Peran Tim Paliatif Dan Kerja Secara Interprofesional

Dalam Keperawatan Paliatif

Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Moh. Adelviayanto Hamim (841419096)
2. Siti Nur Aulia Supu (841418001)
3. Nadya Rizky Anasiru (841419005)
4. Nurmarila Luadu (841419019)
5. Dea Sucirezkia Pongoliu (841419017)
6. Nurfadlah Usman (841419035)
7. Gisela I. Harun (841419028)
8. Santri Baid (841419031)
 Definisi Perawatan Paliatif
Paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti meringankan, dan
“Palliare” (bahasa latin yang berarti “menyelubungi”), merupakan jenis pelayanan
kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala klien, bukan berarti
kesembuhan (Milia & Wijayanti, 2018).

World Health Organization (WHO) mendefinisikan perawatan paliatif

sebagai pencegahan dan pengurangan penderita pasien dewasa, anak-anak, dan
keluarga pasien menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit kronis dan
terminal. Masalah tersebut termasuk penderitaan fisik, psikologis, sosial dan
spritual pasien maupun keluarga pasien (WHO,2018).
 Tujuan Perawatan Paliatif

Tujuan perawatan paliatif adalah untuk mengurangi

penderitaan dan memperbaiki kualitas hidup pasien,
keluarganya, dan pengasuhnya (caregiver).
 Peran Tim Perawatan
Paliatif

Secara umum tim perawatan paliatif, terdiri dari berbagai profesi dari disiplin
ilmu yang berbeda-beda. Tim paliatif tersebut terdiri dari perawat, dokter,
pekerja sosial medik, psikolog, fisioterapis, okupasi terapis, dietician
nutrisionist dan rohaniawan serta relawan yang dapat bekerja sebagai bagian
yang terintegral dengan anggota tim lainnnya.
1. Peran Perawat yaitu sebagai Valuing, Connecting,
Empowering, Doing for, Finding meaning, dan
Preserving own integrity.
2. Peran Dokter secara umum yaitu mengatasi keluhan
atau masalah pasien yang bersifat kompleks termasuk
memahami kemungkinan penyebab yang berkenaan
dengan diagnosis dan prognosis pasien.
3. Peran Pekerja social medik yaitu Meningkatkan
kemampuan untuk beradaptasi dan berespon terhadap
lingkungan, Memberikan dorongan internal serta
mengajarkan keterampilan koping psikologis pada
pasien secara individu maupun keluarga, dan
Membantu meningkatkan keyakinan diri dalam sistem
keluarga termasuk pada pasien.
4. Peran Fisioterapis, Seorang fisioterapis memiliki
peran yang sangat penting untuk mengatasi
keluhan fisik dan non fisik pasien menggunakan
intervensi non farmakologis, meningkatkan
kemampuan mobilitas.
5. Peran Apoteker yaitu sebagai penyediaan layanan
obat-obatan, mengoptimalkan pemberian obat,
pendidikan dan informasi tentang obat,
keselamatan pasien, managemen dan administrasi
pelayanan obat
6. Peran Okupasi Terapis, untuk merancang atau
mendesain alat bantu sesuai dengan kondisi,
sehingga pasien dapat di rumah.
7. Peran Dietician dan Nutrisionist yaitu melakukan
pengkajian terhadap pasien dan memberikan
masukan terhadap pasien dan keluarganya
mengenai diet makanan tambahan atau supplement
yang dibutuhkan oleh pasien sesuai dengan
perkembangan kondisi ataupun penyakitnya.
8. Peran Rohaniawan, Seorang rohaniawan memiliki
beberapa peran penting, dimana rohaniawan
merupakan professional yang lebih kompeten
untuk mengatasi isu-isu yang berkenaan dengan
spiritualitas dan religiusitas.
Bekerja Interprofesional dalam
Perawatan Paliatif
Interprofesional berarti bekerja
sama dengan berbagai tenaga
professional dengan
mengedepankan kolaborasi da
lam
tim. Dimana diketahui bahwa
kolaborasi merupakan hal
terpenting dalam proses
pelayanan perawatan, termas
uk
dalam perawatan paliatif.
Menurut Doloksaribu & Manuel
(2020), untuk membangun tim yang
baik dan berkualitas, terdapat
beberapa hal yang harus dilakukan,
yaitu:
1. Berkomunikasi dengan baik
2. Memahami kebutuhan orang lain
3. Percaya diri dan saling percaya
4. Menikmati pekerjaan
5. Kepedulian
6. Humor
 Hambatan Dalam
Perawatan Paliatif
Menurut Hidayati et al., (2021) hambatan dalam implementasi perawatan paliatif
dijabarkan dalam tiga garis besar yaitu

1 2 3
Integrasi aspek
Miskonsepsi perawatan spiritual dalam Kebutuhan standar
paliatif praktik perawatan perawatan paliatif
paliatif
Thank
you