You are on page 1of 156

Agenda

1. Introduction

2. Financial Accounting

3. Accounting Standar

4. Conceptual Framework
Untuk apa Belajar Akuntansi
Keuangan
Dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar

Berguna bagi:
• Penyusun laporan keuangan
• Auditor laporan keuangan
• Pembaca/pengguna laporan keuangan
• Lainnya: konsultan; pengajar

Fokus akuntansi keuangan – pelaporan kepada pihak


eksternal

Mata kuliah terkait


• Akuntansi keuangan 1 dan 2
• Akuntansi keuangan lanjutan
Silabus 1
1 Financial Accounting and Accounting Standards a AK Ch 1
 Global Markets   KW Ch 1
 Objective of Financial Reporting
 Standard Setting Organizations   LL Ch 1
 Financial Reporting Challenges       
 International Accounting Convergence  
Conceptual Framework for Financial Reporting   SAK Kerangka Konseptual
 Objective of Financial Statement   Pelaporan Keuangan
 Underlying Assumptions
 Qualitative Characteristics of FS   LL Ch 2
 Elements of Financial Statement a AK Ch 2
 Recognition & Measurement of FS IASB Framework (2016)
 Capital and Capital Maintenance Concept KW Ch 2

2 Accounting Information Systems a KW Ch 3


   Accounting Information System Appendix 3A Appendix 3B
 The Accounting Cycle
 Adjusting Entries  
 Cash-Basis Accounting vs Accrual-Basis Accounting  
 Using Reversing Entries  
Elements and Usefulness of Financial Statements:
 Statement of Comprehensive Income  
 Statement of Financial Position Kerangka Konseptual
 Statement of Changes in Owner’s Equity Pelaporan Keuangan (2016),
 Statement of Cash Flow KW Ch. 3
 Notes to Financial Statement
Silabus 2
3 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income d KW Ch 4
   Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive LL Ch 19
Income PSAK 1 (rev 2015), P
 Format on the Statement of Profit or Loss and Other Case study: Statement of
Comprehensive Income Profit or Loss and Other
 Reporting within the Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income of
Comprehensive Income listed companies (by nature
 Discontinued Operations vs by function)
 Other Reporting Issues  

4 Statement of Financial Position d KW Ch 5


   Usefulness of Statement of Financial Position PSAK 1 (rev 2015)
   Limitations of Statement of Financial Position LL Ch 19
 Classification in Statement of Financial Position Case study: Stm of financial
position of listed companies
(classified vs unclassified)
 
 
Silabus 3
5 Statement of Cash Flow d KW ch 23
 Preparation of the Statement of Cash flows: Direct & LL Ch 24
Indirect Method PSAK 2 (2014)
 Special Problems in Statement Preparation Case study:
 Interest and dividend Stm of cash flow, indirect vs
 Gross or net amount direct
 

6 Revenue Recognition b,c KW ch 18 


 Current Environment LL Ch 11
 Revenue Recognition at Point of Sale PSAK 23 (2010), PSAK 34
 Long Term Contract (construction) (2010),
 Other Revenue Recognition Issues ISAK 10
 Services PSAK 72
 Interest, Dividend, and Royalty  
 Customer Loyalty Program
 Brief discussion about PSAK 72

7 Inventories b, c KW Ch 8 & 9
   Physical Goods Included in Inventory LL Ch 9
 Recognition PSAK 14 (revisi 2008)
 Cost Flow Assumption  
 Lower-of-Cost-or-Net Realizable Value  
 The Gross Profit Method of Estimating Inventory  
 Presentation & Disclosure
Silabus 4
8 Acquisition and Disposition of Property, Plant, and b, c KW Ch 10
  Equipment LL Ch 3, 7
 Acquisition of Property, Plant, and Equipment PSAK 16 (rev 2015), PSAK
 Valuation of PPE 26 (rev 2008), ISAK 9
 Costs Subsequent to Acquisition ISAK 25, AK Ch 10
 Dispositions of PPE  
 Dismantling Cost  
 Borrowing Cost

9 Special Issues on Property, Plant, and Equipment b, c KW Ch 11


   Depreciation method Appendix 11A
 Depletion LL Ch 3
 Revaluation PSAK 13 (rev 2015), PSAK
 Presentation & Disclosure 26,
PSAK 16 (rev 2015)
10 Investment Property and Non-Current Asset Held for Sale b, c LL Ch 5 & 22
Group  Investment Property (PSAK 13) AK Ch 11
discus o Recognition PSAK 13 (rev 2015)
sion o Measurement (Cost Model vs Fair Value Model) ISAK 31 (2015)
o Transfer PSAK 58
o Derecognition  
o Presentation & Disclosure Case study:
 Non-current Asset Held for Sale (PSAK 58) Telecommunication Tower
o Recognition
o Measurement (incl. Impairment)
o Derecognition
o Presentation & Disclosure
Silabus 5
11 Intangible Assets b, c KW 12
 Intangible Asset Issues LL Ch 6
 Types of Intangible Assets PSAK 19 (rev 2015)
 Goodwill ISAK 14
 Research and Development Costs  
 Presentation & Disclosure
12 Impairment of Non-Financial Assets b LL Ch 8
  (Fixed Asset, Investment Property, Intangible asset) KW Ch 11
 Identifying Impairment PSAK 48 (rev 2014)
 Measuring Recoverable Amount  
 Recognizing Impairment Loss  
 Cash Generating Units
 Reversing an Impairment Loss
 Presentation & Disclosure

13 Provisions, and Contingencies b KW 13


Group  Provisions LL ch 14
discus  Contingent Liabilities PSAK 57 (rev 2014)
sion  Contingent Assets  Simple case study from
 Presentation & Disclosure PSAK 57 and from other
resources
 

14 Accounting for Pension and Post-retirement Benefit b AKM2


   Nature of Pension Plan Modul PSAK 24
 Accounting for Pension LL Ch 12
 Using a Pension Worksheet PSAK 24 (rev 2015)
 Reporting Pension Plan in Financial Statement ISAK 15
Akuntansi sebagai Bahasa Bisnis
Global Unilever
Unilever adalah sebuah perusahaan multinasional, yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan
konsumen sehari-hari seperti sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari
susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, serta produk-produk kosmetik. Perusahaan tersebut
sangat lekat dengan kehidupan masyarakat dunia karena produk tersebut hampir ada dan digunakan di
seluruh Negara.
Uniliever Pusat berdiri sejak 1930. Kantor Pusat berada di London dan Rotterdam, karena perusahaan ini
memiliki dua induk yaitu Unilever NV dan Unilever PLC. Cabang-cabang Unilever banyak tersebar di
seluruh dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, PT Unilever berkantor di
Jakarta, didirikan pada 5 Desember 1933.
Bentuk usaha yang ada di masing-masing Negara sebagian besar adalah anak perusahaan dan ada
beberapa yang berbentuk cabang. Untuk keperluan penerbitan laporan keuangan yang harus diserahkan
di pasar modal Inggris, perusahaan harus menyusun laporan konsolidasi dari anak-anak perusahaan dan
cabang yang berada di berbagai Negara. Sebelum penggunaan IFRS masing-masing Negara memiliki
standar akuntansi sendiri yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan.
Pada saat laporan keuangan diserahkan ke induk atau kantor pusat, terdapat kesulitan dalam menyusun
laporan keuangan, karena standar yang digunakan berbeda-beda. Kantor pusat harus membuat
penyesuaian dan rekonsiliasi data-data keuangan untuk disesuaikan dengan standar akuntansi yang
digunakan oleh kantor pusat. Mengingat laporan keuangan di masing-masing Negara tersebut sebagian
besar juga terdaftar di pasar modal maka penyesuaian dan rekonsiliasi tersebut harus dilakukan secara
transparan dan penjelasannya dicantumkan dalam laporan keuangan. Kantor pusat harus menyediakan
staf yang memahami standar akuntansi di berbagai Negara agar proses penggabungan dan konsolidasi
usaha dapat dilakukan.
Apakah manfaat bagi PT. Unilever dengan menggunakan IFRS sebagai standar
dalam menyusun laporan keuangan?
Apakah manfaat bagi investor PT. Unilever dengan penggunaan IFRS
Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa
Bisnis

Kieso (2010) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan


input data/informasi dan output berupa informasi dan laporan
keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal maupun
eksternal organisasi.
Menjelaskan kinerja Merangkum transaksi,
keuangan dalam periode Transaksi adalah kejadian dalam
tertentu dan kondisi memproses, dan perusahaan yang mempengaruhi
keuangan pada tanggal menyajikan dalam bentuk posisi keuangan, sehingga fokus
tertentu laporan akuntansi pada informasi keuangan

Penilaian kinerja dan


kondisi keuangan

Memprediksi kinerja di
masa mendatang
Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa
Bisnis (Cont’d)
Akuntansi menghasilkan:
• Akuntansi  Serangkaian kegiatan
• Laporan Posisi Keuangan
• Akuntansi mencatat untuk merangkum transaksi
(Neraca)
transaksi yaitu peristiwa menjadi laporan.
• Laporan Laba Rugi dan
yang mempengaruhi posisi • Kegiatan itu terdiri dari proses
Penghasilan Komprehensif
keuangan. identifikasi apakah kejadian
• Transaksi disertai dengan
Lain
merupakan transaksi, pencatatan
BUKTI
• Laporan Perubahan
transaksi, penggolongan transaksi
• Bukti sebagai dasar Ekuitas
dan pengikhtisaran transaksi
mencatat transaksi • Laporan Arus Kas
menjadi laporan keuangan (siklus
• Catatan atas Laporan
akuntansi)
Keuangan.

• Internal 
manajemen dan
karyawan
• eksternal 
adalah pelanggan,
kreditor, supplier,
Akuntansi sebagai sistem terdiri dari input yaitu public interest
transaksi, proses yaitu kegiatan untuk merangkum group, dan badan
transaksi dan output berupa laporan keuangan. pemerintah
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

PERIHAL Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen


Definisi Bidang akuntansi yang membahas Bidang akuntansi yang
penyusunan laporan keuangan berfokus pada akuntansi untuk
untuk pengguna eksternal tujuan internal perusahaan
atau entitas disebut akuntansi
manajemen
Standar PSAK (Indonesia) Masing-masing perusahaan
IFRS atau standar lain
Tujuan Berbagai tujuan (general Pengendalian dan
purpose) perencanaan
Sumber Data historis Data historis
Informasi Data Proyeksi Data Proyeksi
Informasi Non-Keuangan Analisis detil
Akuntansi Keuangan

 Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja


keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi
 Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship)
Tujuan laporan dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
Tujuan laporan
keuangan (PSAK kepadanya.
1)keuangan (PSAK
1)  Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
 Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.
Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya

Standar • Pasar Modal yang


Kerangka efisien
Akuntansi
Konseptual
Berkualitas • Keputusan yang
tepat

Laporan
Manajemen
Keuangan yang Informasi yang
Corporate Relevan dan berkualitas
Governance
Reliable

Independen Dampak informasi


assimetri
Kualitas
Standar Audit 1. Adverse selection
Audit 2. Moral hazard
Kompeten
Perkembangan IFRS dan IASB

• IAS (International Accounting Standard) • IFRS meliputi


• IAS • IFRS / IAS
• SIC • IFRIC (International Financial
• Conceptual Framework Reporting Interpretation
Committee) / SIC (Standing
Interpretation Committee)
IASC (International • Conceptual Framework IASB (International
Accounting Standard Accounting Standard
Committee) Board)

Tujuan IASB:
• Untuk mengembangan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya laporan
keuangan dan laporan keaungan lain yang berkualitas, transparan dan dapat dibandingkan untuk
membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari berbagai pasar modal seluruh dunia
mengambil keputusan ekonomi.
• Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna.
• Untuk bekerja sama dengan dewan standar nasional dari berbagai Negara untuk melakukan
konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.
Perkembangan IFRS dan IASB (Cont’d)

Standar Akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan dan
akuntabel.

Proses tersebut disebut sebagai due process yang memiliki komponen :


 Dewan Standar yang independen,
 Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematik,
 Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi akuntan
global di setiap tahapan proses, dan
 Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun
standard.
Perkembangan DSAK dan PSAK

23 Des 1957  IAI


(Ikatan Akuntan Komite PAI Komite SAK DSAK
Indonesia)
• Dewan Standar
Akuntansi

Prinsip 2008 – PSAK


Akuntansi 1984 - PSAK 1994 - PSAK Berbasis IFRS
Indonesia

Dewan Standar dalam menyusun standar mengikuti prosedur baku yang disebut due process.
Proses tersebut meliputi tahapan berikut:
 Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar.
 Konsultasikan issue dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK).
 Membentuk tim kecil dalam DSAK.
 Melakukan Riset Terbatas.
 Melakukan penulisan awal draft.
 Pembahasan dalam DSAK.
 Peluncuran draft sebagai Exposure Draft (ED), dan pengedarannya.
 Public Hearing.
 Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public hearing.
 Final Checking.
 Persetujuan/pengesahan ED PSAK menjadi PSAK.
 Sosialisasi standar.
Perkembangan DSAK dan PSAK (Cont’d)

Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2008 mengeluarkan keputusan untuk melakukan konvergensi
dengan IFRS yang akan diberlakukan secara efektif pada tahun 2012. Mulai tahun 2007

Proses konvergensi tersebut mengharuskan DSAK melakukan proses pengembangan


dengan tiga kategori:
 Merevisi standar akuntansi yang telah ada untuk disesuaikan dengan pengaturan
sesuai IFRS terbaru. Dalam proses revisi ini, nomor standar tidak berubah namun judul
standar ada beberapa yang berubah untuk disesuaikan dengan nama IFRS.
Contoh : PSAK 16 Aktiva Tetap direvisi menjadi PSAK 16 Aset Tetap (revisi 2007), PSAK
22 Penggabungan Usaha direvisi menjadi PSAK 22 Kombinasi Usaha (revisi 2009), PSAK
2 Laporan Arus Kas direvisi menjadi PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009).
Perkembangan DSAK dan PSAK (Cont’d)

 Menambahkan standar baru yang sebelumnya belum diatur dalam PSAK.


Contoh : PSAK 13 Investasi dirubah menjadi PSAK 13 Properti Investasi,
kedua standar tersebut sangat berbeda. PSAK 50 Akuntansi Efek (Revisi 1999)
direvisi menjadi PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan
(Revisi 2006), kemudian diganti lagi dengan PSAK 50 Instrumen Keuangan :
Penyajian (Revisi 2010).
 
 Mencabut PSAK yang tidak ada standarnya dalam IFRS.
Contoh: PSAK 9 Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek tidak
berlaku setelah diberlakukan PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi
2009). PSAK 17 Penyusutan tidak berlaku setelah diterbitkan PSAK 16 Aset
Tetap (Revisi 2007). PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32 Pencabutan PSAK 32
Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi,
dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan

Kerangka konseptual menurut PSAK


Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
terdiri dari:
 Penyusun standar akuntansi  Pengguna laporan keuangan
keuangan dalam pelaksanaan  Tujuan laporan keuangan
tugasnya.  Asumsi dasar
 Penyusun laporan keuangan untuk  Karakteristik kualitatif
menanggulangi masalah akuntansi  Konsep pengakuan dan pengukuran
yang belum diatur dalam standar unsur laporan keuangan
akuntansi keuangan.  Konsep pemeliharaan modal
 Auditor dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
 Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam
Laporan Keuangan.
Kerangka
Konseptual
menurut IFRS
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Pengguna:
 Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa
mendatang.
 Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan
kerja
 Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan
mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman
 Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat
jatuh tempo
 Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
 Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya
 Masyarakat → menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Tujuan:
Menurut Kerangka dasar IFRS, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi
sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan posisi keuangan


posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu
(neraca)

kinerja perusahaan dalam satu periode dalam


Laporan Laba Rugi
laporan laba rugi komprehensif

Perubahan Posisi Keuangan posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Asumsi
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (bukan
pada saat kas diterima atau dibayarkan).

Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan melanjutkan usahanya di


masa depan.
Karakteristik Kualitatif
Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend
kinerja entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan
usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan
entitas antar periode dan membandingkannya dengan entitas
lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi keputusan


ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan
materialitas
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan
Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain
seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-
hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan
kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar,
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Karakteristik Kualitatif
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Tepat Waktu
Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan
informasi harus melebihi biaya penyusunannya
Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Unsur Laporan Keuangan


Posisi Keuangan

Aset, Liabilitas, Ekuitas,


sumber daya yang hutang perusahaan hak residual atas
dikuasai oleh masa kini yang aktiva perusahaan
perusahaan sebagai timbul dari peristiwa setelah dikurangi
akibat dari peristiwa masa lalu, semua kewajiban
masa lalu dan dari penyelesaiannya
mana manfaat diharapkan
ekonomi di masa mengakibatkan arus
depan diharapkan keluar dari sumber
akan diperoleh daya perusahaan
perusahaan yang mengandung
manfaat ekonomi
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Unsur Laporan Keuangan


Kinerja
Penghasilan (income) adalah Beban (expenses) adalah
kenaikan manfaat ekonomi penurunan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau dalam bentuk arus keluar atau
penambahan aktiva atau berkurangnya aktiva atau
penurunan kewajiban yang terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas mengakibatkan penurunan
yang tidak berasal dari ekuitas yang tidak menyangkut
kontribusi penanam modal pembagian kepada penanam
modal
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
 ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
 pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

 Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di
masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
 Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
 Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
 Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur dengan andal.
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Pengukuran Unsur Laporan


Keuangan
Biaya historis, Biaya kini (current Nilai Nilai sekarang
cost) realisasi/penyeles (present value)
aian Nilai sekarang
Biaya historis (realisable/settle
adalah biaya Biaya kini adalah adalah arus kas
ment value) masuk bersih di
perolehan pada biaya yang
tanggal transaksi seharusnya masa depan yang
diperoleh Nilai realisasi didiskontokan ke
sekarang atau adalah nilai yang nilai sekarang.
pada saat dapat diperoleh
pengukuran. dengan menjual
aktiva dalam
pelepasan normal
(orderly disposal).
Kerangka Dasar Penyajian dan
Penyusunan Laporan Keuangan (Cont’d)

Konsep Pemeliharaan Modal


modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang
atau daya beli yang diinvestasikan
Pemeliharaan Modal
Keuangan, Pemeliharaan Modal Fisik,
laba hanya diperoleh kalau jumlah laba hanya diperoleh kalau kapasitas
finansial (atau uang) dari aktiva bersih produktif fisik (atau kemampuan
pada akhir periode melebihi jumla h usaha) pada akhir periode melebihi
finansial (atau uang) dari aktiva bersih kapasitas produktif fisik pada awal
pada awal periode, setelah periode, setelah memasukkan kembali
memasukkan kembali setiap distribusi setiap distribusi kepada, dan
kepada, dan mengeluarkan setiap mengeluarkan setiap kontribusi dari,
kontribusi dari, para pemilik selama para pemilik selama suatu periode
periode
Kerangka Konseptual Menurut US-
GAAP
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP
(Cont’d)

• Tujuan laporan keuangan menurut kerangka konseptual adalah memberikan


informasi untuk pengambilan keputusan.

• Karakteristik kualitatif terdiri dari karakteristik primer dan sekunder.


• Karakteristik primer terdiri dari relevan dan andal. Informasi yang relevan adalah
informasi yang dapat memberikan perbedaan hasil keputusan. Agar relevan informasi
harus memiliki nilai prediksi, nilai feedback dan tepat waktu. Informasi dapat diandalkan
jika verifiable, representative faitfulness dan neutral.

• Karakteristik sekunder terdiri dapat dibandingkan dan konsisten. Untuk dapat


dibandingkan laporan keuangan harus disajikan dengan cara yang sama untuk perusahaan
yang berbeda dan kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dari satu periode ke
periode berikutnya.
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP
(Cont’d)

• Unsur laporan aset, liabilitas pemilik, ekuitas, investasi pemilik, pembagian kepada
pemilik, laba comprehensive, pendapatan, beban, keuntungan (gain) dan kerugian
(loss). Laba komprehensif adalah kenaikan aset atau liablitas yang tidak dilaporkan
dalam laporan laba rugi tetapi langsung mempengaruhi ekuitas.

• Asumsi dasar terdiri dari entity, going concern, monetary unit dan periodicity.
• Entity menjelaskan bahwa informasi keuangan yang disajikan terkait dengan entitas yang
dilaporkan terpisah dari pemilik dan entitas lain.

• Entitas diasumsikan akan terus beroperasi dalam waktu yang tidak ditentukan

• Nilai-nilai dalam laporan keuangan dinyatakan dalam unit satuan mata uang

• Pelaporan keuangan disajikan dalam periode untuk dapat dilihat kinerja pada periode
tersebut dan kondisi keuangan pada setiap akhir periode.
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP
(Cont’d)

• Prinsip dasar terdiri dari historical cost, revenue recognition, matching cost again revenue dan
full disclosure.
• Prinsip historical cost mengharuskan pengakuran didasarkan harga perolehan.

• Prinsip pengakuan pendapatan menyatakan, penadapatan diakui jika telah realized dan earned
(direalisasi dan diperoleh).

• Pengakuan beban didasarkan pada konsep penandingan antara beban dengan pendapatan.

• Informasi keuangan harus mengungkapkan semua fakta terkait informasi keuangan yang berguna bagi
pemakai untuk pengambilan keputusan.
Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP
(Cont’d)

• Kendala informasi terdiri dari keseimbangan atas biaya dan manfaat, materialitas, konservatif dan
praktik industry.
• Penyusun laporan keuangan harus mempertimbangan biaya untuk menghasilkan informasi dan manfaat
dari informasi yang dihasilkan.

• Prinsip konservatif menyatakan, dalam kondisi ketidakpastian, akuntan akan memilih untuk menunda
pengakuan pendapatan dan aset sampai terealisasi namun sebaliknya mempercepat pengakuan beban
dan liabilitas saat potensi kerugian ada dan dapat diukur dengan andal.
Konvergensi US-GAAP – IFRS

 Konsep reporting entity dimasukkan sebagai bagian tersendiri dalam kerangka


dasar, yang isinya menjelaskan mengenai laporan keuangan yang dihasilkan.
 Karakteristik kualitatif terdiri dari karakteristik kualitatif fundamental dan
karakteristik kualitatif yang dapat meningkatkan relevansi laporan keuangan.
 Karakteristik fundamental terdiri dari dua yaitu relevance dan
representational faitfulness
 Karakteristik yang meningkatkan relevansi laporan keuangan yaitu
Comparability, Verifiability, Timelines, dan Understandability
 Asumsi yang digunakan dalam kerangka konseptual hanya kelangsungan
usaha, sedangkan asumsi akrual tidak ada.
 Untuk unsur laporan keuangan dan konsep pemeliharaan modal masih relative
sama
 Untuk pengakuan dan pengukuran ada beberapa perubahan dalam kerangka
konseptual yang baru.
Tantangan Akuntansi di Masa
Mendatang
• Pengukuran dengan menggunakan fair value dalam laporan keuangan  angka
dalam laporan keuangan yang tidak berasal dari proses pencatatan akuntansi.
• Informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan (annual report) memberikan
tambahan informasi non keuangan dan beberapa analisis informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan.
• Akuntansi menyediakan informasi historis, padahal pengguna membutuhkan
informasi untuk memprediksi masa datang.
• Perkembangan teknologi komputer dan informasi menyebabkan proses
akuntansi dapat dilakukan dengan cepat. Perkembangan teknologi informasi
dan pengembangan pengetahuan memunculkan komponen aset tak berwujud
entitas semakin besar.
• Sistem komputer hanya membantu proses tetapi yang menentukan proses,
menentukan apa yang dilaporkan adalah manusia. Unsur sumber daya manusia
memegang peranan penting dalam laporan keungan, karena yang menyusun
dan memeriksa laporan keuangan.
C. Prinsip-Prinsip Akuntansi
Yang Di Terima Umum
• Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) /GAAP
adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar dan
prosedur yang digunakan perusahaan untuk
menyusun laporan keuangan mereka. PABU adalah
kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh
dewan pembuat kebijakan) dan hanya cara yang
diterima secara umum pencatatan dan pelaporan
informasi akuntansi.
Prinsip Prinsip Akuntansi yang
Berlaku Umum

1. Prinsip Entitas Ekonomi


2. Prinsip Periode Akuntansi
3. Prinsip Biaya Historis
4. Prinsip Satuan Moneter 
5. Prinsip Kesinambungan Usaha
6. Prinsip Pengungkapan Penuh
7. Prinsip Pengakuan Pendapatan
8. Prinsip Mempertemukan
9. Prinsip Konsistensi
10. Prinsip Materialitas
Akuntan

Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Daftar Pustaka :
Martani, D., Veronica, S., Wardani, R., Farahmita, A., & Tanujaya, E. (2012). Akuntansi Keuangan
Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat.
PERTEMUAN KE 1

The
The End
End
Laporan Laba Rugi
Komprehensif

Presented by: Hari Stiawan


Laporan laba komprehensif

• Laba komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak


mempengaruhi laba pada periode berjalan
• Selisih revaluasi aset tetap
• Perubahan nilai investasi available for sales
• Dampak translasi laporan keuangan
• Dalam dua laporan :
• Laba sebelum laba komprehensif
• Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih
Unsur-unsur laba komprehensif
• Penyesuaian translasi mata uang asing
• Keuntungan dan kerugiana belum direalisasi atas surat berharga yang
tersedia untuk di jual (availabel for sale)
• Keuntungan dan kerugian yang ditangguhkan atas instrumen derivatif
Penyesuaian translasi mata uang asing

• Translasi mata uang asing adalah Proses penyajian ulang informasi


keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan
konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata
uang ke mata uang lain secara fisik.
• Contoh transaksi dari dari januari sampai november Rp.12.000/$1
ketika tutup buku bulan desember Rp. 14.000/$1 selisih Rp.2000/$1
ini yang akan di catat di laporan laba rugi komprehensif
Keuntungan dan kerugiana belum direalisasi atas
surat berharga yang tersedia untuk di jual
(availabel for sale)

Portofolio Sekuritas Hutang Perdagangan


Per 31 desember 2010
Keuntungan / kerugian
Obligasi Biaya Nilai wajar yang belum di
realisasikan
Obligasi 10%
PT.Sejatrah $ 43.860 $ 51.500 $ 7.640

Obligasi 11% PT maju


Terus 184.230 175.200 -9.030

Obligasi 8% PT.Makmur
86.360 91.500 5.140

Total Portofolio
$314.450 $318.200 $3.750
Laba Rugi Komprehensif

Metode
1. Laba sebelum laba komprehensif
2. Laporan laba komprehensif dimulai dari
laba/rugi bersih
Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung
Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung
Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Dipisah

Ref: PSAK 1
Klasifikasi Beban - Sifat

• Pemilihan klasifikasi berdasarkan faktor historis dan industri


• Klasifikasi berdasarkan sifat lebih mudah karena tidak perlu alokasi
beban menurut fungsi

Ref: PSAK 1
Klasifikasi Beban - Fungsi

• Minimal biaya penjualan berdasarkan metode fungsi secara terpisah dari beban lain.
• Jika klasifikasi berdasarkan fungsi maka harus mengungkapkan informasi tambahan
tentang sifat beban, termasuk beban penyusutadan & amortisasi dan imbalan kerja

Ref: PSAK 1
Contoh Soal
• L4-14
• Roxanne Carter Corporation pada tahun 2007 melaporkan hal berikut
ini: Penjualan Bersih : $1.200.000, HPP $750.000, Beban penjualan
dan Adm $320.000 dan keuntungan penahanan yang belum
terealisasi atas sekuritas tersedia untuk di jual $18.000
• Diminta L/R Komprehensif
Jawab
Roxanne Carter Corporation

Income Statement and Statement of Comprehensive


Income
For the Year Ended December 31, 2004

Sales $1,200,000

Cost of goods sold 750,000

Gross profit 450,000

Selling and administrative 320,000


expenses
Net income $ 130,000

Net income $ 130,000

Unrealized holding gain 18,000

Comprehensive income $ 148,000


PERTEMUAN KE 3

The
The End
End
Neraca
Chapter
5
Intermediate Accounting
12th Edition
Kieso, Weygandt, and Warfield

Prepared by Coby Harmon, University of California, Santa Barbara


Tujuan Pembelajaran

1. Mejelaskan kegunaan dan


keterbatasan neraca.
2. Mengidentifikasi klasifikasi utama
neraca.
3. Menentukan informasi neraca yang
memerlukan pengungkapan tambahan
4. Menjelaskan tehnik pengungkapan
untuk neraca
Neraca
• Neraca (Balance sheet), yang di sebut juga sebagai
laporan posisi keuangan , melaporkan aktiva,
kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan
bisnis pada suatu tanggal tertentu. Neraca membantu
meramalkan jumlah, waktu, dan ketidak pastiaan arus
kas masa depan.
Kegunaan Neraca

• Kegunaaan neraca adalah dasar untuk menghitung


tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur
modal perusahaan, untuk menilai resiko perusahaan
dan arus kas masa depan
• Neraca juga dapat menganalisis likuiditas, solvensi
dan fleksibilitas
Keterbatasan-keterbatasan neraca

1. Sebagian besar aktiva dan kewajiban di catat pada biaya


historis
2. Pertimbagan dan estimasi harus digunakan untuk
menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca
3. Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan
nilai keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisa di catat
secara objektif
Klasifikasi Neraca
• Akun neraca diklasifikasikan sedemikian rupa sehingga pos-pos
serupa dikelompokan bersama untuk mendapatkan subtotal yang
signifikan.
• Ada tiga kelompok utama yang umum terdapat di neraca adalah
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas / Modal
Aktiva
• Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dimasa
depan, atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
• Macam-macam aktiva :
1. Aktiva Lancar
2. Aktiva Tidak Lancar
3. Aktiva tak Berwujud
4. Aktiva Lainnya
Aktiva Lancar
• Aktiva lancar adalah kas dan aktiva lainnya yang di harapkan akan
dapat di konversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu
tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang paling
lama
• Macam-macam Aktiva Lancar
1. Kas dan Ekuivalen kas
2. Investasi jangka pendek
3. Piutang
4. Persediaan
5. Beban dibayar dimuka
Aktiva Lancar
Kas
• Umumnya berupa uang yang siap di gunakan
• Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang
• Berbagai pembatasan atau komitmen harus di ungkap
Current assets
Cash $18.728.000
Ekuivalen kas 7.191.000
Aktiva Lancar
• Investasi Jangka Pendek
investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana
yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang
Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito,
sertifikat bank atau surat – surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas)
dan obligasi (efek Utang)
Aktiva Lancar

Piutang
Klaim terhadap pelangan dan pihak lain atau uang, barang atau jasa.
• Piutang dagang
• Piutang wesel
Kelompok utama piutang tersebut harus diungkapkan di neraca atau
dalam catatan terkait.
Aktiva Lancar
Persediaan Barang Dagang
• Persedian barang dagang adalah barang-barang yang dibeli perusahaan dengan maksud dijual lagi
(barang dagangan), atau masih dalam proses produksi yang akan diolah lebih  lanjut menjadi
barang jadi kemudian dijual (barang dalam proses), atau akan digunakan dalam proses produksi
barang jadi yang kemudian dijual (bahan baku atau pembantu).

• Metode persediaan barang dagang


Metode Perpetual ( FIFO, LIFO DAN AVG)
Metode taksiran ( Metode Laba kotor, Metode Harga Eceran)
Aktiva Lancar
• Beban dibayar dimuka
Pengeluaran kas yang dicatat sebagai aktiva karena jasa atau manfaat akan di
terima di masa mendatang.

Pembayaran di bayar dimuka sering terjadi :


Asuransi
Iklan
Sewa
Pemeliharaan peralatan
Aktiva Tidak lancar
• Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang tidak memenuhi definisi aktiva
lancar .
• Macam-Macam Aktiva tidak lancar
1. Investasi Jangka Panjang ( Obligasi, Saham biasa, wesel jngk panjang )
2. Properti ( Tanah )
3. Pabrik ( gedung, bangunan )
4. Peralatan ( Mesin )
Aktiva Tak Berwujud
• Aktiva tidak berwujud adalah yang tidak memiliki substansi fisik dan
bukan merupakan intrumen keuangan
• Macam-macam aktiva tak berwujud :
1. Hak paten
2. Hak cipta
3. Waralaba
4. Goodwill
5. Merek dagang
6. Nama dagang
7. Daftar pelangan
Aktiva Lainnya
• Aktiva lainnya merupakan pos-pos yang dicantumkan dalam kelompok
aktiva lainnya sangat bervariasi dalam praktek.
• Macam-macam Aktiva lainnya :
1. Beban dibayar dimuka jangka panjang
2. Biaya pensiun dibayar dimuka
3. Piutang tidak lancar
4. Pajak penghasilah yang di tangguhkan
5. Porperti yang di pegang untuk dijual
Kewajiban
• Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi
pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa,
di masa yang akan datang.
• Macam-macam kewajiban :
1. Kewajiban Lancar
2. Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lancar
• Kewajiban lancar yang sudah pasti adalah kewajiban lancar yang
memenuhi dua syarat, yaitu kewajiban untuk membayar sudah pasti
(tanggal dan penerimaannya), jumlah yang harus dibayar sudah pasti.
• Contohnya :
1. Utang usaha,
2. Utang gaji,
3. Utang pajak dan
4. Utang lainnya
Kewajiban Jangka Panjang
• Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang penyelesaiannya
memerlukan waktu lebih dari satu periode siklus akuntansi atau lebih
dari satu tahun.
• Contohnya seperti :
1. Hutang hipotek,
2. Hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun,
3. Hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
Ekuitas Pemilik / Modal Pemilik
• Adalah modal yang di setor oleh pemilik perusahaan terbagi dalam 3
bagian :

1. MODAL SAHAM
2. MODAL DISETOR TAMBAHAN
3. LABA DITAHAN
Format Neraca
Format Neraca ada 2 bentuk yaitu :
• Format Akun (Account From) neraca skcontro adalah format neraca
yang mengkelompokan akun neraca, format ini mengkelompokan
aktiva di sebelah kiri dan kewajiban dan equitas di sebelah kanan
• Format laporan (report from) neraca staffel adalah format yang
menempatkan kewajiban dan equitas/ modal pemilik ada tepat di
bawah neraca
• Kelly Corporation.docx
PERTEMUAN KE 4

The
The End
End
LAPORAN ARUS KAS
(PSAK No 2)
Tujuan Laporan Arus Kas

• Memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas entitas


selama suatu periode
• Menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan
entitas tersebut atas dasar kas

Manfaat Laporan Arus Kas


• Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan
• Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi
Kreditor, kewajibannya
investor dan • Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari
pihak lain,
menilai
kegiatan operasi
• Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan
nonkas selama suatu periode
Klasifikasi Arus Kas

Aktivitas Operasi (operating activities)


Melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih;
seperti : penjualan barang dan jasa; penerimaan royalti, fee, komisi dan pendapatan
lain; pembayaran kepada supplier, karyawan

Aktivitas Investasi (investing activities)


Meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi
(baik hutang maupun ekuitas) serta properti pabrik dan peralatan; seperti : pembelian
aktiva tetap, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi; perolehan investasi;
penjualan aktiva tetap dan investasi

Aktivitas Pembiayaan/Pendanaan (financing activities)


Melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi (a) peroleha
sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas
dan dari investasinya, dan (b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya;
seperti : emisi saham; pembayaran deviden; pelunasan pinjaman
Klasifikasi Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar yg
Umum

Operasi
Arus kas masuk
Dari penjualan barang dan jasa
Dari pengembalian atas pinjaman (bunga) dan sekuritas ekuitas
(deviden)
Arus kas keluar Pos-pos Laporan Laba - Rugi
Kepada pemasok persediaan
Kepada karyawan untuk jasa yang diberikan
Kepada pemerintah untuk membayar pajak
Kepada kreditor untuk membayar bunga
Kepada pihak lain untuk membayar beban
Investasi
Arus kas masuk
Dari penjualan properti, pabrik dan peralatan
Dari penjualan sekuritas hutang dan ekuitas entitas lain
Dari penagihan pokok pinjaman yang diberikan kepada entitas lain Umumnya Pos-pos Aktiva
Jangka Pajang
Arus kas keluar
Untuk membeli properti, pabrik dan peralatan
Untuk membeli sekuritas hutang dan ekuitas entitas lain
Untuk memberikan pinjaman yang diberikan kepada entitas lain

Pembiayaan
Arus kas masuk
Dari penjualan sekuritas ekuitas
Dari penerbitan hutang (obligasi dan wesel)
Umumnya Pos-pos Kewajiban
Arus kas keluar
Jangka Panjang dan Ekuitas
Kepada pemegang saham sebagai deviden
Untuk melunasi hutang jangka panjang atau memperoleh kembali modal
saham
Langkah2 Menyiapkan Laporan Arus Kas
Sumber data
Neraca komparatif
Laporan laba-rugi periode berjalan
Data transaksi tertentu

1. Menentukan perubahan kas


2. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi
3. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan investasi dan pembiayaan

Penyajian Laporan Arus Kas


Metode Langsung, metode langsung mengelompokkan dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran dari bruto diungkapkan.

Metode Tidak Langsung, laba atau rugi di sesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau aktual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi dimasa lalu.
Format Laporan Arus Kas
Nama Perusahaan
Laporan Arus Kas
Periode …….
Arus kas dari kegiatan operasi xxx
Laba bersih
Penyesuaian untuk rekonsiliasi laba bersih terhadap kas bersih yang disediakan oleh
kegiatan operasi :
(daftar masing-masing pos) xx xx
Arus kas bersih dari kegiatan operasi xxx

Arus kas dari kegiatan investasi


(daftar dari masing-masing arus kas masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) oleh kegiatan investasi xxx

Arus kas dari kegiatan pembiayaan


(daftar dari masing-masing arus kas masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima (digunakan) oleh kegiatan pembiayaan xxx

Kenaikan (penurunan bersih kas xxx


Saldo kas awal periode xxx
Saldo kas akhir periode xxx
Penyesuaian
Penyesuaianutkutkmenentukan
menentukanarus
aruskas
kas
bersih dr keg operasi – metode tdk langsung
bersih dr keg operasi – metode tdk langsung

Laba operasi

Penambahan Pengurangan
Beban penyusutan Amortisasi premi obligasi
Amortisasi aktiva tak berwujud dan beban yang Penurunan kewajiban pajak penghasilan yg
ditangguhkan ditangguhkan
Amortisasi diskonto obligasi Laba atas investasi dlm saham biasa dengan metode
Kenaikan kewajiban pajak penghasilan yg ditangguhkan ekuitas
Kerugian atas investasi dlm saham biasa dgn Keuntungan atas penjualan aktiva pabrik
menggunakan metode ekuitas Kenaikan piutang usaha
Kerugian atas penjualan aktiva pabrik Kenaikan persediaan
Kerugian penghapusan aktiva Kenaikan beban dibayar dimuka
Penurunan piutang usaha Penurunan hutang usaha
Penurunan persediaan Penurunan kewajiban akrual
Penurunan beban dibayar dimuka
Kenaikan hutang usaha
Kenaikan hutang usaha
Kenaikan kewajiban akrual

=
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi
Contoh Metode tidak langsung
PT. Nur Hidayah PT. Nur Hidayah
Neraca Komparatif Laporan Arus Kas
31 Desember 2008 dan 2007 Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Kenaikan (Penurunan) Kas
Perubahan
Aktiva 2008 2007 Naik/Turun Arus kas dari kegiatan operasi
Kas 54.000 37.000 17.000 naik Laba bersih 125.000
Piutang Usaha 68.000 26.000 42.000 naik Penyesuaian utk merekonsiliasi laba bersih thdp
Persediaan 54.000 0 54.000 naik kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi
Beban dbyr dimuka 4.000 6.000 2.000 turun Beban penyusutan 28.000
Tanah 45.000 70.000 25.000 turun Kenaikan piutang usaha (42.000)
Gedung 200.000 200.000 0 Kenaikan persediaan (54.000)
Akm peny – gedung (21.000) (11.000) 10.000 naik Penurunan beban dibayar dimuka 2.000
Peralatan 193.000 68.000 125.000 naik Penurunan hutang usaha (7.000) (73.000)
Akm peny – perlt (28.000) (10.000) 18.000 naik Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000
Total 569.000 386.000
Arus kas dari kegiatan investasi
Kewajiban dan Ekuitas Penjualan tanah 25.000
Pemegang Saham Pembelian peralatan (125.000)
Hutang usaha 33.000 40.000 7.000 turun Kas bersih yg digunakan oleh kegiatan inevestasi (100.000)
Hutang Obligasi 110.000 150.000 40.000 turun
Saham biasa (nominal $1) 220.000 60.000 160.000 naik Arus kas dari kegiatan pembiayaan
Laba ditahan 206.000 136.000 70.000 naik Penebusan obligasi (40.000)
Total 569.000 386.000 Penjualan saham biasa 160.000
Pembayaran deviden tunai (55.000)
Kas bersih yg diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000
PT. Nur Hidayah Kenaikan bersih kas 17.000
Laporan Laba - Rugi Saldo kas, 1 Januari 2008 37.000
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008 Saldo Kas, 31 Desember 2008 54.000

Pendapatan 890.000
Harga pokok penjualan 465.000
Beban operasi 221.000
Beban bunga 14.000 700.000
Laba dari operasi 190.000
Beban pajak penghasilan 65.000
Laba bersih 125.000
Contoh Metode langsung
PT. Nur Hidayah
PT. Nur Hidayah
Neraca Komparatif
Laporan Arus Kas
31 Desember 2008 dan 2007
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Perubahan Kenaikan (Penurunan) Kas
Aktiva 2008 2007 Naik/Turun
Arus kas dari kegiatan operasi
Kas 54.000 37.000 17.000 naik
Penerimaan kas dari pelanggan 848.000
Piutang Usaha 68.000 26.000 42.000 naik
Pembayaran kas pada pemasok & karyawan (717.000)
Persediaan 54.000 0 54.000 naik
Pembayaran bunga (14.000)
Beban dbyr dimuka 4.000 6.000 2.000 turun
Pembayaran pajak penghasilan (65.000)
Tanah 45.000 70.000 25.000 turun
Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000
Gedung 200.000 200.000 0
Akm peny – gedung (21.000) (11.000) 10.000 naik
Arus kas dari kegiatan investasi
Peralatan 193.000 68.000 125.000 naik
Penjualan tanah 25.000
Akm peny – perlt (28.000) (10.000) 18.000 naik
Pembelian peralatan (125.000)
Total 569.000 386.000
Kas bersih yg digunakan oleh kegiatan inevestasi (100.000)

Kewajiban dan Ekuitas


Arus kas dari kegiatan pembiayaan
Pemegang Saham
Penebusan obligasi (40.000)
Hutang usaha 33.000 40.000 7.000 turun
Penjualan saham biasa 160.000
Hutang Obligasi 110.000 150.000 40.000 turun
Pembayaran deviden tunai (55.000)
Saham biasa (nominal $1) 220.000 60.000 160.000 naik
Kas bersih yg diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000
Laba ditahan 206.000 136.000 70.000 naik
Kenaikan bersih kas 17.000
Total 569.000 386.000
Saldo kas, 1 Januari 2008 37.000
Saldo Kas, 31 Desember 2008 54.000

PT. Nur Hidayah


Laporan Laba - Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008

Pendapatan 890.000
Harga pokok penjualan 465.000
Beban operasi 221.000
Beban bunga 14.000 700.000
Laba dari operasi 190.000
Beban pajak penghasilan 65.000
Laba bersih 125.000
Contoh Metode tidak langsung Contoh Metode langsung
PT. Nur Hidayah PT. Nur Hidayah
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008 Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Kenaikan (Penurunan) Kas Kenaikan (Penurunan) Kas

Arus kas dari kegiatan operasi Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih 125.000 Penerimaan kas dari pelanggan 848.000
Penyesuaian utk merekonsiliasi laba bersih thdp Pembayaran kas pada pemasok & karyawan (717.000)
kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi Pembayaran bunga (14.000)
Beban penyusutan 28.000 Pembayaran pajak penghasilan (65.000)
Kenaikan piutang usaha (42.000) Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000
Kenaikan persediaan (54.000)
Penurunan beban dibayar dimuka 2.000 Arus kas dari kegiatan investasi
Penurunan hutang usaha (7.000) (73.000) Penjualan tanah 25.000
Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000 Pembelian peralatan (125.000)
Kas bersih yg digunakan oleh kegiatan inevestasi (100.000)
Arus kas dari kegiatan investasi
Penjualan tanah 25.000 Arus kas dari kegiatan pembiayaan
Pembelian peralatan (125.000) Penebusan obligasi (40.000)
Kas bersih yg digunakan oleh kegiatan inevestasi (100.000) Penjualan saham biasa 160.000
Pembayaran deviden tunai (55.000)
Arus kas dari kegiatan pembiayaan Kas bersih yg diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000
Penebusan obligasi (40.000) Kenaikan bersih kas 17.000
Penjualan saham biasa 160.000 Saldo kas, 1 Januari 2008 37.000
Pembayaran deviden tunai (55.000) Saldo Kas, 31 Desember 2008 54.000
Kas bersih yg diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000
Kenaikan bersih kas 17.000
Saldo kas, 1 Januari 2008 37.000
Saldo Kas, 31 Desember 2008 54.000
PERTEMUAN KE 4

The
The End
End
Inventories
Accounting, 21st Edition
Warren Reeve Fess

© Copyright 2004 South-Western, a division


PowerPoint Presentation by Douglas Cloud of Thomson Learning. All rights reserved.
Professor Emeritus of Accounting
Pepperdine University Task Force Image Gallery clip art included in this
electronic presentation is used with the permission of
NVTech Inc.
Beberapa
Beberapa tindakan
tindakan telah
telah otomatis,
otomatis, jadi
jadi
klik
klik mouse
mouse saatsaatAnda
Anda melihat
melihat baut
baut petir
petir
ini
ini di
di pojok
pojok kanan
kanan bawah
bawah layar.
layar.Anda
Anda
bisa
bisa menunjuk
menunjuk dan
dan klik
klik di
di manapun
manapun di di
layar.
layar.
tujuan
tujuan
1. Ringkaskan dan Setelah
Setelah
berikan mempelajari
mempelajari
contoh prosedur pengendalian
bab
internal yang berlaku untuk ini, Anda
persediaan.
bab ini, Anda
2. Jelaskan efek kesalahan persediaan pada laporan
keuangan. seharusnya
seharusnya bisa: bisa:
3. Jelaskan tiga asumsi aliran biaya persediaan dan
bagaimana dampaknya terhadap laporan laba rugi dan
neraca.
4. Hitung biaya persediaan berdasarkan sistem persediaan
perpetual, dengan menggunakan metode biaya berikut:
pertama masuk, keluar pertama; terakhir masuk, keluar
pertama; biaya rata-rata.
 
tujuan
tujuan
5. Hitung biaya persediaan berdasarkan sistem persediaan
periodik, dengan menggunakan metode penetapan biaya
berikut: pertama masuk, keluar pertama; terakhir masuk,
keluar pertama; biaya rata-rata.
6. Bandingkan dan kontraskan penggunaan tiga metode
biaya persediaan.
7. Hitunglah valuasi persediaan yang tepat selain biaya,
dengan menggunakan konsep nilai realisasi biaya rendah
atau pasar.
8. Siapkan presentasi neraca persediaan barang dagangan.
tujuan
tujuan
9. Perkirakan biaya persediaan, dengan menggunakan
metode eceran dan metode laba kotor.
10. Hitunglah menafsirkan rasio perputaran persediaan dan
jumlah penjualan hari dalam persediaan.
Mengapa Kontrol Inventaris Penting?

• Persediaan merupakan aset yang signifikan dan bagi


banyak perusahaan merupakan aset terbesar.
• Persediaan sangat penting bagi aktivitas utama
merchandising dan perusahaan manufaktur.
• Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan
dapat menyebabkan kesalahan kritis dalam laporan
keuangan.
• Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal
(seperti kebakaran dan pencurian) dan kecurangan
internal oleh karyawan.
Menerima Pesanan
laporan pembelian
setuju

se
tu

ju
ju

tu
faktur

se
JOURNAL
Post.
Date
Description
Ref.
Nov. 9 Inventory 1 222 00
Accounts Payable--XYZ Co. 1 222 00
Purchased merchandise on
account.
Pengaruh
PengaruhKesalahan
KesalahanInventaris
Inventarisatas
atasLaporan
Laporan
Keuangan
Keuangan

LIABILITIES

Merchandise ASSETS OWNER’S


Inventory EQUITY

Net Income

Cost of COSTS & REVENUES


Merchandise Sold EXPENSES

overstated
IfIfmerchandise
merchandiseinventory
inventoryisis.............. understated
Cost
Costof
ofmerchandise
merchandisesold
soldisis............ overstated
overstated
Gross
Grossprofit
profitand
andnet
netincome
incomeare are......
Ending
Endingowner’s
owner’sequity
equityisis..................
Pengaruh
PengaruhKesalahan
KesalahanInventaris
Inventarisatas
atasLaporan
Laporan
Keuangan
Keuangan

IfIfmerchandise inventoryisis.............. understated


merchandiseinventory
Cost
Costof
ofmerchandise soldisis............ overstated
merchandisesold
Gross
Grossprofit
profitand
andnet
netincome
incomeare are...... understated
Ending
Endingowner’s equityisis.................. understated
owner’sequity
Asumsi
AsumsiArus
Arus Biaya
Biaya Persediaan
Persediaan

Pembelian
Pembelian
barang
barang

Membeli
Membeli
barang
barang
Asumsi
AsumsiArus
Arus Biaya
Biaya Persediaan
Persediaan

Membeli
Purchased
Membeli
Purchased
goods
barang
goods
barang
Asumsi
AsumsiArus
Arus Biaya
Biaya Persediaan
Persediaan

Membeli
Membeli
Pembelian
Pembelian barang
barang
barang
barang
Metode
MetodePenentuan
PenentuanBiaya
BiayaPersediaan
Persediaan

43%
40%
34%
30%

20% 19%

10%
4%
0%
Fifo Lifo Average Other
Biaya
Biaya persediaan
persediaan perpetual
perpetual
Data
Databiaya
biayapersediaan
persediaanuntuk
untukditunjukkan
ditunjukkan
Sistem
SistemPerpetual
PerpetualFIFO
FIFO dan
dan LIFO
LIFO
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Saleof
Sale 77 $30
$30
10
10 Purchase
Mdse. Sold
Purchase 88 21
21
22
22 Sale
Sale 44 31
31
28
28 Sale
Sale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan ini memulai tahun


dengan 10 unit Item 127B
dengan total biaya $ 200.
FIFO Perpetual Inventory Account

Data
Databiaya
biayapersediaan
persediaanuntuk
untukditunjukkan
ditunjukkan
Sistem
SistemPerpetual
PerpetualFIFO
FIFO dan
dan LIFO
LIFO
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Saleof
Sale 77 $30
$30
10
10 Purchase
Mdse. Sold
Purchase 88 21
21
22
22 Sale
Sale 44 31
31
28
28 Sale
Sale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22

Pada
Padatanggal
tanggal44Januari,
Januari,77unit
unitItem
Item
127B
127Bdijual
dijualdengan
denganharga
harga$$30
30
masing-masing
masing-masing
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

Penjualan 7 unit tersebut menyisakan


saldo 3 unit.

Pada
Padatanggal
tanggal44Januari,
Januari,77unit
unitItem
Item
127B
127Bdijual
dijualdengan
denganharga
harga$$30
30
masing-masing.
masing-masing.
FIFO Perpetual Inventory Account

Data
Databiaya
biayapersediaan
persediaanuntuk
untukditunjukkan
ditunjukkan
Sistem
SistemPerpetual
PerpetualFIFO
FIFO dan
dan LIFO
LIFO
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Saleof
Sale 77 $30
$30
10
10 Purchase
Mdse. Sold
Purchase 88 21
21
22
22 Sale
Sale 44 31
31
28
28 Sale
Sale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22

Pada
Padatanggal
tanggal10
10Januari,
Januari,perusahaan
perusahaanmembeli
membeli
delapan
delapanunit
unitmasing-masing
masing-masing$$2121..
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
Karena harga beli $ 21 berbeda dari
biaya 3 unit sebelumnya, saldo
persediaan 11 unit diperhitungkan
secara
Pada tanggal terpisah..
10 Januari, perusahaan
Pada tanggal 10 Januari, perusahaan
membeli
membelidelapan
delapanunit
unitmasing-masing
masing-masing$$21 21
FIFO Perpetual Inventory Account
Data biaya persediaan untuk ditunjukkan
Sistem Perpetual FIFO dan LIFO

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Saleof
Sale 77 $30
$30
10
10 Purchase
Mdse. Sold
Purchase 88 21
21
22
22 Sale
Sale 44 31
31
28
28 Sale
Sale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22

Pada
Pada22
22Januari,
Januari,perusahaan
perusahaanmenjual
menjual
empat
empatunit
unitseharga
seharga$$31
31masing-masing
masing-masing
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pada PurchasesperusahaanCost of Mdse. Sold Inventory Balance


Pada22
22Januari,
Januari, perusahaan
menjual
menjualempat
Unit unit
empat unit seharga
seharga
Total Unit Total Unit Total
masing-masing..
Date $Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
$31
31masing-masing
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147

Dari empat unit yang terjual, tiga


dari unit pertama di (fifo) dengan
biaya $ 20.
FIFO Perpetual Inventory Account

,, Data
Databiaya
biaya persediaan
persediaan untuk
untuk ditunjukkan
ditunjukkan
Sistem
SistemPerpetual
PerpetualFIFO
FIFO dan
dan LIFO
LIFO
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Saleof
Sale 77 $30
$30
10
10 Purchase
Mdse. Sold
Purchase 88 21
21
22
22 Sale
Sale 44 31
31
28
28 Sale
Sale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22

,, Pada
Pada28
28Januari,
Januari,perusahaan
perusahaan
menjual
menjualdua
duaunit
unitseharga
seharga$$32.
32.
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105

,, Pada
Pada28
28Januari,
Januari,perusahaan
perusahaan
menjual
menjualdua
duaunit
unitseharga
seharga$$32.
32.
FIFO Perpetual Inventory Account

.. Data
Databiaya
biaya persediaan
persediaan untuk
untuk ditunjukkan
ditunjukkan
Sistem
SistemPerpetual
PerpetualFIFO
FIFO dan
dan LIFO
LIFO
Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Saleof
Sale 77 $30
$30
10
10 Purchase
Mdse. Sold
Purchase 88 21
21
22
22 Sale
Sale 44 31
31
28
28 Sale
Sale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22

.. Pada
Padatanggal
tanggal30
30Januari,
Januari,membeli
membelisepuluh
sepuluhunit
unit
tambahan
tambahanItem
Item127B
127Bmasing-masing
masing-masing$$2222..
FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
Pada
Padatanggal
tanggal30
30Januari,
Januari,
4 7 20 140 3 20 60
10 8 membeli
membeli
21 sepuluh
sepuluhunit
168 unit 3 20 60
tambahan
tambahanItem
Item127B
127B 8 21 168
22 masing-masing
masing-masing$$322.
22. 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220
Totals 18 $388 13 $263 15 $325
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan
Perusahaanini
inimemulai
memulaitahun
tahun
dengan
dengan10
10unit
unitItem
Item127B
127Bdengan
dengan
total
totalbiaya
biaya$$200.
200.
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

Pada
Padatanggal
tanggal44Januari,
Januari,perusahaan
perusahaan
menjual
menjual77unit
unitmasing-masing
masing-masing$$30.30.
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168

Pada
Padatanggal
tanggal10
10Januari,
Januari,
perusahaan Perhatikan
Perhatikan
perusahaanmembeli
membelidelapan
delapan bahwa
unit
unitmasing-masing
masing-masing$$21.
21. bahwalapisan
lapisan
baru
baruterbentuk.
terbentuk.
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
Pada
Pada 22,, Dari
22 Dari 44 unit
Januari,
Januari, yang
yang terjual,
perusahaan
unit terjual,
perusahaan
semua
menjual
semua
menjual berasal
empat unitdari
unit
berasal
empat pembelian
masing-
dari pembelian
masing-
terbaru
terbaru dengan
masing 31.biaya
$$ 31.
dengan
masing biaya masing-
masing-
masing
masing $$ 21.
21.
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
Pada
Pada tanggal
tanggal 28
28 Januari,
Januari, dijual
dijual dua
dua 2 21 42

unit
unit masing-masing
masing-masing seharga
seharga $$ 32..
32..
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
30 10 22 220 3 20 60
2 21 42
Pada
Pada tanggal
tanggal 30
30 Januari,
Januari, beli
beli 10
10 unit
unit 10 22 220
masing-masing
masing-masing $$ 22.
22.
LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
30 10 22 220 3 20 60
2 21 42
10 22 220
Totals 18 $388 13 $266 15 $322
Fifo
metode
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
200 units @ $9 Jan. 1 Beginning
Inventory
300 units @ $10 Mar. 10 Purchase

400 units @ $11 Sept. 21 Purchase

100 units @ $12 Nov. 18 Purchase


.
1.000 unit tersedia untuk dijual sepanjang
tahun
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1

300 units @ $10 = 3,000 Mar. 10

400 units @ $11 = 4,400 Sept. 21

100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18


1.000 unit tersedia untuk dijual sepanjang $10,400
tahun

. Biaya barang dagangan


tersedia untuk dijual
Fifo
Fifo Periodic
Periodic
Jumlah
Jumlahfisik
fisikpada
pada3131Desember
Desember
menunjukkan
menunjukkanbahwabahwa700
700dari
dari
1.000
1.000unit
unittelah terjual..
telahterjual

Dengan
Dengan menggunakan
menggunakan fifo,fifo, unit
unit
pertama
pertama yang
yang dibeli
dibeli secara
secara teoritis
teoritis
adalah
adalah unit
unit pertama
pertama yang
yang terjual.
terjual. Kita
Kita
mulai
mulai menghitung
menghitung dengan
dengan 11 Januari.
Januari.
..
Fifo
Fifo Periodik
Periodik
Soldunits
200 these@200
$9 = $1,800
$ 0 Jan. 1

Soldunits
300 these@300
$10 = 3,0000 Mar. 10

Sold
400
200 units
200 of
@these
$11 = 4,400
2,200 Sept. 21

100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18


. 1.000 unit tersedia untuk $10,400
$ 3,400
dijual sepanjang
tahun
Persediaan akhir
Fifo
Fifo Periodik
Periodik

Cost
Cost of
of merchandise
merchandise available
available for
for sale
sale $10,400
$10,400
Less
Less ending
ending inventory
inventory 3,400
3,400
Cost
Cost of
of merchandise
merchandise sold
sold $$ 7,000
7,000
Summary of Fifo Periodic
Biaya barang
Barang dagang dagangan
siap untuk terjual
Pembelian dujual
$1,800 200 units at $9
Jan. 1
200 units at $9 $1,800
$3,000 300 units at $10
Mar. 10
300 units at $10 $3,000 200 units at $11
$2,200
Sep. 21
$7,000 700 units
400 units at $11 $4,400
Persediaan
Nov. 18
100 units at $12 $1,200 barang dagang
$2,200 200 units at $11
1,000 units $10,400
$1,200 100 units at $12

$3,400 300 units


Lifo
Periodik
Lifo
Lifo Periodik
Periodik
200 units @ $9 Jan. 1 Beginning
Inventory
300 units @ $10 Mar. 10 Purchase

400 units @ $11 Sept. 21 Purchase

100 units @ $12 Nov. 18 Purchase


1,000 units available
Menggunakan
Menggunakan lifo,
lifo, batch
batch terbaru
terbaru yang
yang dibeli
dibeli
for salesebagai
dianggap
dianggap during barang
sebagai barang dagangan
dagangan pertama
pertama
year yang
yang terjual.
terjual.
Lifo
Lifo Periodic
Periodic
Asumsikan
Asumsikan
Jan. lagi
lagi bahwa
1 Beginning bahwa
200 units @ $9 700
700 unit
Inventory unit terjual
terjual
sepanjang
sepanjang tahun.
tahun.
300 units @ $10 Mar. 10 Purchase

400 units @ $11 Sept. 21 Purchase

100 units @ $12 Nov. 18 Purchase


1,000 unit tersedia
untuk dijual
sepanjang tahun
Lifo
Lifo Periodic
Periodic
200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1

Sold
100 200 of
300 units @these
$10 = 3,000
1,000 Mar. 10

400
Soldunits
these@400
$11 = 4,4000 Sept. 21

100
Soldunits
these@100
$12 = 1,2000 Nov. 18
1,000 unit tersedia $10,400
$2,800
untuk dijual
sepanjang tahunPersediaan akhir
Lifo
Lifo Periodic
Periodic

Cost
Cost of
of merchandise
merchandise available
available for
for sale
sale $10,400
$10,400
Less
Less ending
ending inventory
inventory 2,800
2,800
Cost
Cost of
of merchandise
merchandise sold
sold $$ 7,600
7,600
Summary
Summary of
of Lifo
Lifo Periodic
Periodic
Biaya barang
Barang dagang dagangan terjual
siap untuk
Pembelian dijual $1,800 200 units at $9
$1,800
Jan. 1 $1,000 100 units at $10
200 units at $9 $1,800
$2,800 300 units
Mar. 10
300 units at $10 $3,000 Biaya barang
dagangan
Sep. 21 terjual
400 units at $11 $4,400
$2,000 200 units at $10
Nov. 18
100 units at $12 $1,200
$4,400 400 units at $11

1,000 units $10,400


$1,200 100 units at $12

$7,600 700 units


Biaya
Biaya rata-rata
rata-rata Periodik
Periodik

200 units @ $9 Jan. 1 Beginning


Metode
Metode biaya
biaya rata-rata
rata-rata
Inventory
periodik
periodik didasarkan
didasarkan pada
pada
300 units @ $10 Mar.unit
10 Purchase
biaya rata-rata
biaya rata-rata unit
400 units @ $11identik.
identik.
Sept. 21 Purchase

100 units @ $12 Nov. 18 Purchase


1,000 unit tersedia
untuk dijual
sepanjang tahun
Average
Average Cost
Cost Periodic
Periodic
200 units @ $9 = $ 1,800

300 units @ $10 = $ 3,000

400 units @ $11 = $ 4,400

100 units @ $11 = $ 1,200

1,000 units available $10,400 Cost of


for sale during merchandise
year available for
sale
Biaya
Biaya rata-rata
rata-rata Periodik
Periodik
Biaya barang dagangan
yang tersedia untuk dijual
= biaya unit rata-rata
Unit tersedia untuk
dujual selama setahun

$10,400
= $10.40 per Unit
1,000 Units
Biaya
Biaya rata-rata
rata-rata Periodik
Periodik

Cost
Cost of
of merchandise
merchandise available
available for
for sale
sale $10,400
$10,400
Less
Less ending
ending inventory
inventory ($10.40
($10.40 xx 300)
300) 3,120
3,120
Cost
Cost of
of merchandise
merchandise sold
sold $$ 7,280
7,280
Untuk memverifikasi
jumlah ini, kalikan
700 unit terjual kali $
10.40 untuk
mendapatkan $ 7.280
yang sama
Penilaian Inventaris di Lower-of-
Cost-or-Market
Unit Unit
Inventory Cost Market Total Total Lower
Item Quantity Price Price Cost Market C or M
A $ 3,800$10.25
400 $ 9.50 $ 4,100 $ 3,800
B 2,700 22.50
120 24.10 2,700 2,892
C 4,650
600 8.00 7.75 4,800 4,650
D 3,920 14.00
280 14.75 3,920 4,130
Total $15,520$15,472$15,070
Penurunan pasar berdasarkan item individual
($ 15,520 - $ 15,070) = $ 450
. Penyajian Persediaan Barang Dagang
pada Neraca
Metro-Arts
Balance Sheet
December 31, 2007

Assets
Current assets:
Cash $ 19 400 00
Accounts receivable $80 000 00
Less allowance for
doubtful accounts 3 000 00 77 000 00
Merchandise inventory
at lower of cost (first-in,
first-out method) or market 216 300 00
Memperkirakan
Memperkirakan biaya
biaya persediaan
persediaan
. Metode Ritel untuk Memperkirakan Biaya Persediaan

 Metode eceran didasarkan pada hubungan antara biaya barang


dagangan yang tersedia untuk dijual dan harga eceran.
 Harga eceran semua barang dagangan harus diakumulasikan
dan jumlahnya.
 Persediaan eceran dihitung dengan harga eceran barang
dagangan yang tersedia untuk penjualan dikurangi penjualan
bersih secara eceran.
 Rasio dihitung sebagai biaya dibagi dengan harga eceran.
 Persediaan dengan rasio harga rata-rata harga eceran sama
dengan perkiraan biaya persediaan.
Metode
Metode persediaan
persediaan eceran
eceran
Cost Retail
Pers. Barang dagangan, 1 januari $19,400 $ 36,000
Pembelian pada bulan januari(bersih) 42,600 64,000
Barang dagangan siap dijual $62,000 $100,000
$62,000
Rasio biaya terhadap harga eceran = = 62%
$100,000

Langkah
Langkah 1:1: Tentukan
Tentukan rasio
rasio biaya
biaya
terhadap
terhadap harga
harga eceran.
eceran.
metode
metode persediaan
persediaan eceran
eceran
Cost Retail
Pers. Barang dagangan, 1 januari $19,400 $ 36,000
Pembelian pada bulan januari (bersih) 42,600 64,000
Barang dagangan siap dijual $62,000 $100,000
Penjualan pada januari (bersih) 70,000
Pers. Barang dagangan,31 januari, @ ecer $ 30,000

langkah
langkah 2:
2: Tentukan
Tentukan persediaan
persediaan
akhir
akhir secara
secara eceran.
eceran.
metode
metode persedian
persedian eceran
eceran
Cost Retail
Barang dagangan, 1 januari $19,400 $ 36,000
Beli dibulan januari (bersih) 42,600 64,000
Barang dagangan siap untuk dijual $62,000 $100,000
Penjualan untuk januari (bersih) 70,000
Pers barang dagangan,31 januari, @ ecer $ 30,000
Pers. Barang dagangan,31 janurai, @ecer
($30,000 x 62%) $18,600

Langkah
Langkah 3:
3: Hitung
Hitung taksiran
taksiran
persediaan
persediaan dengan
dengan biaya.
biaya.
Metode Laba Kotor untuk Memperkirakan
Biaya Persediaan
1. Tingkat persentase laba kotor diperkirakan berdasarkan pengalaman
sebelumnya yang disesuaikan dengan perubahan yang diketahui.
2. Estimasi laba kotor dihitung dengan mengalikan perkiraan tingkat
laba kotor dengan rata-rata penjualan bersih aktual.
3. Perkiraan biaya barang dagangan yang dijual dihitung dengan
mengurangkan laba kotor dari penjualan aktual.
4. Biaya estimasi penjualan barang dagangan dikurangkan dari barang
dagangan aktual yang tersedia untuk dijual untuk menentukan
taksiran biaya persediaan barang dagangan.
Metode
Metode laba
laba kotor
kotor
Merchandise inventory, January 1 $ 57,000
Purchases in January (net) 180,000
Merchandise available for sale $237,000
Sales in January (net) $250,000
Less: Estimated gross profit
($250,000 x 30%) 75,000
Estimated cost of merchandise sold 175,000
Estimated merchandise inventory, January 31 $ 62,000

Metode
Metode laba
laba kotor
kotor berguna
berguna untuk
untuk mengestimasi
mengestimasi
persediaan
persediaan untuk
untuk laporan
laporan keuangan
keuangan bulanan
bulanan
atau
atau triwulanan
triwulanan dalam
dalam suatu
suatu sistem
sistem persediaan
persediaan
periodik.
Perputaran
Perputaran persediaan
persediaan
SUPERVALU Zale
Cost of merchandise sold $15,620,127,000 $ 737,188,000
Inventories:
Beginning of year $1,115,529,000 $478,467,000
End of year 1,067,837,000 571,669,000
Total $2,183,366,000 $1,050,136,000
Average $1,091,683,000 $525,068,000
Inventory turnover 14.3 times 1.4 times

Penggunaan:
Penggunaan: Perputaran
Perputaran persediaan
persediaan mengukur
mengukur
hubungan
hubungan antara
antara volume
volume barang
barang yang
yang terjual
terjual
dan
dan jumlah
jumlah persediaan
persediaan yang
yang dibawa
dibawa selama
selama
periode
periode berjalan.
berjalan.
Jumlah
Jumlah penjualan
penjualan hari
hari dalam
dalam persediaan
persediaan

SUPERVALU Zale
Average daily cost of
merchandise sold:
$15,620,127,000/365 $42,794,868
$737,188,000/365 $2,019,693
Ending inventory $1,067,837,000 $571,669,000

Average selling period 25 days 283 days

Penggunaan:
Penggunaan: Untuk
Untuk menilai
menilai efisiensi
efisiensi
dalam
dalampengelolaan
pengelolaan persediaan
persediaan
PERTEMUAN KE 8,9

The
The End
End

You might also like