Dinamika

Dinamika Relativistik
Relativistik

Momentum
Kuantitas Dinamika

Energi

Kekekalan Momentum
Hukum Dasar
Mekanika
Kekalan Energi

Bagaimana bentuknya dalam Mekanika Relativistik?

Kekekalan Momentum Relativistik

Tinjau tumbukan elastik dalam kerangka acuan yang diam S

Sebelum tumbukan Sesudah tumbukan

1/3 v 2/3 v
v
m 2m m 2m

v1  v v2  0 v1   1 v v2  2 v
3 3
1 1
Pi  mv  0 Pf  m( v)  2m( v)  mv
3 3

Pi  Pf Kekekalan Momentum
Kekekalan Momentum Relativistik

Tinjau dari kerangka acuan S’ yang bergerak dengan laju v

Sebelum tumbukan Sesudah tumbukan

1/3 v 2/3 v
v
m 2m m 2m

vv 0v  13 v  v 2
vv
v1 '  0 v2 '   v v1 '  v2 '  3
v 2
1 0 ( 13 v)(v) ( 23 v)(v)
1 2 1 1
c c2 c2
Pi '  0  (2m)(v)  2mv  43 mv  23 mv
Pf '  2
 2
1v 2v
1 3 1 3
c2 c2

Pi  Pf Kekekalan Momentum tidak berlaku

Dalam kerangka acuan S hukum kekekalan momentum dipenuhi

Dalam kerangka acuan S’ hukum kekekalan momentum tidak

dipenuhi

Hukum Fisika tidak berlaku sama dalam kerangka

acuan yang berbeda
Postulat relativitas dilanggar

…… harus dilakukan perubahan terhadap

pernyataan besaran momentum relativistik
 mv
Momentum Relativistik p
2
1 v
c2

Dengan bentuk di atas, kekekalan momentum berlaku untuk

semua kerangka acuan

Alternatif lain: p  mv

…tetapi
m0
Massa Relativistik m
2
1 v
c2 m0 : Massa diam
Hukum Newton Relativistik

dp d
F  (mv)
dt dt
 
d  m0 v  F
m0 dv
 
dt  1  v 2 



2 
c 
1 v c 
2
2
3/ 2
dt

a
F
m0

1 v 2

c 2 3/ 2

Ada batasan terhadap kecepatan yang dapat dimiliki oleh partikel.

Berapa besar pun F, a  0 bila v  c
vc
Usaha dan Energi Relativistik

dp
W   Fdx   dx
dt
p  p(v)
dp dv
W  dx
dv dt
dp dv dx
 dx
dv dx dt
v2
dp dv dp
 vdx W   vdv
dv dx v1 dv
 v2
mo m0 c 2 m0 c 2
W  W 
  3/ 2
vdv
2 2 2
v1 1 v v2 v1
c 2 1 1
c2 c2
m0 c 2 W  K
K  constant
2
1 v
c2
Kondisi: K = 0 jika v = 0

m0 c 2 K  mc 2  m0 c 2
K  m0 c 2
2
1 v mc  K  m0 c
2 2
2
c Energi diam

E = m c2
Hubungan antara momentum dan energi total

m0 c 2
E
2
1 v
c2
E  p c  (m0 c )
2 2 2 2 2
m0 v
p
2
1 v
c2