You are on page 1of 29

GEOMETRI AFFINE

POSTULAT
EUCLID

A straight line may be drawn


from any point to any other point
A finite straight line may be
extended continously in a straight line
A circle may be described
with any center and any radius

All right angles are equal to one another

If a straight line meets two other straight lines


so as to make the two interior angles on one side of it
together less then two right angles,
the other straight lines,
if extended indefinitely,
will meet on that side on which
the angles are less then two right angles
Geometri The study of geometric properties
The study of geometric properties
Affine which remain unchanged by affine
which remain unchanged by affine
transformations, i.e. non-singular
transformations, i.e. non-singular
linear transformations and
linear transformations and
translations.
translations.

A form of geometry featuring the unique parallel line


property where the notion of angle is undefined and
lengths can’t be compared in different directions (that
is, Euclid’s third and fourth postulates are ignored)
related
Introductio in
analysin AFFINIS Affine
infinitorum
(1748) AFFINITAS

bab XVIII:
(II. xviii. 239): "Quia
"De similitudine et affinitate
linearum curvarum.” Curvae hoc modo ortae
inter se quandam
Affinitatem tenent,
has Curvas affines
vocabimus."
“Der barycentrische Calcul"
MOBIUS
(1827)

"Von der
CHAPTER III Affinitaet."

suatu program yang


ERLANGEN berdasarkan sintesis
1872 PROGRAM geometri untuk sifat-
sifat ruang yang
invarian pada
transformasi grup.
Felix Klein
GEOMETRI Janos Bolyai Berdasarkan
ABSOLUT/ (anak dari Wolfgang Bolyai) 4 postulat
NETRAL Hongaria, 1802-1860 pertama Euclid

Melalui suatu titik yang diketahui,


tidak pada suatu garis yang diketahui,
hanya dapat dibuat satu garis
yang parallel dengan garis yang diketahui.

Sudut tidak diukur

Tidak membahas
lingkaran

Memuat postulat
GEOMETRI Leonhard Euler
I, II dan V
AFFINE Jerman, 1707-1793
Euclid
ORDERED
GEOMETRY
PANGKAL

GEOMETRI GEOMETRI
titik A, B, C, ... dan AFFINE ABSOLUT
relasi keantaraan
sebagai unsur yang
tidak didefinisikan.
Relasi keantaraan
dinyatakan dengan POSTULAT I POSTULAT III
[ABC] yang can be
read as "B is between POSTULAT II
A and C". berarti B POSTULAT IV
terletak antara A dan POSTULAT V
C. Jika B tidak terletak
antara A dan C maka
dikatakan “tidak
[ABC]”
ORDERED GEOMETRY

Axioms of ordered
1. There exist at least two points.
geometry
2. If A and B are distinct points, there exists a C such that [ABC].
3. If [ABC], then A and C are distinct (A≠C).
4. If [ABC], then [CBA] but not [CAB].
5. If C and D are distinct points on the line AB, then A is on the line CD.
6. If AB is a line, there is a point C not on the line AB.
7. (Axiom of Pasch) If ABC is a triangle and [BCD] and [CEA], then
there exists a point F on the line DE for which [AFB].
8. Axiom of dimensionality:
 For planar ordered geometry, all points are in one plane. Or
 If ABC is a plane, then there exists a point D not in the plane
ABC.
9. All points are in the same plane, space, etc. (depending on the
dimension one chooses to work within).
10. (Dedekind's Axiom) For every partition of all the points on a line into
two nonempty sets such that no point of either lies between two points
of the other, there is a point of one set which lies between every other
point of that set and every point of the other set.
Aksioma dalam geometri terurut
yang berlaku pada geometri Affine

Aksioma 1 : Ada paling sedikit dua titik

Aksioma 2 : Jika ABC suatu segitiga


dan [B C D] dan [C E A],
maka pada garis DE ada suatu titik F
yang memenuhi [A F B]

Geometri affine
Aksioma 3 : Semua titik ada dalam satu bidang
merupakan
geometri bidang
Aksioma 4 : Untuk setiap partisi
dari semua titik pada suatu garis
dalam dua himpunan yang tidak kosong,
sedemikian hingga tidak ada titik
Suatu garis itu kontinu dari masing-masing himpunan yang terletak
antara dua titik dari himpunan lainnya,
maka ada satu titik dari satu himpunan
yang terletak antara setiap titik dari himpunan itu
dan setiap titik dari himpunan lainnya
( Aksioma Dedekind )
Aksioma 5 :Untuk sebarang titik A
dan sebarang garis r yang tidak melalui A,
Geometri Terurut
ada paling banyak satu garis melalui A
dalam bidang Ar yang tidak memotong r.

Aksioma 6 : Jika A, A`, B, B`, C, C`, O


adalah 7 buah titik berlainan
sedemikian hingga AA`, BB` dan CC`
adalah 3 buah garis berlainan melalui O
dan jika AB sejajar dengan A`B`,
BC sejajar dengan B`C`,
maka CA juga sejajar dengan C`A`

Geometri Affine
Akibat Teorema 20 geometri Terurut :
Untuk sebarang titik A dan sebarang garis r yang tidak melalui A
ada paling sedikit satu garis melalui A, dalam bidang Ar yang tidak memotong r.

Aksioma 5

untuk sebarang titik A dan sebarang garis r


ada tepat satu garis melalui A dalam bidang Ar yang tidak memotong r.
Kesejajaran dalam geometri Affine adalah suatu relasi ekuivalensi

Refleksif, yaitu setiap garis k sejajar dengan k sendiri

Simetris, yaitu jika garis k sejajar dengan garis l,


maka garis l juga sejajar dengan garis k

Transitif, yaitu jika garis k sejajar dengan garis l


dan garis l sejajar dengan garis m,
maka garis k sejajar dengan garis m.
Kebalikan Aksioma 6

Teorema 1 : Jika ABC dan A`B`C` adalah


2 segitiga dengan titik-titik sudut yang berlainan,
diletakkan sedemikian hingga BC// B`C`,
CA//C`A` dan AB//A`B`,
maka ketiga garis AA`, BB` dan CC`
adalah berpotongan pada satu titik (konkuren)
atau sejajar.
Teorema 2 :Jika A, A`, B, B`, C, C`
adalah 6 titik berbeda
pada 3 garis sejajar berlainan
AA`, BB` dan CC`
Kebalikan teorema 1
diletakkan sedemikian hingga garis
AB//A`B`, BC//B`C`,
maka CA juga sejajar dengan C`A`.
Empat titik A, B, C dan D yang tidak segaris dikatakan
membentuk suatu jajargenjang ABCD jika AD sejajar BC
dan AC sejajar dengan DB. A, B, C dan D adalah titik-titik
sudutnya. Ruas garis AD, DB, BC dan CA adalah sisi-
sisinya. Sedangkan ruas garis AB dan CD adalah diagonal-
diagonalnya. Karena B dan D pada pihak yang berlainan
dari AC, maka diagonal-diagonalnya berpotongan di suatu
yang disebut pusat jajargenjang.
Definisi 1 : Suatu dilatasi adalah suatu transformasi
yang mentransformasikan setiap garis ke garis yang sejajar.

Teorema 3 : Dua ruas garis yang diketahui AB dan A`B`


pada garis-garis sejajar menentukan dengan tunggal
suatu dilatasi AB A`B`
Jika garis-garis AB dan A`B` berimpit,
maka transformasi dapat dipandang sebagai AC A`C`.
Sehingga dua ruas garis sejajar
menentukan dengan tunggal suatu dilatasi.

C’
P’

C’
P’

B’
A B
A’
Gambar 7
Definisi 2 :
Invers dari dilatasi AB A`B`
adalah A`B` AB.

Definisi 3 : Hasil kali dua dilatasi


adalah suatu dilatasi yang dilanjutkan dengan dilatasi yang lain.
Sehingga hasil kali dua dilatasi AB A`B`
dan A`B` A``B`` adalah dilatasi AB A``B``

Hasil kali suatu dilatasi


dengan inversnya
merupakan
suatu identitas AB AB.
Garis-garis yang menghubungkan
suatu titik dengan bayangannya
adalah garis- garis invarian.
Dimana garis-garis tersebut
berpotongan pada satu titik atau sejajar.
Apabila garis-garis tersebut
berpotongan pada satu titik,
maka dilatasi itu dinamakan dilatasi sentral.
Titik potong dari garis-garis itu
disebut titik pusat dilatasi yang tunggal.
Apabila garis-garis yang menghubungkan
suatu titik dengan bayangannya
merupakan garis yang sejajar,
maka dilatasi itu merupakan suatu translasi.
Teorema 4 : Dua titik sebarang A dan A`
menentukan translasi tunggal A A`

Teorema 5 : Dilatasi AB A`B`


mentransformasikan setiap titik
Teorema 6 : Hasil kali 2 translasi A B
dan B C adalah translasi A C

Hasil kali dua translasi memenuhi sifat komutatif


Definisi 4 :Jika 2 titik berbeda A dan B
ditukar oleh suatu dilatasi tunggal
AB BA atau A B,
maka transformasi itu merupakan
setengah putaran ( halfturn ).
Setengah putaran itu dapat dinyatakan dengan C D.
Garis-garis invarian AB dan CD,
yang merupakan diagonal-diagonal jajargenjang,
berpotongan di titik O,
yang menjadi titik invarian dari setengah putaran.
Titik O ini merupakan titik pusat jajargenjang.
Sedangkan pada setengah putaran A B,
titik O merupakan titik tengah ruas garis AB.

C
B
T1
O

T
A D
Teorema 7 :
Hasil kali 2 setengah putaran
A B dan B C yang
tidak sama akan menghasilkan
translasi A C

C
B

O
A C D B

A
D
Teorema 8 : Setengah putaran
A B dan C D adalah sama,
jika dan hanya jika translasi A D
dan C B adalah sama.

Teorema 9 : Garis yang menghubungkan


titik-titik tengah
dan sisi suatu segitiga
adalah sejajar dengan sisi ketiga
dan suatu garis
yang melalui titik tengah suatu sisi
dan sejajar dengan sisi yang lain
akan melalui titik tengah sisi yang ketiga.
APLIKASI
KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN FRAKTAL SEBAGAI
TEKINK KOMPRESI ALTERATIF

Algoritma untuk kompresi citra digital


dengan fraktal:
Menyimpan citra a. Baca citra asli
Kompresi citra (images digital menggunakan b.Menentukan ukuran matriks citra asli
compression) kumpulan pixel c. Menentukan ukuran blok range
Pada proses ini citra digital membutuhkan media d. Menentukan ukuran blok domain
dalam representasinya yang e.Blok domain diskalakan ukurannya
peyimpanan yang menjadi ½ kali ukuran semula.
asli (belum dikompres) besar, namun jika f.Untuk setiap blok range
dikodekan dengan citra tersebut yang f.1 Dicari kemiripan antara blok range ke i
representasi yang dengan semua blok domain dengan
disimpan adalah
meminimumkan kebutuhan menggunakan RMS.
memori. Citra yang sudah transformasi affine- f.2 Hitung transformasi affine untuk
dikompres disimpan ke dalam nya, maka kebutuhan antara blok range ke i dengan blok
arsip dengan menggunakan tersebut akan dapat domain yang terpilih.
format tertentu dikurangi secara f.3 Simpan koefisien transformasi affine
ke i.
signifikan. g. Simpan semua parameter dalam PIFS
Citra asli Blok range 8 x 8

Pr
os
es
K
o
m Penskalaan Uji Kemiripan
pr
es
i
Blok Domain
16x16
Parameter Transformasi
PIFS affine
Gambar di samping
menunjukkan contoh
transformasi rigid,
transformasi affine
dan transformasi proyektif
atas suatu
bidang segi empat
pada bentuk pencitraan.

Gambar citra mosaik


gedung widya puraya

You might also like