You are on page 1of 31

Ludwig’s angina

R Azmi
Title and Content Layout with Chart
Title and Content Layout with List

▪ Ludwig's angina was first detailed by the German surgeon Wilhelm


Friedrich von Ludwig In 1836
▪ Ludwig's angina is a type of severe cellulitis involving the floor of the mouth.[2]
Early on the floor of the mouth is raised and there is difficulty swallowing saliva,
which may run from the person's mouth.[3] As the condition worsens, the airway
may be compromised with hardening of the spaces on both sides of the tongue.
[4] This condition has a rapid onset over hours.
▪ The most prevalent cause of Ludwig's angina is odontogenic,[9] accounting
for approximately 75% to 90% of cases.
▪ Infections of the lower second and third molars are usually implicated due
to their roots extending inferiorly below the mylohyoid muscle Periapical
abscesses of these teeth also result in lingual cortical penetration, leading
to submandibular infection
▪ Biasanya, orang dewasa lebih rentan mengalami Ludwig angina dibanding
anak-anak
▪ There are a few methods that can be
used for determining the
microbiology of Ludwig's angina.
One of the traditionally used
methods is taking culture samples
 although it has some limitations.[19]
[20] By taking pus samples from a

patient with Ludwig's angina, the


microbiology were found to be
commonly polymicrobial and 
anaerobic.[21][22]Some of the
commonly found microbes are 
Viridans Streptococci, Staphylococci
, Peptostreptococci, Prevotella, 
Porphyromonas and Fusobacterium.
fusobacterium

Prevotella spp
▪ The majority of cases follow a dental infection.[3] Other causes include a
parapharyngeal abscess, mandibular fracture, cut or piercing inside the
mouth, or submandibular salivary stones.[5] It is a spreading infection of
connective tissue through tissue spaces, normally with virulent and
invasive organisms. It specifically involves the submandibular, submental,
and sublingual spaces
Tanda-tanda eksternal mungkin termasuk pembengkakan wajah bawah bilateral di
sekitar mandibula dan leher bagian atas. Tanda-tanda di dalam mulut mungkin
termasuk ketinggian lantai mulut karena keterlibatan ruang sublingual dan
perpindahan posterior lidah, menciptakan potensi jalan napas yang terganggu.

Gejala tambahan mungkin termasuk pembengkakan leher yang menyakitkan, sakit


gigi, disfagia, sesak napas, demam, dan malaise umum.

Stridor, trismus, dan sianosis juga dapat dilihat ketika krisis jalan napas yang akan
datang sudah dekat
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaanpenunjang.a.
Anamnesa
Gejala awal biasanya berupa nyeri pada area gigi yang terinfeksi. Dagu terasategang dan nyeri
saat menggerakkan lidah. Penderita mungkin akan mengalami kesulitanmembuka mulut,
berbicara, dan menelan, yang mengakibatkan keluarnya air liur terus-menerus serta kesulitan
bernapas. Penderita juga dilaporkan mengalami kesulitan makandan minum. Dapat dijumpai
demam dan rasa menggigil.

Pemeriksaan fisik
Dasar mulut akan terlihat merah dan membengkak. Saat infeksi menyebar kebelakang mulut,
peradangan pada dasar mulut akan menyebabkan lidah terdorong keatas-belakang sehingga
menyumbat jalan napas. Jika laring ikut membengkak, saatbernapas akan terdengar suara
tinggi (stridor). Biasanya penderita akan mengalamidehidrasi akibat kurangnya cairan yang
diminum maupun makanan yang dimakan.Demam tinggi mungkin ditemui, yang
menindikasikan adanya infeksi sistemik
▪ Meskipun diagnosis angina Ludwig dapat
diketahui berdasarkan anamnesa
danpemeriksaan fisik, beberapa metode
pemeriksaan penunjang seperti
laboratoriummaupun pencitraan dapat
berguna untuk menegakkan diagnosis.
▪ Laboratorium: ▪ USG
▪ Pemeriksaan darah: tampak leukositosis ▪ CT scan
yang mengindikasikan adanya infeksi
akut.Pemeriksaan waktu bekuan darah
penting untuk dilakukan tindakan insisi
▪ MRI
drainase.
▪ Pemeriksaan kultur dan sensitivitas: untuk
menentukan bakteri yang
menginfeksi(aerob dan/atau anaerob)
serta menentukan pemilihan antibiotik
dalam terapi
Terapi

-airway managemant (most important)


-antibotics
-incision and drainage
-Nutritional support
-Post-operative care
Add a Slide Title - 5
Terapi antibiotik bersifat empiris, diberikan sampai hasil kultur dan sensitivitas diperoleh. [19]
Terapi empiris harus efektif terhadap spesies bakteri aerob dan anaerob yang umumnya
terlibat dalam Ludwig's Angina. [19] Hanya ketika hasil kultur dan sensitivitas kembali, terapi
disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien. [19]
Cakupan empiris harus terdiri dari penisilin dengan inhibitor B-laktamase seperti amoksisilin /
tikarilin dengan asam klavulanat atau antibiotik resisten Beta-laktamase seperti cefoxitin,
cefuroxime, imipenem atau meropenem. [19] Ini harus diberikan dalam kombinasi dengan obat
yang efektif melawan anaerob seperti klindamisin atau metronidazol. [19]

Antibiotik parenteral disarankan sampai pasien tidak lagi demam selama setidaknya 48 jam.
[19] Terapi oral kemudian dapat mulai berlangsung selama 2 minggu, dengan amoksisilin
dengan asam klavulanat, klindamisin, siprofloksasin, trimetoprim-sulfametoksazol, atau
metronidazol.

Sayatan dan drainase


Insisi bedah dan drainase adalah metode utama dalam mengelola infeksi leher dalam yang
parah dan rumit yang gagal merespons manajemen medis dalam waktu 48 jam. [19]
Ini ditunjukkan dalam kasus-kasus: [19]
Kompromi jalan nafas
Keracunan darah
Kondisi memburuk
Infeksi yang menurun
Diabetes mellitus
Bukti teraba atau radiografi dari pembentukan abses
Komplikasi
-retropharingeal abscess
-parapharingeal abscess
-septikimia
Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, kunci mencegah Ludwig angina
jangan lupa untuk rutin menggosok gigi
Click icon to add picture setiah hari dua kali sehari, pada
pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur.

Kurangi makanan yang bisa melukai gigi, gusi, lidah, atau mulut, misalnya
makanan terlalu panas atau terlalu keras dan kasar.

Penuhi kebutuhan vitamin C yang melindungi Anda dari sariawan sekaligus


meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus.
Kemudian, cek gigi ke dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali.
pretest

Click icon to add picture


1. What is ludwig’s
angina?
Click icon to add picture
2. Mention the clinical manifestation of
ludwig’s angina
3. What thats
prosedure
called?
4. These are not the clinical manifectation of
ludwig’s angina
Click icon to add picture
a. Disfagia
b. Dispnea
c. Teethache
d. Headache
e. fever
5. What is MOA of clindamycin
a.Prevent polypeptide elongation at 50S ribosome
b.Inhibits arabinogalactan
Click icon to add picturesynthesis

c. Produce premature release of peptide chains


from 30S ribosome
d.Prevent transcription by binding DNA-dependent
6. What is MOA of metronidazole?
a. Produce premature release of peptide chains from 30S
ribosome
b. Inhibits arabinogalactan synthesis
Click icon to add picture
c. Disrupts bacteria DNA (is cytotoxic compound)
d. Prevent transcription by binding DNA-dependent
7. These are not The complication of
ludwig’s angina
a. retropharingeal abscess Click icon to add picture

b.parapharingeal abscess
c. Septikimia
d.pneumonia
8. Indication for incision and drainage of
ludwig’s angina except..
a.Compression airways
b.Septikimia
c.Diabetes mellitus
d.teethache
9. The most prevalent
cause of Ludwig's angina is
odontogenic, accounting
for approximately 75% to
90% of cases.

T/F

You might also like