You are on page 1of 28

KELOMPO

K3
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

METODE
DAN PUBLIKASI

PENELITIAN
LANJUTAN
Dosen : Prof. Dr Festiyed, M.S
KELOMPOK 3

ALIFA HANAZAHRA AIKA AULIA


19033004 19033003

FITRATUL ILAHIYAH
19033026
HOME
FACTORIAL
01 EXPERIME
NTAL METAANAL
QUASI 03 ISIS
02 EXPERIME
NTAL
LANDASA
RELIGIU
N
S
Q. S. Thaha Ayat 114

Artinya :
“Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu
tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan"
Q.S. At-Thalaq Ayat 12

Artinya :
“Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga
serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala
sesuatu.”
Q.S. Ali-Imran Ayat 7

Artinya :
“Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya
ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain
mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka
mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya,
padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya
mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami.”
Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.”
LANDASA
N
YURIDIS
LANDASAN YURIDIS
1. Cita-cita Pendidikan dan Amanat UUD Negara R.I. Tahun 1945 (UUD 1945) Mengenai Penyelenggaraan Sistem
Pendidikan Nasional
Kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamasikan pada tgl. 17 Agustus 1945. Sehari setelah itu, pada tgl. 18 Agustus
1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara. Apabila
Anda mengkaji alinea keempat Pembukaan UUD 1945, di sana tersurat dan tersirat cita-cita nasional di bidang
pendidikan, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 memberikan jaminan bahwa: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
3. Pasal 5 UU RI No. 20 Tahun 2003
Menurut pasal ini dijelaskan bahwa :
a. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
b. Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak
memperoleh pendidikan khusus.
c. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh
pendidikan layanan khusus.
d. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.
e. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
LANDASAN YURIDIS
4. Pasal 6 UU RI Tahun 2003
Undang undang ini menjelaskan sebagai berikut :
a. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
b. Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.
5. Pasal 34 UU RI No. 2003
Pasal ini menjelaskan bahwa :
a. Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar.
b. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan
dasar tanpa memungut biaya.
c. Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.
d. Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah
FACTORIAL
01 EXPERIMENT
AL
FACTORIAL EXPERIMENTAL
 Eksperimen faktorial adalah suatu desain eksperimen di mana seluruh level dari suatu
faktor dikombinasikan dengan seluruh level dari faktor-faktor lainnya.
 Eksperimen faktorial digunakan untuk menyelidiki secara bersamaan efek beberapa
faktor berlainan.
 Desain ini merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan
terhadap hasil.
 Factorial Design sering disebut dengan pola F pada prinsipnya sama dengan Treatment
by Level Designs (T-L).
 Misalnya adalah Seorang peneliti merasa belum cukup hanya meneliti perbedaan dua
metode mengajar, dan ingin meninjau masing-masing metode mengajar dilihat dari tiga
level motivasi belajar; sedang, dan rendah
QUASI
02 EXPERIMENT
AL
QUASI EXPERIMENTAL

1. Quasi experiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura dan merupakan


kebalikan penelitian true experiment
2. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya
untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
3. Quasi eksperimen dilakukan karena secara umum dalam dunia nyata desain
true experiment sulit dilakukan karena terbentur dengan situasi dan kondisi.
4. Terdapat dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu Time-Series Design dan
Nonequivalent Control Group Design
Time-series design
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random. Sebelum
diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui
kestabilan dan kejelasan keadaan grup sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama
empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil
dan tidak konsisten. Setelah kondisi tidak labil maka perlakuan dapat mulai diberikan

Non-equivalent control group design


Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi pada
desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara random
METAANALI
03
SIS
PENGERTIAN META ANALISIS
MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Glass (1981) meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan
sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan
mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari
sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya.
2. Menurut Borg (1983) meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk
menolong peneliti menemukan konsistensi atau ketidak-konsistenan dalam pengkajian
hasil silang dari hasil penelitian sejenis.
3. Sutjipto (1995) mengartikan meta analisis sebagai salah satu upaya untuk merangkum
berbagai hasil penelitian secara kuantitatif. Dengan kata lain, meta-analisis sebagai suatu
teknik ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara
statistik berdasarkan pengumpulan data primer.
PENGERTIAN META ANALISIS
MENURUT PARA AHLI
4. Sugiyanto (2004), berpendapat bahwa Meta-analisis merupakan studi dengan cara
menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai
sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis,dan dapat pula digunakan
untuk menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.
5. Barbora (2009) menyimpulkan bahwa meta analisis menurut Sutrisno, Hery dan
Kartono (2007) merupakan teknik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil
penelitian secara kuantitatif dengan cara mencari nilai effect size. Effect size dicari
dengan cara mencari selisih rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas control,
kemudian dibagi dengan standard deviasi kelas control.
Kelebihan meta analisis menurut King &
JunHe, 2005
Mampu menggambarkan
hubungan antar penelitian
dengan baik sehingga dapat
mengatasi adanya perbedaan Meta analisis fokus pada
hasil antar penelitian effect size

Meta analisis Meta analisis lebih objektif Meta analisis dilakukan


memungkinkan karena fokus pada data secara kuantitatif,
mengkombinasikan sedangkan review literatur sehingga lebih mudah
berbagai macam hasil lainnya (seperti metode dilakukan
penelitian dengan cara naratif) fokus pada kesimpulan
yang kuantitatif dari berbagai macam studi
KEKURANGAN META
ANALISIS MENURUT
DECOSTER, 2009
01 02
Sampling bias towards empirical studies Sampling Publication Bias Meta analisis menggunakan data
bias berarti pengambilan sampel yang tidak sesuai yang terdapat dalam penelitian yangtelah terpublikasi
karena ketidak seragaman tiap-tiap studi. sehingga dianggap penelitian tidak representatif
Pengambilan sampel yang cocok untuk meta-analisis karenahasil-hasil pengamatan yang signifikan lebih
adalah dengan cara survey, laboratorium experiment, cenderung dipublikasikandaripada yang tidak
dan studi lapangan. signifikan.

03 04
Apples and Oranges Metode ini bisa dianalogikan Methodological Error Kesimpulan yang salah dapat
seperti membedakan antara buah jeruk dan apel, dikarenakan kesalahan yang bersifat metodologi. Dalam
artinya mengkombinasikan studi yang berbeda dalam melakukan analisis, peniliti sebaiknya melakukan
analisis yang sama. ekstraksi pada data dan statistik yang terdiri darieffect
size, ukuran sampel, variabel moderator yang mungkin
dan sebagainya.
TUJUAN
METAANALISIS
01
04
Untuk memperoleh estimasi effect size,
seberapa kuat hubungan atau seberapa
Untuk menyelesaikan besar perbedaan antar variabel ditiap
ketidak pastian hasil penelitian.
laporan

02 05
Untuk menjawab pertanyaan atau Melakukan interfensi dari data dalam sample
menyelesaikan masalah yang ke dalam populasi, baik dengan hipotesis
belum dikaji maupun dengan melakukan estimasi.
03
Untuk menemukan konsistensi
06
atau ketidak-konsistenan suatu Melakukan control terhadap variabel yang
penelitian yang sejenis. berpotensi mengacaukan agar tidak
mengganggu hubungan atau perbedaan dari
penelitian-penelitian yang ada.
Langkah-langkah dalam melakukan meta analisis
secara umum adalah sebagai berikut (DeCoaster,
2009)
1. Menentukan dan mempelajari topik penelitian yang akan dirangkum,
2. Mencari dan mengumpulkan sejumlah penelitian dengan topik yang telah ditentukan dan
menyeleksinya.
3. Melakukan perhitungan effect size dengan metode dalam meta analisis dan uji hipotesis
terhadap effect size,
4. Mengidentifikasi ada tidaknya heterogenitas effect size dalam model pada tahap ini, jika
teridentifikasi adanya heterogenitas effect size, maka lanjut ke langkah 6. Namun, jika
tidak teridentifikasi adanya heterogenitas effect size maka menuju ke langkah 5.
5. Analisis variabel moderator
6. Menarik kesimpulan dan menginterpretasi hasil penelitian meta analisis.
PERTANYA
AN!
PERTANYAAN
1. Denisa Rizka Maulia (19033014)
 Di dalam salah satu langkah-langkah penelitian eksperimen yaitu membuat rencana penelitian didalamnya
mencakup kegiatan yaitu memilih rancangan penelitian yang tepat pertanyaan saya adalah Bagaimanakah dalam
memilih dan memilah agar rancangan penelitian yang akan kita ambil tersebut tepat dan bisa diolah secara tepat
juga dan tidak menghambat penelitian, Bisakah kelompok penyaji menjelaskan mengenai hal ini beserta
contohnya?
2. Fahrul Juanda (19033022)
 Dalam bidang ilmu fisika dan pendidikan manakah yang lebih dilakukan quasi atau faktorial eksperimental?
Coba jelaskan dengan alasan, terimakasih.
3. Andrian (19033005)
 Jika kita mengambil penelitian pengaruh penerapan, metode manakah yang lebih cocok untuk penelitiannya?
Coba jelaskan!
4. Adji Waskita (19033001)
 Bagaimana karakteristik penelitian eksperimen yg membedakan dengan jenis penelitian lainnya?
PERTANYAAN
5. Lastri Yulianti (19033036)
 Faktor apa saja yang mempengaruhi factorial eksperimen, dan apa kelebihan serta kekurangan yang dimiliknya?
6. Elsa Fitriani (1903021)
 Metaanalisis adalah teknik statistika untuk menggabungkan 2 atau lebih penelitian yang sejenis. Nah bisakah
kelompok penyaji mencontohkan judul penelitian seperti apa yang bisa digabungkan. Serta apa saja kelebihan
serta kelemahan dari metaanalisis ini?
7. Dini Aulia Putri (19033019)
 Jelaskan pengaruh Meta-analisis dalam penelitian kuantitatif dan Latar belakang timbulnya quasi eksperimental
dalam penelitian?
8. Ivo Jihan Anzuye (190333030)
 Jika seorang peneliti memilih menggunakan semua bentuk desain penelitian eksperimen dalam satu penelitian
apakah yang akan terjadi? Apa kelebihan dan kelemahan terhadap hal tersebut? Sudah adakan peneliti yang
melakukan hal demikian
PERTANYAAN
9. Desman Faeri Harefa (19033015)
 Faktor apa saja yang mempengaruhi factorial eksperimen, dan apa kelebihan serta kekurangan yang dimilikinya?
Terima kasih.
10. Indah Annisa (19033028)
 Dalam penelitian eksperimen selalu ada perlakuan yang sengaja diberikan kepada subjek yang diteliti.
Pertanyaannya adalah dapatkah peneliti melakukan eksperimen dengan memberikan beberapa perlakukan secara
simultan kepada setiap kelompok atau unit eksperimen?
11. Ihsania Ikrima Kinanti (19033027)
 Quasi eksperimental disebut juga dengan penelitian semu dengan variabel tertentu saja yang dikontrol, apakah
hal ini tidak membuat hasil eksperimen menjadi kurang akurat atau tidak? Jelaskan alasannya!. Terima kasih
12. Kurnia Sinaga (19033034)
 Dalam penelitian Metaanalisis terdapat beberapa tahapan dalam pengerjaan nya. Yang mana salah satu nya ialah
menghitung effect size persumber atau penelitian.Pertanyaan saya ialah bagaimana cara kita menghitung effect
size dalam penelitian tersebut? Coba kelompok penyaji jelaskan! Terimakasih
PERTANYAAN
9. Fio Adella Illahi (19033025)
 Jelaskanlah contoh penelitian meta-analisis dalam bidang Pendidikan Fisika! Terima kasih.
10. Jerrifel Rata Resa (19033031)
 Apa yang membedakan factorial eksperimen dengan quasi eksperimen serta berikan contoh dari penelitian
tersebut! Terimakasih
THANK
YOU

You might also like