Professional Documents
Culture Documents
MSi
Pertemuan 03:
MASYARAKAT INFORMASI
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Masyarakat Industri
Masyarakat industri terwujud pasca terjadinya revolusi Industri di Inggris sejak
ditemukannya mesin uap pada tahun 1712. Masyarakat ini mempunyai ciri modal
sebagai faktor produksi yang paling penting. Pada era ini mulailah ada penerbitan
seperti buku, surat kabar majalah dll., dengan ciri – ciri harga terjangkau karena
adanya proses masalisasi produk media. Bersamaan dengan masalisasi produk
media cetak, maka terjadi pula penurunan angka buta huruf, yang ini mendorong
pula berkembangnya industri cetak mencetak. Di bidang media, pada tahun 1830-
an, dengan berkurangnya buta huruf dan berkembangnya berbagai produk baru
hasil dari industri baru, maka mulai muncul pemikiran tentang perlunya iklan, yang
berfungsi menampilkan suatu jenis produk baru. Dan mulai perioda ini mulailah
muncul gagasan – gagasan tentang pemasangan iklan surat kabar (koran), radio
dan film.
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Masyarakat Informasi
Pada akhir 50-an dimana mulai berkembang teknologi komunikasi bersamaan
dengan berkembangnya teknologi komputer, maka pekerja yang bergerak di
bidang media dan informasi menjadi sekitar separuh dari jumlah jenis pekerjaan
yang ada, yang ini dimulai sekitar akhir tahun 60-an.
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Konvergensi media ini terwujud melalui beberapa jalan, antara lain terjadinya
integrasi teknologi, merging dari perusahaan – perusahaan media, perubahan dari
lifestyle, perubahan pola dan jenis karir, perubahan peraturan – peraturan,
perubahan issue – issue sosial, yang semuanya menyebabkan terjadinya dinamika
sosial.
Dengan berkembangnya Information and Communication Technology (ICT) pada
Masyarakat Informasi, maka berkembang pula proses – proses komunikasi.
Komunikasi interpersonal se olah – olah lalu menjadi tidak berjarak, dapat
dilaksanakan serentak lebih dari dua orang, jarak dalam cara berkomunikasi tidak
lagi menjadi kendala. Terjadi merger kemampuan, baik antara orang yang
berkomunikasi dengan pencipta software yang digunakan dalam berkomunikasi
maupun diantara orang – orang yang berkomunikasi menggunakan fasilitas ICT;
Dalam waktu yang relatif singkat orang yang berkomunikasi akan segera
diperkaya informasinya, sehingga mempunyai kemungkinan merubah pandangan –
pandangannya dalam waktu yang relatif singkat.
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi
menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha,
sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”. Sehingga
sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama
makin nyata kebenarannya. Terbentuknya masyarakat informasi melalui proses
transisi dari masyarakat sebelumnya yaitu masyarakat pra pertanian, masyarakat
pertanian dan masyarakat industri, yang dipacu atau dipercepat dengan
terjadinya perubahan teknologi komunikasi. Adapun ciri-ciri dari masyarakat
informasi adalah:
Mengolah sumber daya yang berupa informasi.
Membutuhkan sumber daya berupa pengetahuan.
Mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai pekerja professional drngan
keahlian ahli.
Berteknologi tinggi.
Berprinsip perkembangan penerapan pengetahuan dalam teknologi.
MASYARAKAT INFORMASI
Masyarakat adalah suatu institusi yang bersifat konstektual dimana suatu nilai yang
telah di sepakati pada suatu komunitas belum tentu relevan jika diterapkan di
komunitas lain. Castells dan Himanen (2002), menyatakan bahwa munculnya era
reformasi tidak harus menciptakan tingkat penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yang sama pada setiap masyarakat yang ada di seluruh dunia. Hal ini
menunjukan bahwa setiap inisiatif pengembangan informasi harus relevan dan
menyentuh struktur terdalam dalam sebuah masyarakat. Dengan ini akan memaksa
sebuah masyarakat mengubah struktur yang mendasar pada masyarakat yang
pada akhirnya akan menciptakan pihak penerima manfaat dan pihak korban.
MASYARAKAT INFORMASI
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum sebuah masyarakat
memasuki masyarakat informasi, yaitu:
Masyarakat yang tidak buta huruf. Masyarakat yang masih buta huruf jangan
mimpi dapat masuk kedalam masyarakat informasi karena membaca
merupakan prasyarat mutlak untuk memesuki masyarakat informasi.
Pemanfaatan computer. Saat ini hamper semua pergerakan informasi dilakukan
dengan computer . computer bahkan dapt digunakan untuk menerima siaran
televisi, transaksi perbankan, transaksi perdagangan, ekspor impor dll.
Infrastruktur telekomunikasi. Infrastruktur yang maju akan memudahkan
komunikasi data antar computer yang berjauhan.
Industri percetakan yang maju. Salah satu media untuk menghantarkan informasi
adalah koran. Bagi masyarakat onformasi, koran adalah salah satu menu wajib
sarapan paginya. Mereka harus mengetahui perkembangan terakhir dari suatu
minat dan pekerjaanya.
MASYARAKAT INFORMASI
Industri TV dan radio yang maju. Televisi dan radio dibutuhkan untuk mendukung
pergerakan informasi yang cepat.
Minat baca yang tinggi. Adanya informasi yang melimpah akan sia-sia jika
tidak ada pemanfaatanya, hanya karena masyarakat tidak mau membaca.
Sistem perpustakaan yang maju. Semua informasi akn tersimpan di
perpustakaan. Masyarakat dapat menggunakan perpustakaan untuk
berkonsultasi mengenai apapun.
Masyarakat Informasi menghadapkan kita pada tantangan-tantangan baru dan
kesempatan perkembangan-perkembangan menuju seluruh area dari masyarakat.
Dampak dari teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi sebuah sefinisi
sementara yang kuat, dan ini menstransformasi aktivitas ekonomi dan sosial. Kunci
yang penting dari jaringan teknologi dalam masyarakat informasi adalah teknologi
membantu kita untuk membuat koneksi-koneksi baru.
MASYARAKAT INFORMASI
Inovasi teknologi dapat menyokong secara nyata untuk memberikan akses yang
lebih baik kepada layanan kesehatan, pendidikan, informasi dan pengetahuan,
sebagaimana juga menawarkan variasi sarana yang lebih luas dimana masyarakat
dapat berkomunikasi, sehingga mendukung promosi pemahaman yang luas dan
peningkatan kualitas kehidupan warga dunia.
Sejak istilah masyarakat informasi di perkenalkan pada tahun 1962, muncul
perdebatan panjang mengenai apa dan apa dampak yang di timbulkan oleh
masyarakat informasi. Secara umum masyarakat informasi adalah masyarakat
dimana produksi, distribusi, dan pengolahan informasi merupakan aktifitas
utamanya ( Anominus, 2006). Masyarakat ini menekankan pada seberapa
pentingnya peran informasi dan komunikasi (ICT) serta akses di bawah pengaruh
ekonomi, politik, dan lingkungan social (Geldof, 2005). Ada beberapa faktor yang
mendorong terbentuknya masyarakat informasi seperti:
Dinamika informasi dan komunikasi.
Perkembangan teknologi computer.
Perkembangan teknologi komunikasi.
MASYARAKAT INFORMASI
Telepon genggam telah menyebar di mana-mana dan alat itu bisa digunakan
untuk merekam video dan suara. Ada berbagai kasus di mana telepon
genggam digunakan untuk merekam kegiatan yang sangat privat (hubungan
intim di kamar tidur), yang kemudian tanpa bisa dikendalikan telah disebarkan
di ruang publik. Misalnya, kasus selingkuh seorang anggota DPR dari Partai
Golkar dengan penyanyi dangdut, yang menghebohkan masyarakat beberapa
waktu lalu. Selain itu, masih banyak kasus-kasus lain.
Makin populernya internet dan jejaring sosial seperti Facebook, Friendster,
MySpace, Multiply, WAYN, dan sebagainya. Lewat sarana ini, kita selalu
terhubung dengan orang lain tanpa memandang waktu dan tempat, karena
saluran internet ini juga bisa diakses lewat laptop dan telepon genggam yang
bisa dibawa ke manapun. Setiap catatan, pesan, gagasan atau ucapan yang
kita masukan di dalam situs jejaring sosial ini akan langsung terbaca dan dapat
diakses oleh ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan anggota jejaring sosial lainnya.
Sebagai contohnya adalah pada kasus Prita Mulyasari yang terjerat hukum
hanya karena menulis sebagai isi curahan hati di dunia maya melaui email yang
dia miliki.
PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI
MASYARAKAT
Semua contoh di atas menunjukkan, praktis tidak ada lagi yang namanya privasi
(privacy) atau ruang privat. Semua yang bersifat privat telah menjadi publik,
menjadi konsumsi umum, pemerintah, penguasa, dan sebagainya. Selalu ada pihak
lain yang bisa memantau, mengintai, menyadap, memata-matai, dan menelanjangi
diri kita, tanpa memandang waktu dan tempat. Karena sadar sepenuhnya bahwa
dirinya selalu menjadi objek pantauan itulah, manusia sebagai anggota
masyarakat pun praktis akhirnya seperti kehilangan kebebasan. Manusia selalu
merasa terpenjara, dipantau, diawasi, diintai, dan dimata-matai oleh pihak lain,
baik pengawasan itu benar-benar aktual terjadi atau sekadar dalam imajinasinya
saja.
PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI
MASYARAKAT
Manusia pun hilang dalam peran itu. Sang subjek telah lenyap dan yang ada
adalah sang objek selama-lamanya, karena manusia sadar dirinya selalu menjadi
objek dari suatu piranti informasi atau media pemantau tertentu. Hal yang terjadi
bukan lagi manusia menatap layar, seperti kita menonton televisi, tetapi justru
layarlah yang menatap kita. Manusia selalu dalam posisi mengekspresikan sesuatu,
namun yang diekspresikan itu bukan yang real, bukan dirinya yang sebenarnya,
namun sesuatu yang mungkin juga tidak dia kenal. Di dunia yang menjadi
panggung sandiwara ini, tidak ada eksistensi asli, yang ada dan yang nyata
hanyalah peran-peran yang dimainkan. Manusia tenggelam dalam peran-peran,
dan dia bisa jadi begitu terserap dalam peran tersebut, sehingga mengira, atau
menerima bahwa peran tersebut adalah dirinya yang sebenarnya.
Perkembangan peradaban manusia terasa begitu cepatnya, kita tentunya
mengenal masyarakat primitif, pada era itu seseorang untuk mendapatkan suatu
barang harus ditukar dengan barang lagi (barter), kemudian meningkat ke
masyarakat agraris, kemudian masyarakat industri. Dari masyarakat indusri loncat
ke masyarakat informasi (era informasi). Mengapa dikatakan loncat ke masyarakat
informasi ? karena kita baru memulai melangkah ke masyarakat industri, era
informasi sudah datang. Dengan era informasi ini, semuanya menjadi serba yaitu
serba murah, cepat, tepat, dan akurat. Namun disamping itu ada sisi negatifnya,
tergantung kita mau kemana melangkah. Contoh dengan era informasi ini seorang
auditor dapat melakukan supervisi audit ditempat yang berbeda, melakukan
transaksi bisnis melalui internet (e-commerce). Dan bisa juga menyerap informasi
budaya yang jelek, yang dapat merubah perilaku dan etika seseorang. Oleh
karena itu diperlukan sikap arif dalam menyikapi era informasi ini, kita tidak boleh
terjebak perdebatan dampak positif dan negatifnya era ini, yang akhirnya
mandeg dan tidak berubah. Yang harus kita bangun adalah kemauan untuk
merubah diri.