Professional Documents
Culture Documents
Integrasi Iman, Islam, Dan Ihksan
Integrasi Iman, Islam, Dan Ihksan
KELOMPOK: ( 3 )
DISUSUN OLEH :
1.ANDIKA ( C10118149 )
2.MOH RAMADHAN ( C10118132 )
3.AKBAR ( C10118173 )
4.ANGGITO YUDHISTIRA ( C10118131 )
5.RISKA LIDYA WATI ( C10118135 )
6.SRI DEWI AMALIA ( C10118130 )
7.FITRIANI NURDIN ( C10118159 )
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai
sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad lebih
menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran
keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Tadulako. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dalam agama Islam memiliki tiga tingkatan yaitu Islam, Iman,
Ihsan. Tiap-tiap tingkatan memiliki rukun-rukun yang Mengetahui Hakikat Iman, ?
membangunnya.
Mengetahui Hakikat Islam ?
Jika Islam dan Iman disebut secara bersamaan, maka yang Mengetahui Hakikat Ikhsan?
dimaksud Islam adalah amalan-amalan yang tampak dan
mempunyai lima rukun. Sedangkan yang dimaksud Iman adalah Mengetahui Konsep dan Urgensi
amal-amal batin yang memiliki enam rukun. Dan jika keduanya
berdiri sendiri-sendiri, maka masing-masing menyandang makna iman,islam,dan ikhsan dalam membentuk
dan hukumnya tersendiri. insan kamil
Ihsan berarti berbuat baik. Orang yang berbuat Ihsan disebut
Menggali Sumber Teologis,Historis,dan
muhsin berarti orang yang berbuat baik.setiap perbuatan yang Filosofis tentang iman,islam,dan ihksan
baik yang nampak pada sikap jiwa dan prilaku yang sesuai atau
dilandaskan pada aqidah da syariat Islam disebut Ihsan. Dengan dalam membentuk insan kamil.
demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada pada
suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlaqul karimah.
Argumen Mengapa iman,islam,dan ihksan
menjadi syarat membentuk insan kamil
BAB 2
PEMBAHASAN
HAKIKAT IMAN
Iman adalah keyakinan yang menghujam dalam hati, kokoh penuh
keyakinan tanpa dicampuri keraguan sedikitpun.[1] Sedangkan
keimanan dalam Islam itu sendiri adalah percaya kepada Allah SWT,
malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rosul-rosulNya, hari akhir dan
beriman kepada takdir baik dan buruk. Iman mencakup perbuatan,
ucapan hati dan lisan, amal hati dan amal lisan serta amal anggota
tubuh. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena
kemaksiatan.
Keimanan memiliki satu ciri yang sangat khas, yaitu
dinamis. Yang mayoritas ulama memandang keimanan
beriringan dengan amal soleh, sehinga mereka
menganggap keimanan akan bertambah dengan
bertambahnya amal soleh. Akan tetapi ada sebagaian
ulama yang melihat iman berdasarkan sudut pandang
bahwa ia merupakan aqidah yang tidak menerima
pemilahan (dikotomi). Maka seseorang hanya memiliki
dua kemungkinan saja: mukmin atau kafir, tidak ada
kedudukan lain diantara keduanya. Karena itu mereka
berpendapat Iman tidak bertambah dan tidak berkurang.
Sedangkan dalam Islam sendiri jika membahas mengenai Iman
tidak akan terlepas dari adanya rukun Iman yang enam, yaitu:
yang artinya:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku Ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami
menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap Ini (keesaan Tuhan).
Berkaitan dengan Islam sebagai agama, maka tidak dapat terlepas
dari adanya unsur-unsur pembentuknya yaitu berupa rukun Islam,
yaitu: