You are on page 1of 20

Core –

Semi Periphery -
Periphery
Core - Periphery Growth

 Core–periphery model is based on the


idea that as one region or state expands
in economic prosperity.
 The area of high growth or former high
growth becomes known as the core, and
the neighboring area is the periphery.
 Cores and peripheries can be towns,
cities, states, or nations.

Http://www.pacificusforum.com
World Systems Analysis
 Semua negara mempunyai peran dalam
menentukan global economy. Walaupun
suatu negara berdiri sendiri dan
perkembanganny bergantung pada
posisi negara tsb dalam global economy
(world system).
 Global Economy terbagi menjadi :
Core, Semi Periphery & Periphery.
 Aplikasi teori core-periphery pada skala
global dapat mengidentifikasi negara-
negara maju sebagai economic core;
negar berkembang sebagai economic
periphery. 

http://www.Cambridge.org/global interaction
Core
 Core adalah negara yg berindustrialisasi & cenderung kapitalis serta memberi
ketergantungan thd periphery dan semi periphery
 Core memegang kendali & mendapatkan manfaat dari pasar global.
Semi-periphery
 The semi-periphery are the industrializing,
mostly capitalist countries which are positioned
between the periphery and core countries.
 Semi-periphery countries have organizational
characteristics of both core countries and periphery
countries and are often geographically located between core
and peripheral regions as well as between two or more
competing core regions.
 Semi-peripheral countries contribute to the manufacturing
and exportation of a variety of goods (cth : China, India,
Brazil, Mexico, and Iran)
Periphery

The periphery are those that are less developed than the semi-
periphery and core countries. These countries usually receive
disproportionately small share of global wealth.

http://em.m.wikipedia.org/wiki/periphery_countries
www.amyglenn.com
UN estimates suggest that two-thirds of the
world's population will live in cities within 50 years.
Keterkaitan
Desa-Kota
Apa itu Urban Rural Linkages ?

 Linkages → flow + interaction between urban & rural


 Bentuk – bentuk urban rural linkages :
1. Perpindahan orang, aliran barang, aliran jasa, aliran energi,
financial transfer (trade & taxes), transfer aset (property right &
state investment)
2. Hubungan fisik, ekonomi, teknologi, population movement,
social, service delivery & hubungan politik
3. Keterkaitan aliran orang/penduduk, produksi, komoditas, modal &
informasi
4. Keterkaitan antarwilayah dapat dikelompokan atas keterkaitan
transportasi, komunikasi, natural resources, ekonomi, sosial,
pelayanan umum dan institusi
Urban Rural Linkages

Keterkitan fisik

Keterkaitan
ekonomi/finansial

Keterkaitan
pemasaran

Keterkaitan
administrasi

Keterkaitan
kekerabatan
Mengapa RULINK penting dalam
pembangunan ?
 Sebagian besar wilayah merupakan wilayah perdesaan
 Pembangunan biasanya dimulai dengan eksploitasi
sumberdaya alam
 Pertanian selalu menjadi basis awal pembangunan
 Transformasi struktural selalu berkaitan dengan
transformasi keruangan
 Salah satu tonggak untuk self-sustained economic growth
3 Aspek Penting dalam RUlLINK

• Motor pertumbuhan adalah demand


1. Sebagai motor • Demand menciptakan mata rantai produksi
pertumbuhan • Mata rantai berubah dari “tradisional” menuju modern

2. Keterkaitan antara • Keterkaitan antara produksi pertanian dengan


kota kecil dengan kebutuhan domestik
daerah belakangnya • Hubungan mutualistik di antara keduanya

3. Rumah tangga • Rumah tangga sebagai pusat alokasi sumberdaya


sebagai unit produksi • Pergeseran antara aktivitas farm dan non-farm
Bentuk-bentuk Kausalitas kota &
wilayah belakangnya
• Kota yang menjalankan bermacam-macam fungsi, baik untuk dirinya
sendiri atau untuk daerah belakngnya, sehingga bersifat saling
menguntungkan/mengembangkan
Generatif

• Kota yang tidak banyak berfungsi untuk menolong daerah belakangnya


dan bisa mematikan berbagai usaha yang mulai tumbuh di desa
Parasitif

• Kota yang tidak menguntungkan wilayah pedalaman/desa/hinterlandnya


bersifat enclave(tertutup). Terjadi karena kota itu berkembang tetapi tidak
mengharapkan input dari daerah sekitarnya melainkan dari luar
Enclave
Model Desa Kota : Asia Tenggara
Model Desa – Kota :
Asia Selatan
Model Desa-Kota:
Asia Timur
Kontribusi RULINK untuk
perencanaan

 Memberi gambaran bagaimana ekonomi lokal berjalan


 Mendukung model pengembangan yang berbasis pasar
(market-based)
 Muatan lokal bagi perubahan yang diusulkan
 Memberikan masukan praktis bagi pemerintah
 Bisa membantu mengatasi konflik penggunaan
sumberdaya
Implikasi bagi perumusan
kebijakan
 Pemerintah pusat perlu mengakomodasi aspek ini bagi
perumusan kebijakan makro
 Pemerintah daerah bisa memfasilitasi kegiatan ekonomi, tidak
harus selalu mendikte
 Ada pertimbangan terhadap aspek lingkungan di samping
ekonomi
 Penyediaan infrastruktur yang memperhatikan permintaan
 Kelembagaan baru pada tingkat lokal diperlukan
 Orientasi lebih kepada rancana tindak daripada rencana
komprehensif

You might also like