You are on page 1of 15

KONSTITUSI SEBAGAI

LANDASAN POLITIK
HUKUM
Muchamad Ali Safa’at
KEDAULATAN RAKYAT DAN
KONSTITUSI

Rakyat Yang Berdaulat Constituent


power

PERJANJIAN SOSIAL Perjanjian tertinggi, hukum


dasar

Konstitus
Tiga elemen keseipakatan dalam konstitusi:
1. tujuan atau cita-cita bersama (the general goals of society or general
acceptance of the same philosophy of government).
2. the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau penyelenggaraan
negara (the basis of government).
3. bentuk institusi-institusi dan prose-dur-prosedur ketatanegaraan
(the form of institutions and procedures).
KONSTITUSIONALISME
▪ PAHAM ATAU KEPERCAYAAN
▪ YANG MENJADI SPIRIT BERNEGARA
▪ YANG MENENTUKAN KARAKTERISTIK
PENYELENGGARAAN NEGARA
KONSTITUSIONALISME
MODERN
CJ Bax dan van der Tang:
1.A state must be founded upon law. Power exercised within
state should conform to definite legal rules and procedures.
2.Institutional structure of gov. Should ensure that power
resides with, or is divided among, different branches which
mutually control their exercise power and which are obliged
to co-operate.
3.The relationship between the government and the individual
members of society should be regulated in such manner that
it leaves the latter’s basic rights and freedoms unimpaired.
KONSTITUSIONALISME
MODERN
• By creating basic principles of justice and individual rights
policed by court who independent of government.
• By splitting up power between different government bodies to
ensure that no one person has too much power.
• By adopting representative institutions of government that
chosen and can be remove by the people.
• By providing for direct participation by the people in the
process of government decision-making.
FUNGSI KONSTITUSI
▪ A NATIONAL SYMBOL
□ Symbol of Unity
□ Majesty of the Nation
□ Center of Ceremony
▪ CIVIL RELIGION
□ Tool of political, economic, and social control
□ Tool of political, economic, and social engineering and reform
MATERI MUATAN KONSTITUSI

SRI SOEMANTRI
▪ Pengaturan Perlindungan HAM dan Hak Warga Negara;
▪ Pengaturan Susunan Ketatanegaraan;
▪ Pembatasan dan Pembagian Tugas Ketatanegaraan.
BAGIR MANAN
▪ Dasar-dasar Jaminan terhadap hak dan kewajiban penduduk atau
warga negara;
▪ Dasar-dasar susunan atau organisasi negara;
▪ Dasar-dasar pembagian dan pembatasan kekuasaan lembaga
negara; dan
▪ Identitas negara seperti bendera dan bahasa nasional.
MATERI MUATAN
▪ Tujuan Negara;
▪ Dasar Penyelenggaraan Negara;
▪ Hak Asasi Manusia;
▪ Hak Konstitusional Warga Negara;
▪ Kedudukan,Wewenang, dan Pembentukan/Pengisian Lembaga
Negara;
▪ Mekanisme penyelenggaraan negara (Pemerintahan, Pembentukan
UU, Kekuasaan Kehakiman);
▪ Mekanisme Partisipasi Masyarakat (Pemilu).
▪ Identitas dan simbol negara.
▪ Wilayah Negara.
▪ Mekanisme pembentukan/perubahan UUD.
KARAKTERISTIK MATERI
▪ Nilai, cita, paham, ideologi, prinsip dasar.
▪ Norma abstrak sebagai pedoman dasar penyusunan aturan.
▪ Norma berisi perintah untuk melakukan sesuatu.
▪ Norma dasar yang mengatur prosedur-prosedur kenegaraan.
HIRARKI NORMA
▪ Norma tetap valid sepanjang belum dinyatakan invalid
dengan cara yang ditentukan oleh tata hukum itu sendiri.
(Prinsip legitimasi).
▪ Prinsip legitimasi ini tidak berlaku pada kasus revolusi atau
juga disebut dengan coup d’Etat.
▪ resepsi (reception): tata aturan yang baru menerima, atau
mengadopsi, norma dari tata aturan lama.
MATERI KONSTITUSI
▪ Organ
▪ Prosedur
▪ Ius Constituendum:
▪ Positif
▪ Negatif
▪ Otoritas Pembentukan Hukum
▪ Otoritas Administratif
▪ Otoritas Peradilan
POLITIK HUKUM INDONESIA
MENURUT KONSTITUSI
(Bernard L. Tanya)
▪ Dalam Hidup Berbangsa
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
berdasarkan atas persatuan.
▪ Dalam Hidup Bermasyarakat
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
▪ Dalam Hidup Bernegara
Berkedaulatan rakyat berdasar kerakyatan, hikmat kebijaksanaan,
permusyawaratan, perwakilan.
▪ Dalam Hidup Beragama
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab
POLITIK HUKUM PANCASILA
(Mahfud MD)
▪ hukum bertujuan membangun dan menjamin integrasi
negara dan bangsa Indonesia baik secara teritori maupun
secara ideologi.
▪ hukum didasarkan pada demokrasi dan nomokrasi
sekaligus.
▪ hukum ditujukan untuk membangun keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
▪ hukum didasarkan pada toleransi beragama yang
berkeadaban yakni hukum yang tidak mengistimewakan atau
mendiskrimasi kelompok tertentu berdasar besar atau
kecilnya pemeluk agama.
KONSTITUSI
▪ Konstitusi Politik
▪ Kebijakan politik
▪ Kebijakan HAM
▪ Kebijakan Luar Negeri
▪ Kebijakan kelembagaan dan pemerintahan
▪ Kebijakan daerah
▪ Konstitusi Ekonomi
▪ Sistem perekonomian nasional
▪ Peran negara, swasta, dan masyarakat
▪ Penguasaan negara
▪ Pengelolaan SDA
▪ Kesejahteraan Sosial
▪ Konstitusi Sosial
▪ Kebijakan kebudayaan
▪ Kebijakan jaminan sosial
▪ Kebijakan kebhinnekaan

You might also like