You are on page 1of 33

Mekanika Fluida

Formulasi Matematis dari Hukum-


hukum Dasar

Dalam analisis aliran fluida, kita dapat


menerapkan hukum-hukum dasar yang
kemudian memformulasikannya ke
dalam bentuk persamaan matematis.
Penerapan hukum-hukum dasar tersebut dapat
dilakukan pada:
1. Tiap-tiap titik di dalam medan aliran
(Pendekatan Diferensial)
 Differential Formulation

2. Volume tertentu di dalam ruang yang terisi


oleh fluida (Pendekatan Volume Kontrol)
 Finite Control Volume Approach (Global
Approach)  Finite Control Formulation
Comparison of differential and finite control
volume formulations

Advantages Disadvantages
1. Reveals all details of the 1. Produces
flow differential
equations that are
often difficult or
Differential impossible to solve
Formulation 2. Forces fluid to obey 2. Often requires that
fundamental laws at all equations be solved
points by computer, which
can be expensive
3. Solves problem with 3. May give
minimum of input information than we
information (boundary really need
conditions)
Advantages Disadvantages
1. Simpler mathematics 1. Does not reveal all
details of flow; does
not force fluid to obey
fundamental laws at
every point
2. Much less sensitive to 2. Often yields only
Finite approximations and approximates
Control assumptions; often yields answers
Volume quite useful approximate
information with very
Formulation crude assumptions
3. Pencil-and-paper method 3. Requires more input
requiring about one information, such as
hour’s work velocity distribution at
convenient boundaries
4. Often reveals only the 4. Often cannot tell us
information we realy need everything we need to
know
PERSAMAAN KONTINUITAS
Persamaan kontinuitas diturunkan dari prinsip
Hukum Kekekalan Massa (Konservasi
Massa), yaitu massa tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan.
 Pendekatan Diferensial  Differential
Formulation: the differential continuity equation
 Koordinat Kartesian
Misal, partikel fluida berbentuk segiempat (dengan
sisi-sisi; δx, δy, dan δz), pada waktu t berada pada
suatu titik (x, y, z) di dalam medan aliran; 3-
dimensional, 3-directional, dan unsteady flow.
dimana, ρ  ρ x, y, z, t  y z
 
V  V x, y, z, t  x
v  δy 
v  
Boundaries of y  2 
fluid particle u  δy  Velocities at faces of
u  
y  2  fluid particle
v  δx 
v  
x  2  v  δx 
v  
v x  2 
δy
u  δx 
ρ u
u   u  δx 
x  2   x, y, z, t  δz
u  
x  2 
δx
v  δy  Depth perpendicular
“Yang tergambar; 2-dimensional v   to paper
& 2-directional “(dimensional & y  2  u  δy 
directional ketiga menyesuaikan)
u  
y  2 
Dengan asumsi bahwa density (ρ) pada
pusat partikel adalah nilai rata-rata dari
density partikel tersebut, maka massa
partikel adalah,

δm  ρ δv   ρ δx  δy  δz 

Massa dari partikel fluida tersebut tidak


dapat diciptakan atau dimusnahkan
(Hukum Konservasi Massa). Sehingga laju
dari perubahan massa partikel adalah nol
(Massa partikel konstan)
d d
 δm    ρ δx  δy  δz    0
dt dt
d dρ d
 δm   δx  δy δz   ρ   δx  δy δz    0
dt dt dt
...................(i)
dimana,
dρ ρ ρ dx ρ dy ρ dz
     0
dt t x dt y dt z dt
dρ ρ ρ ρ ρ
 u v w 0 ..............(ii)
dt t x y z

perubahan yang terkait dengan lokasi


karena gerakan fluida (suku konservatif)
laju perubahan pada suatu titik di dalam
fluida terhadap waktu (suku lokal)
atau,
dρ Dρ ρ 
 
dt Dt t
 V  ρ  
d d d
   δx  δy  δz     δy  δz   δx    δx  δz   δy 
dt dt dt
d
  δx  δy   δz   0
dt
dimana,
d
 δx   kecepatan relative dalam arah x
dt antara face kanan dan kiri dengan
jarak δx
d
 δx   u  right face  u  left face
dt
 u  δx   u  δx 
 u     u   
 x  2   x  2 
sehingga,
d u
 δx    δx 
dt x
Analog dalam arah y dan z,
d v
 δy    δy 
dt y
d w
 δz    δz 
dt z
Jadi,

d  u v w 
  δx  δy  δz     δx  δy  δz     
dt  x y z 
..............(iii)
atau,
 
  δx  δy  δz    V 
atau,
 
  δx  δy  δz  div V 
Dengan mensubstitusikan persamaan (ii)
dan (iii) ke dalam persamaan (i) maka
diperoleh;

 ρ ρ ρ ρ 
 δx  δy  δz    u  v  w 
 t x y z 
 u v w 
 ρ δx  δy  δz       0
 x y z 
Dengan mengeliminir (δx)(δy)(δz), maka
Persamaan Diferensial untuk konservasi
massa (Persamaan Kontinuitas) pada
titik (x,y,z) adalah;

ρ ρ ρ ρ  u v w 
u v w  ρ     0
t x y z  x y z 
..............(iv)
atau,

Dρ 
 ρ div V  0
Dt
Persamaan (iv) dapat juga dituliskan;

ρ   
  ρu    ρv    ρw   0
t x y z
..............(v)

atau,

ρ
 

   ρV  0
t
Keadaan2 khusus
 Untuk steady flow 
ρ
 0
t

  
 ρu    ρv    ρw   0
x y z

atau,

 

  ρV  0
 Untuk incompressible fluid  ρ  konstan

u v w
   0
x y z
Berlaku untuk steady
atau, atau unsteady flow


V 0
 “Kebanyakan aliran praktis dapat
didekati dengan keadaan
incompressible, kecuali aliran gas pada
kecepatan tinggi”.
 Umumnya aliran dapat dianggap
incompressible jika,

Mach Number M ≤ 0,3

dimana,
V kecepatan aliran
M
a kecepatan bunyi/suara
dalam medium (aliran)
Catatan:
 Jika kita dapat menyelesaikan persamaan
diferensial tersebut (mendapatkan u,v, dan w
sebagai fungsi variabel bebas) berarti kita
berhasil menentukan medan kecepatan yang
konsisten terhadap Hukum Konservasi Massa.
 Jelas kita tidak dapat menyelesaikan
persamaan tersebut dengan sendirinya untuk
mendapatkan u,v, dan w karena hanya terdapat
1 persamaan dan mengandung 3 variabel (u, v,
dan w) yang tidak diketahui.
 Oleh karena itu, untuk menentukan seluruh
medan kecepatan diperlukan tambahan
persamaan diferensial (yang diturunkan dari
hukum dasar yang lain) atau mungkin telah
tersedia beberapa informasi terkait dengan
medan kecepatan sehingga persamaan
diferensial tersebut dapat diselesaikan (seluruh
medan kecepatan dapat ditentukan).
 Penyelesaian persamaan diferensial
memerlukan informasi tentang “syarat-syarat
batas” yang akan digunakan untuk evaluasi
terhadap konstanta integrasi.
Contoh soal 1:
Diketahui suatu fluida dengan density konstan
mengalir di dalam laluan konvergen seperti
pada gambar berikut (2-dimensi, steady flow).
y

Yo
Y(x) u(x,y) Yℓ
x


dimana,
Yo half height of converging
Y
 x channel
1  
 

 x  y 
2

u  x, y   u o 1   1     longitudinal velocity
     Y  

Tentukanlah transverse velocity v(x,y) jika


diketahui bahwa fluida yang menempel pada
dinding kecepatannya nol  berarti v = 0 pada
y = Y untuk semua x.
Jawab:
Persamaan kontinuitas 2-dimensi, steady flow
dan ρ = konstan;

u v
  0
x y

sehingga,

u v
 
x y
dimana,

u    x    y   
2

 u o 1   1     
x x       Y   

diketahui,
Yo
Y
 x
1  
 

u    x   y  x   
2 2

 u o 1   1  2 1    
x x      Yo     
u u o  3y  x  
2 2

 1  2 1   
x   Yo    

jadi,
v uo  3y  x  
2 2

  1  2 1   
y   Yo    

uo  3y  x  
2 2

v    1  2 1   dy
  Yo    
3 2
uoy uoy  x 
v  2 
1    C x 
 Yo   
Dengan menggunakan kondisi batas v = 0
untuk y = Y maka diperoleh C(x) = 0.

Jadi,
3 2
uoy uoy  x
v  x, y     2 1  
 Yo  
Contoh soal 2:
Diketahui suatu aliran steady incompressible,
2-dimensi dengan,

 x    y 
2

u  u o 1   1    
 L    Yo  

 y3  x 2 y 
v  u o  2 1    
 LY o  L  L 

Apakah persamaan-persamaan tersebut


merupakan suatu medan kecepatan?
Jawab:
Jika merupakan medan kecepatan maka
harus memenuhi persamaan kontinuitas,
dimana untuk aliran steady incompressible,
2-dimensi;
u v
  0
x y
dimana,

u    x    y   
2

 u o 1   1     
x x   L    Yo   
  
uo   y  
2

 1    
L   Yo  
 
v     y  x  y  
3 2

 u o  2 1     
y y   LYo  L  L  
 3y 2  x  2 1 
 u o  2 1    
 LYo  L  L 
 2
u o 3y  x 
2

  2 1    1
L  LYo  L  
sehingga,
u v u o y 2
 x
2

  3 1    1
2  
x y LYo   L  

Jadi “bukan medan kecepatan”.


uoy2   x
2

3 1    1  0
2  
LYo   L  

Hanya terjadi pada,

u o y2
 2
0
LYo
y0
2
 x
 31    1  0
 L
x
 1 3 1
L
sehingga,

u v x
  0  jika y  0 atau  1 3 1
x y L

Jadi, negatif nilainya

u v
  0  hanya terbatas untuk nilai
x y
y  0 atau x   1 3 1 L 
Hal ini jelas tidak mungkin (bukan medan kecepatan),
karena: u v
  0
x y
harus berlaku untuk semua nilai x maupun nilai y di
dalam medan kecepatan.
Koordinat silindris
Vr

Vx

Vθ δr
rδθ
r θ δx
δθ
r

sumbu s
ilinder

x
Persamaan diferensial untuk konservasi
massa (persamaan kontinuitas) pada titik
(r,θ,x) adalah;

ρ 1    1   
    ρrVr     ρVθ    ρVx   0
t r  r  r  θ  x

You might also like