You are on page 1of 33

EFFEKTIFTAS TOUCH THERAPY DAN BRAIN GYM TERHADAP

PERUBAHAN PERILAKU ANAK ADHD


Touch therapy & Brain Gym
thd Perubahan PL ADHD

Inattensi, Hiperaktif,
impulsive
Komprehensive
Therapy medis, Edukasi &
Komunikasi
Therapy Komplenter

gangguan neurotransmitter otak


Gagguan social, yaitu tidak adekuatnya kadar
gangguan interaksi serotonin dan dopamine
dan konsep diri
negatif
• Apakah Touch Therapy dan Brain Gym efectif untuk
Rumusan
mempengaruhi perubahan perilaku pada anak ADHD?”
maslah

• Tujuan umum: Mengetahui efektifitas Touch Therapy


dan Brain Gym terhadap perubahan perilaku pada anak
Tujuan ADHD.

• Teoritis
Manfaat • Praktis
penelitian
No. Nama
Penelitian sebelumnya Judul Penelitian Desain penelitian Variabel Hasil
Peneliti
1 Khilnani, S., Field, T., Hernandez-Reif, M., & Schanberg, S. (2003). Touch therapy improves mood and behavior of students with attention-deficit/hyperactivity disorder Experimental study design Touch twice a week @ 20 minutes The researchers found that students who received touch were happier than participants who instead received relaxation
With 30 students, 7 -13 years of age therapy.

2 Chen, SC Touch therapy for the treatment of attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) in children and A systematic review of 8 RCTs and 3 case series studies conducted with a meta-analysis of 4 of the Pooled analysis showed that touch produced more improvement in ADHD symptoms in terms of effective rate compared
Branda Y M adolescents: A systematic review and meta-analysis RCTs. to Ritalin P = 0.0004).
Suen, Lorna K P
Yu, Juan
Ho, Fiona Y Y
Yang, Jun Jun
Y, Wing Fai
(2019)

3 A, Atika Dhiah Effectiveness of brain gym and writing therapy in behavioral hyperactivity on pre school-age children with Pre – post test quasy-exsperiment, total sampling of 12 children of pre schools-aged Gerakan brain gym dan kegiatan menulis selama 10 menit per pertemuan selama 6 hari. The results of the study showed there is difference in the effectiveness of brain the gym and writing therapy in behavior
Sutini, Titin ADHD hyperactivity children preschools-aged with ADHD (p value 0,007).
(2018)

4 Nagarkar, Miss Rachel Effectiveness of brain gym activity on quality of life in autism spectrum disorder Pre – post test quasy-exsperiment, total sampling of 15 children of 7 -17 years with Autism 12 weeks Comparison between pre and post intervention Pediatric Health related Quality of life scale shows highly significant
Rokade, Pallavi result (p < 0.001). The data analysis shows that there was marked reduction in the score of Pediatric Health related
Malwade, Mandar Quality of Life (n the 15 participants of the study.
Abdul, Dr A P J
(2018)

5 Taylor, Ann Elizabeth (2010) A study of the effects of Brain Gym exercises on the achievement scores of fifth-grade students. Experimental study design delayed treatment group, and a control group Students in the initial and delayed treatment groups would demonstrate brain gym in morning and Brain Gym exercises are ineffective in increasing academic achievement
With 20 participants each groups. afternoon class

6 Raquel, Marta The effect of Qi Gong on Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD) Exploratory Multiple-Case Study Design as preliminary. Training on “White Ball” Qi Gong exercise, twice a week, for 10 minutes, by a certified trainer, repeated Qi Gong can be considerate as a therapeutic on ADHD, increasing levels of selective attention and concentration of
Correia, Custódio (2015) Adolescent from 11 to 14 years, with ADHD diagnosis, stable pharmacological treatment for more daily at home, during 4 weeks and documented in a self- monitoring registration adolescents with ADHD and regulating the parasympathetic activity of the ANS, with consequent action at the level of
than 3 months, motor activity.

8 Rosevin GS Pengaruh brain gym terhadap memori jangka pendek penyandang tunagrahita ringan di SLB – C Dharma Asih Penelitian ini bersifat kuantitatif berupa quasi experiment dengan rancangan pre and post-test Tekhnik diawali dengan pengukuran fungsi memori > 2 minggu dan tidak mengikuti kegiatan brain gym menyatakan bahwa brain gym menstimulasi hippocampus shg mempengaruhi kemampuan memori jangka pendek
(2015) Pontianak without control. Sampel penelitian berjumlah 20 siswa umur 5 – 16 tahun. ≥ 3 kali bertutut-turut selama seminggu. Kemudian dilakukan post tes penyandang tunagrahita ringan
PERBEDAAN DGN PENELITIAN
SEBELUMNYA
• Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya terletak pada variabel penelitian
baik terikat maupun bebas, metode
penelitian, jumlah sample dan karakteristik
subject, tempat, dan waktu penelitian.
KERANGKA TEOR
ADHD
 perhatian (atensi )
 Hiperaktif
Terapi penunjang  Impulsif
1.Psiko – social
2. Terapi Obat, Diet
3. Modifikasi Perilaku

5. Brain Gym

4. Touch Therapy

Stimulasi otak

Mengaktifkan saraf sensori (mekano reseptor)


 Neurogenesis sel-sel otak dan kinerja Hippocampus
Potensial aksi saraf diakson presensi

Stimulasi pelepasan neurotransmitter Suplai darah dan oksigen ke otak

Keseimbangan otak

Stimulasi pelepasan neurotransmitter

Dopamine 
Serotonin  
 Korteks serebri (korteks frontalis)
Sistem limbic (amigdala) 
 Optimalisasi transmisi impuls
Respon emosi (+)

Koping (+) Korteks prefrontal
Korteks motorik primer
 

Agresif Kemampuan menganalisa & menyeleksi impuls sensori
Kemampuan menganalisa metyeleksi impuls

motorik
Mempertahankan impuls yang adekuat

Mengabaikan impuls yang tidakadekuat
Mempertahankan impuls motorik yang
adekuat

Control perilaku motorik
KERANGKA KONSEP
Touch therapy 1. Perubahan kadar serotonin
dan dopamine

Brain gym
2. Perubahan pemusatan
perhatian, hiperaktifitas
Kombinasi Brain dan impulsifitas
Gym & Touch
Theraoy

Terapi edukasi
dan komunikasi
HIPOTESIS

Ha:
• Ada perbedaan kadar serotonin sebelum dan setelah diberikan
touch therapy dan brain gym terhadap perilaku anak ADHD.
• Ada perbedaan kadar dopamine sebelum dan setelah diberikan
touch therapy dan brain gym terhadap perilaku anak ADHD.
• Ada perbedaan perilaku sebelum dan setelah diberikan touch
therapy, brain gym dan kombinasi brain gym dan touch therapy
pada anak ADHD.
• Ada perbedaan efektifitas touch therapy, brain gym kombinasi brain
gym dan touch therapy terhadap terhadap kadar serotonin, kadar
dopamine dan perilaku pada anak ADHD
METODE PENELITIAN
• Metode dalam penelitian ini menggunakan metode True -
experimental dengan pre - test and post - test with control group
design, untuk mengetahui efektifitas touch therapy dan brain gym
serta modifikasi touch therapy dan brain gym pada anak ADHD baik
pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok control
yang diberikan terapi edukasi dan komunikasi. Dalam penelitian
subject dibagi dalam empat kelompok, masing – masing kelompok
yang dipilih secara acak berdasarkan kelasnya melalui tekhnik
cluster random sampling. Kelompok 1 mendapatkan terapi edukasi
dan komunikasi (control group), kelompok 2 mendapatkan
perlakuan touch therapy dan kelompok 3 mendapatkan perlakuan
brain gym, serta kelompok 4 medapatkan perlakuan modifikasi
brain gym dan touch therapy. Masing – masing kelompok diukur
perilakunya dengan menggunakan cheklist ADHD Score untuk
pengukuran kadar serotonin dan dopamine melalui uji laboratorium
dengan metode Elisa.
DESIGN PENELITIAN
K1 O1 ----------------- C ----------------- O2

K2 O3 ----------------- X1 ------------------ O4

K3 O5 ----------------- X2 ------------------ O6
K4 O7 ----------------- X3 ----------------- O8
POPULASI, SAMPLE, SAMPLING
• POPULASI : seluruh siswa yang terdaftar di
Sekolah Dasar Luar Biasa di Kabupaten Blora pada
tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 119 siswa.
• SAMPLE: 40 MEMENUHI KRITERIA INKLUSI &
EKSKLUSI
– AKHIR PENELITIAN: 35 (DROP OUT SAKIT & KHITAN, 1
MENOLAK MELANJUTKAN)
• SAMPLING: PURPOSIVE SAMPLING
– ALOKASI KELOMPOK: CLUSTER RANDOM SAMPLING (
ALASAN KESULITAN BAGI ENUMERATOR UTK
PELAKSANAAN BILA DALAM SATU KELAS BEDA
INTERVENSI), IJIN SEKOLAH.
VARIABLE
• Variable bebas (Independen)
Variable bebas (Independen) dalam
penelitian ini adalah touch therapy, brain
gym dan Modifikasi Touch Therapy Dan
Brain Gym
• Variabel terikat (dependen)
Variable terikat dalam penelitian ini adalah
perubahan kadar serotonin dan dopamine
serta perubahan perilaku.
DEFINISI OPERASIONAL
INSTRUMEN PENELITIAN
• Kuisioner untuk menilai karakteristik subject.
• Lembar observasi penilaian SNAP IV Rating Scale
for ADHD
• Peralatan Laboratorium
• Kit Imunnochemiluminescent human-serotonin
dan dopamine (microplate rider)
• Petugas laboratorium
• Enumerator: Guru / therapis dan analis kesehatan
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
• PERSIAPAN
• PELAKSANAAN:
– PERSAMAAN PERSEPSI DG RESPONDEN/
PERSETUJUAN PENELITIAN
– MENENTUKAN SAMPLE- 40- 4 KELP -1. TT, 2. BG 3.
KOMBINASI 4. KONTROL
– DATA DI HARI I : PRETEST, SAMPLE DARAH SERUM
– INTERVENSI SEMNGGU 3 X, 30 MENIT, AWAL
/ISTIRAHAT SELAMA 4 MINGGU
• POST – TEST, KUISIONER, SERUM DARAH
ANALISA DATA
• UNIVARIAT
• PAIRED T – TEST
• DATA TDK NORMAL
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1. Karakteristik subject dengan ADHD ( n=35)
Karakteristik subyek Kontrol Brain Gym Touch therapy Brain+Touch Nilai
p*
(n=8 ) ( n=9) ( n= 9 ) ( n= 9 )
Usia ( tahun, sd) 13,25 ± 2,91 12,78 ± 1,20 9,78 ± 3,23 8,89 ± 1,76 0,001
Jenis kelamin,n(%) 1
Laki-laki 6 (66,7) 4 ( 44,4) 5 ( 55,6)
5 ( 62,5)
Perempuan 3 (37,5) 3 (33,3) 5 (55,6) 4 ( 44,4)
Riwayat genetik, n (%) 1
Tidak ada 7 ( 87,5) 9 ( 100 ) 8 ( 88,9 ) 8 ( 88,9 )
Ada 1 ( 12,5 ) 0(0) 1 ( 11,1 ) 1 ( 11,1 )
Riwayat kehamilan, n (%) 1
Tidak 6 ( 75 ) 7 ( 77,8 ) 5 ( 55,6 ) 6 ( 66,7)
Ada 2 ( 18,2) 2 ( 18,2) 4 ( 36,4 ) 3 ( 27,3 )
Riwayat persalinan,n (%) 1
Tanpa Forceps 7 ( 87,5 ) 9 ( 100 ) 8 ( 88,9 ) 8 ( 88,9 )
Forceps 1 ( 12,5 ) 0 1 ( 11,1 ) 1 ( 11,1 )
Tabel 4.1. Karakteristik subject dengan ADHD ( n=35)
Kelahiran prematur, n ( %), 1
mg
< 37 3 ( 37,5 ) 3 ( 33,3 ) 3 ( 33,3 ) 4 ( 44,4 )
≥ 37
5 ( 62,5 ) 6 ( 66,7 ) 6 ( 66,7 ) 5 ( 55,6 )
BBL, n (%), gr
1
< 2500 4 ( 44,4)
3 ( 37,5 ) 3 ( 33,3 ) 3 ( 33,3 )
≥ 2500 5 (55,6)
5 ( 62,5 ) 6 ( 66,7 ) 6 ( 66,7 )
Riwayat trauma kepala,n (
%) 0,99
Tidak 7 ( 87,5) 9 ( 100 ) 7 ( 77,8 ) 6 ( 66,7)
Ya 1 ( 12,5 ) 0(0) 2 ( 18,2) 3 ( 27,3 )
Riwayat kejang demam ,n (
%) 1
Tidak 8 ( 100) 5 ( 55,6) 6 ( 66,7) 8 ( 88,9 )
Ya 0 4 ( 44,4) 3 ( 27,3 ) 1 ( 11,1 )
Konsumsi gula, n (%) mg 0,16
<3 x 1 ( 12,5 ) 4 ( 44,4) 6 ( 66,7) 6 ( 66,7)
≥3x 7 ( 87,5) 5 (55,6) 3 ( 27,3 ) 3 ( 27,3 )
Numerik, uji Anova, Kategorik uji Kolmogorov
• Berdasarkan table 4.1 menunjukkan secara
keseluruhan subject dalam penelitian tidak
berbeda pada setiap kelompoknya. Sebagian
kecil subject dipengaruhi oleh genetic ataupun
konsumsi makanan manis, tetapi tidak
signifikan.
Berdasarkan gambar 4.1 Subject lebih banyak berjenis kelamin laki
– laki, hal ini menunjukkan bahwa anak yang mengalami ADHD banyak
dialami oleh anak laki-laki. Dari gmabar 4.2 menggambarkan bahwa
anak yang mengalami ADHD sebagian kecil dipengaruhi oleh genetik
tetapi tidak signifikan.
BIVARIAT
Tabel 2. Perbedaan perilaku ADHD sebelum dan sesudah pemberian Brain Gym dan
Touch Therapy ( n=35 )

(jumlah subyek, median dan nilai p )

Variabel Kontrol Brain Gym Touch Therapy Brain+ Touch


nilai Pr Pos nilai Pr Pos nilai Pr Pos nilai
n Pre Post p* n e t p* n e t p* n e t p*
16,
Atensi 8 5 16 0,1 9 24 21 0,007 9 19 17 0,007 9 23 19 0,007

Aktivitas 8 12 11 0,08 9 14 12 0,007 9 11 9 0,006 9 15 12 0,006

Impulsivity 8 5,5 5 0,84 9 6 3 0,011 9 6 3 0,007 9 6 3 0,007

* wilcoxon
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa rata – rata selisih
penurunan perilaku inattensi, hiperaktif dan impulsive
terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok
intervensi baik dengan pemberian Brain Gym, Touch
Therapy dan Kombinasi Brain Gym dan Touch Therapy
dengan P value <0,05. Akan tetapi tidak terdapat
perbedaan perilaku pada kelompok control dimana P value
≥ 0,05.
Tabel 3. Perubahan perilaku ADHD setelah pemberian pemberian Brain Gym
dan Touch Therapy serta Gabungan Brain Gym & Touch Therapy ( n=35 )
(jumlah subyek, median dan nilai p )

nilai
Kontrol Brain Gym Touch T Brain+Touch p*

Media
n n n Median n Median n Median

Atensi 8 0 9 3 9 2 9 4 0,01

Aktivitas 8 1 9 3 9 3 9 3 0,04

Impulsivity 8 0 9 3 9 3 9 3 <0,001

* Kruskal Walis
Dari table diatas menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna pada perubahan perilaku
dibandingkan dengan semua kelompok, namun perubahan
yang lebih banyak ditemukan pada kelompok gabungan
antara brain gym dan touch therapy di mana secara
berturut attensi, hiperaktiv dan impulsive dengan P value =
0,01; 0,04 dan 0,001 (α < 0,05).
UJI POST HOC
Tabel 4. Efektivitas terapi dibandingkan dengan masing-masing kelompok
( nilai p )

Kelompok Nilai p*
Atensi Aktivitas Impulsivity
Kontrol - Brain Gym 0,002 0,028 0,001
Kontrol - Touch Therapy 0,007 0,005 <0,001
Kontrol - Brain+Touch 0,001 0,001 <0,001
Brain Gym - Touch Therapy 0,142 0,712 0,961
Brain Gym - Brain +Touch 0,609 0,198 0,142
Touch Therapy - Brain-Touch 0,043 0,252 0,059
*Mann Withney
Dari table diatas dapat dilihat perbedaan perilaku dari masing –
masing intervensi yaitu Brain Gym dan Touch Terapy ataupun
kombinasi keduanya memberikan efek yang bermakna dalam
memperbaiki perilaku ADHD bila dibandingkan dengan anak
yang hanya diberikan terapi edukasi dan komunikasi saja
(kontrol). Namun tidak ada perbedaan efektivitas perilaku anak
ADHD yang diberi brain gym dan touch terapy secara terpisah
maupun dikombinasikan, kecuali pada atensi memberi efek yang
berbeda apabila brain gym diberikan bersamaan dengan touch
therapy.
PEMBAHASAN
• FAKTOR YG MEMPENGARUHI
– USIA (6 – 18TH) : (Huang, Weng, & Ho, 2016) populasi
ADHD di Taiwan pada usia anak 6 – 20 tahun
– JENIS KELAMIN: Laki – laki lebih banyak, 3-4 kali
(Nass & Leventhal, 2012)
– GENETIK: Sbgian kecil, tdk sesuai dg konsephubungan
antara variasi gen serotonergik dengan peningkatan
resiko ADHD. (Mozes et al., 2010)(Faraone et al.,
2015)
– Trauma kepala = persalinan forcep
– Makanan manis = sbgian besar konsumsi makanan
manis – tdk sesuai dg penelitian n metabolisme
PERBEDAAN PL PRE& POST
• Hasil penelitian didapatkan perbedaan yang
bermakna perilaku dengan penilaian atensi,
hiperaktifias dan impulsif pada kelompok
intervensi brain gym, touch terapi, maupun
gabungan brain gym dan touch terapy, akan
tetapi idak pada kelompok control.
• Terdapat perbedaan yang bermakna pada
perubahan perilaku dibandingkan dengan semua
kelompok, namun perubahan yang lebih banyak
ditemukan pada kelompok gabungan antara brain
gym dan touch therapy.
• BRAIN GYM: ATTENSI & HIPERAKTIF,
IMPULSIVE (-)
• TOUCH THERAPY: RELAKSASI, MOOD,
MOTORIK, TIDUR, ANGER = HIPERAKTIF &
IMPULSIVE
– ATTENSI = TT DIBERIKAN DLM BENTUK LAIN
EXERCISE QI GONG
• KOMBINASI/BERSAMA –SAMA: PERUBAHAN
LEBIH BESAR KRN SALING MELENGKAPI
EFEKTIFITAS
• Gerakan Brain Gym dan Touch Therapy ataupun
kombinasi keduanya memberikan efek yang
bermakna dalam memperbaiki perilaku ADHD
bila dibandingkan dengan anak yang hanya diberi
therapy edukasi dan komunikasi secara umum
(kontrol).
• Tidak ada perbedaan efektivitas perilaku anak
ADHD yang diberi brain gym dan touch terapy
secara terpisah maupun dikombinasikan, kecuali
pada atensi memberi efek yang berbeda apabila
brain gym diberikan bersamaan dengan touch
therapy dengan p value = 0,043.
KESIMPULAN
• TOUCH THERAPY, BRAIN GYM & KOMBINASI;
EFEKTIF MEMPENGARUHI PL ADHD
• KOMBINASI LEBIH BESAR PERUBAHANNYA
• KHUSUSNYA DI ATTENSI

• IMPLIKASI HASIL RESEARCH: ALTERNATIVE


NURSING INTERVENSION DLM PERAWATAN
ANAK ADHD
LIMITATION & REKOMENDASI
• LIMITASI:
– ALOKASI KLP DG RANDOM KELAS, BIAS:
ENUMERATOR GURU KELAS, WAKTU, SIGNIFICANT
• REKOMENDASI
– SAMPLE YG LEBIH BANYAK
– WAKTU LEBIH LAMA UTK MELIHAT LONG –TERM
EFFECT
– ANALISA KADAR SOROTONIN DAN DOPAMIN
REFERENSI
• A, A. D., & Sutini, T. (2018). Effectiveness of brain gym and writing therapy in
behavioral hyperactivity on pre school-age children with ADHD. (2014), 1–7.
• Aoki, Y., Yoncheva, Y. N., Chen, B., Nath, T., Sharp, D., Lazar, M., … Di Martino, A.
(2017). Association of White Matter Structure With Autism Spectrum Disorder and
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. JAMA Psychiatry.
https://doi.org/10.1001/jamapsychiatry.2017.2573
• Banerjee, E., & Nandagopal, K. (2015). Does serotonin deficit mediate
susceptibility to ADHD? Neurochemistry International.
https://doi.org/10.1016/j.neuint.2015.02.001
• Chen, S.-C., Yu, B. Y.-M., Suen, L. K.-P., Yu, J., Ho, F. Y.-Y., Yang, J.-J., & Yeung,
W.-F. (2019). Massage therapy for the treatment of attention deficit/hyperactivity
disorder (ADHD) in children and adolescents: A systematic review and meta-
analysis. Complementary Therapies in Medicine, 42, 389–399.
https://doi.org/10.1016/j.ctim.2018.12.011
• Del-Ponte, B., Anselmi, L., Assunção, M. C. F., Tovo-Rodrigues, L., Munhoz, T. N.,
Matijasevich, A., … Santos, I. S. (2019). Sugar consumption and attention-
deficit/hyperactivity disorder (ADHD): A birth cohort study. Journal of Affective
Disorders, 243(March 2018), 290–296. https://doi.org/10.1016/j.jad.2018.09.051

You might also like