A.

ARIYOGA
DEPARTMENT OF PHARMACOLOGY
FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS PADJADJARAN

1
 DRUGS AFFECTING BLOOD

TREATMENT ANTICOAGULANTS TREATMENT OF

OF ANEMIA - HEPARIN BLEEDING
- IRON - WARFARIM - AMINOCAPROIC.Ac
- FOLIC ACID - WARFARIN - TRAHEXAMIC.Ac
- CYANOCOBAL - DICUMAROL - PROTAMINE. S
AMIM (B12) - VITAMIN. K

PLATELET THROMBOLITIC
INHIBITOR AGENTS
- ASPIRIN - TISSUE PLASMINOGEN
- SULFIN PYRAZON ACTIVATOR
- DIPYRIDAMOL - STREPTOKINASE
- ANISOLYATED PLASMINOGEN
STREPTOKINASE ACTIVATOR
COMPLEX
- UROKINASE
• DRUGS ACTING ON THE BLOOD AND THE BLOOD
FORMING ORGANS
– DRUGS EFFECTIVE IN IRON – DEFICIENCY ANEMIAS
– DRUGS EFECTIVE IN PERMICIOUS ANEMIA AND ALLIED
MEGALOBLASTIC ANEMIAS

• ANTIANEMIA DEFISIENSI
• HEMATIMIK : AGENTS/OBAT YANG MERANGSANG
ERITHROPOISIS
• ANEMIA : 1. ERITHROSIT <
2. HB <
3. ERITHROSIT < + HB <

– ANEMIA DEFISIENSI
– ANEMIA PERDARAHAN
– ANEMIA APLASTIK
– ANEMIA KARENA FAKTOR LAIN : D. I. C (Desiminated Intravasculer
Coagulation)
 OBAT UNTUK ERITHROPOISIS

• Fe, B12 dan Asam folat

• B2, B6, Kobal dan Cu
• Hormon Tiroid, gonad dan adrenal
• ERITHROPOITIN

Faktor pertumbuhan Erithrosit

= Regulator pectiferasi eritrosit yang diproduksi
- sel peritubuler tubuh proksimal ginjal
- hati
“ EPOITIN ALFA” = Rekorginas eritropoitis manusia
BESI

SEJARAH

DISTRIBUSI : 3.5g.
70% Fe esensial = 66% Hb
3% mioglobin
0,5% transferekt Enzim
0,1% transferin

30% Fe non esensial

25% : Ferritin dan Hemosiderin
5% : Fe Parencym Jaringan
 FARMAKOKINETIK
ABSORPSI : - terutama di duodenum
- mudah dalam bentuk Fero
- transpor aktif
- Fero  Feri ( dalam sel mukosa )
Masuk ke plasma dengan transferin

Feritin : untuk disimpan disel mukosa

Ditingkatkan : - Kobal
- Inosin
- Etianin
- Vit. C
- Suksinat
Dihambat :
- Fosfat
- Antasida
TRANSPORT

Fe dalam darah diikat transferin ( Siderofilin )

( suatu beta 1 – geobulin glikoprotein )

diangkat ke berbagai jaringan – sumsum tulang

- Depot Fe

dalam bentuk Feritin

di sel Retikuloendotelial
(hati, limpa dan SS tl)
EKSKRESI

– 0,5 – 1 mg / hari
– Melalui – sel epitel : - kulit
- sel cerna
- Keringat
– Urin /feses
– Kuku, rambut
KEBUTUHAN
DIPENGARUHI : - UMUR
hamil
- Jenis kelamin 
laktasi

-  Hb tubuh
- depot Fe

: 10 mg /hari
: 12 mg  hamil, menyusui : 5 mg / hari

SUMBER ALAMI
Mengandung Fe > 5 mg/100g : - Hati
- Jantung
- Kuning telur
- Ragi
- Kerang
EFEK SAMPING
p.o : - mual dengan nyeri lambung : 7-20%
- Konstipasi : 10%
- Diare : 5%

atasi : - dosis di – i
: - obat sesudah makan

I.M : - Sakit dan warna coklat di tempat suntikan

- Pembesaran kelenjar inguinal

I.V : - Re. Sistemik : 0,8% Sakit kepala, nyeri otot, sendi

hemolisis, tachreasai,Fe git  Syok, henti jantung

Akut : sel anak (1 gr)

INTOKSIKASI
Menahun
Fe

Distribusi

Sumber

Metabolisme
- APO Ferritin Ferittin

Transport

Nasib

Eksresi Hamil
Menyusui
KEBUTUHAN : - Umur
- Kelamin
-  darah dalam tubuh
- Depot Fe

Preparat : garam : - sulfat

- fumarat
- glukonat
- succinat
- glutamat
- laktat

Fe SO47 (H2O) Sulfas Ferrosus

IRON DEXTRAM  IMFERON
IRON SORBITEX  JECTOFER
IRON ADENYLATE
IRON POLYISOMALTOSA
 ANTIANEMIA MEGALOBLASTIK

- SIANOKOBALAMIN
- ASAM FOLAT
- Kurang asupan
- Absorpsi terganggu

- Kebutuhan

- Destruksi

- Eksresi

ERITROSIT MUDA inti

DISIRKULASI ukuran besar

Kekurangan B12 Gangguan neurologik

 SIANOKOBALAMIN

Koenzim B12 aktif

-5 Deoxiadenosilkobalamin
P !  re. Enzimatik
Dimitokhondria
-Metilkobalamin
P !  donormetil pd.
Pemb. Metionin untuk metabolisme intrasel
Dari homosistein
Ke – an B12  pengaruhi metabolisme intrasel as. Folat


Gangguan sintesis - purin
Untuk DNA
- pirimidin


 dasar terjadinya anemia megalobartik

Kerusakan sarung myelin akibat : terganggunya isonerasi

mitilmalonat menjadi suksinat


Dasar terjadinya kelainan neurologis

KEBUTUHAN : 1 mg/hari

SUMBER : makanan hewani

 FARMAKOKINETIK

ABSORPSI
p.o : - lambat
- ileum
- Cmax : 8 – 12 jam
- mekanisme :
 perantaraan : FAKTOR INTRINSIK CASTLE = FIC
B12 – FIC  reseptor nuksaileum
Perlu : - Ca. Mg
- PH : ± 6

I.M
 Cepat  Cmax : 1 jam
S.C
TRANSPORT
• Terikat pada protein plasma
• Sebagian besar pada beta-globulin : transkobalamin II
 Ke bagian jar.  hati (gudang utama)
• Kadar plasma normal : 100 – 900 pg/ml
• Melalui : Saluran darah uri

EKSRESI
- Empedu ; 3 – 7 mg/hari  usus : abs lagi melalui FIC
- Urin
SEDIAAN DAN POSOLOGI
- Tablet :  kurang bermanfaat
i.m
- Larutan :  suntikan
s.k

Tiga jenis
- sianokobalamin 10 – 100 mcg/ml
- Lar. ekstrak hati dalam air  hati-hati alergi
- dapat vit. B12
ASAM FOLAT
= Asam pteroilmonoglutamat = PmGA

Terdiri dari : PTERIDIN

PABA arti biologik
As. Glutamat

PmGA THFA
= asam tetra Hidro Folat

akseptor bbg unit Carbon Tunggal pada : Sintesis

- purin
- nucleotida Pirimidin
- interkonvensi
- beberapa as. amino
KEBUTUHAN : SO mcg/hari
Meninggikan pada : - penyakit infeksi
- anemi hemolitik
- proses keganasan
DEFIASIENSI FOLAT
- gangguan usus kecil
- alkoholisme
- hepatoktoksik pada alkoholisme
- an. hemolitik
- penggunaan obat-obat
- metotraksat menghambat dehidrofolat
- trimetoprim reductase
- antikonvulasi ggn. Abs, penyimpanan folat
- kontrasepsi oral

Gangguan pembentukan : - purin dan pirimidin

Ggn. Sintesis DNA

Hambatan mitosis sel

Ggn. Pertumbuhan
- Hematopoisis megaloblastik
 FARMAKOKINETIK
ABSORPSI
p.o : - baik
- di 1/3 proximal usus halus

DISTRIBUSI
– rata ke semua jaringan

– cairan carabrospiral 

EKSRESI
– melalui ginjal
– dalam bentuk metabolit
– kecil
SEDIAAN DAN PASOLOGI

– Tablet as. Folat : 0,1; 0,4; 4; 5; 10; 20 mg

– Injeksi as. Folat : 5 mg/ml
– Sediaan multivit
– Sediaan antianemia
– As. Folat injeksi  untuk injeksi intoksikasi
antifolat

Penggunaan rasional hanya pada :

Pencegahan dan pengobatan defisiensi folat.
ANTICOAGULANTS
 AGENTS/OBAT UNTUK MENCEGAH PEMBEKUAN DARAH
Menghambat pembentukan dan fungsi
Faktor-faktor pembekuan darah

Diperlukan untuk mencegah :

- Terbentuk dan meluasnya :- trombus
- emboli
- Mencegah bekunya darah invitro : - pemeriksaan lab.
- transfusi

1. HEPARIN
2. ANTIKOAGULAN ORAL
- DIKUMAROL
- WARFARIN
- AMISINDION
3. PENGIKAT ION KALSIUM
HEPARIN
HEPARIN ENDOGEN :  MUKOPOLISAKARIDA Sulfat
oleh MAST CEL  banyak di paru

FARMAKODINAMIK
 INAKTIVASI FAKTOR-FAKTOR PEMBEKUAN DARAH :
- Xa
- TROMBIN
- XIII a
Xa
Va
Ca ++
Platelet phospholipid

PROTROMBIN TROMBIN (IIa)

(II)

FIBRINOGEN FIBRIN (Ia)

(I)
XIIIa

FIBRIN
(STABIL)
LEMAK DARAH LIPOTROPIK

Memperlancar transfer lemak ke depot lemak

(membebaskan enzim-enzim penghidrolisis lemak liposelepoprotein)

-Tidak mengubah hasil pemeriksaan rutin kimia darah

- Mengubah bentuk eritrosit dan leukosit (hitung jenis leukosit max 2 jam)
- Tidak untuk menguji pragilitas
- Menekan kecepatan sekresi aldosteron
- Meninggikan tiroksin bebas plasma
- Menghambat activator febrinolitik
- Menghambat penyembuhan luka
- Menekan imunitas selluler
- Mempercepat penyembuhan luka bakar
 FARMAKOKINETIK
P.O tidak diabsorpsi
S.K d.o.e : panjang
Efek t1 dapat diramalkan
I.M terbentuk hematon yang besar
Abs t1 tratur dan t1 dapat diramalkan
I.V suntikan bolus I.V

METABOLISME : HATI cepat

T1/2 : Bervariasi tgn. dosis

pendek pada emboli paru
panjang pada : - sirosis hepatis
- peny. Ginjal berat

EKSRESI : urine utuh

i.v dosis besar
metabolit (inaktif)
PASOLOGI

LARUTAN : - Pemakaian parenteral

1000 – 40.000 unit/ml
- Respiratory/depot heparin
20.000 – 40.000 unit/ml

EFEK SAMPING DAN INTOKSIKASI

Pendarahan : bahaya utama s.k/i.v

Re. Hipersensitif : - menggigil - mialgia
- demam - nyeri tulang
- urtikaria - osteoporosis
- syok anafilaksis
KONTRAINDIKASI

- Pendarahan
- Cenderung pendarahan : - HEMOFILIA
- Permeabilitas kapiler
- THREATMED ABORTION
- ENDOKARDITIS BAKT.
- PENDARAHAN INTRA KRAMIAL
INDIKASI
Obat terpilih bila diperlukan efek cepat :
– emboli paru
– trombosis vena dalam
– oklusi arteri akut
– infark miokard akut
– profilaksis tromboemboli vena selama depresi

INTOKSIKASI

Pendarahan ringan hentikan pemberian

Berat Antagonis hoporin : PROTAMIN SULFAT
ANTIKOAGULAN ORAL

1. DERIVAT 4 - HIDROKSI KUMARIN :

- DIKUMAROL
- WARFARIN

2. DERIVAT IMDAN 1.3 DION

- ANISINDION

MEKANISME KERJA
Antagonis Vitamin K

Vitamin K : Kofaktor berperan dalam aktipasi factor pembekuan

II, VII, IX, dengan X

Efek setelah : 12 – 24 jam

FARMAKOKINETIK

ABSORPSI : DIKUMAROL : p.o  lambat, tidak sempurna

WALFARIN : p.o  cepat, sempurna

DISTRIBUSI : Terikat pada ALBUMIN plasma

T1/2 DIKUMAROL : 10-30 jam
WARFARIN : 48 jam

Ditimbun : Hati, limpa

Paru, ginjal
BIOTRANSFORMASI
Hidroksilasi oleh enzim retikulus endosplasma hati  tidak aktif

EKSRESI
URIN : metabolit inaktif
TINJA : yang tidak diabsorpsi

KONTRAINDIKASI
Penyakit Pendarahaan :
- diskrasia darah
- tukak sal. Cerna
- divertikulitis
- colitis
- endokarditis
- bacterial subakut
- keguguran
- operasi otas/m.s
- An. Lumbal
- Defsi vit. K
Penyakit lain  Penyakit hati, ginjal berat
INDIKASI

Pencegahan dan pengobatan tromboe mboli

PASOLOGI
NATRIUM WALFARIN : oral/i.v
10-1 mg/hari (2-4 hari)
lanjutkan 2-15 mg/hari
sesuaikan dengan masa protombin

DIKUMAROL : p.o
100 – 300 mg/hari (hari I)
lanjutkan ; 25-100 mg/hari
ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM

NATRIUM SITRAT
Na sitrat + Ca
Untuk transfusi tidak toksik

ASAM OKSALAT DAN SENYAWA OKSALAT

Antikoagulan in vitro
Invivo toksik

NATRIUM EDETAT
PLATELET INHIBITOR

= ANTITRHOMBOSIT
 AGENTS/OBAT yang dapat menghambat agregasi trombosit 
menyebabkan terhambatnya pembentukan thrombus.
•ASPIRIN
•SULFINPIRAZON
•DIPIDIRAMOL
•DEKSTRAN
•EPOPROSTEMOL Obat baru
= PROSTASIKLIN = PGI2
•TIKLOPIDIN sedang diteliti
ASPIRIN

MENGHAMBAT SINTESIS :
- TROMBOKSAN (TXA2) dalam trombosit
- PROSTASIKLIN (PGI2) di p.d

mekanisme :
Hambat Enzim SIKLO-OKSIGEMASE (irreversible)
PADA :
– INFARK MIOKARD
– TIA
– STROKE PENYUMBATAN
EFEK SAMPING
– Mual
– Pendarahan sal. Cerna
– Rasa tidak enak perut
Antasid
me – i efek obat
AH2
DOSIS : 325 mg/hari
DIPIRIDAMOL

 Menghambat ambilan dan metabolisme adenosine  hambat fungsi

trombosit (merangsang adenil siklase) oleh eritrosit dan endotel pada :

-vasodilator
-antiagregasi prostasiklin
* 90% terikat protein
* t1/2 : 1-12 jam
* dosis : 400 mg/hari
SULFINPIRAZON
Mekanisme ?
Diduga menghambat sintesis prostaglandin
Me  kematian mendadak
Infark miokard akut (800 mg/hari)
Me – i kekambuhan
Me  kan efek antikoagulan warfarin

DEKSTRAN
• Menghambat perlengketan trombosit
• Mencegah bendungan pada p.d dengan me – i aliran
darah Profilaksis trombo emboli pada pembedahan
 THROMBOLITIC AGENTS
Melarutkan trombus yang sudah terbentuk

PADA : - Infark miokard akut

- Trombosis vena akut
- Emboli paru
- Trombo emboli arteri
- Larutkan bekuan darah : - katup jantung buatan
- kateter i.v
 STREPTOKINASE
- Berasal dari : Streptococcus C. hemolytiens
- untuk pengobatan fase dini : - emboli paru akut
- infark miokard akut
mengaktifasi plasminogen plasmin

DOSIS
1,5 juta i.u infus selama 1 juta pada infark miokard akut
250.000 i.u pada - 30 menit : - trombosit vena akut
- emboli paru
- trombosis arteri akut
UROKINASE
– di isolasi dari urin manusia
– mengaktifkan plasminogen
– pada : - emboli paru
– trombo emboli : - arteri
- vena
– infus i.v
– t1/2 : 20 menit
– eksresi : - empedu
– urin

DOSIS : 1.000 – 4.500 I.U/KG I.V (LOADING DOSE)

4.400 I.U 1 KG/JAM I.V (LNJUT)

Pada keracunan beri : Asam Aminokaproat

AL TEPLASE RECOMBINANT
(RECOMBINANT HUMAN TISSUE – TYPE PLASMINOGEN
ACTIVATOR, rt – PA)
– activator plasminogen jaringan
– diproduksi dengan rekayasa DNA
– Seleksi untuk bekuan darah/fibrin

F.K t1/2 : 5 menit

Met : hati
DOSIS : 60 mg jam pertama
20 mg jam kedua
20 mg jam ketiga
TREATMENT OF BLEEDING
= HEMOSTATIK
 AGENTS/OBAT untuk hentikan pendarahan

Luas

HEMOSTATIK LOKAL
1. HEMOSTATIK SERAP
= absorbable hemostatics
hentikan pendarahan dengan :
• pembentukan bekuan buatan
• memberian jala serat-serat

Efektif untuk pendarahan kecil kapiler

• spons gelatin
• oksisel (sellulosa oksida)
• busa fibrin insani (human fibrin foam)
2. ASTRINGEN
Mengendapkan protein darah :
- feri klorida
- nitas argenti
- asam tanat

3. KOAGULAN
- Aktivator protrombin
- Trombin

4. VASOKOSTRIKTOR
- Efinefrin
- MCR. Epinefrin
- Vasopresin
HEMOSTATIK SISTEMIK

Transfusi Darah

Dapat dihentikan pendarahan sebab ada faktor pembekuan pendarahan

Oleh defisiensi faktor pembekuan

atasi

Mengganti factor pembekuan yang kurang

1. FAKTOR ANTIHEMOFILIK ( FAKTOR VII ) DAN
( CRYOPCIPATATED ANTIHEMOPIHLIC FAKTOR )

ATASI PENDARAHAN PADA PENDERITA HEMOFILIA A

Defisiensi vaktor VII

( herediter )
2. KOMPLEKS FAKTOR IX
Mengandung factor II, III, IX, dan X.
Pengobatan hemofilia B
3. DESMOPRESIN
Vasopresin sintetik mc factor VII
4. FIBRINOGEN INSANI
5. VITAMIN K.
6. ASAM AMINOKAPROAT
membantu mengatasi pendarahan
akibat febrinolisis berlebihan
7. ASAM TRANEKSANAT