11MY Saga Tech. Highlights Untuk Fleets Taxi

SELAMAT DATANG
PESERTA SAGA FLX TECHNICAL HI-LIGHT

TRAINING
GOWATA TAKSI
MAKASSAR, 18-20 SEPTEMBER 2013
© 2011 Technical Training Centre, PROTON

2011MY Technical Highlights
dan Service Points

Daftar Isi
Kode Group Nama Group PPT No.
00 GENERAL 4
11 ENGINE (S4P-IAFM+) 19
13 AIR FUEL SYSTEM 38
14 ENGINE COOLING 48
15 INTAKE AND EXHAUST 50
21 CLUTCH 53
22 MANUAL TRANSMISSION - 5MTT200A 55
23 CVT - VT2 64
26 FRONT AXLE 101
31 WHEEL AND TYRE 103
32 POWER PLANT MOUNT 105

Daftar Isi
Kode Group Nama Group PPT No.
BRAKE SYSTEM, ABS 107

35
ESP 113
42 BODY 126
51 EXTERIOR 128
52 INTERIOR AND SRS 132
54 CHASSIS ELECTRICAL 137
55 HEATER, VENTILATION AND AIR CONDITONING 143

HAL UMUM

Hal Umum
The 2011 Saga FL

Setelah tiga tahun berjalan sangat sukses, Saga melakukan hal yang lebih baik. Sebuah Saga Facelift
baru (FL) 2011 tidak hanya menawarkan beragam perangkat tambahan juga menambahkan styling lebih
dinamis dan desain populer ke dalam sedan keluarga.

Hal Umum
2011 Saga FL
Terdapat 2 tahapan perbaikan untuk 2011 Saga FL.
Tahap 1:
Penyegaran rancangan
bagian luar
Tahap 2:
Powertrain baru dan

chassis, keutamaan
seperti IAFM+ dan ABS

Hal Umum
Isi Perubahan – Tahap 1

New exterior colours
Rear combination lamp with Caffe Latte & Blue Rock
Fender LED tail/stop lamp
Hood Side mirror with
LED turn signal
Rear spoiler
Headlamp
Side protector
molding
Front bumper Front fog lamp
Rear reflector Muffler cutter
Rear bumper
Alloy rim

Hal Umum
Front passenger airbag
Audio head unit with Steering audio control

MP3, USB & AUX switches
ports
4-door power window
Seat and door trim

fabric

Hal Umum
Engine IAFM+ 1 new colour (elegant brown)
CVT (VT2) and Anti-lock Braking System (ABS)

M/T (5MTT200A) Electronic Stability Control (ESP) - <Aus only>
New interior finishing Gear shift control

- tempest grey
Detail perubahan dijelaskan pada halaman berikutnya.
Hal Umum
Model line-up
Untuk Malaysia (Tahap 1)
Model code Exhaust Emission Engine Transmission type/model
SNBFRMAD
SNSFRMAD 5 M/T (MFA30A)
S4PE (1.3L)
BT3 SNJFRMAD
DOHC IAFM
SRSFRMAD EU STEP 3
4 A/T (F4A4A)
SRJFRMAD
Untuk ASEAN (Tahap 1)
Model code Exhaust Emission Engine Transmission type/model

S4PH (1.6L)
BT6 SRJFRMAD 4 A/T (F4A4A)
DOHC IAFM
SNBFRMQD
SNSFRMQD 5 M/T (MFA30A)
S4PE (1.3L)
BT3 SNJFRMQD EU STEP 3
DOHC IAFM

Hal Umum
Model line-up
Untuk Malaysia (Tahap 2)
Transmission
Model code Exhaust Emission Engine
type/model
SNBYRMAD
SNSYRMAD 5 M/T (5MTT200A)
S4PE (1.3L)
BT3 SNJYRMAD EU STEP 3
DOHC IAFM+
STSYRMAD
CVT (VT2)
STJYRMAD
SNSYRMAD
5 M/T (5MTT200A)
SNJYRMAD
S4PH (1.6L)
BT6 EU STEP 3
DOHC IAFM+
STSYRMAD
CVT (VT2)
STJYRMAD
Hal Umum
Model line-up
Untuk ASEAN (Tahap 2)
Transmission
type/model
SNSYRMQD
5 M/T (5MTT200A)
SNJYRMQD
S4PE (1.3L) DOHC
BT3 EU STEP 3
IAFM+
STSYRMQD
CVT (VT2)
STJYRMQD
SNSYRMQD
5 M/T (5MTT200A)
SNJYRMQD
S4PH (1.6L) DOHC
BT6 EU STEP 3
IAFM+
STSYRMQD
CVT (VT2)
STJYRMQD

Hal Umum
Model line-up
Untuk Australia
Transmission
type/model
SNSYRMSD 5 M/T (5MTT200A)

S4PE (1.3L)
BT3 EU STEP 4
DOHC IAFM+
STSYRMSD CVT (VT2)
SNJYRMSD
5 M/T (5MTT200A)
SNHYRMSD
S4PH (1.6L)
Untuk South Africa
BT6 EU STEP 4
DOHC IAFM+
STJYRMSD
Transmission
Model code Exhaust Emission Engine CVT (VT2)
type/model
STHYRMSD
SNJYRMWD 5 M/T (5MTT200A)

S4PE (1.3L)
BT3 EU STEP 3
DOHC IAFM+
STJYRMWD CVT (VT2)
Hal Umum
Model line-up
Untuk GCC/MENA
Transmission
type/model
SNSYLMWD
5 M/T (5MTT200A)
SNJYLMWD
S4PE (1.3L)
BT3 EU STEP 3
DOHC IAFM+
STSYLMWD
CVT (VT2)
STJYLMWD
SNSYLMWD
5 M/T (5MTT200A)
SNJYLMWD
S4PH (1.6L)
BT6 EU STEP 3
DOHC IAFM+
STSYLMWD
CVT (VT2)
STJYLMWD

General
Model code
No Items Contents No Items Contents

. .
1 Car segment B: Small/ super mini class 7 Engine type F: MPI DOHC IAFM
Y: MPI DOHC IAFM +
2 Platform T: SCM-44
3 Engine size 3: 1.3L (1332cm 3 )
8 Steering wheel location R : Right hand drive
6: 1.6L (1597cm 3 )
L : Left hand drive
4 Body type S: 41 (4-door sedan)
5 Transmission type N : 5 – Speed M/T 9 Manufacturer M : PROTON

R : 4 – Speed A/T
10 Destination A : Malaysia
T : 6 – Speed CVT
Q : Asean
6 Grade of spec B: Base line S : Australia
S : Low line W: GCC
J : Medium line U: UK/EC
H: High line
11 Product life cycle D : Facelift 1

Hal Umum
Dimensi
Items 11MY Saga FL Previous Saga
1. Overall length (mm) 4278 4257
2. Overall width (mm) 1680
3. Overall height (mm) 1520 1502
4. Wheel base (mm) 2465
5. Front track (mm) 1446
6. Rear track (mm) 1446
7. Ground clearance (mm)

© 2011 Technical Training Centre, PROTON 150
Hal Umum
Diagnostic tool baru

Diagnostic tool baru, PADT-II diperkenalkan pada 11MY Saga. Sekarang PADT-07 tidak dapat
berkomunikasi dengan sistem baru seperti CVT, ESP dan EMS <IAFM+>. Oleh karena itu dibutuhkan
penggunaan PADT-II untuk diagnosis pada 11MY Saga.
PROT
PADT -II ON
PADT–07
PADT-07 tidak dapat berkomunikasi

dengan CVT, ABS and EMS
<IAFM+>.

General
Diagnostic tool baru
Diagnosis chart untuk 2011 Saga
System PADT-II PADT-07

EMS <S4P-IAFM+> √ -
EMS <S4P-IAFM> √ √
CVT √ -
A/T √ √
ABS √ -
ESP √ -
SRS √ √*
IMMO Move to EMS √
Legend:
√ : applicable
Catatan : * Untuk SRS, PADT-07 hanya digunakan tahap 1. -: Not applicable
Harus menggunakan PADT-II untuk SRS diagnosis pada tahap
2.

MESIN (S4P-IAFM+)

Mesin (S4P-IAFM+)
Tinjauan mesin S4P-IAFM+

Mesin baru S4P-IAFM+ adalah berasal dari mesin S4P-IAFM dengan perubahan sebagai berikut :
Perubahan pada air-fuel Perubahan pada

system: komponen mesin:
- Returnless fuel system - Cam cover
- 32 bits engine-ECU - Camshaft
- Cylinder head gasket
- Front case
- Timing belt train
- Cylinder block
- Piston
- Connecting rod
- Oil pan
- Target wheel
- Thermostat
- Exhaust manifold
- Catalytic converter

Mesin (S4P-IAFM+)
Spesifikasi Mesin
Perbandingan antara mesin S4PE IAFM dan S4PE IAFM+

Item S4PE IAFM S4PE IAFM+
Bore x stroke 76.0 mm x 73.4 mm 76.0 mm x 73.4 mm
Total displacement 1,332 ml 1,332 ml
Compression ratio 10.0 : 1 10.0 : 1
Engine management EMS 700 EMS 700
Fuel RON 95 or more RON 95 or more

Valve mechanism DOHC 16V DOHC 16V
Max. Output 71.17 kW / 6,500 rpm 70 kW / 5750 rpm
Max. Torque 118.2 Nm / 4,200rpm 120 Nm / 4,000rpm
Emission gas level

EU STEP 3 / STEP 4 EU STEP 3 / STEP 4
Mesin (S4P-IAFM+)
Kurva Kinerja Mesin
Perbandingan antara
kinerja mesin
1.3L S4P-IAFM+ dan
1.3L S4P-IAFM

Mesin (S4P-IAFM+)
Cam cover
IAFM
<Pandangan atas>
O2 sensor clips Ketinggian boss

3.6mm daripada
IAFM+
IAFM +
<Pandangan bawah>
Ketinggian boss lebih

rendah 3.6mm dari
dasar S4P
Mesin (S4P-IAFM+)
Camshaft
Menurunkan durasi dan pengangkatan timing cam inlet dan exhaust sesuai FO untuk memperbaiki torsi
pada putaran (RPM) bawah dengan tambahan manfaat konsumsi bahan bakar.
Cam heights Cam heights IAFM+ IAFM

(mm)
Intake Exhaust Intake Exhaust
44.70 44.35 45.05 44.70

IAFM+ IAFM
Valve Intake opening

timing 9.5° BTDC 12° BTDC
Intake closing
45.5° ABDC 48° ABDC
Exhaust opening
36° BBDC 45° BBDC
Exhaust closing
Tanda Garis Camshaft <IAFM+>
14° ATDC 10° ATDC
Valve overlap 23.5° 22.0°

Mesin S4P (IAFM)
Valve Timing
Valve timing diagram
S4P
Valve overlap duration

Mesin (S4P-IAFM+)
Cylinder head gasket/Front case

Menggunakan cylinder head gasket baru dengan :
- 2.5mm layer bead pada shim metal gasket
- Tambahan dukungan kelebihan pada bagian
depan dan belakang cylinder head dengan;
- Menyediakan kemampuan seal lebih baik pada
cylinder head.
Berikut perubahan yang dilakukan pada front

case :
- Meningkatan tekanan relief valve dengan
menambah panjang spring untuk kinerja tekanan Water pump
oli lebih baik.
- Memperbaiki water pump gasket dan
permukaan oil pan sealing untuk perapat yang
lebih baik.
Oil pump
Pressure relief valve (built-in

inside front case)
Lubrication System
Diagram sistem pelumasan
Cylinder head oil gallery
Cylinder block main oil gallery

Oil pressure switch
Oil pump
Pressure relief valve

Oil filter
Pick up pipe

Lubrication System
Diagram sistem pelumasan

Skema aliran oli
Oil pressure
Cylinder block main gallery
switch
<* if applicable> *Oil cooler Crankshaft journal Cylinder head oil gallery
Relief valve Oil filter Crankpin journal HLA Camshaft journal
Relief valve Oil pump
Pick-up pipe
Oil pan
Engine oil flow
Bypass passage
Engine oil pressure

Mesin (S4P-IAFM+)
Timing belt
Memperbaiki timing belt material sehingga usia pakai lebih panjang. Penggantian timing belt dengan
jangka waktu dari 100,000km menjadi 120,000km.
Backside rubber Cord
Tooth rubber
Tooth fabric
Construction Tooth crack off

Grade Bending Heat Application
Rubber Fabric Cord Wear Over load
T-696
HNBR-6 66Nylon E Glass 1.0 1.0 1.0 1.0 S4P-IAFM
T-676
Keuntungan
T-896 material66Nylon
HNBR-6 T896 : Menurunkan
E Glass suara
2.0 bising dan
1.5 ketahanan
1.0 aus lebih
1.0 baik.
S4P-IAFM+
Low friction

Mesin (S4P-IAFM+)
Timing belt tensioner

Timing belt tensioner mempunyai perubahan dari fixed tensioner type ke auto tensioner type. Fixed
tensioner type mempunyai keutamaan sbb :
- Memperbaiki NVH dengan menghindarkan kelebihan tegangan.
- Menggantikan penggunaan clavis meter selama pemasangan timing belt.
Arm Washer
Pulley & Bearing
Spring
Thrust Washer
Timing belt
Bushing auto tensioner
Spring Support
Base Plate
Nickel Plated
Pivot Shaft

Mesin (S4P-IAFM+)
Cylinder block
Cylinder block bore lebih panjang 1mm untuk ketahanan gesek oleh pistons skirt saat langkah BDC
untuk mesin IAFM+ .
Lubang lebih
panjang 1mm

Mesin (S4P-IAFM+)
Piston
Piston skirt coating

(Lofriks® –D10)
Full floating type

piston pin
Full floating piston pin type dipakai

untuk S4P-IAFM+ dan semi floating type
digunakan langsung pada mesin S4P-
IAFM.
IAFM+ 1.6 piston IAFM+ 1.3 piston
Sebagai tambahan low friction piston skirt coating

meningkatkan kekuatan dan mencegah tergores pada
mesin S4P-IAFM+.

Mesin (S4P-IAFM+)
Tersedia oversize piston dengan ukuran :

0.25mm, 0.50mm, 0.75mm, 1.00mm

Mesin (S4P-IAFM+)
Connecting rod
Connecting rod dibuat dari forged steel digunakan untuk meningkatkan kekuatan. Small end cooper
bearing dan oil hole ditambahkan untuk full floating piston pin.
Oil hole
Dibuat dari
sintered metal Dibuat dari
forged steel
Copper bearing
IAFM connecting rod IAFM+ connecting rod

Mesin (S4P-IAFM+)
Crankshaft bearing selection
A : Crankshaft Bearing A : Pembacaan dimulai dari kanan ke kiri

JR : Journal B : Sisi timing belt
IM : Tanda posisi main bearing identification C : Bagian bawah cylinder block
Mesin (S4P-IAFM+)

Mesin (S4P-IAFM+)
Connecting Rod bearing selection
A : Big end bore grade identification
P : Pin number untuk con rod bearing

A : Con rod bearing
IM : Tanda posisi con rod bearing identification

Mesin (S4P-IAFM+)
B : Identification mark

Mesin (S4P-IAFM+)
Oil pan Ketebalan dinging <IAFM+>
Tightening torque
35 + 5Nm
Ketebalan dinding <IAFM>
Windage tray
Berikut perubahan yang dilakukan pada oil pan:

Ditambahkan ‘Windage tray’ untuk memperbaiki kinerja pelumasan pada kecepatan tinggi.
Memperbaiki perapat dengan merubah chamfer dan permukaan atas untuk perapat.
Meningkatkan ketebalan dinding disekitar drain plug setebal 1mm untuk ketahanan lebih baik.
Mesin (S4P-IAFM+)
Target wheel
Target wheel terpasang di oil pan dengan ukuran dan tebal yang berubah. Crankshaft position sensor
gap tidak terdapat perubahan.
Ø 140 mm <IAFM+>
Target wheel untuk
crankshaft position sensor Ø 145 mm <IAFM>

Engine (S4P-IAFM+)
Service points
Pemasangan timing belt tensioner
Tensioner’s Pointer Positions
Pointer must be
anywhere
between the two
red lines on the
diagram (±3°)
Timing marks untuk Camshaft dan

Crankshaft sprockets. Silahkan melihat Workshop Manual untuk posedur pemasangan Timing Belt.
AIR FUEL SYSTEM

Air Fuel System
Diagram EMS <IAFM+>

Engine control unit
TMAP DS
PCSV
ECT TPS
Injectors
CMP Throttle
CAS body
Vacuum
actuator
DLC
APS TCU
FOS ROS
Immo Ignition coil
ABS-ECU
A/C relay
Brake switch Power supply VSS Fan relay
Inhibitor switch Ignition switch
Starter relay
A/C signal MIL Fuel pump relay
Meter

Air Fuel System
1. TMAP sensor ( Temperature & Manifold Absolute Pressure)
Prinsip Kerja :
TMAP sensor merupakan 2 komponen yang terdiri dari MAP dan MAT sensor yang merubah
temperatur udara yang masuk kedalam mesin dan diubah menjadi tegangan dan masuk ke
ECU berfungsi untuk mengontrol nilai penginjeksian bahan bakar berdasarkan sinyal yang
masuk

Air Fuel System
2. Detonation/Knock Sensor
Prinsip Kerja :
Detonasi sensor merubah getaran pada cylinder block disebabkan oleh ketukan piston dan
dirubah menjadi tegangan sesuai intensitas getaran secara proporsional dan mengirimkan ke
ECU, hal ini dilakukan untuk kontrol memperlambat waktu pengapian berdasarkan sinyal
yang masuk

Air Fuel System
3. Coolant temperature sensor/ECT
Prinsip Kerja :
Coolant temperature sensor merubah temperatur air pendingin menjadi tegangan dan dikirim
kan ke ECU, yang berfungsi mengontrol nilai penginjeksian bahan bakar dan fast idle speed
ketika mesin dalam keadaan dingin, berdasarkan sinyal yang masuk.

Air Fuel System
4. Throttle body actuator & TPS
Prinsip Kerja :
Throttle body actuator merubah pembukaan posisi throttle ke signal tegangan dan dikirimkan
ECU, berfungsi mengontrol waktu penginjeksian, berdasarkan signal yang masuk. Tegangan
5V diberikan oleh ECU untuk throttle position sensor. Arus mengalir melalui resistor ke sensor
dan ground di dalam ECU.
Air Fuel System
Throttle body & TPS
Throttle valve Throttle body

Return spring
Gear
Shaft
TPS1,2
Drive motor

Air Fuel System
5. Camshaft sensor (CMP)
Prinsip Kerja :
Camshaft sensor mendeteksi TMA pada langkah kompresi silinder no. 1 dan merubah
kedalam signal pulsa dan dikirimkan ke ECU. ECU menentukan urutan penginjeksian
Bahan bakar berdasarkan signal ini.

Air Fuel System
Camshaft position sensor

<IAFM +> <IAFM >
Engine-ECU Engine-ECU
5v GND GND
From main 12v

relay
Camshaft position sensor Camshaft position sensor

Air Fuel System
6. Crank Angle Sensor (CAS/CKP)
Prinsip Kerja :
Crankshaft sensor berfungsi membaca sudut putar (posisi piston) pada tiap silinder, dan
merubah kedalam signal pulsa dan dikirimkan ke ECU. Yang mana menghitung putaran
mesin dan mengontrol waktu penginjeksian bahan bakar dan waktu pegapian berdasarkan
signal yang masuk. Tegangan disuply dari ignition switch (IG) dan ground dari body. Crank
angle sensor menghasilkan signal pulsa berulang-ulang seperti terhubung dan terputus di
antara tegangan 5V dan dikirimkan ke ECU dan ground.
Air Fuel System
7. Front Oxygen sensor
Prinsip Kerja :
Oxygen sensor berfungsi untuk mendeteksi kandungan oxygen didalam emisi gas buang,
dan merubahnya menjadi data tegangan, dan signal dikirimkan ke ECU. Jika perbandingan
campuran udara dan bahan bakar terlalu kaya dibandingkan AFR teoritis tegangannya sekitar
1 V, dan jika perbandingan campuran udara dan bahan bakar terlalu miskin dibandingkan
AFR teoritis tegangannya sekitar 0 volt.
Tegangan battery digunakan untuk control relay, untuk memanaskan oxygen sensor. Sebagai
Hasilnya sensor element dipanaskan oleh heater, kemudian oxygen sensor menunjukkan
Kinerjanya dengan baik jika temperatur pada gas buang rendah.
Air Fuel System
8. Accelerator pedal sensor (APS)
Prinsip Kerja :
APS merubah perubahan penekanan pedal gas (injak & bebas). Penekanan pedal akan di
ubah menjadi sinyal pulsa dan di informasikan ke ECU. ECU akan menghitung berapa banyak
Perubahan pedal saat ditekan.
Tegangan 5V akan disuply ke APS dari ECU dan ground terhubung ke ECU.

Air Fuel System
DBW block diagram
Throttle body assembly
Throttle
valve
TPS1
TPS2
Engine
ECU APS 12
Drive gear
Throttle motor
ABS ECU
CAN Com. (TCS Control)

Air Fuel System
32 bits torque base engine-ECU

The 32 bits torque based engine-ECU diambil
untuk mengimbangi dengan mesin dan sistem
kendaraan seperti CVT, ABS atau ESP yang
dibutuhkan lebih luas berkomunikasi dengan
ECU.
Komponen ECU dengan torque management
dapat mengontrol fungsi yang tersedia untuk
kebutuhan torsi.
32 bits torque base ECU connector 32 bits engine ECU <11MY Saga>
16 bits ECU connector 16 bits engine ECU <current Saga>

Air Fuel System
Perbandingan Struktur Software
Tanpa torque management

Air Fuel System
Perbandingan Struktur Software
Dengan torque management

Air Fuel System
Malfunction Indicator lamp (MIL)
Prinsip Kerja :
MIL lamp bekerja untuk menginformasikan kepada pengemudi bahwa ECU mengalami
masalah atau tidak. Lampu ini akan menyala ketika ignition switch ON dan OFF ketika
mesin dihidupkan. Jika lampu masih menyala ketika mesin dihidupkan, menunjukkan
terjadi masalah pada sistem air fuel system/engine management system.

Air Fuel System
Returnless fuel system
Returnless fuel system digunakan

untuk mesin IAFM+.
Dengan returnless systems, disana
tidak terdapat jalur pembalik dan tidak
ada sirkulasi bensin yang kembali ke
tanki dari mesin. Sebagai
konsekwensi, tidak terdapat
pemanasan bahan bakar di dalam tanki
dan tidak meningkatkan penguapan
bahan bakar saat kendaran berjalan.
Hal ini menurunkan resiko kelebihan
tekanan didalam tanki dan kebocoran.
Dengan kata lain retunless system
lebih aman untuk pemakaian bahan
bakar.

Air Fuel System
Returnless fuel system
Prinsip Kerja :
Langkah 1
Sistem ini, bahan bakar didorong oleh
pompa mengalir menjadi 2 arah; untuk
injector rail dan untuk fuel pressure
regulator.
Step 2
Lebih besarnya fuel pressure regulator
membuka, maka tekanan bahan bakar
akan mengecil, aliran bahan bakar ke
jalur injector akan berkurang.
Step 3
Dalam sistem ini, tekanan bahan bakar
tidak diatur oleh tekanan manifold.
Dengan kata lain, tekanan bahan bakar
selalu pada nilai yang tetap (4 bar) diatas
tekanan atmosfir dan juga tekanan yang
berbeda diatas tekanan atmosfir dan juga
tekanan berbeda melewati beberapa
injector dengan manifold pressure.
Tekanan didalam regulator diatur
sepenuhnya oleh spring dan diaphragm.

Air Fuel System
Fuel rail
Fuel rail <IAFM+>
Tidak terdapat pressure

regulator
Dengan mengenalkan returnless

fuel system, fuel rail baru
digunakan. Fuel pressure
regulato dihilangkan (fuel
pressure regulator terdapat di
dalam fuel pump).
Fuel rail <IAFM>
Pressure
regulator

Air Fuel System
Fuel pump
Fuel pump terdapat didalamnya fuel pressure regulator untuk IAFM+ engine.
Fuel pump <IAFM> Fuel pump <IAFM+>
Fuel Pressure : 265 KPa = 2.65 Bar saat idle Fuel Pressure : 400 KPa = 4 Bar pada rail
Maximum fuel flow rate : …L/hr Maximum fuel flow rate : >65L/hr
PENDINGINAN MESIN

Engine Cooling
Skema Cooling System

Hot air
Radiator
Reserve tank
Upper hose
Cooling fan Lower hose
Thermostat
pipe Water
pump
Heater
<if equipped>
Hot air
Engine Cooling
Skema Sistem Pendinginan

Aliran pendingin Mesin <When engine is cold>
Cylinder head Thermostat pipe
Return hose
Thermostat closed
Cylinder block
Cool water to
radiator
Water pump
Cooling System
Skema Sistem Pendinginan

<When engine is hot>
Aliran Pendingin Mesin
Cylinder head Thermostat pipe
Return hose
Cool water
from radiator
Thermostat
82±2oC start open (0.2mm)
96oC Full open (9mm)
Cylinder block
Hot water to
radiator
Water pump
Engine Cooling
Thermostat Desain baru pada thermostat dengan lubang pembuangan pada sisi
atas. Kegunaan lubang ini adalah untuk membuang secara cepat
udara selama proses pengisian air radiator/coolant.
CFE CYLINDER BLOCK
Mulai membuka @ 820C

Membuka penuh @ 960C
Oil jet – to provide extra

lubrication to piston from
Cylinder block Oil gallery Lubang diameter 1.5mm memenuhi 90%
Bore section
melepaskan udara saat proses pengisian
coolant pertama kali.
Hal ini sebanding menurunkan waktu
bleeding dan mencegah kerugian coolant
saat pengisian.
Service Point
Prosedur pengisian dan

pembuangan udara pada
sistem pendingin :
1. Pengecekan drain plug kondisi kekencangannya.

2. Membuka bleed screw pada thermostat housing.
3. Isi coolant melalui radiator upper tank.
4. Tutup bleeder screw segera setelah coolant mengalir
keluar terus menerus tanpa gelembung dari bleeder.
5. Hidupkan mesin dan berputar pada 2500 rpm.

Service Point
6. Sesuaikan ketinggian coolant dangan

menambahkan coolant pada expansion tank
melebihi garis bawah, hidupkan mesin hingga 4
menit putaran mesin 2500 rpm. ( Selama periode
4 menit dan saat 2500 rpm, pastikan tutup
radiator bagian atas dengan tutupnya)
7. Tunggu hingga 20 menit atau radiator fan
otomatis berhenti.

INTAKE DAN EXHAUST

Intake dan Exhaust
Flow
Direction
Purge Control
Vacuum Tank Solenoid Valve
Module (PCSV)
No – Return Valve
T-MAP Sensor
Throttle Body
1.3L – ID 44mm
Rubber Inlet
Vacuum Actuator Rubber Stopper
Clutch V-bearings
Flap
Intake dan Exhaust
Skema Cara Kerja IAFM

3. Udara pada sisi A terhisap
oleh vacuum tank melalui 4. Udara mengalir ke
2. Solenoid valve ON
selang throttle body melalui
NRV
Side A
1. ECU mengirimkan sinyal 5. Sisi A menjadi vacuum,

saat putaran mesin 4350 rpm tekanan lebih rendah daripada
Side B sisi B
6. Membran mendorong pegas, pegas

tertekan.
7. Vacum actuator rod switch flaps dari

jalur udara panjang (long runner mode)
ke jalur udara pendek (short runner
mode).
Aliran Udara pada IAFM

(Long runner dan short runner)

Intake dan Exhaust
Intake air-fuel module (IAFM)

Pembukaan flap Variable intake manifold (VIM) dirubah penyetelannya dengan karakter mesin dan
transmisi. Yang sebelumnya IAFM menggunakan pembukaan pada 4400 rpm tapi sekarang
pembukaannya pada 4350 rpm untuk mesin IAFM+. VIM bekerja dengan kontrol oleh ECU mesin.
Long runner hanya membuka ketika Short runner membuka pada putaran
short runner menutup pada putaran tinggi dengan membuka keduanya
mesin dibawah 4400 rpm diatas 4350 rpm

Intake and Exhaust
Exhaust manifold
Terletak pada exhaust manifold untuk
catalytic converter yang berubah dan
menggunakan multi layer steel gasket
berfungsi memperbaiki kerapatan pada
ketahanan untuk emisi.
Catalytic converter diperbaiki untuk

menurunkan emisi gas buang dengan
memungkinkan memenuhi peraturan Euro
5.
Terdapat perubahan pada flange bolt

bagian luar dengan three-bolt type.
4 layers gasket <IAFM+>
Exhaust manifold
Catalytic converter
2 layers gasket <IAFM>

CLUTCH

Clutch
Clutch Control
Bleeder nipple
<MFA30A> <5MTT200A>
Concentric slave cylinder digunakan untuk clutch release

mechanism.

MANUAL TRANSMISSION
5MTT200A

Manual Transmission
5MTT200A manual transmission
Menggunakan manual transmisi baru (Getrag) dengan 5 speed (5MTT200A). 5MTT200A perpindahan gigi
seluruhnya menggunakan synchronizers (kecuali reverse gear), perpindahannya lembut dan cepat,
kebisingan rendah, struktur yang kokok, kemampuan tahan air yang baik dan ketahanan yang kuat
dioperasikan.
Symbol Description
5 5 speed
M Manual
T Transmission
T Torque
200 Torque capability is 200N.m
A The first product code

Manual Transmission
Cross-section view
1. Rear cover 10. 2nd speed ring gear

2. Transmission case 11. 3rd speed ring gear
3. Reverse gear 12. 3rd/4th synchronizer
4. Clutch housing 13. 4th speed ring gear
5. Input shaft 14. 5th speed ring gear
6. Output shaft 15. 5th speed driving gear
7. Differential 16. 5th speed synchronizer
8. 1st speed ring gear 17. Reverse idler gear
9. 1st/2nd synchronizer

Manual Transmission
Specification
Perbandinan dengan MFA30A series M/T
Transmission model MFA30A 5MTT200A
Applicable engine 1.3L IAFM 1.3L IAFM+ 1.6L IAFM+
Transmission gear ratio 1st 3.3333 3.545 3.583

2nd 1.9545 2.045 1.926
3rd 1.2857 1.414 1.281
4th 0.9268 1.108 0.951
5th 0.7555 0.878 0.756
Rev 3.4166 3.615 3.615
Final gear ratio 4.7058 3.800 3.800
Speedometer gear ratio 35/? 31/36
Torque capacity 120 185
Nm

Manual Transmission
Gears and shafts
Input
• Semua gigi menggunakan helix gear kecuali
reverse gear
• Semua speed gears tanpa needle bearing
• Output shaft mempunyai deep hole untuk
pelumasan
• Semua perpindahan gigi dengan synchronizer
kecuali reverse gear
Output Output

Manual Transmission
Transmission oil
Gear oil specification Castrol BOT130M

WSD-M2C200-C
Lubang pengisian gear From the reverse lamp switch hole / speedometer gear hole
oil
Gear oil volume 1.8L
Maintenance interval Pemakaian normal 100,000km
Pemakaian ekstrim 50,000km
Reverse lamp switch Drain plug

Manual Transmission
Transmission control
Untuk kontrol pada transmisi 5MTT200A, cable type digunakan untuk melakukan perpindahan gigi dan
pada transmisi type MFA30A menggunakan rod type.
Transmission assembly Cable type

<5MTT200A>
Shift knob
Control rod
Rod type
<MFA30A>

Manual Transmission
New special tools
TOOL TOOL NUMBER AND NAME APPLICATION
921-01 Disassembling 5th gear

Uninstaller
922-13 Oriented input shaft

Oriented mass fasten ring
922-14 Oriented output shaft

Oriented mass fasten ring
922-15 Installation of 5th gear

Installer
922-17 Installation differential oil

Installer seal

Manual Transmission
New special tools
TOOL TOOL NUMBER AND NAME APPLICATION
922-18 Installation of input shaft

Installer oil seal
922-19 Oriented shift shaft oil

Oriented mass seal

FRONT AXLE

Front Axle
Driveshaft
Panjang driveshaft berubah untuk type transmisi VT2 dan 5MTT200A.
Transmission type VT2 5MTT200A F4A4A MFA30A
Drive shaft RH side 685 mm + 2 mm 685 mm + 2 mm 557.57 mm 700.1 mm

length
LH side 369 mm + 2 mm 369 mm + 2 mm 500.4 mm 378.9 mm
B.J assy
T.J assy
ABS rotor <vehicle

with ABS>
Dynamic damper

WHEEL AND TYRE

Wheel dan Tyre
Wheel dan tyre

New 14 inch aluminum alloy wheel has been adopted for 11MY Saga FL <M line>.
Item Low line Medium line
Wheel Type Steel type Aluminum type
Size 13 X 5.0 JJ 14 X5.5JJ
Amount of wheel offset (mm) 46 46
PCD (mm) 100 100
Tyre Size 175/70 R13 82H 185/60 R14 82H
Spare tyre Type and size Steel 13 X 5.0 JJ Steel 14 X5.5JJ
13inch steel wheel New 14inch aluminum

with cover alloy wheel

POWER PLANT MOUNT

Power Plant Mount
Engine and Transmission Side Mounting
Aluminium engine dan transmission mounting digunakan untuk meningkat kekerasan yang mana
memperbaiki NVH dan kemampuan saat terjadi tabrakan.
Aluminium type <IAFM+, VT2 and 5MTT200A> Steel type <IAFM, F4A4A and MFA30A>
Engine side
mounting
Engine side
mounting
Transmission side
mounting <AT>
Transmission side
mounting <CVT>
Transmission side Transmission side
mounting <MT> mounting <MT>

BRAKE SYSTEM, ABS

Brake System, ABS
Anti-lock Brake System

11MY Saga sekarang dilengkapi dengan perlengkapan ABS <M-line>. Dengan ABS, kinerja kendaraan
akan stabil pada semua kondisi jalan termasuk kondisi jalan aspal kering dan kondisi jalan licin.
ABS and EBD warning lamps
Hydraulic unit
Rotor
Wheel speed sensor

Rotor
Wheel speed sensor

Wheel speed sensor
Split-diagonal brake piping with 4-channel

and 4-sensor type ABS configuration.
Show video
: Wheel speed sensor

Brake System, ABS
ABS Components
i. Hydraulic control unit and ABS-ECU

Brake System, ABS
ABS Components

Brake System, ABS
ABS Components

Brake System, ABS
Anti-lock Brake System
Control of wheel speed/brake pressure.
Without ABS With ABS With ABS With ABS

Braking pressure Braking pressure is Braking pressure is Braking pressure is
reaches highest level, maintained, does not reduced. increased.
wheel locks. rise to highest level.
1 2 3 4
Brake pressure
Wheel speed
Time
Holding Reducing Increasing

Brake System, ABS
Hydraulic circuit (ABS 9)
Circuit 1
MC1 Master Cylinder 1
RP1 Return Pump 1
A1 low pressure Accumulator 1
LFEV Left Front inlet Valve
RREV Right Rear inlet Valve
LFAV Left Front outlet Valve
RRAV Right Rear outlet Valve
Circuit 2
MC2 Master Cylinder 2
RP2 Return Pump2
A2 low pressure Accumulator 2
LREV Left Rear inlet Valve
RFEV Right Front inlet Valve
LRAV Left Rear outlet Valve
RFAV Right Front outlet Valve

Brake System, ABS
Wheel speed sensor
Wheel speed sensors menggunakan active hall sensor type.
Hall element

Brake System, ABS
Electronic Brake-force Distribution (EBD)
•Dikontrol secara elektronik jumlahnya

pada master cylinder Brake-Force pressure
digunakan pada roda belakang.
• EBD memastikan roda belakang tetap

terpantau dari slip ensures that the rear
wheels are constantly monitored for slip in
relation to the front wheels
• ABS hydraulic unit takes over the

function of the mechanical proportioning
valve

ESP
Hydraulic unit ( comparison between ABS9 and ESP9)
ESP
ABS
Model Type ABS EBD ESP TCS HBA
Saga 1.3L/1.6L (DOM, BOSCH √ √

ASIAN, GCC, MENA) ABS9

BODY

Body
Power window system

Tambahan power window pintu belakang.
Disediakan power window 4 pintu untuk kontrol
pengemudi da penumpang lebih baik.
Sub switch (front LH) M
Sub switch (rear RH) M

Battery Main switch (front RH)
Sub switch (rear LH) M

EXTERIOR

Exterior
Front end
The 11MY Saga features an all-new fender design, hood, front grille, as well as front bumper.
New front hood
New front grille
New front fender
New front bumper

Exterior
Rear end
Mengadopsi bumper belakang yang baru.
Ditambahkan Rear reflector untuk mempertinggi jarak penglihatan pada
kendaraan.
Ditambahkan Exhaust muffler cutter untuk mempertinggi kesan sporti.
Ditambahkan Rear spoiler untuk mempertinggi kesan sporty <M line>.
Ditambahkan Side protector moulding <M line>.
Rear spoiler
Muffler cutter
New rear bumper New side protector moulding

Rear reflector

Exterior
Door mirror
Door mirror dipasang LED side turn signal. Konstruksi dasarnya sama seperti Persona 2010.
Housing cover
Side turn
signal lamp
Item L line M line

Door Manual remote Electric remote
Lens mirror mirror control control

INTERIOR AND SRS

Interior
Seat and door trim

Dipasang New seat fabric dan door trim fabric.
Child restraint anchorage
Door trim fabric
Seat fabric
Item L line M line For Australia market, child restraint

anchorage has been installed on the
Seat fabric Standard type Deluxe type
rear shelf trim.
Door trim fabric Standard type Deluxe type
Front seat Without head adjuster With head adjuster

and back pocket and back pocket

Interior
Seat belt
<For Malaysia and general export>
Front seat belt 3-point fixed anchorage
Rear seat belt 3-point ELR and center

lap belt
<For Australia>
Front seat belt 3-point fixed anchorage
Rear seat belt 3-point ELR and 3-point

center seat belt

SRS
Supplement Restraint System (SRS)

Dual airbag (driver and front passenger) has been adopted for 11MY Saga instead of single airbag (driver
only) used by previous Saga. Both front seat belt are equipped with the pre-tensioners.
SRS warning
lamp
Driver airbag module
Driver airbag Frt passenger airbag module
Front passenger
airbag
Clock spring
Pre-tensioners
SRS ECU Show video

SRS
System diagram
Diagnosis connector SRS warning lamp
SRS ECU
Safing Impact
sensor
sensor
Front
collision
judgment
Driver pre-tensioner Driver airbag
Passenger pre-tensioner Front passenger airbag

SRS
Prosedur penggantian saat terjadi tabrakan
Ketika air bag meledak atau seat belt pre-tensioner bekerja saat tabrakan
Berikut penggantian komponen dengan yang baru :

•Airbag control unit
•Driver’s airbag module
•Front passenger’s airbag module
•Seat belt pre-tensioners
•Front impact sensors
Pengecekkan komponen berikut dan penggantian jika terdapat sesuatu yang tidak berfungsi:
•Clock spring
•Steering wheel, steering column dan intermediate joints
•Check wiring harness dan connectors rusak, dan terminals berubah bentuk.

SRS
Prosedur penggantian saat terjadi tabrakan
Ketika pengoperasian seat belt pre-tensioner terjadi kecelakaan
Penggantian komponen berikut :
•Airbag control unit
•Seat belt pretensioners
•Check harnesses dari kebengkokkan, connectors dari kerusakan, hubungan yang kendor dan
terminal dari kerusakan
Ketika air bag atau seat belt pre-tensioner tidak meledak pada kecelakaan kecepatan rendah
Pengecekkan SRS komponen dan seat belt with pre-tensioner. Jika SRS komponen dan belt pre-
tensioners terlihat beberapa kerusakan seperti penyok, retak, berubah bentuk, ganti dengan
komponen yang baru.

CHASSIS ELECTRICAL

Chassis Electrical
Lighting system
Dipasangkan headlamp baru 4 system.
LED side turn signals terpasang di door mirror sebagai fitur keselamatan seperti 10MY Persona.
Dipasangkan New rear combination lamp with LED tail/stop lamp.
New front fog lamp tersedia untuk M line model.
LED side turn signal lamp
LED tail/stop lamp

Low beam
High beam
Rear turn signal lamp
Front turn signal lamp
Back-up lamp
Front fog lamp <M line>

Chassis Electrical
Meter combination
<Phase 1>
<Phase 2> ABS warning lamp
CVT warning lamp

(vehicle with A/T)
Speedometer:
200km/h <1.3L>
240km/h <1.6L>
ESP warning lamp
(vehicle with ESP)

Chassis Electrical
Audio system
Clarion audio system baru dengan 4 speakers /2 speakers system tersedia untuk setiap variant.
-1 DIN radio with CD
- MP3 player
- USB port and Aux input <M line>
- Audio control switch on steering wheel <M line>

Chassis Electrical
CAN bus line

Tambahan jaringan untuk ABS yang dibuat untuk CAN bus line <kendaraan dengan ABS>.

Chassis Electrical
Immobiliser
Immobiliser system merupakan perlengkapan standar untuk semua varian (kecuali untuk beberapa varian
Negara GCC & MENA).Sistem dasarnya sama yang digunakan di produk sebelumnya yaitu Persona dan
Gen.2.
Key ring antenna
Data
Coil
Trans-
ceiver
Demo- Read
Energy dulator Engine-ECU
Write
Transponder

Chassis Electrical
Transceiver
Transponder
NO CODE
abc
1 abc Enable
def
2 def
ghi
3 ghi jkl
4 jkl mno
Disable
5 mno
Software terkunci
Hanya
Setiap transponder menyetujui - Ign. System
mengirimkan kode satu kode - Starting System
unik yang unik - Fuel System

HEATER, VENTILATION DAN
AIR CONDITIONING

Heater, Ventilation and A/C
Skema sistem
Air-cond system menggunakan one-way-flow system dengan features high performance dan suara saat
bekerja rendah, dan heater termasuk didlmnya bergantung pada mobil dijual.
Control panel
HVAC unit
Blower unit
Compressor
Condenser and
receiver assy

Heater, Ventilation dan A/C
AC compressor
A/C compressor baru yang digunakan pada

mesin IAFM+.
A/C compressor dibuat kecil dan terhubung

dengan titik untuk hose suction dan hose
discharge, lokasinya berubah ruang yang
lapang untuk catalytic converter.
A/C compressor
Titik sambungan berubah untuk

suction dan discharge hoses.

Heater, Ventilation dan A/C
A/C piping dan hoses (RHD)
<IAFM> <IAFM+>
Pipe liquid A Pipe liquid B
Pipe, suction
Hose, suction
Hose, discharge
Modified parts

Heater, Ventilation and A/C
Control panel
The control panel berubah sesuai dengan maksud kendaraan .
Control panel <A/C>
Fresh /recirculation
switch
Temperature Fan speed

control control A/C switch
Mode selector
Fresh /recirculation
switch
Control panel <A/C + Heater>

Alarm Setting
1. Masukkan ignition key & dan putar posisi ON. 2. Tekan tombol reset & tahan hingga langkah ke 4.
4. Masukkan ignition key kembali & putar posisi ON

3. Lepas ignition key
6. Tekan dan tahan reset switch hingga langkah ke 8

5. Lepas reset switch.
7. Tekan LOCK button pada 1 st transmitter 2 kali. (terdengar suara 1 beep)
8. Tekan LOCK button pada 2nd transmitter 2 tkali. (terdengar suara 1 beep)

Thank you

11MY Saga Tech. Highlights Untuk Fleets Taxi

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

11MY Saga Tech. Highlights Untuk Fleets Taxi

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

SELAMAT DATANG

PESERTA SAGA FLX TECHNICAL HI-LIGHT

MAKASSAR, 18-20 SEPTEMBER 2013

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Kode Group Nama Group PPT No.

13 AIR FUEL SYSTEM 38

15 INTAKE AND EXHAUST 50

22 MANUAL TRANSMISSION - 5MTT200A 55

26 FRONT AXLE 101

31 WHEEL AND TYRE 103

32 POWER PLANT MOUNT 105

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Kode Group Nama Group PPT No.

BRAKE SYSTEM, ABS 107

52 INTERIOR AND SRS 132

54 CHASSIS ELECTRICAL 137

55 HEATER, VENTILATION AND AIR CONDITONING 143

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

The 2011 Saga FL

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Terdapat 2 tahapan perbaikan untuk 2011 Saga FL.

Powertrain baru dan

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Isi Perubahan – Tahap 1

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Isi Perubahan – Tahap 1

Front passenger airbag

Audio head unit with Steering audio control

4-door power window

Seat and door trim

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Isi Perubahan – Tahap 2

Engine IAFM+ 1 new colour (elegant brown)

CVT (VT2) and Anti-lock Braking System (ABS)

New interior finishing Gear shift control

Model code Exhaust Emission Engine Transmission type/model

SNSFRMAD 5 M/T (MFA30A)

Model code Exhaust Emission Engine Transmission type/model

SNSFRMQD 5 M/T (MFA30A)

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

SNSYRMAD 5 M/T (5MTT200A)

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

SNSYRMSD 5 M/T (5MTT200A)

SNJYRMWD 5 M/T (5MTT200A)

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

No Items Contents No Items Contents

5 Transmission type N : 5 – Speed M/T 9 Manufacturer M : PROTON

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Items 11MY Saga FL Previous Saga

1. Overall length (mm) 4278 4257

2. Overall width (mm) 1680

3. Overall height (mm) 1520 1502

4. Wheel base (mm) 2465

5. Front track (mm) 1446

6. Rear track (mm) 1446

7. Ground clearance (mm)

Diagnostic tool baru

PADT-07 tidak dapat berkomunikasi

© 2011 Technical Training Centre, PROTON

Diagnostic tool baru

Diagnosis chart untuk 2011 Saga