You are on page 1of 90

KONSEP DASAR IPS

Oleh Prof. Dr. Badeni, M.A.


PENGERTIAN IPS

 Program pend yang memilih bahan pendidikan dari disiplin


ilmu-ilmu sosial & humanity (kemanusian) yang diorganisir
dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan berdasarkan Pancasila dan kebudayaan Inonesia
(Numan Somantri, 1984)
 Usaha dan hasil karya pembahasan masalah sosial, masalah
bermasyarakat atau masalah kemasyarakatan (Ahmad
Sanusi, 1980)
 (1) Pelajaran yang merupakan suatu fusi (paduan) dari
sejumlah masalah sosial; (2) suatu pelajaran yang
menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu sosial (A.
Kosasih Jahiri, 1980)
Pengertian IPS (social Studies)
 Social studies deal with the study of men and his
relationship with other men and with the environment.
They call upon many fields of knowledge for subject
matter content.
 Social studies concern itself with human beings, those
most fascinating of all creatures who, in a variety of
ingenious ways, can device means of meeting their
basic needs and developing a social system in a wide
range of different environment.
 Social science has traditionally been regarded as the
parent discipline of social studies. Instruction in social
studies is drawn from the following disciplines.
Lanjutan

 Mata pelajaran yang langsung berkaitan dengan


organisasi dan perkembangan masyarakat
manusia, dan manusia sebagai anggota
masyarakat (NCSS, 1916)
 Sejumlah konsep mata pelajaran sosial dan ilmu
lainnya yg dipadukan berdasarkan prinsip-
prinsip pendidikan yang bertujuan membahas
masalah sosial atau bermasyarakat dan
kemasyarakatan untuk mencapai tujuan khusus
pendidikan melalui program IPS pada tingkat
persekolahan (A. Azis Wahab, 1980)
Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial
 Social studies is the integated study of social
sciences and humanities to promote civic
competence. Within the social program, social
studies provides coordinated, systemetic study
drawing up on such displines as anthropology,
archeology, economics, geography, history, law,
philosophy, political sciences, psychology, religion
and sociology, as well as appropriate content from
the humanities, mathematics, and natural science.
(NCSS, 1994:3).
The difference beween social
science and social studies

 Social sciences are sytematically organized, scholaly body of


knowledge that have been built up through inelectual inquiry and
planned research. These logically organized body of knowledge
are suceptible of study by personss of intelectual maturity. The
social studies on the other hand, consist of materials selected
from the social sciences and organzed for the instruction children
and youth. The distintion is bween systematically structured
bodies of schollaly content and a pschologically structured
selection of instructional content.
Pengertian IPS (lanjutan)
Social studies is the study of man and his relationship
with his social and physical environments. Such as:
Geography, History, Social psychology, Philosophy,
Sociology, Anthropology, Political science, and
Economics
These disciplines acquaint the child with his social and
physical environments, and have a unique
responsibility to help the child learn those
understandings, attitudes, and skills which are
necessary for democratic citizenship. Social studies
make an important contribution to the social
education of children. They have fact; a special
responsibility to assist children to learn social living
skills- Examples will be given.
Pengertian IPS (lanjutan)

 Aspek-spsek ilmu-ilmu sosial yang telah dipilih


dan disesuaikan dengan maksud digunakan di
sekolah atau situasi pengajaran sekolah
lainnya (untuk mencapai tujuan pendidikan)
(Edgar B. Wesley, 1952)
 Bagian dari kurikulum sekolah dasar yang
mengambil subject matter content dari ilmu-
ilmu sosial seperti sejarah, geografi, politik,
sosilogi, psikologi, filosofi, antropologi dan
ekonomi
PENGERTIAN IPS (LANJUTAN)
 Studi tentang manusia untuk menolong siswa mengenal
dirinya sendiri maupun dengan orang lain, di dalam suatu
masyarakat yang sangat bervariasi, baik karena perbedaan
tempat atau waktu sebagai individu maupun kelompok
dalam memenuhi kebutuhannya melalui berbagai institusi
seperti halnya manusia mencari kepuasan batin dan
masyarakat yang baik (Leonard S Kenworthy)
 Mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi, tata negara dan sejarah (Kurikulum Pendidikan
Dasar)
Simpulan IPS
 Mata pelajaran bagi siswa SD dan SL
 Mengenai kehidupan manusia dalam
masyarakat
 bersumber dari berbagai ilmu-ilmu
sosial yang dintegrasikan
 Untuk mamahami masalah-masalah
sosial dan mencapai tujuan
pendidikan
The ultimate goal of social studies

 The ultimate goal of social studies is active citizenship


in our society, as our students use the knowledge they
have acquired and the processes they have mastered
to make communities, the nation, and the world
better places. This is the position of the NCSS, that
the “core mission of social studies education is to help
students develop the knowledge, skills, and values
that will enable them to become effective citizens”
(NCSS Task Force on Revitalizing Citizenship
Education, 2001, p. 319).
TUJUAN PENDIDIKAN IPS

1. Memberikan pengetahuan tentang pengalaman


manusia masa lampau, sekarang dan yang akan
datang
2. Mengembangkan ketrampilan memperoleh
informasi dan mengambil keputusan
3. Mengembangkan nilai dan sikap (demokratis
secara tepat)
4. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
ketrampilan berpartisipasi sosial
Pengelompokan/pengakatego
risan Tujuan Pendidikan IPS

 Knowledge
 Skills
 Values
 Social partisipation
Skills
Social(basic, Values
participation in democratic
intelectual society
or critical/creative
(informal affective thinking,
participation in
Konowledge (needs
interpersonalof
classroom,school, students
or social
community, and needs of
participation. society)
nation, world)
(justice equality)
TRADISI PEMBELAJARAN
1) Citizenship eduacation
IPS
2) History and social 3) Reflective thinking and
science education problem solving
Tujuan Pembentukan WN terbaik Pembentukan WN Pembentukan WN terbaik
melalui penanaman nilai- terbaik melalui latihan melalui proses inquiry
nilai yang benar sebagai pembuatan keputusan dimana pengetahuan
kerangka pembuatan yg didasarkan pada diproleh dan digunakan
keputusan penguasaan konsep- untuk memecahkan
konsep, proses-proses masalah
dan problem Ilmu sosial
Metode Transmisi konsep dan nilai Discovery: setiap Ilmu Rflective inquiry:
dengan teknik-teknik sosial memliki metode pembuatan keputusan
seperrti: tekbook, hafalan, pengumpulan dan disusun dan disampaikan
perkuliahan/ceramah, verifikasi pengetahuan melalui proses reflective
tanya jawab an latihan sendiri. Siswa harus inqury yg bertujuan
pemecahan masalah menemukan dan mengidentifikasi masalah
secara terstruktur menerapkan metode dan merespon konflik-
sesuai dengan bidang konflik melalui pengetesan
ilmu pemikiran/ide
Isi/mat Dipilih oleh para ahli yg Struktur, konsep, Analisa kebutuhan dan
eri dinterpretasikan oleh guru problem dan proses baik minat warga masyarakat
yg berfungsi secara terpisah maupun yang pada gilirannya siswa
mengilustrasikan nilai, secara terintegrasi dari melakukan dasar pemilihan
keyakinan dan sikap berbagai disiplin ilmu masalah sendiri. Problem
merupakan isi refleksi
Tujuan IPS Jepang

 Peningkatan pengertian dan kesadaran manusia sebagai


makhluk sosial
 Peningkatan kualitas manusia sebagai pembangun
bangsa dan negara yang demokratis dan hidup damai
Pencapaian tujuan IPS Jepang

 Pembekalan kepada siswa:


 kesadaran yang tinggi sebagai makhluk pribadi dan sosial
 Pengethauan perkembangan masyarakat dalam berbagai
aspek
 Pengertian hubungan antar bangsa, peran jepang dalam
kerjasama internasional, perdamaian dunia, dan
kesejahteraan umat manusia
 Pengertian pekembangan Iptek yang cukup cepat (dalam
maupun luar) dalam hubungannya pengambilan keputusan
yang tepat dalam masalah-masalah sosial nasional dan
internasional
Ruang Lingkup IPS (Kur 2004)

 Sistem nilai dan budaya


 Manusia, tempat dan lingkungan
 Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
 Waktu keberlanjutan dan perubahan
Karakteristik/
Struktur IPS

Fakta
Konsep
Genralisasi dan teori
Fakta
 Informasi/data yang ada/terjadi dalam
kehidupan dan terjamin kebenarannya serta
dikumpulkan untuk menyusun konsep,
generalisasi dan teori.
 Karakteristik fakta:
 Memiliki kekuatan menjelaskan secara terbatas
 Menunjuk pada suasana khusus dan terbatas
keberalkuannya
Konsep

 Penamaan/pelabelan sesuatu (sejumlah besar fakta)


yang membantu seseorang mengenal, mengerti dan
memahami sesuatu tersebut
 Label-label yang berlaku pada fenomena yang sama-
sama memiliki karakteristik /atribut tertentu
 Kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan
merupakan alat intelektual yang mebantu kegiatan
berfikir dan memecahkan masalah
 Ada dua konsep :
 Kongkrit : manusia, gunung, pulau, kursi dsb.
 Abstrak: demokrasi, kasih sayang, toleransi, cinta dsb
Label-label yang berlaku pada
fenomena yang sama-sama memiliki
karakteristik /atribut tertentu

Ada 3 kategori
konsep

Relational
Disjunctive
concepts
Conjunctive concepts (semua
(atribut-atribut itu
concepts atribut yang
membawa suatu
(semua atribut yg menentukan tidak
saling
menentukan harus harus hadir pada
keterhubungan
hadir pada waktu waktu yg sama.
antara atribut-
yang sama . Cotoh Contoh “extra
atribut yang lain.
“segitiga”) point pada
Contoh “mil per
sepakbola”)
jam”
Dua strategi
Mengajarkan
konsep

Attainment concept: Concept


memfokuskan formation/diagnosis:
pembelajaran konsep memfokuskan pada
yang mana guru telah pemberian bantuan
memutuskan yang kepada siswa untuk
ingin diketahui siswa mengebangkan konsep-
konsep mereka sendiri
Genralisasi

 Sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan dan makna


 Pernyataan hubungan antar konsep

 Contoh:
 semakin tingi pendidikan masyarakat semakin rendah
tingkat kelahiran
 Perubahan teknologi sering menyebabkan tingkat
produktivitas dan perubahan jenis barang yang dihasilkan
Ruang Lingkup IPS (Kur 2004 &
2013)

 Sistem nilai dan budaya


 Manusia, tempat dan lingkungan
 Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
 Waktu keberlanjutan dan perubahan
SCOPE OF SOCIAL STUDIES (NCSS-USA 1994)

 CULTURE: Characteristics of the cultures found in


the world are studied and children are taught the
similarities of the cultures and appreciation of
those different cultures are done in this course.

 TIME, CONTINUITY AND CHANGE: Change is an


important factor in social studies when and how
are the three questions answered by social science.
What was man in the past, how he has learnt
different things, what his achievements are and
how he has reached at this stage? All these
questions are answered through this subject.
SCOPE OF SOCIAL STUDIES (NCSS- USA): Lanjutan
 PEOPLE, PLACES AND ENVIRONMENT: People living in different
parts of the world face different environmental and
geographical problems relating to their physical and
geographical conditions. Environment has an effect on people
and places. What are those influences? How do people get
affected? What are their life styles?

 DEVELOPING RESPONSIBLE CITIZENS: Developing them as


responsible and accountable citizens, who will be informed and
educated citizen of the country, who will be aware about their
rights and duties?

 INDIVIDUAL GROUP AND ORGANIZATION: Individual is definitely


influenced by the various groups and organizations which are
present in the society. So it includes study of all the
institutions and organizations of the society.
SCOPE OF SOCIAL STUDIES (NCSS- USA): Lanjutan
 POWER, AUTHORITY AND GOVERNMENT: It includes the
types of government the, rights and duties of citizens. It
also includes the study of state’s powers and authorities
as well as how the state protects their citizens.
 PRODUCTION, DISTRIBUTION AND CONSUMPTION: Here
social studies take assistance of economics in studying
the production, distribution and consumption of
resources and their influence on human behavior and
national growth.
 SCIENCE, TECHNOLOGY AND SOCIETY: Society is
definitely influenced by the development in science and
technology and it contributes to the economy of the
nation so social studies include the study of science and
technology and their influence on human life.
SCOPE OF SOCIAL STUDIES (NCSS- USA): Lanjutan
 GLOBAL INTERDEPENDENT: People are dependent on other
countries for their daily needs. Countries have interdependence
in the field of trade, commerce, transportation, communication
and research so Social Science also includes the study of world’s
interdependence.
 DEMOCRATIC IDEALS AND PRACTICES: Social Studies aim at
producing responsible productive citizens of the world by
stressing on universal citizenship and global citizenship
concepts.
 CURRENT TRANDS AND CURRENT ISSUES IN THE WORLD: Social
Studies include the study of current events in the community
states and countries as well as the world so the citizens can
become aware about world affairs and new developments, which
can help them to become aware citizens who can participate in
the societal enlistment.
SCOPE OF SOCIAL STUDIES (NCSS- USA): Lanjutan
 INDIVIDUAL GROUP AND ORGANIZATION: Individual is definitely
influenced by the various groups and organizations which are
present in the society. So it includes study of all the institutions
and organizations of the society.
 POWER, AUTHORITY AND GOVERNMENT: It includes the types of
government, the rights and duties of citizens. It also includes the
study of state’s powers and authorities as well as how the state
protects their citizens.
 PRODUCTION, DISTRIBUTION AND CONSUMPTION: Here social
studies take assistance of economics in studying the production,
distribution and consumption of resources and their influence on
human behavior and national growth.
 SCIENCE, TECHNOLOGY AND SOCIETY: Society is definitely
influenced by the development in science and technology and it
contributes to the economy of the nation so social studies include
the study of science and technology and their influence on human
life.
SCOPE OF SOCIAL STUDIES (NCSS- USA): Lanjutan
 GLOBAL INTERDEPENDENT: People are dependent on other
countries for their daily needs. Countries have
interdependence in the field of trade, commerce,
transportation, communication and research so Social Science
also includes the study of world’s interdependence.
 DEMOCRATIC IDEALS AND PRACTICES: Social Studies aim at
producing responsible productive citizens of the world by
stressing on universal citizenship and global citizenship
concepts.
 CURRENT TRENDS AND CURRENT ISSUES IN THE WORLD: Social
Studies include the study of current events in the community
states and countries as well as the world so the citizens can
become aware about world affairs and new developments,
which can help them to become aware citizens who can
participate in the societal enlistment.
Karakteristik/
Struktur IPS

Fakta
Konsep
Genralisasi dan
teori
Fakta

 Informasi/data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan


dikumpulkan oleh para ahli ilmu sosial dan terjamin
kebenarannya

 Karakteristik fakta:
 Memeiliki kekuatan menjelaskan secara terbatas
 Menunjukpada suasana khusus dan terbatas
keberalkuannya
Konsep

 Penamaan/pelabelan sesuatu yang membantu seseorang


mengenal, mengerti dan memahami sesuatu tersebut
 Kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan
merupakan alat intelektual yang mebantu kegiatan
berfikir dan memecahkan masalah
 Ada dua konsep :
 Kongkrit : manusia, gunung, pulau, kursi dsb.
 Abstrak: demokrasi, kasih sayang, toleransi, cinta dsb
Genralisasi

 Sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan dan makna


 Pernyataan hubungan antar konsep

 Contoh:
 semakin tingi pendidikan masyarakat semakin rendah
tingkat kelahiran
 Perubahan teknologi sering menyebabkan tingkat
produktivitas dan perubahan jenis barang yang dihasilkan
Sumber bahan IPS

 Sosiologi
 Sejarah
 Geografi
 Ekonomo
 Politik
 Hukum
 Antropologi
Classification of Instructional
Materials
 
Instructional Materials
 

* Print materials *Non-Print Materials * Community


- Textbooks resources
- Teachers guides Materials
- Supplementary
* Electrically Operated *Non-Electrically Non Human
-readers Human Material
Materials operated Materials - Place of
- Magazines Resources
- Newspapers - Internet - Chalkboard interest
- Professionals
- Dictionary - Computer - Charts - Physical
- Non
- Slide - Models interest
- Encyclopedia Professionals
- Poems - Slide - Posters
- Maps - Television - Graphics
- Short stories - Radio - Games
- Pamphlets - Overhead Projector - Globe
- Bulletin - Films - Printings
  - Film projector - Flannel board
  - Tape recorder - Real Objects
(realia)
- video tapes  
- Film strips
 
Source:Ololobou, 2010
Sumber
Belajar

Bahan Sumber
Cetak Elektronik
Lingkungan

Lingkungan Lingkungan
Narasumber
Alam Buatan
Kegiatan Pembelajaran
(Tugas)
 Bagi peserta menjadi 7 kelompok
 Masing-masing kelompok bertugas mendidkusikan 1
cabang ilmu sosial dari bahan IPS tsb dari aspek
 Pengertian,
 ruang lingkup,
 Karakteristik
 Manfaat mempelajari bidang ilmu tersebut
 Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di
depan kelas
 Kekompakan kelompok akan memepengaruhi nilai yang
dicapai kelompok
PENGEMBANGAN IPS

Pendekatan meluas
Pendekatan pemecahan
Pendekatan partisipasi sosial
PENDEKATAN MELUAS
(EXPANDING COMMUNITY
APPROACH)
 Misi khusus IPS:
 Membantu peserta didik mengembangkan kompetensi
dirinya dalam menggali dan mengembangkan sumber-
sumber fisik dan sosial yang ada dilingkungan
sekitarnya
 Mempersiapkan peserta didik menyongsong
kehidupannya di masa depan dengan penuh harapan
dan kemampuan diri dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi
Pendekatan Pembelajaran IPS

1. Konseptual: dikembangkan dari:


a. Konsep pokok
b. Ide utama
c. Generalisasi dan disposisi
2. Orientasi inkuiri: dilakukan dengan discovery, investigasi
3. Pemanfaatan multiple learning resources
1. Sumber dan bahan belajar
2. Sumber yang ada di masyarakat
4. Real life problem
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Memilih Sumber Belajar IPS
 Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak
 Memperhatikan perbedaan kemampuan intelektual anak
 Selalu dievaluasi
 Kemampuan guru
Asia
ASEAN
Nasional/nega
ra
Propinsi
Kabupaten
Kecamatan
Desa/RW
Rumah/RT
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pembelajaran nilai

 Fahan secara Rasional


 Kebermanfaatan dalam kehidupan sehari-hari
 Kedekatan lingkungan kehidupan siswa
 Harapan masyarakat, bangsa dan negara
 Perlu diselingi hal-hal yang kontraversial isu
Pentingya Pembelajaran
Kontraversial Isu
 Dapat memepelajari masalah-masalah sosial yang perlu dipecahkan
 Pembelajaran mengarah demokratis
 Siswa terlatih berbeda pendapat
 Materi ini sarat dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat
Ciri Pembaharuan
Pembelajaran IPS
 Memperhatikan:

1. kebutuhan dan minat siswa


2. masalah-masalah sosial
3. ketrampilan berfikir dan meneliti
4. pemeliharaan dan pemanfaatan
lingkungan
5. bahan yang bervariasi
AIMS, OBJECTIVES OF TEACHING
SOCIAL STUDIES

 The major objectives of Social Science education are to


help children to learn about the social world in which
they live and how the world got that way. It should
teach them to learn to cope with social realities, and to
develop the knowledge, attitudes and skills needed to
adjust to the ever changing society and being a world
citizen.
Tujuan Pembelajaran IPS
 Tujuan utama dari pendidikan Ilmu Sosial adalah untuk membantu anak-
anak belajar tentang dunia sosial tempat mereka hidup dan bagaimana
dunia mendapatkan hal itu. Ini harus mengajar mereka untuk belajar
menghadapi realitas sosial, dan untuk mengembangkan pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri dengan
masyarakat yang terus berubah dan menjadi warga negara dunia.
Tujuan Pembelajaran IPS

 Agar siswa memeproleh penegtahuan tentang fakta,


konsep dan generalisasi ilmu-ilmu sosial (dulu hingga
sekarang).
 Mengembangkan ketrampilan memperoleh informasi dan
berfikr rasional
 Mengembangkan nilai dan sikap demokrasi serta
atnggung jawab
 Meningkatkan kesadaran, kemauan dan ketrampilan
berpartisipasi sosial
PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH AKTUAL
 Para siswa perlu dihadapkan pada masalah yang aktual
 Kemampuan pemecahan masalah perlu dikembangkan
Tujuan Pendekatan masalah
aktual
 Memperkenalkan dan mermberikan pengalaman tentang
berbagai persoalan yang ada dalam kehidupannya
 Strategi: bertolak pada materi dan proses pemecahan
masalah
Langkah-langkahnya

 Mengidentifikasi dan merumuskan masalah


 Merumuskan hipotesis
 Mengumpulkan data
 Menganalisis data
 Merumuskan simpulan
 Mengkaji prosedur dan metode yang digunakan
PENDEKATAN PARTISIPASI
SOSIAL
 Model pembelajaran yang melibatkan secara langsung
dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan
Contoh model partisipasi sosial

 Pelibatan siswa dalam hari-hari besar nasional atau


keagmaan
 Perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan RI
 Perayaan tahun baru Islam
 Perayaan Maulud Nabi

 Partisipasi dalam praktik-praktik demokratik di


masyarakat
 Saat pemilihan ketua RT, Kepala Desa
PENDEKATAN PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN IPS

Monodispliner
Interdipliner
Cross Disipline
Pendekatan monodisipliner/
struktural
 hanya memeperhatikan satu disiplin ilmu saja,
 tanpa menghubungkan dengan disiplin ilmu yang lain
 Berdasarkan ciri dan karateristik bidang studi ilmu yang
bersangkutan
 Disebut “separated subject curriculum”
SEJARAH GEOGRAFI

PASAR

SOSIOLOGI
ILMU POITIK
Pendekatan Interdisipliner
(pendekatan terpadu)
 Memusatkan perhatian pada masalah-masalah sosial ditinjau dari berbagai
disiplin ilmu sosial
 Dikenal inti (Core ) yang merupakan tipe ideal konsep-konsep dari
berbagai ilmu-ilmu sosial terpadu sebagai satu kesatuan sehingga
bahannya dintegrasikan menurut kepentingan dan tidak lagi menurut
konsep-konsep masing-masing ilmu
 dari aspek luasnya materi disebut Multy Resources Approach sebagai
berikut:
Multy Resources Approach Politik:
Ekonomi 1.
1. 2.
2. 3. dst
3. dst

Sumber daya alam


Indonesia

Kehidupan Anak
desa masyarakat Sosiologi
1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. dst. 3. dst 3.dst.
Pendekatan multidisplin
Politik
Ekonomi 1.perkembanga
1.penghasilan n
2.perdagangan 2.pertumbuhan
3. 3. perubahan
Perkembang Sejarah
an 1. Kebijaksanaa
4. distribusi PENDUDUK n
2. Kewajiban
3. Tekanan

Sosiologi
1.Nilai Antropologi Geografi
2.mobilitas 1.perubahan 1. Distribusi
3. Interaksi 2.kebutuhan 2. Pertumbuhan
4. Perubahan 3. Struktur 3. Mata
dst pencaharian
Pendekatan Cross disipliner
Politik
Ekonomi 1.perkembanga
1.penghasilan n
2.perdagangan 2.pertumbuhan
3. 3. perubahan
Perkembang Teknologi
an 1. perkembangan
4. distribusi PENDUDUK 2.pertumbuhan
3. perubahan

Sosiologi
1.Nilai Antropologi Geografi
2.mobilitas 1.perubahan 1. Distribusi
3. Interaksi 2.kebutuhan 2. Pertumbuhan
4. Perubahan 3. Struktur 3. Mata
dst pencaharian
Perkembangan Sosial
(Piaget, 1963)
 Usia 2 – 5 tahun
 Anak bermain dengan tanpa aturan yang pasti
 Bermain tanpa persetujuan aturan kelompok
 5 – 8 tahun
 Anak bermain dengan mengadopsi autran bermain yang diterapkan secara
rigid/tanpa ada perubahan sedikitpun
 Usia 8 tahun
 Anak mulai melihat aturan sebagai persetujuan bahwa semua diwajibkan untuk
mengikuti tetapi dapat dimodifikasi melalui persetujuan kelompok
 Anak mulai menemukan cara-cara untuk menyelesaikan perbedaan dan
mengatasi ketidakpersetujuan diantara mereka
 Usia 11 tahun
 Anak mulai mampu menyelesaikan perbedaan dari sudut pandang yang komplek
 Anak mulai tertarik untuk membuat keputusan secara rasional (mulai berfikir
mengapa aturan itu dibuat)
Perkembangan Moral

 Pemahaman tangga-tangga perkembangan moral perlu


mempertimbangkan 3 perkembangan
 Kemampuan anak mempertimbangkan persepktif orang lain
 Pemahaman anak tentang apa yang menjadi dasar benar
dan salah
 Alasan anak untuk memikirkan tindakan tertentu adalah
benar dan salah
Tangga-tangga Perkembangan Moral
(Tangga 0 (usia 3 - 5 th) Egocentric viewpoint)

Perspektif sosial Alasan berbuat benar


• siswa tidak dapat  What is right: apa yang siswa harapkan akan
membedakan antara terjadi.
perspektif orang lain
dengan pespektif diri  Tidak mampu memahami hubungan sebab
sendiri akibat antara tindakan dan keyakinan orang
lain
 Anak mungkin berbohong dalam usaha
memenuhi harapan, atau memeperoleh
ganjaran, atau menghindari hukuman
 Ia belum memahami mengapa bohong itu
salah
Tangga 1 (usia 5 - 6 th)
obedience to authority)
Perspektif Social Alasan berbuat benar
 Anak mulai menerima  Siswa mulai mampu memfokuskan
perpektif orang lain, perspektif orang lain terutama seorang
terutama seorang figur figur (orang tua, guru)
tetapi untuk
menghindari hukuman
 Taat pada aturan ketika figur hadir bukan
karena aturan itu diperlukan dalam
menetukan benar dan salah
 Mereka belum faham benar mengapa
aturan diperlukan
 orang dewasa tahu apa yang benar, untuk
menghindari hukuman
Landasan Filosofis Pendidikan
IPS
 Guru sebaiknya memiliki landasan berpikir yang kuat
dalam mengembangkan pola pikir peserta didik dalam
pembelajaran (landasan filosofis atau landasan pola
pikir)
Landasan Pola Pikir yang
Harus

Dipahami
Filosofis
Guru
 Ideologis
 Sosiologis
 Antropologis
 Kemanusiaan
 Politis
 Psikologis
 religious
Landasan filosofis

 Landasan filosofis: yang memberikan aspek pemikiran


mendasar yang menentukan objek kajian dan
bagaimana megkajinya.
 Aspek-aspeknya: ontologis & epistemologis.
 Ontologis : objek kajian (lebih mengarah pada
pengembangan Pendidikan IPS seperti apa pendidikan
IPS yang mau dikembangkan.
 Epistemologis: lebih mengarah pada bagaimana cara,
proses atau metode membangun dan mengembangkan
Pendidikan IPS hingga menentukan pengetahuan sebagai
pendidikan disiplin ilmu yang dibangun serta
dikembangkan.
Landasan ideologis

 dimaksudkan sebagai sistem gagasan mendasar untuk


memberi pertimbangan dan menjawab pertanyaan
bagaimana keterkaitan Ilmu Pengetahuan sosial antara
das sein Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu
dan das sollen Pendidikan IPS.
Landasan sosiologis

 Sosilogis: yang memberikan sistem gagasan mendasar


untuk lebih diarahkan pada kepentingan praktis dalam
kehidupan di masyarakat.
 Landasan sosiologi mengandung norma dasar pendidikan
yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat yang
dianut oleh suatu bangsa demi kehidupan yang rukun
dan damai.
 Untuk terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun
dan damai, terciptalah nilai-nilai sosial yang dalam
perkembangannya menjadi norma-norma sosial yang
mengikat kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi
oleh masing-masing anggota masyarakat.
Tiga macam faham norma
yang terjadi masyarakat
 Paham individualisme dilandasi teori bahwa manusia
itu lahir merdeka dan hidup merdeka. Masing-masing
boleh berbuat apa saja menurut keinginannya, asalkan
tidak mengganggu keamanan orang lain.
 Paham kolektivisme memberikan kedudukan yang
berlebihan kepada masyarakat dan kedudukan anggota
masyarakat secara perseorangan hanyalah sebagai alat
bagi masyarakatnya.
 paham integralistik dilandasi pemahaman bahwa
masing-masing anggota masyarakat saling berhubungan
erat satu sama lain secara organis merupakan
masyarakat. 
Landasan sosiologis
pendidikan di Indonesia
menganut paham integralistik yang bersumber dari norma
kehidupan masyarakat:
(1) kekeluargaan dan gotong royong, kebersamaan,
musyawarah untuk mufakat,
(2) kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup
bermasyarakat,
(3) negara melindungi warga negaranya, dan
(4) selaras serasi seimbang antara hak dan kewajiban.

Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya


meningkatkan kualitas manusia secara orang per orang tapi juga
meningkatkan kualitas masyarakat umum secara keseluruhan.
Landasan antropologis dalam
pendidikan
Pengertian Antropologi:
 studi tentang manusia, berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta
untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia.
 sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keaneka-
ragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap
manusia satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Secara
umum, Antropologi adalah studi tentang umat manusia,
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang
manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Antropologi pendidikan

 adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan


memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan
analisis berdasarkan konsep-konsep dan pendekatan
Antropologi.
 Sebagian besar perilaku manusia hanya dapat dijelaskan
dari sudut pandang pikiran dan perilaku yang dibentuk
oleh tuntutan sosial dan budaya
Antropologi menjadi landasan
dalam pendidikan
 adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidah-
kaidah antropologi yang dijadikan titik tolak
pendidikan. Contoh: perbedaan kebudayaan masyarakat
di berbagai daerah (misalnya: sistem mata pencaharian,
bahasa, kesenian, dan sebagainya) mengimplikasikan
perlu diberlakukannya kurikulum muatan lokal. Untuk
lebih jelasnya lagi kita juga harus memahami tentang
manusia itu sendiri di mana dia hidup.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
implementasi landasan antropologi

 Identifikasi kebutuhan belajar masyarakat:


bersumber dari informasi masyarakat sekitar. Masyarakat tersebut
terdiri dari tokoh masyarakat, baik secara formal maupun
informal, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat kelas bawah.

Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan data yang


dijadikan bahan pengembangan kurikulum. Contohnya adalah
melihat keadaan lingkungan masyarakat diterapkan model
pembelajaran berbasis budaya lokal. Model pembelajaran ini
diterapkan melalui muatan lokal. Materi disesuaikan dengan
potensi lokal masing-masing daerah di lingkungan sekolah.
Sehingga siswa dapat mengenali potensi budayanya sendiri,
mengembangkan budaya, menumbuhkan cinta tanah air, dan
mempromosikan budaya lokal kepada daerah lain.
Lanjutan implementasi
landasan antropologi
 Keterlibatan partisipasi masyarakat:
Setelah mengidentifikasi kebutuhan belajar, maka masyarakat
ikut serta dalam merancang kurikulum, menyediakan sarana dan
prasarana, menentukan nara sumber sebagai fasilitator, dan
ikut menilai hasil belajar.

 Pemberian pendidikan kecakapan hidup:


Pendidikan kecakapan hidup merupakan pendidikan dalam
bentuk pemberian keterampilan dan kemampuan dasar
pendukung fungsional, membaca, menulis, berhitung,
memcahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam
kelompok, dan menggunakan teknologi (Dikdasmen 2002, dalam
Efendi 2009:153)
Landasan Kemanusiaan dan
Politis

 Landasan kemanusiaan dengan memberikan sistem


gagasan mendasar untuk menentukan karakteristik ideal
manusia sebagai sasaran proses pendidikan.

 Landasan politis berhubungan dengan dasar keberadaan


pendidikan ilmu-ilmu sosial di Indonesia yang dihubungkan
dengan keputusan-keputusan formal dalam pendidikan,
yaitu keputusan pemerintah yang berkaitan dengan
pendidikan ilmu-ilmu sosial (Hasan,1995:63). Landasan ini
juga memberikan sistem gagasan mendasar untuk
menentukan arah dan garis kebijakan dalam politik
pendidikan dari Pendidikan IPS.
Landsan psikologis & religious

 Landasan psikologis dengan memberikan sistem gagasan


mendasar untuk menentukan cara-cara Pendidikan IPS
membangun struktur tubuh disiplin pengetahuannya
baik dalam tataran personal maupun komunal.
 Landasan religius yang memberikan sistem gagasan
mendasar tentang nilai-nilai, norma, etika dan moral
yang menjadi jiwa (roh) yang melandasi
keseluruhanbangunan Pendidikan IPS, khususnya
pendidikan Indonesia (Hasan dan Kamarga, 1997: tanpa
halaman).
LaIndasan Filosofis Penidikan
IPS
 Hasan dan Kamarga (1997) menyatakan pendidikan IPS
dapat mengacu pada landasan esensialisme,
perenialisme, progresivisme, dan rekonstruksionimse.
Esensialisme

Ciri-cirinya:
 Pendidikan pada dasarnya adalah pendidikan keilmuan.
 Sekolah harus mengajarkan disiplin ilmu kepada siswa.
 Intelektualisme adalah tujuan yang paling mendasar
dari setiap upaya pendidikan.
 Intelektualisme merupakan kemampuan seseorang
memecahkan berbagai persoalan secara keilmuan.
 Pendidikan IPS hendaknya mengajarkan disiplin ilmu-
ilmu sosial secara terpisah sesuai dengan ciri keilmuan
masing-masing.
Perenialisme
 Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang
menekan perubahan dan suatu yang baru . Perenialisme
memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan ,
ketidakpastian ,terutama dalam kehidupan moral ,
intelektual , dan sosikultural
Solusi yang diberikan
 Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah jalan mundur ke belakang
dengan mengunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang
telah menjadi pandangan hidup yang kukuh , kuat pada zaman kuno dan
pertengahan . Peradaban- kuno (yunani purba) dan abad pertengahaan
sebagai dasar budaya bangsa- bangsa di dunia dari masa ke masa dari
abad ke abad (sa’dullah, 2009: 151),
Pandangan perenialisme

 bahwa pendidkan harus lebih banyak mengerahkan pusat


perhatiannya pada kebudayaan yang btelah teruji dan tangguh.
Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali tau
proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam
kebudayaan ideal.perenialisme tidak melihat jalan yang
meyakinkan selain , kembali pada prinsip-prinsip yang telah
sedemikian rupa yang membentuk suatu sikap kebiasaan , bahwa
kepribadian manusia yaitu kebudayaan dahulu (yunani kuno).
 Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-kepercayaan
aksiomatis zaman kuno dan abad pertemngahan perlu dijadikan
dasar penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang.
Sikap ini bukankah nostalgias (rindu atas hal-hal yang sudah
lampau semata-mata) tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa
kepercayaan-kepercayaan tersebut berguna bagi abad sekarang
Pandangan perenialisme -
lanjutan
 Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-
kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad
pertemngahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep
filsafat dan pendidikan zaman sekarang. Sikap ini
bukankah nostalgias (rindu atas hal-hal yang sudah
lampau semata-mata) tetapi telah berdasarkan
keyakinan bahwa kepercayaan-kepercayaan tersebut
berguna bagi abad sekarang.
 Jadi sikap untuk kembali kemasa lampau itu
merupakan konsep bagi perenialisme dimana pendidikan
yang ada sekarang ini perlu kembali kemasa lampau
dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan itu
berguna bagi abad sekarang ini.
Rekonstruksionisme

 ciri –cirinya:
a. Pendidikan adalah sebagai wahana untuk
mengembangkan membangun kesejahteraan sosial.
b. Tujuan sebagai upaya penyelesaian masalah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Ilmu-ilmu sosial diajarkan agar bermanfaat untuk
dilaksanakan dalam upaya menyejahterakan
masyarakat.
d. Disiplin ilmu-ilmu sosial hanya dijadikan sumber materi.
e. Seleksi materi ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan lebih
bebas dari pengaruh struktur keilmuan.
Progresivisme

Ciri-cirinya:
a. Pendidikan adalah proses yang tumbuh dan berkembang
denganmerekonstruksi pengalaman secara terus-menerus
sebagai suatu proses belajar.
b. Pendidikan adalah proses kehidupan yang berdinamika.
c. Pendidikan adalah menyiapkan anak untuk aktif dalam
pembelajaran yang mencerminkan struktur sosial
demokratis.
d. Kurikulum adalah bersumber dari kebutuhan siswa dan
masyarakat serta memanfaatkan aplikasi intelegensi pada
permasalahan manusia dalam masyarakat.
e. Proses belajar partisipatif, kerja kooperatif, learning by
doing, dan proses inkuiri.
Social Studies education purpose in Trinidad and Tobago
The revised curriculum has been designed with these essential
outcomes in mind. Social Studies education expressly:
 helps students to function as effective, caring, and responsible
citizens of the local, national, and global communities, by
imparting moral values and life skills;
 facilitates the development of critical thinking, problem-solving,
and decision making skills, utilizing specially designed teaching
and learning activities that require students to locate accurate,
relevant information and to apply appropriate analytical tools;
 facilitates the introduction and development of appropriate
technological competencies necessary for success in the
information age, through the use of technological devices in the
delivery of instruction;
 provides a good vehicle for developing citizenship and appropriate
family lifestyles and values education.

A primary purpose of Social Studies is to enable students to function

You might also like