You are on page 1of 81

SELAMAT PAGI

SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
Nama : Drs. Kristiawan MSi
NIP : 010 072 028
Pangkat / Gol : Pembina Utama Muda / IV c
Pendidikan : Paska Sarjana UKSW
Tempat/Tgl Lahir : Magelang 4 Jan 1952
Alamat : Jl. Gemah Sari II/136 – 137 Semarang
Mengapa PNS perlu mempelajari
Mata Diklat
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NKRI ?
GBPP - SAP
Setelah mempelajari mata diklat ini
peserta Diklat diharapkan dapat
memahami sistem penyelenggaraan
pemerintahan, tata kepemerintahan yang
baik, pembentukan peraturan
perundangan, lembaga2 pemerintah,
hubungan Presiden dengan lembaga
negara lain dan proses manajemen
pemerintahan
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA

 Mekanisme pemerintahan negara yang dijalankan oleh


Presiden sbg Pemegang Kekuasaan Pemerintahan
menurut UUD 1945
 Sistem Bekerjanya Pemerintah sebagai fungsi yang ada
pada Presiden
 Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif yang dipimpin
oleh Presiden
 Penyelenggaraan kekuasaan eksekutif yang
kekuasaannya dan tanggung jawabnya ada pada Presiden
ASAS – ASAS SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA
1. Indonesia adalah Negara yang Berdasarkan atas
Hukum ( rechstaat )
2. Sistem Konstitusional, tidak bersifat absolutisme
3. Kekuasaan Negara Tertinggi di tangan rakyat. Presiden
& Wakil Presiden dipilih langsung oleh Rakyat
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara
yang tertinggi
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Presiden mengangkat & memberhentikan menteri2
Negara. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL
- Masa Jabatan presiden “fixed term”. Misalnya di Amerika
4 tahun dan di Indonesia 5 tahun.
- Jabatan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dijabat
oleh Presiden.
- Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen dan
tidak bisa membubarkan parlemen.
- Parlemen tidak bisa menjatuhkan Presiden
- Menteri2 dalam Kabinet tidak bertanggungjawab kepada
parlemen.
SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
1. Jabatan Perdana Menteri tidak “fixed term”. Setiap
saat dapat dijatuhkan oleh Parlemen.
2. Jabatan Kepala Pemerintahan dijabat perdana Menteri
sedang jabatan Kepala Negara biasanya dijabat oleh
raja ( Spanyol ), Ratu ( Inggris ), Kanselir ( Jerman ),
Kaisar ( Jepang ) dlsbnya
3. Perdana Menteri bertanggungjawab kepada Parlemen.
4. Menteri2 bertanggungjawab kepada Parlemen.
5. Parlemen dapat menjatuhkan PM dlm masa
jabatannya, untuk alasan politis.
SISTEM PEMERINTAHAN DI
INDONESIA
Indonesia saat ini, sesuai UUD 1945 yg sudah
diamandemen, menganut sistem pemerintahan
Presidensiil. Tetapi pada Era Orde Lama ( 1945-1966)
pernah menganut sistem Parlementer .
Sejak Orde Baru ( 1967-1998 ) sampai sekarang ( Orde
Reformasi ) Indonesia menganut Sistem Presidensiil.
Sejarah memperlihatkan bahwa Sistem Parlementer tidak
sesuai dengan kultur politik di Indonesia yang bersifat
paternalistik. Pada waktu sistem Parlementer diterapkan
Usia Kabinet hanya berkisar 1 s/d 3 tahun bahkan
hanya 3 bulan. Tidak ada stabilitas politik
GELOMBANG DEMOKRATISASI
The Third Wave - Samuel P. Huntington
- Indonesia mengalami gelombang demokratisasi
pada tahun 1998, dengan kejatuhan pemerintah
otoriter Orde Baru ( 32 tahun ).
- Tunisia baru saja mengalami gelombang
demokratisasi tahun ini dg jatuhnya
pemerintahan otoriter Presiden Abidine Ben Ali
( 24 tahun )
- Diperkirakan akan terjadi teori domino di Timur
Tengah. Setelah Tunisia jatuh akan diikuti Mesir,
Aljazair, Suriah, Oman, Libya dan Arab Saudi
• Pemerintahan yang otoriter ( tidak demokratis
dan represif ) akan tetap kuat ketika kehidupan
perekonomian dalam kondisi baik.
• Ketika terjadi krisis ekonomi, rakyat kurang
makan, pengangguran dan kemiskinan terus
meningkat, maka akan terjadi pergolakan politik
yang akan menjatuhkan rezim yang otoriter
• Dukungan militer tidak akan mempengaruhi
gelombang demokratisasi yg dilakukan rakyat.
• Menurut Samuel P. Huntington, pemerintahan
yang otoriter, akan jatuh dengan sendirinya
karena rakyat tertekan secara politis dan
kekuasaan yg terlalu lama cenderung korup.
• Tunisia ( 24 th. ), Suriah ( 40 th.), Oman ( 40
th.), Aljazair ( 12 th. ), Libya ( 42 th. ) Mesir ( 30
th. ), Arab Saudi ( 79 th. – satu dinasti ).
• Termasuk negara otoriter adalah Myanmar,
Uzbekistan, Turkmenistan, Chad dan Korea
Utara.
SISTEM PARLEMEN
1. Sistem Unikameral
Didalam pemerintahan hanya ada 1 lembaga
perwakilan rakyat
2. Sistem Bikameral
Didalam pemerintahan ada 2 lembaga perwakilan
rakyat. Misalnya di Amerika Ada House Of
Representative yg mewakili partai politik dan Senat
yang mewakili Negara Bagian. Satu negara bagian
diwakili oleh 2 senator.
SISTEM PARLEMEN DI INDONESIA
Indonesia saat ini memiliki sistem parlemen bikameral ,
dengan DPR yang mewakili partai politik dan DPD
yang mewakili Daerah (Setiap Provinsi diwakili 4
anggota DPD.
Tetapi sementara pakar mengatakan Indonesia dapat
dikatakan memiliki sistem parlemen trikameral.
Karena MPR juga lembaga perwakilan dengan fungsi
yang berbeda dengan DPR dan DPD.
Pada Era Orde Baru kita menganut unikameral. Tetapi
ada yang menyebutkan sebagai sistem satu setengah
kamar, karena ada MPR ( yg sangat dominan ) dan
DPR yang tidak begitu berperan ( dikuasai eksekutif)
PENYELENGGARAAN KEKUASAAN
PEMERINTAHAN NEGARA

• Presiden dibantu oleh satu wakil Presiden dan dalam


menjalankan fungsinya Presiden dibantu Menteri –
Menteri Negara
• Sebagai Kepala Lembaga Eksekutif Presiden berhak
mengajukan rancangan UU dan menetapkan Peraturan
Pemerintah
• Presiden memiliki kewenangan  18 Kwn
PERUBAHAN PARADIGMA SKALA
GLOBAL

 Globalisasi ekonomi – Free Trade – Borderless World –


Persaingan Produk – Profesionalisme tinggi.
 Otonomi – Demokratisasi – Partisipasi masyarakat –
Pelayanan Publik – Pemberdayaan masyarakat
 Pemerintah tidak dominan lagi – sebagai Fasilitator &
dinamisator masyarakat
 Peran Masyarakat, Pengusaha & Lembaga-lembaga
Swadaya Masyarakat Meningkat
 Government  Governance
PENYELENGGARAAN TATA
KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
( GOOD GOVERNANCE )

A. Pengertian Dan Pemahaman Tata


Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance )
B. Upaya Mewujudkan Tata Kepemerintahan Yang
Baik (Good Governance )
C. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
D. Peradilan Tata Usaha Negara
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE
a. PEMERINTAH
b. SEKTOR SWASTA
c. MASYARAKAT

INTERAKSI ANTAR PELAKU DALAM GOVERNANCE


PEMERINTAH

SWASTA MASYARAKAT
DEFINISI GOOD GOVERNANCE

“Hubungan yang sinergis dan konstruktif diantara


negara, sektor swasta dan masyarakat ( society )”
UNDP

“Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi dan Sosial


yang melibatkan negara dan sektor non
pemerintah dalam suatu usaha kolektif”
Meuthia Ganie
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 101 TH. 2000

Kepemerintahan yang baik mengembangkan &


menerapkan prinsip – prinsip profesionalitas,
akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima,
demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum
dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat
PRINSIP – PRINSIP GOOD GOVERNANCE
MENURUT UNDP

1. PARTISIPASI
2. ATURAN HUKUM ( RULE OF LAW )
3. TRANSPARANSI
4. KETANGGAPAN ( RESPONSIVENESS )
5. ORIENTASI DAN KONSENSUS
6. KESETARAAN ( EQUITY )
7. EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
ASAS – ASAS UMUM
PENYELENGGARAAN NEGARA
( Berdasarkan UU No. 28 th 1999
tentang peny. Negara yg Bersih & Bebas KKN )

 Asas Kepastian Hukum


 Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
 Asas Kepentingan Umum
 Asas Keterbukaan
 Asas Proporsionalitas
 Asas Profesionalitas
 Asas Akuntabilitas
UPAYA MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE
1. Wawasan Kedepan ( Visionary )
2. Keterbukaan Dan Transparansi
( Openness & Transparancy )
3. Partisipasi Masyarakat ( Participation )
4. Tanggung Gugat ( Accountability )
5. Supremasi Hukum ( Rule Of Law )
6. Demokrasi ( Democracy )
7. Profesionalisme & Kompetensi
( Profesionalism & Competency )
8. Daya Tanggap ( Responsiveness )
9. Efesiensi & Efektivitas ( Efficiency & Effectiveness )
10. Desentralisasi ( decentralization )
11. Kemitraan dng Dunia Usaha & Masy
( Private Sector & Civil Society Partnership )
12. Komitmen Pada Pengurangan Kesenjangan
( Commitment to Reduce Inequality )
13. Komitmen Pada Lingkungan Hidup
( Commitment to Environmental Protection )
14. Komitmen pada Pasar yg Fair
( Commitment to Fair Market )

( Hal. 12 – 20 )
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
Meningkatkan Pelaks
Pemerintahan yg
INPRES NO. 7
TAHUN 1999
AKIP berdayaguna,berhasil
guna Bersih &
bertanggungjawab

 Prinsip Pertanggungjawaban
AKIP LAKIP  Prinsip Pengecualian
 Prinsip Manfaat
AKUNTABILITAS

• Kewajiban untuk memberikan


pertanggungjawaban
• atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang / badan hukum kepada
pihak yg memiliki hak atau berwenang untuk
meminta keterangan atau
pertanggungjawaban
• Akuntabilitas  Keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi instansi yg bersangkutan
AKUNTABILITAS

• Kewajiban bagi aparatur


pemerintah untuk bertindak
selaku penanggungjawab dan
penanggung gugat atas segala
tindakan dan kebijakan yang
ditetapkannya
PRINSIP – PRINSIP AKUNTABILITAS

 Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf


 Harus merupakan suatu sistem yg dapat menjamin
penggunaan sumberdaya secara konsisten dng
peraturan yg berlaku
 Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan
 Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta
hasil dan manfaat yg diperoleh
 Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sbg
katalisator perubahan manajemen instansi pemerintah.
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
( PTUN )

 Untuk mengantisipasi timbulnya benturan kepentingan


perselisihan atau sengketa antara Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara dengan warga masyarakat dibentuk
Peradilan Tata Usaha Negara ( PTUN ). Dalam hal ini
PTUN untuk melindungi hak – hak masyarakat.
 PTUN melengkapi Peradilan Umum, Agama , Militer dan
Tipikor.
PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG – UNDANGAN
ASAS PERATURAN
PERUNDANG – UNDANGAN

1. Kejelasan Tujuan
2. Kelembagaan atau Organisasi Pembentuk yang tepat
3. Kesesuaian antara Jenis dan Materi Muatan
4. Dapat dilaksanakan
5. Kedayagunaan dan Kehasilgunaan
6. Kejelasan Rumusan
7. Keterbukaan
ASAS MATERI MUATAN PERATURAN
PERUNDANG - UNDANGAN

1. Pengayoman
2. Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kekeluargaan
5. Kenusantaraan
6. Bhineka Tunggal Ika
7. Keadilan
8. Kesamaan Kedudukan dlm Hukum dan Pemerintahan
9. Ketertiban dan Kepastian Hukum
10.Keseimbangan, Keserasian dan Keselarasan
HIRARKI PERATURAN
PERUNDANG - UNDANGAN
1. UUD 1945
Merupakan hukum dasar tertulis Negara RI
2. UNDANG – UNDANG / PERPU
Dibuat oleh DPR dg persetujuan bersama Presiden. Sedang Perpu
ditetapkan Presiden dalam keadaan kegentingan yg memaksa.
3. PERATURAN PEMERINTAH ( PP )
Dibuat Pemerintah untuk melaksanakan UU
4. PERATURAN PRESIDEN
Dibuat Presiden untuk menjalankan tugas dan fungsinya
5. PERDA
Dibuat untuk melaksanakan aturan hukum diatasnya dan
menampung kondisi khusus dari Daerah. Perda dibuat oleh Kepala
Daerah dan DPRD. Meliputi Perda Provinsi, Kab/Kota dan Desa.
Kh. Dr. Said Agil Siradj
KETUA UMUM PB NU
NU tidak akan bosan2nya memperkuat
EMPAT PILAR NASONAL RI :
 1. NKRI
 2. PANCASILA
 3. UUD 1945
 4. BHINEKA TUNGGAL IKA
BARAK OBAMA
Presiden Amerika Serikat

 Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika


dapat menjadi model bagi negara2 lain di
dunia bagi kerukunan umat beragama
 Indonesia memiliki kondisi geografis,
sejarah dan keanekaragaman penduduk
yang sama dengan Amerika Serikat
LEMBAGA-LEMBAGA
PEMERINTAH
FUNGSI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN

1. Melayani masyarakat
2. Mengayomi masyarakat
3. Memberdayakan masyarakat

 Memberdayakan ( empowering ) agar


masyarakat mampu berprakarsa dan berperan
serta dengan baik dalam pembangunan
 Pemerintah berperan sebagai fasilitator
URUSAN PEMERINTAHAN YG
MENJADI KEWENANGAN
PEMERINTAH PUSAT

1. POLITIK LUAR NEGERI


2. PERTAHANAN
3. KEAMANAN
4. YUSTISI ( PERADILAN )
5. MONETER & FISKAL NASIONAL
6. AGAMA
URUSAN PEMERINTAH YANG BERSIFAT
CONCURRENT DAN ABSOLUT

 CONCURRENT
Urusan pemerintahan yang penanganannya dalam
bagian atau bidang tertentu dapat dilaksanakan bersama
antara Pemerintah dan Pem. Daerah.
 ABSOLUT
Urusan pemerintahan yang mutlak merupakan urusan
pemerintah Pusat
URUSAN PEMERINTAH YG BERSIFAT
CONCURRENT

1. Pem dpt. Melaksanakan sendiri sebagian urusan


pemerintahan.
2. Melimpahkan sbgn urusan pemerintahan kepada
Gubernur sbg. Wakil Pem.
3. Menugaskan sebagian urusan pem. Berdasarkan tugas
pembantuan
KEWENANGAN CONCURRENT

Berdasarkan 3 kriteria :
1. Kriteria Eksternalitas
2. Kriteria Akuntabilitas
3. Kriteria Efisiensi
URUSAN PEMERINTAHAN
YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

1. URUSAN WAJIB YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH


DAERAH PROVINSI MERUPAKAN URUSAN DALAM SKALA
PROVINSI ( 16 URUSAN WAJIB )

2. URUSAN WAJIB YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH


DAERAH KABUPATEN/KOTA MERUPAKAN URUSAN YANG
BERSKALA KABUPATEN/KOTA ( 16 URUSAN WAJIB )

53-55
LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT PUSAT

1. KEMENTERIAN NEGARA

a. Kementerian Koordinator
b. Departemen
c. Kementerian Negara
2. Lembaga Pemerintah Non Departemen ( LPND )
3. Kesekretariatan yg membantu Presiden
- Sekretariat Negara
- Sekretariat Kabinet
4. Kejaksaan Agung
5. Perwakilan RI di Luar Negeri
6. Tentara Nasional Indonesia ( TNI )
7. Kepolisian Negara RI ( POLRI )
8. Badan/Lembaga Ekstra Struktural
TUGAS PERORANGAN

• Buat Struktur Organisasi


Lembaga Pemerintah Tingkat Pusat
dibawah kepemimpinan Presiden
PRESIDEN
WK. P
SEKKAB &
SEKNEG

MENKO MENKO MENKO


POLHUKAM KESRA PEREK

MENTERI2 MENTERI2 MENTERI2

LPND JAGUNG TNI POLRI PRI di LN LES

GUBERNUR
LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT DAERAH
(Berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007)

A. PERANGKAT DAERAH PROVINSI


1. Sekretariat Daerah ( Asisten dan Karo )
2. Sekretariat DPRD
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Inspektorat
5. Dinas Daerah
6. Lembaga Teknis Daerah
- Badan
- Kantor
- Rumah Sakit
B. PERANGKAT DAERAH KAB/KOTA

1. Sekretaris Daerah ( Asisten dan Kabag. )


2. Sekretaris DPRD
3. BAPPEDA
4. Inspektorat
5. Dinas Daerah
6. Lembaga Teknis Daerah
( Badan, Kantor & RS )
7. Kecamatan
8. Kelurahan
TUGAS PERORANGAN
 Buat Struktur Organisasi Lembaga
Pemerintah Tk. Daerah dibawah
kepemimpinan Gubernur
DPRD BUPATI
WK.BUP

SEKDA ASISTEN

KABAG2

SEKWAN DINAS LEMTEKDA BAPPEDA INSP.

CAMAT

KELURAHAN
DRAFT RUU PILKADA
DARI MENTERI DALAM NEGERI
• Kepala Daerah dipilih langsung oleh rakyat .
• Kepala Daerah mengajukan 3 calon Wakil
Kepala Daerah kepada Mendagri dari PNS
senior dan berpengalaman dibidang
pemerintahan serta berpangkat minimal IV/ c
(untuk Wakil Gubernur kepada Presiden ).
• Jadi Wakil Kepala Daerah bukan jabatan politik
tetapi jabatan negeri
• Kepala Daerah bermasalah tidak bisa lagi maju
dalam Pilkada berikutnya.
ASAS PEMERINTAH DAERAH

1. ASAS DESENTRALISASI
2. ASAS DEKONSENTRASI
3. ASAS TUGAS PEMBANTUAN
 DESENTRALISASI
Adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 DEKONSENTRASI
Adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
Gubernur sebagai Wakil Pemerintahan dan / atau
perangkat pusat di daerah.
 TUGAS PEMBANTUAN
Adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan
desa, dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan
tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan
prasarana serta Sumber Daya Manusia dengan
kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan
PERATURAN PEMERINTAH RI
NOMOR 49 TAHUN 2008
Tentang perubahan ketiga atas
PP Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,
Pengesahan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
PASAL 36
( 1 ) Peserta pemilihan kepala daerah dan
wakil kepala daerah
adalah :
a. Pasangan calon yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai
politik
b. Pasangan calon perseorangan yang
didukung oleh sejumlah orang
SYARAT DUKUNGAN PERORANGAN

 Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk


lebih dari 500.000 sampai dengan
1000.000 harus didukung sekurang-
kurangnya 4 % dari jumlah penduduk.
 Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk
lebih dari 1000.000 jiwa harus didukung
sekurang-kurangnya 3 % dari jumlah
penduduk
 Jumlah dukungan harus tersebar di lebih
50 % jmlh kecamatan di Kabupaten/Kota
 Bentuk dukungan berupa Surat Dukungan
yang disertai dengan fotokopi KTP atau
surat keterangan tanda penduduk.
PERATURAN PEMERINTAH RI
NOMOR 37 TAHUN 2004
TENTANG
LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK
PASAL 2
(1) Pegawai Negeri Sipil dilarang
menjadi anggota dan / atau
pengurus partai politik
(2) Pegawai Negeri Sipil yang menjadi
anggota atau pengurus partai
politik diberhentikan sebagai PNS.
* PNS yang menjadi anggota atau
pengurus partai politik wajib
mengundurkan diri sebagai PNS.
LATAR BELAKANG
 PNS dalam bertugas memberikan
pelayanan kpd masyarakat harus bersikap
profesional, jujur, adil dan merata.
 Dalam kedudukan dan pelaksanaan tugas
tersebut PNS harus netral dari pengaruh
semua golongan dan partai politik serta
tidak diskriminatif dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
LEMBAGA
PEREKONOMIAN NEGARA

1. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)


 PERSERO
 PERSEROAN TERBUKA
2. BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD)
 PERSERODA
 PERUMDA
PRIVATISASI
• Meningkatkan manajemen dan
kemampuan utk mengembangkan diri
• Untuk menutup defisit anggaran
pemerintah
• BUMN yang memiliki kegiatan ekonomi
yang strategis bagi masyarakat banyak
sebaiknya tidak di privatisasi
HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN
LEMBAGA – LEMBAGA NEGARA LAINNYA

A. PRESIDEN DENGAN MPR 95


B. PRESIDEN DENGAN DPR
C. PRESIDEN DENGAN DPD
D. PRESIDEN DENGAN BPK
E. PRESIDEN DENGAN MA
F. PRESIDEN DENGAN MK
G. PRESIDEN DENGAN BI
TUGAS KELOMPOK
SEBUTKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN
PENTING DALAM SISTEM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
BERKAITAN DENGAN
AMANDEMEN UUD 1945
DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK
DAN BUAT JAWABAN TERTULIS
PROSES MANAJEMEN
PEMERINTAHAN

PERENCANAAN
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
PENGAWASAN
PERENCANAAN

Sebagai Tindak Lanjut dr UU No 25 Thn 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Presiden
Mengeluarkan Peraturan Presiden
Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
( RPJM ) Nasional Th. 2009 - 2014

RPJM ini merupakan Penjabaran dari Visi Misi &


Program Presiden Hasil Pemilu yg Dilaksanakan secara
Langsung pada Thn 2009.
RPJP
Rencana Pembangunan Jangka Panjang

• Disusun berdasarkan Undang-Undang No. 17


Tahun 2007 tentang Pembangunan Jangka
Panjang Nasional
• Berlaku tahun 2005 – 2025
• Berisi visi, misi dan arah pembangunan jangka
panjang
• Sebagai dasar penyusunan RPJM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Nasional ( 20 Tahun ) > RPJP
Ditetapkan dengan Undang-Undang.
2. Rencana Pemb. Jangka Menengah Nasional
( 5 Tahun ) > RPJM
Ditetapkan dengan Perpres.
3. Rencana Pemb. Tahunan Nasional ( 1 Tahun )
Ditetapkan dengan Perpres.
Prinsip – Prinsip Pengorganisasian menurut
KepMen PAN No. 21 Thn 1990 :
1. Prinsip Pembagian Habis Tugas
2. Prinsip Perumusan Tugas Pokok & Fungsi
yg Jelas
3. Prinsip Fungsionalisasi
4. Prinsip Koordinasi, Integrasi & Sinkronisasi
5. Prinsip Kontinuitas
6. Prinsip Lini & Staf
7. Prinsip Kesederhanaan
8. Prinsip Fleksibilitas
9. Prinsip Pendelegasian Wewenang yg Jelas
10. Prinsip Pengelompokan yg homogen
11. Prinsip Rentang / Jenjang Pengendalian
12. Prinsip Akordion
 KOORDINASI
JENIS : - Koordinasi Hirarkhi ( vertikal )
- Koordinasi Fungsional
- Fungsional Horizontal
- Fungsional Diagonal
- Fungsional Teritorial

 PELAKSANAAN KOORDINASI
a. Sidang Kabinet
b. Rapat di Lingkungan Menko
c. Koordinasi antara Departemen atau Instansi Pem. Tk. Pusat
d. Koordinasi Aparatur Pem. Pusat di Luar Negeri
e. Koordinasi Pem. Pusat thd Pemda
SARANA ATAU MEKANISME
KOORDINASI
1. Kebijakan
2. Rencana
3. Prosedur dan tata kerja
4. Rapat
5. Surat Keputusan Bersama
6. Tim, Panitia, Kelompok Kerja
7. Dewan atau Badan
8. Sistem Adm. Manunggal Satu Atap dan Sistem
Pelayanan Satu Pintu
1. Pengawasan Melekat ( Waskat )
2. Pengawasan Fungsional
3. Pengawasan Teknis Fungsional
4. Pengawasan Legislatif ( Wasleg )
5. Pengawasan Masyarakat ( Wasmas )
6. Pengawasan Yudikatif
SELAMAT BERDISKUSI
TUGAS DISKUSI
KELOMPOK I
• Belum lama ini Muktamar NU di Makasar
merekomendasikan kepada pemerintah
agar PILKADA langsung dihapuskan
karena memakan biaya yang sangat besar
dan menimbulkan konflik horisontal dalam
masyarakat. Bupati cukup dipilih oleh
DPRD. Diskusikan masalah ini . Apa
pendapat anda. Setuju atau tidak setuju
berikan argumentasi.
TUGAS DISKUSI
KELOMPOK II

• Dalam rangka melakukan reformasi birokrasi,


muncul wacana agar Gubernur sebagai Kepala
Wilayah dan wakil pemerintah pusat di daerah
cukup ditunjuk oleh Presiden tidak dipilih dalam
Pilgub. Konsekuensinya DPRD Provinsi
dihapus. Dengan demikian ada penghematan
karena Provinsi tidak perlu mengeluarkan dana
Pilgub dan dana operasional DPRD yang sangat
besar jumlahnya. Diskusikan topik ini dalam
kelompok.
TUGAS DISKUSI KELOMPOK III
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dari KKN, pengawasan perlu
ditingkatkan salah satunya adalah Wasmas,
karena Waskat dan Wasnal sangat terbatas,
bahkan seringkali kurang efektif. Bagaimana sikap
anda ketika instansi dimana anda bekerja menjadi
sasaran Wasmas, karena telah terjadi
penyelewengan. Apakah anda akan membela
kepentingan masyarakat atau instansi anda.
TUGAS DISKUSI KELOMPOK IV

 Dewasa ini, setelah UU No. 32 tahun 2004


tentang Pemerintahan Daerah
diamandemen; atas keputusan Mahkamah
Konstitusi, Calon Kepala Daerah
dimungkinkan untuk diusulkan oleh
Kelompok Independen, bukan dari Partai
Politik. Diskusikan apa kelebihan dan
kekurangan Kepala Daerah yang terpilih
berdasarkan usulan Kelompok Independen
dalam penyelenggaraan pemerintahan
Daerah.
SELAMAT SORE
TERIMAKASIH

You might also like