Professional Documents
Culture Documents
Kandungan Hadits 29
Kandungan Hadits 29
Keduapuluh
Sembilan
Pintu – Pintu Kebaikan
Disusun oleh :
FadhlurRahman, Umar Hidayat, Hammam
Abdurrahman
08 November 2021
Hadist 29
“Lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut
dan penuh harap,” (QS As Sajdah : 16)
Rasululloh bersabda, “Sebaik – baik shalat, selain shalat wajib adalah Qiyamul lail.” (HR
Muslim)
Diriwayatkan Bilal ra Nabi bersabda “Lakukanlah Qiyamul lail, karena Qiyamul lail merupakan
kebiasaan orang – orang shalih sebelum kalian. Ia juga sarana untuk mendekatkan diri kepada
Alloh, pencegah dari perbuatan dosa, kafarat dari berbagai perbuatan buruk, dan pengusir
penyakit dari badan.” (HR Tirmidzi)
5. Inti perkara adalah Islam.
Penyangga Islam adalah
Shalat. Dan Puncak ajaran
Islam adalah Jihad.
“
Sepertinya Rasululloh mengetahui bahwa Mu’adz bin
Jabal ra, ingin mendapatkan pengetahuan lebih dari
beliau. Maka Nabi bertanya, “Maukah kamu saya
tunjukkan ? ”
5. Inti perkara adalah Islam. Penyangga Islam
adalah Shalat. Dan Puncak ajaran Islam adalah
Jihad.
Mu”adz ra berkata Rasululloh bersabda, “Sesungguhnya inti perkara adalah Kesaksian bahwa
tiada Tuhan selain Alloh semata, tiada sekutu baginya, Dan bahwa Muhammad SAW adalah
Hamba dan Utusan Alloh.” Dengan demikian, barangsiapa yg tidak mengakui keduanya baik
secara zahir dan batin, maka ia bukan seorang muslim.
Adapun inti dari agama yg dibawa Nabi Muhammad SAW adalah Islam dan ke lima Rukunnya.
B. Penyanggah Islam adalah Sholat.
Jika tiang adalah penopang rumah, maka shalat adalah penopang Agama. Shalat akan
menjadikan hamba semakin dekat dengan Alloh. Shalat adalah penghubung antara
hamba yang lemah dengan Tuhannya yang Maha Perkasa dan Penyayang.
Jihad akan meninggikan kalimat Alloh, hingga Islam menjadi jaya dan mendominasi
seluruh agama yg lain. Peran ini tidak bisa diwakili oleh ibadah – ibadah yg lain. Dengan
demikian Jihad adalah Puncak ajaran Islam yg tertinggi.
Banyak hadist yg menyebutkan bahwa Jihad adalah amalan yg paling utama, setelah
kewajiban – kewajiban yg lain. Abu Dzar Al Ghifari ra, berkata, “Saya bertanya kepada
Rasululloh, “Ya Rasululloh amalan apakah yg paling utama ?” Rasululloh menjawab,
“Iman kepada Alloh kemudian jihad fii sabilillah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
6. Menjaga lisan adalah Kunci semua masalah.
Rasululloh mengakhiri pelajaran yg diberikan kepada Mu’adz dengan menyebutkan bahwa
kunci dan kendali dari amalan – amalan yg telah disebutkan agar bisa mencapai kesempurnaan
adalah mengendalikan lisan. Urgensi pengendalian Lisan ini telah dibahas dalam Hadist ke 15.
Dalam sebuah hadist juga disebutkan bahwa seorang laki – laki bertanya kepada Rasululloh,
tunjukkanlah aku kepada amalan yg bisa memasukkanku ke surga. “Rasul menjawab, “Jagalah
ini.” sambal menunjukkan Lidahnya. Laki – laki itu mengulangi permintaannya. Maka
Rasululloh berkata, “Hus, tidaklah manusia dijerumuskan ke dalam neraka kecuali karena
Lisannya.” (HR. Al Bazzar)
Ibnu Rajab Al Hambali berkata, “Yg dimaksud dengan “Hashoidi alsinah” (hasil dari lisannya)
adalah balasan dari ucapan yg haram. Seolah – olah manusia telah menanamkan dengan
ucapan dan amalannya, yg baik dan yg buruk. Kemudian pada hari Kiamat, ia akan menuai apa
yg telah ditanam (di Dunia). Barang siapa menanam kebaikan, melalui ucapan atau amalan,
maka balasannya surga. Namun, barangsiapa yg menanam kejahatan, melalui ucapan atau
amalan, maka balasannya Neraka. Ia akan menuai penyesalan.
7. Perbuatan yang paling utama, selain amalan
wajib.
Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa amal yg paling utama, selain amalan
wajib adalah Ilmu lalu Jihad.
Imam Syafi’I berpendapat bahwa yg paling utama adalah shalat, wajib
maupun sunah.
Imam Ahmad berpendapan bahwa amalan yg paling utama adalah Fii
sabilillah.
Dalam hadist disebutkan bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang amalan yg
paling utama, beliau kadang menjawab bahwa amalan tersebut adalah
“Shalat tepat pada waktunya”, kadang pula menjawab “Jihad.” Dan kadang
“Berbuat baik kepada kedua Orang Tua. Jawaban ini disesuaikan dengan
kondisi orang yg bertanya, atau perbedaan masa.
Kesimpulan
Para sahabat senantiasa minta nasihat kepada
Rasululloh SAW.
Demikian juga Rasululloh SAW, juga selalu menasihati
mereka. Dan bahwa, Shalat lima waktu harus tetap
Diutamakan, karena menjadi penyebab masuk surga
dan terhindar dari neraka.