You are on page 1of 7

RUNTUHNYA BANGUNAN METRO TANAH ABANG

JAKARTA

Oleh :
• Nur Aisyiah Wahyuningtyas / 5160911054
• Soraya / 5160911066
Deskripsi
Lokasi : Wahid Hasyim St No.187, RT.14/RW.6,
Kebon Kacang, Tanahabang, Central Jakarta
City, Jakarta 10240
Tanggal : 23 Des 2009 (10 tahun yang lalu)
Waktu : Pukul 10:45 WIB
Penyebab : Kesalahan perencanaan
Korban : • Meninggal = 4 orang
• Terluka = 12 orang
Tersangka : 6 orang
- PT Rointa Eka Jaya selaku pemilik bangunan
- PT Trimatra Jaya Persada selaku konsultan
pengawas bangunan
- PT Susanto Cipta Jaya selaku konsultan
struktur bangunan
- PT Jagat Baja Prima Utama selaku kontraktor
pelaksana
- PT megatika Internasional selaku konsultan
arsitek
- Kepala P2B Kecamatan Tanah Abang
LATAR BELAKANG
Runtuhnya sebuah bangunan di kawasan
perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 23
Desember 2009, pukul 10:45 WIB mengakibatkan 4
orang tewas seketika dan 12 orang lainnya luka-luka
karena tertimbun reruntuhan. Selain korban yang
tertimbun, di lokasi setidaknya terlihat dua kendaraan
pribadi hancur tertimpa reruntuhan. Bangunan yang
runtuh adalah bagian yang akan dijadikan toilet di
lantai tiga gedung tersebut. Terdapat puluhan
petugas melakukan proses evakuasi dengan
peralatan las dan pemotong besi. Bangunan yang
runtuh terjadi karena konstruksi belum sempurna
pada bagian yang akan dijadikan toilet di lantai tiga
gedung tersebut.
 Studi Kasus
DPPB (Dinas Pengawasan dan
Penertiban Bangunan) Pemerintah DKI
menegaskan tidak pernah memberikan izin
mendirikan bangunan tambahan di pasar
Tanah Abang. DPPB (Dinas Pengawasan dan
Penertiban Bangunan) mendapat
pengakuan dari pemilik, tambahan bangunan
itu dibangun atas permintaan para penyewa
kios. Permintaan itu dipenuhi tanpa
mengajukan IMB sehingga kualitas bakal
bangunan tidak terkontrol dan akhirnya
runtuh.

 Perencanaan
Dalam kasus Tanah Abang, konsultan
perencana dan pengawas tidak
melaporkan proses konstruksi tambahan
bangunan toilet ke DPPB.
 Konstruksi / Pelaksanaan
Bangunan yang runtuh merupakan
bangunan tambahan yang berada di sisi timur
bangunan inti yang akan digunakan sebagai
toilet dan kios tambahan itu berbentuk balok yang
bentuknya menjorok keluar sekitar 2 meter
dan panjang sekitar 7 - 10 meter. Bangunan
tambahan yang di tempelkan ke bangunan inti
menggunakan rangka baja, terjadi kegagalan
sambungan yang mengakibatkan ambruknya
bangunan tambahan tersebut. Bangunan yang
runtuh terdiri dari dua lantai.
Spesifikasi teknis yang direncanakan dan
dilaksanakan tidak sesuai dengan yang
seharusnya. Beban terlalu berat sehingga struktur
penampang tidak kuat dan akibatnya bangunan
tambahan pada metro tanah abang ini runtuh.
 Korban
Korban runtuhnya bangunan tambahan di pusat
grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat ini, total 14
orang dengan rincian dua orang tewas dan 12 sisanya
luka berat dan ringan. Tiga korban tewas berjenis kelamin
laki-laki tertimbun reruntuhan beton. Para korban
umumnya pekerja, kuli panggul, dan pedagang kaki
lima. Sebab, lokasi bekas reruntuhan tersebut merupakan
tempat berkumpulnya para kuli panggul maupun
pedagang makanan ringan dan minuman.
 Ganti Rugi
Berdasarkan penyelidikan ditetapkan enam menjadi tersangka. Mereka akan dikenakan dua
dugaan pidana yaitu pelanggaran pasal pelanggaran pasal 359 KUHP mengenai kelalaian yang
mengakibatkan meninggalnya orang lain, terkait pasal 360 KUHP mengenai kelalaian yang
mengakibatkan orang lain luka-luka, serta pelanggaran UU nomor 28 tahun khususnya pasal 46 ayat 2
dan 3 terkait kepemilikan dan pengelolaan bangunan yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-
undang tersebut dan mengakibatkan orang lain meninggal.
Serta pengelola gedung Pasar Metro Tanah Abang menanggung sepenuhnya dari biaya
perawatan dan memberi santunan kepada keluarga korban yang meninggal hingga pemakaman
korban.
PELANGGARAN KODE ETIK YANG TERKAIT
• Standar Etika 4.1
KEJUJURAN DAN KEADILAN

Kaidah Tata Laku 4.101


Arsitek yang mengetahui adanya kelalaian ataupun pelanggaran Kode Etik yang dilakukan oleh rekan
arsitek lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kejujuran, kebenaran, atau kemampuan arsitek,
wajib menyampaikan/melaporkannya kepada Dewan Kehormatan IAI.

Kaidah Tata Laku 4.102


Arsitek tidak dibenarkan menandatangani atau mengesahkan gambar, spesifikasi, laporan ataupun
dokumen kerja lainnya yang tidak berada di bawah tanggung jawab yang terkendali.

• Standar Etika 4.2


CITRA DAN INTEGRITAS
Kaidah Tata Laku 4.202
Arsitek wajib berusaha sewajarnya untuk menekankan agar pihakpihak di bawah pengawasannya
memahami serta menaati kaidah dan kode etik yang dianutnya.

You might also like