You are on page 1of 32

MANAJEMEN STRATEGIS

Tugas VI Kajian Materi


Corporate Level Strategy

Thomas L Wheelen & J David Hunger

Dewi Kartikaningsih 1907462

SEKOLAH PASCA SARJANA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Chapter 6
Strategy Formulation Corporate Strategy
Tiga Masalah Utama
1. Firm’s directional strategy
Orientasi keseluruhan perusahaan menuju
pertumbuhan, stabilitas, atau penghematan.

2. Firm’s portfolio strategy


Industri atau pasar tempat perusahaan bersaing melalui
produk dan unit bisnisnya.

3. Firm’s parenting strategy:


Cara di mana manajemen mengoordinasikan kegiatan
dan mentransfer sumber daya dan mengembangkan
kemampuan di antara lini produk dan unit bisnis.
Corporate Directional Strategies

Growth
Stability Retrenchment
• Concentration
• Vertical Growth
• Horizontal Growth • Pause/Proceed with Caution • Turn Around
• Diversification • No Change • Captive Company
• Concentric • Profit • Sell-Out/Divesment
• Conglomerate • Bankruptcy/Liquidation
Corporate Strategy
Directional Strategy
Berorientasi menuju pertumbuhan dengan cara
 Mempeluas , Mengurangi, status quo
 Berkonsentrasi dalam industri saat ini,

melakukan diversifikasi, ke industri lain?


 Pertumbuhan dan ekspansi melalui

pengembangan internal atau akuisisi, merger,


atau aliansi strategis?
Directional Strategy
 Three Grand Strategies
1. Growth Strategies
2. Stability Strategies
3. Retrenchment Strategies
Growth Strategies
 Most widely pursued strategies
 External mechanisms

a. Merger

Transaction involving two or more firms in which


stock is exchanged but only one firm survives.
b. Acquisition
Purchase of a firm that is absorbed as an operating
subsidiary of the acquiring firm
c. Strategic Alliance
Partnership or two or more firm to achieve
strategically significant objectives that are mutually
beneficil.
Two Basic Growth Strategies
1. Concentration
Current Product Line in one industry

2. Diversification
Into other product lines in other industries
Basic Concentration Strategies
1. Vertical Growth
2. Horizontal Growth
Vertical Growth
a. Vertical Growth
1. Full Integration
2. Taper Integration
3. Quasi Integration
b. Backward Integration
c. Foward Integration
Transaction Cost Economics
Bahwa integrasi vertikal lebih efisien daripada
membeli barang dan jasa di pasar ketika
biaya transaksi untuk membeli barang di
pasar terbuka menjadi terlalu besar
Degree of Vertical Integration
 Full Integration
 Taper Integration
 Quasi Integration
 Long Term Contracts
Horizontal Growth
 Horizontal growth
Dapat dicapai dengan memperluas produk perusahaan
ke lokasi geografis lainnya dan atau dengan
meningkatkan jangkauan produk dan layanan yang
ditawarkan ke pasar saat ini

 Horizontal integration
Sejauh mana suatu perusahaan beroperasi di berbagai
lokasi geografis pada titik yang sama dalam rantai nilai
industri. Mulai dari kepemilikan penuh hingga
sebagian untuk kontrak jangka panjang
Basic Diversification Strategies

 Concentric (Related) Diversification


Cocok ketika perusahaan memiliki posisi
kompetitif yang kuat tetapi daya tarik industri
rendah

 Conglomerate (Unrelated) Diversification


Cocok ketika manajemen bahwa industri saat
ini tidak menarik
Corporate Strategy
International Entry Option
1. Exporting
Perusahaan menjual produknya ke negara lain dan menjalankan fungsi
perdagangan internasional
2. Licensing
Perusahaan dapat menyerahkan hak penjualan atau produksi satu jenis
atau lebih produk kepada perusahaan lain (licensee)
3. Franchising
Satu perusahaan (franchiser) dapat memberikan haknya kepada
perusahaan lain(nama perusahaan, metode operasi ),dimana perusahaan
penerima hak ini membayar kewajiban.
4. Join Ventures
Perusahaan berpartner dengan perusahaan di negara lain dan
memperkenalkan ambil bagian dalam melakukan bisns dapat dilakukan
dengan memberikan tenaga ahli
5. Acquisitions
Satu perusahaan yang sedang berkembang dapat membeli
perusahaa di negara lain, perusahaan dapat bertindak lebih sinergik,
sebagai komplemen dalam lini produk maupun distributor
Corporate Strategy
International Entry Option

6. Green Field Development


Perusahaan membangun sendiri perusahan distribusinya di tempat lain
walaupun mahal.
7. Production Sharing
Perusahaan yang memiliki tenaga kerja terlatih bekerjasama dengan
perusahaan di tempat lain yang biasanya ditandai oleh biaya produksi murah
8. Turnkey Operations
Perusahaan membangun fasilitas pabrik biasanya di tempat lain dengan
perjanjian akan mendapat upah
9. BOT Concept
Merupakan perluasa Turnkey Operation, perusahaan membangun pabrik
di suatu negara, kemudian mengoperasikan sampai periode tertentu
sehingga mendapatkan pengembalian yang diharapkan, dapat menutup
invvestasi dan return yang diharapkan
10. Management Contracts
Perusahaan menyerahkan sejumlah tenaga manajemen puncak kepada
suatu negara untuk menangani pembangunan fasilitas
Stability Strategies/ Strategi Bertahan
 Pause/ proceed with caution/Melakukan jeda
dengan hati-hari

 No change/tidak ada perubahan

 Profit Strategies/strategi keuntungan


Retrenchment Strategies/Strategi
Penghematan
 Turnaround
 Captive Company Strategy
 Selling Out
 Bankruptcy
 Liquidation
Portfolio Analysis
 Berapa banyak waktu dan dana yang harus
kita investasikan untuk produk terbaik kita
untuk memastikan bahwa produknya terus
sukses?

 Berapa banyak waktu dan dana yang harus


kita investasikan untuk mengembangan
produk-produk mahal yang sebagian besar
tidak akan berhasil?
BCG (Boston Consulting Group) Matrix

 Product life cycle and funding decisions


a. Question marks
b. Stars
c. Cash cows
d. Dogs
BCG Matrix
GE Business Screen
 Daya tarik industri jangka panjang

 Kekuatan bisnis / Posisi Persaingan


General Electric’s Business Screen
International Porfolio Analysis

Dua Faktor
1. Daya tarik negara
Ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, regulasi

2. Kekuatan persaingan pasar


Pangsa pasar, kecocokan produk, margin
kontribusi, dukungan pasar.
Portfolio Matrix for Plotting Product by Country
Portfolio Analysis
Kelebihan
1.Manajemen puncak mengevaluasi setiap
bisnis perusahaan secara individual.
2.Penggunaan data yang berorientasi eksternal
untuk melengkapi penilaian manajemen
3.Meningkatkan masalah ketersediaan arus kas
4. Memfasilitasi komunikasi
Kelamahan
 Sulit untuk mendefinisikan segmen produk /
pasar

 Strategi standar dapat kehilangan peluang

 Ilusi kekakuan ilmiah

 Istilah yang sarat nilai


Corporate Parenting
 Menunjukan bahwa koorporasi dalam hal
sumber daya dan kemampuan yang dapat
digunakan untuk membangun nilai unit bisnis
serta menghasilkan sinergi di seluruh unit
bisnis
 Faktor Strategi
 Elemen-elemen perusahaan yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan strategisnya,
 Peningkatan kinerja
 Menganalisis kecocokan
Parenting Fit Matrix

Ringkasan berbagai pertimbangan mengenai


korporasi atau unit bisnis untuk perusahaan
secara keseluruhan

1. Kontribusi positip yang dapat diberikan oleh


perusahan induk.
2. Efek negatif yang dimiliki oleh perusahaan
induk.
Parenting Fit Matrix
KASUS

PT.Dian Graha Elektrika yang mampu tetap eksis bahkan meningkatkan kinerjanya
ditengah semakin ketatnya persaingan, khususnya dalam bidang usaha jasa engineering &
contracting yang digelutinya. Kisah sukses PT.Dian Graha Elektrika ini, tentu dikarenakan
adanya strategi bisnis yang tepat dan diterapkan secara konsisten oleh manajemen
perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi bisnis yang
disusun dan diterapkan oleh PT.Dian Graha Elektrika. Berdasarkan hasil pengamatan,
PT.Dian Graha Elektrika memiliki 3 tingkatan strategi, yaitu : strategi tingkat korporasi,
strategi tingkat unit bisnis dan strategi tingkat operasional. Pada strategi tingkat korporasi,
PT.Dian Graha Elektrika melakukan pembangunan corporate image, perpanjangan lisensi
yang ada dan mendapatkan lisensi lisensi baru, serta mengoptimalkan efisiensi dan
efektifitas sumberdaya perusahaan. Pada strategi tingkat unit bisnis, PT.Dian Graha
Elektrika melakukan : peningkatan kualitas produksi dan operasi, peningkatan intensitas
dan ekstensifitas kegiatan pemasaran, menerapkan budaya kerja dan disiplin karyawan,
investasi yang produktif, serta pencarian alternatif sumber pembiayaan yang efisien untuk
mendukung pelaksanaan proyek. Pada strategi tingkat operasional, PT.Dian Graha Elektrika
melakukan antara lain : peningkatan ketepatan delivery time dan kualitas service,
peningkatan keandalan sistem dan peralatan, membangun customer loyalty pelanggan,
pengembangan product dan service, melakukan segmentasi pasar dan positioning produk,
bekerjasama dengan mitra strategis untuk bundling product/services, penerapan otomasi
kehadiran karyawan, penerapan rewards and penalties, pemilihan lender untuk pembiayaan,
dan lain lain.

You might also like