You are on page 1of 16

Pengaruh MAGNA CAFTA Dalam

Kebijakan Ekonomi Indonesia

OLEH
(Kelompok 5)
 
 
A.Bangkit Satya (0646021002)
Bayu Utoyo (0746021013)
Eni Oktasari (0746021018)
Habibi (0746021027)
Hinfa Mosshananza (0746021032)
Iklil Hazmi (0746021034)
Muhaliz (0746021037)
Septia Anggraini (0746021067
Mata kuliah : Politik Internasional.

Dosen Pengampu :

Hi. Agus Hadiawan, M.Si


Dwi Wahyu Handayani, S.IP., M.Si
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak 1 januari 2010 lalu Indonesia resmi membuka pasar bebas


seluas-luasnya bagi barang-barang impor yang masuk ke Indonesia,
dengan memberikan kebebasan tarif terhadap barang impor yang
masuk produk China pun membanjiri setiap pasar-pasar yang ada di
Indonesia. produk-produk China yang bermacam-macam, mulai dari
barang elektronik, tekstil, serta mainan-mainan anak mudah sekali
untuk kita temui dipasar-pasar. Lalu bagaimana dengan industri
dalam negeri kita yang harus bersaing dengan produk-produk China
yang relatif lebih murah harganya dan kualitasnya masih bisa
dikatakan baiklah. Tentu para konsumen akan cenderung memilih
produk-produk China dibandingkan dengan poduk domestik.
1.2. Tujuan
 
a. Untuk mengetahui CAFTA dan
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia?

b. Untuk mengetahui solusi yang dapatditerapkan


di Indonesia untukmenghadapi  CAFTA 2010?

c. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah


Politik Internasional.
 
1.3. Identifikasi Masalah
a. Sejarah dan Pro Kontra CAFTA sarta Dampak CAFTA Bagi
Indonesia
b. Indonesia Mensosialisasikan Diri terhadap CAFTA
c. CAFTA dan Ancaman Kedaulatan
d. CAFTA dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia

1.4. Rumusan Masalah


  “Untuk mengetahui bagaimana CAFTA dan dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia serta solusi yang dapat diterapkan di
Indonesia untuk menghadapi  CAFTA?”
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA

 
2.1. Pengertian Pengaruh

Pengaruh adalah batas antara


keinginan dan kemampuan yang
secara sadar membatasi tingkah
laku bilamana keinginan tidak
sejalan dengan kemampuan.
 
2.2. Pengertian CAFTA
Free Trade Area (FTA) secara konseptual dipandang sebagai
bentuk integrasi ekonomi dimana semua hambatan perdagangan
antara negara yang berpartisipasi ditiadakan.
2.3. Pengertian Kebijakan Ekonomi
 
Kebijakan Ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi seiring dengan meningkatnya
pemerataan pembangunan dan hasilnya yang semakin
meluas dan didukung stabilitas ekonomi yang sehat
dan dinamis.
2.4. Pengertian Kebijakan Publik
 
Kebijakan Publik adalah keputusan-keputusan yang
mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis
atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang
otoritas publik
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Sejarah, Pro Kontra, dan Dampak CAFTA Bagi Indonesia


 
Sejarah CAFTA
 
‘CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agreement) adalah sebuah perjanjian perdagangan
bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN.

Sebelum dideklarasikannya CAFTA, pada tahun 2002 negara-negara di ASEAN telah


membuatsebuah perjanjian perdagangan yang disebut AFTA (ASEAN Free Trade
Agreement) yang beranggotakan 10 negara-negara di Asean.
 
Pada tahun 2006 China bersama negara-negara ASEAN menandatangani perjanjian yang
disebut CAFTA. CAFTA berlaku mulai tahun 2010 untuk 6 negara (Indonesia, Malaysia,
Brunei Darussalam, Singapura, Thailand dan Filipina) dan tahun 2015 untuk Kamboja,
Myanmar, Laos dan Vietnam.

Perjanjian ini dimaksudkan untuk mendongkrak perekonomian di negara-negara ASEAN


dan China dengan meluasnya perdangangan ke seluruh ASEAN dan China dengan tarif
pajak yang sangat kecil.
Pro Kontra CAFTA

Pihak yang pro menyatakan CAFTA tidak hanya


berarti ancaman serbuan produk-produk Cina ke
Idonesia, tetapi juga peluang Indonesia untuk
meningkatkan ekspor ke Cina dan negara-negara
ASEAN. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
menegaskan bahwa free trade agreement (FTA)
memberikan banyak manfaat bagi ekspor dan
penanaman modal di Indonesia (Kompas, 5/1/2010).
Dampak CAFTA

Berlakunya CAFTA di Indonesia memiliki dampak


positif dan negatif.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Rakyat Indonesia merasa resah menghadapi CAFTA karena


banyak yang meramalkan CAFTA akan mematikan industri-
industri di Indonesia utamanya industri kecil dan menengah
yang kalah harga dan kualitas dengan produk-produk China.
Sebagaimana diketahui, barang-barang buatan China
mempunyai harga yang terjangkau dan kualitas umumnya lebih
baik dari kualitas produk Indonesia. Sedangkan rakyat
Indonesia yang kebanyakan adalah warga menengah ke bawah
cenderung memilih barang dengan harga yang murah. Tentu
saja hal ini akan menjadikan gulung tikarnya industri-industri
di Indonesia dan tentu saja akan menyebabkan terjadinya
peningkatan jumlah pengangguran akibat dari PHK. CAFTA
menerapkan hukum rimba, siapa yang kuat ia yang menang.
4.2. Saran
Semoga Implementasi dan bentuk perekonomian Indonesia kedepannya
lebih mengarah kepada pedoman-pedoman yang ada. Dan semoga
kontroversi pelaksanaan ACFTA memberikan peringatan yang bagi kita
semua yang perlu diperhatikan dengan seksama, sehingga di masa
mendatang hendaknya pemerintah perlu lebih cermat dalam
merumuskan suatu kebijakan luar negeri, apalagi jika terkait dengan
negosiasi atau kesepakatan internasional yang akan memberikan
dampak luas pada masyarakat di dalam negeri seperti di bidang
ekonomi dan perdagangan. Pemerintah terutama perlu memperbaiki
mekanisme pengambilan keputusan di dalam negeri dengan berupaya
lebih serius baik dalam melakukan konsultasi maupun dalam
memperhatikan realita masyarakat di dalam negeri. Hanya melalui
upaya konsultasi yang berkelanjutan inilah dapat diharapkan
timbulnya kesatuan persepsi serta dukungan publik terhadap suatu
kebijakan luar negeri.
 
DAFTAR PUSTAKA
Suroso, P.C. Perekonomian Indonesia Buku Panduan Mahasiswa.
Gramedia Pustaka Utama. Jakrta. 1994
 
Tjiptoherijatno, Prijono. Prospek Perekonomian Indonesia Dalam rangka
Globalisasi. Rineka Cipta. Jakarta. 1997
 
Torado, Michael.P – Abdullah, Burhanuddin. Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga. Erlangga. Jakarta. 1990
 
www.kebijakan.ekonomi.Indonesia.dalam.CAFTA
 
www.pengaruh.com
 
www.CAFTA.com
TERIMA KASIH

You might also like