan lain mencegah penolakan
transplantasi, kelainan kulit (yg topikal) kombinasi dg siklosporin pd
kasus uveoretinitis
Efek Samping Hepatotoksisitas, diare, hipertrigliseridemia, sakit kepala
Sitotoksik
Obat Azatioprin Mikofenolat Mofetil
Penggunaa Mencegah penolakan transplantasi, lupus Cegah penolakan transplantasi ginjal
n klinis nefritis, glomerulonefritis akut, RA, penyakit (alternatif dr penghambat
Crohn, sklerosis multiple, ITP, hemolisis kalsineurin), penyakit GVHD
autoimun yg refrakter thd steroid refrakter thd steroid, transplantasi
stem cell, lupus nefritis, RA, keln
dermatologis
Efek Menghambat proliferasi sel yg cpt tumbuh Ggn GI (mual, muntah, diare, sakit
Samping spt mukosa usus, sstl dg akibat leukopenia, perut), mielosupresi (tu
trombositopenia. Ruam kulit, demam obat, neutropenia)
mual,muntah, hepatotoksisitas