You are on page 1of 39

Penilaian untuk Pendidikan Berkualitas:

HOTS dan Kontekstual

Asrijanty
Pusat Penilaian Pendidikan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
30 Oktober 2019
Education is not
the learning of the facts, but
the training of
the mind to think
Isu Kunci:
Pengaruh Transformasi Digital pada REVO LUSI I NDUSTRI 4 . 0 : TECHNO LO G Y DI SRUPTI O N
 N E W C U L TU RE
Pasar Kerja ► >55 % organisasi menyatakan bahwa
digital
talent gap semakin lebar (LinkedIn,
2017).
► Indonesia perlu meningkatkan kualitas
keterampilan tenaga kerja dengan
teknologi digital (Parray, ILO, 2017).
► Semakin pentingnya kecakapan sosial
(socialskills) dalam bekerja (The
Economist, 2017).

Slide disiapkan Puslitjak, Balitbang Kemdikbud


Sumber: McKinsey, Automation and the Future of Work in Indonesia, 2019
New skills will be needed for the automation age. These include technological skills,
but also social and emotional and higher cognitive skills such as creativity and
advanced problem solving.

Sumber: McKinsey, Automation and the Future of Work in Indonesia, 2019


Skill Yang Diperlukan Dunia Kerja 2018-2022

Future of Job Survey, 2018. World Economics Forum


OECD cognitive and meta-cognitive skills, which
include critical thinking, creative thinking,
Project learning-to-learn and self-regulation

Future of
Education social and emotional skills, which include
empathy, self-efficacy, responsibility and
and Skills collaboration

2030
practical and physical skills, which include
elaborates using new information and communication
technology devices
3 types of
skills: Core knowledge includes not only literacy and
numeracy, but also data and digital literacy,
physical and mental health, and social and
emotional skills.
Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
(Permendikbud No. 20 tahun 2016)

Kualitas Pengetahuan: Keterampilan


Karakter/Sikap Ilmu pengeteahuan, Berpikir dan bertindak
Memiliki perilaku teknologi, seni dan
yang mencerminkan budaya

1. Iman & taqwa 1. Faktual 1. Kreatif


2. Jujur, peduli 2. Konseptual 2. Produktif
3. Bertanggung 3. Prosedural 3. Kritis
4. jawab 4. Metakognitif 4. Mandiri
5. Pembelajar sejati 5. Kolaboratif
Sehat jasmani 6. Komunikatif
dan rohani
Penilaian Yang Bagaimana?
Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan

Penilai
an
Kelas

B Bencham Ujian SKL Penilaian


e rk Nasional Satuan
internasio Pendidikan
n
c nal
h
m
a
r
k
I Penilaian
n eksternal
t (survey
e mutu)
r
n
a
s
i
o
Instrumen Penilaian

Tertulis
Non-
Tertulis
Memilih Menyediakan
Jawaban jawaban
Unjuk
Projek Produk Portofolio
kerja
Pilihan Memas Benar
Ganda angkan salah Esai Isian
Berpikir

Kompleks

Sederhana
Taksonomi Bloom (Revisi)
HOTS dan Tujuan Pendidikan

Transfer Penyelesaian
Berpikir Kritis
Masalah

Menerapkan
Menerapakan pertimbangan Mengidentifikasi
pengetahuan yang bijaksana dan
dan (wise judgement) menyelesaikan
keterampilan atau masalah dalam
ke konteks menghasilkan kehidupan kerja
yang baru/cara kritik yang akademik dan
lebih kompleks berdasar kehidupannya.
(reasoned
critique)
Cakupan HOTS

Analisis,
Penalaran Judgement &
Evaluasi, Kreasi
Logis Berpikir kritis
(Bloom)

Menyelesaikan Kreativitas &


Masalah Berpikir kreatif
Konten dan Level Kognitif
UN dan USBN

Lingkup Materi
Level 1 : Pengetahuan
Pemahaman

Level 2 : Aplikasi

Level 3 : Penalaran
(HOTS dan Kontekstual)
JENIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
BLOOM AND ANDERSON/KRATHWOHL
• Pengetahuan faktual (Factual Knowledge) – Unsur
pengetahuan dasar (basic element) yang harus dikuasai siswa
terkait disiplin bidang tertentu atau pemecahan masalah
tertentu
• Pengetahuan konseptual (Conceptual Knowledge) – Hubungan
(interrelationship) antar unsur pengetahuan dasar dalam
struktur yang lebih luas yang dapat berfungsi bersama-sama .
• Pengetahuan prosedural (Procedural Knowledge) –
Bagaimana melakukan sesuatu (how to do something),
metoda inkuiri, kriteria, algoritma, dan teknik.
• Pengetahuan metakognisi (Metacognitive Knowledge) –
pengetahuan dan kesadaran tentang kognisi dirinya.
Metakognisi adalah kemampuan to think about thinking atau
knowing about knowing
PRINSIP PENGUKURAN HOTS
1. Gunakan stimulus atau pengantar yang
membuat siswa harus berpikir, misal dengan
teks, gambar, ilustrasi, skenario.
2. Gunakan materi atau konteks yang baru bagi
siswa, bukan yang sudah dibahas di kelas atau
di buku.
3. Pertimbangkan selalu bahwa kompleksitas
kognitif (rendah vs tinggi) dan tingkat
kesukaran soal (mudah vs sukar) sebagai dua
hal yang berbeda.
Proses berpikir
penyelesaian soal HOTS

• transfer satu konsep ke konsep lainnya

• memproses dan menerapkan informasi

• mencari kaitan dari berbagai informasi


yang berbeda- beda
• menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
• menelaah ide dan informasi secara kritis
Analisis
• Mengurai informasi menjadi bagian-bagian dan
bernalar dengan informasi tersebut. Pertanyaan
atau tugas yang mengukur analisis meminta siswa
untuk menemukan atau mendeskripsikan bagian-
bagian tersebut dan menjelaskan bagaimana
mereka terkait.
• Contoh analisis: menemukan ide-ide pokok,
argumen, dari suatu teks; yang tidak
disampaikan secara eksplisit. Soal mengukur
analisis ketika siswa harus menyimpulkan
berdasarkan analisis dari bagian-bagian teks.
Contoh Pengukuran Analisis
Pengukuran Contoh Soal
Menentukan ide pokok, tesis, argumen Menurut teks, tugas pemerintah yang
paling penting adalah…

Manakah pernyataan yang paling tepat


meringkas poin utama teks ?

Menganalisis tesis atau argumen Apa bukti yang digunakan penulis untuk
mendukung argumennya?
Apa asumsi yang dipegang agar
argumennya valid?
Apakah ada bagain dari pernyataan yang
tidka relevan dengan argumen?
Evaluasi
• Mengevaluasi nilai dari suatu materi atau
metode sesuai dengan tujuan. Siswa dapat
mengevaluasi menggunakan kriteria yang
berupa standar atau kriteria yang ia
kembangkan sendiri.
Contoh Mengukur Evaluasi
Pengukuran Contoh Soal/tugas
Penguasaan konsep “kontrol” Disajikan suatu desain eksprimen A, siswa diminta
dalam desain eksprimen menilai apakah eksprimennya sesuai.

Menurutmu apakah desain eksprimen A sesuai


dengan tujuan? Apakah ada hal yang perlu diubah?
Bila ada sebtkan dan jelaskan mengapa hal
tersebut pelru diubah//

Mengkritisi/review Seberapa efektif situasi yang digambarkan penulis


membangkitkan emosi pembaca?
Mengukur Kreasi
• Menilai apakah siswa dapat menghasilkan cara
baru atau mengorganisasikan hal yang ada
menjadi sesuatu yang baru.
Contoh Mengukur Kreasi
Hal yang diukur Contoh Soal/tugas
Menulis akhir cerita Disajikan suatu plot, karakter, setting suatu cerita,
siswa diminta menulis akhir cerita.

Membuat desain eksperimen Siswa diminta untuk membuat desain ekperimen


untuk menguji suatu hipotesis
Menyusun karya tulis ilmiah Siswa diminta menulis karya ilmiah, dengan
menentukanpertanyaan penelitian, metode untuk
mengumpulkan data dan menuliskan dalam bentuk
karya tulis ilmiah
Contoh Mengukur Kreasi
Hal yang diukur Contoh Soal/tugas
Menulis akhir cerita Disajikan suatu plot, karakter, setting suatu cerita,
siswa diminta menulis akhir cerita.

Membuat desain eksperimen Siswa diminta untuk membuat desain ekperimen


untuk menguji suatu hipotesis
Menyusun karya tulis ilmiah Siswa diminta menulis karya ilmiah, dengan
menentukanpertanyaan penelitian, metode untuk
mengumpulkan data dan menuliskan dalam bentuk
karya tulis ilmiah
Menilai Kreativitas
• Menggunakan bentuk penilaian yang kreatif
juga
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan pendekatan/berpikir secara
berbeda/kreatif, bukan kreatif untuk hal-hal
yang bersifat permukaan, misal dalam proyek
tidak penting cover yang beda, yang penting
adalah ide yang berhubungan langsung
dengan materi
TELAAH SOAL :

HOTS ATAU LOTS ?


Bu Ijah seorang penjual kue donat dengan bahan dasar kentang.
Untuk memenuhi pesanan minggu depan yang cukup banyak, Bu
Ijah membutuhkan 37 kg kentang. Persediaan kentang yang ada
di rumah sebanyak 19 kg. Berapa banyak kentang yang masih
harus dibeli oleh Bu Ijah?
A. 18 kg.
B. 28 kg.
C. 46 kg.
D. 56 kg.
• Pada suatu ujian matematika, seorang siswa akan mendapat nilai 10
apabila ia mampu menjawab semua soal dengan benar. Diketahui nilai
dua orang siswa merupakan bilangan cacah berbeda dan berjumlah
14. Salah seorang siswa menyatakan bahwa selisih nilai mereka
adalah 8. Apakah pernyataan siswa tersebut benar?
A. Ya, karena salah satu dari mereka hanya mendapat nilai 3.
B. Ya, karena salah satu nilai siswa pasti lebih tinggi dari seorang
siswa lainnya.
C. Tidak, karena selisih terbesar yang mungkin dari kedua nilai
adalah 6.
D. Tidak, karena apabila selisih nilai mereka lebih dari 8 maka jumlah
nilai keduanya akan lebih dari 14.
Pasca eksploitasi penambangan batubara
meninggalkan lubang drainase, erosi tanah, dan
mengakibatkan tanah tandus.

Upaya mengatasi kerusakan bekas tambang yang


tepat adalah ….
A. menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan
hasil
B. melakukan reklamasi lahan dengan tanaman cover crops
C. menyeleksi perusahaan sesuai analisis dampak
lingkungan
D. melakukan penyuluhan lingkungan bekas pertambangan
E. memasukkan materi lingkungan hidup dalam program
pendidikan
Dalam rangka mengikuti lomba foto keluarga, sebuah keluarga terdiri atas
ayah, ibu, dan tiga orang anak melakukan pengambilan foto keluarga di
studio foto. Foto yang diminta untuk lomba tersebut adalah foto dalam
posisi berdiri dalam satu baris. Demi mendapatkan foto terbaik, keluarga
tersebut melakukan hal berikut:
• Keluarga tersebut ingin mencoba semua posisi berdiri yang mungkin.
• Tiap sesi foto, mereka akan mengubah posisi berdiri, anak bungsu hanya
ingin berdiri di antara ayah dan ibunya.
• Mereka meminta pihak studio untuk menyiapkan latar belakang foto
yang berbeda untuk tiap perubahan posisi berdiri.

Apakah keputusan pihak studio foto untuk menyiapkan 10 latar


belakang foto yang berbeda dapat memenuhi permintaan keluarga
tersebut? Mengapa? Jelaskan dengan perhitungan matematika.
Terima Kasih

You might also like