Professional Documents
Culture Documents
7a Masalah-Masalah Pembelajaran
7a Masalah-Masalah Pembelajaran
PEMBELAJARAN
WACANA MASALAH PEMBELAJARAN
Sekolah merupakan sosok satuan pendidikan yg
berperan penting dlm membangun terwujudnya
sosok manusia Indonesia yg diharapkan.
(UU 20/2003 pasal 3).
Sosok manusia yg beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yg demokratis serta bertanggung
jawab.
Dewasa ini, sekolah mengalami aneka kesulitan.
Judith H. Cohen (Cookson & Schneider, 1995):
“Schools today are having increasing difficulty
meeting even their traditional goals of educating
children”
Joy Dryfoos (Jones and Jones,1998) :
Kesulitan serius yg dialami sekolah antara
lain: drug use, early pregnancy, delinquency,
dan school failures.
Mortimor and Sammons:
Sekolah mengalami kesulitan dlm menentu-
kan kontrol atas faktor yg mempengaruhi
PBM yg efektif dlm meraih capaian sosial
dan akademik siswa (students’ academic
and social gains).
kesulitan dlm
menyelenggarakan PBM yang
efektif, adalah salah satu
wujud kesulitan sekolah.
?
Orientasi filosofis?
Pilihan-pilihan:
Idealis/Pragmatis? Elitis/
pupolis? Individual/Sosial?
Futuristis/currentis?
Tujuan pembelajaran?
Kurikulum utuh?
Memilih materi pembelajaran?
Memilih metode?
Media pembelajaran?
iklim akademik?
Setting wilayah?
Asesmen?
Manajemen kelembagaan?
Pembiayaan?
EFEKTIVITAS PBM
Paulo Freire (2000):
Ada interaksi antara pengajar dan pembelajar
dalam memahami makna dari realitas dunia.
Sikap kritis (critical attitude) si pengajar dan
khususnya pembelajar.
Pengajar & pembelajar adalah subyek yg sadar
(cognitive),
Realitas dunia adalah obyek yg tersadari atau
disadari (cognizable).
Menghindari praktek pembelajaran model bank
(banking concept of learning).
Gagne dan Briggs (1979):
Ada rangkaian kejadian (events)
yang mempengaruhi si pembelajar
Proses belajarnya berlangsung dg
mudah.
Event tidak hanya menyangkut
tingkah laku guru, tetapi semua yg
mungkin mempunyai pengaruh
langsung pd proses belajar si
pembelajar.
Beberapa teori tentang Belajar, a.l. :
Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok:
Adanya perubahan tingkah laku,
Sifat perubahannya relatif permanen, serta
perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi
dengan lingkungan.
Bukan oleh proses kedewasaan/perubahan
kondisi fisik yg temporer.
Bahwa perbuatan dan hasil belajar
dapat dimanifestasikan dalam wujud:
1. Pertambahan materi pengetahuan yg berupa
fakta, informasi, prinsip, hukum atau kaidah,
prosedur atau pola kerja atau teori, sistem
nilai-nilai dan sebagainya,
2. pola-pola perilaku kognitif (antara
lain: pengamatan, proses berpikir, mengingat,
mengenal kembali, abstraksi, dan sebagainya),
perilaku afektif (antara lain: motivasi, minat,
sikap, apresiasi dan sebagainya), dan perilaku
psikomotor yakni keterampilan motorik,
ekspresif dan sebagainya,
3. Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian, baik
yang nyata maupun yang tidak nyata (antara
lain: kritis, tekun, teliti, kreatif, terbuka dan
sebagainya).
Sedangkan mengajar (Teaching):
Adalah membantu para pembelajar
memperoleh informasi, ide,
keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana
untuk mengekspresikan dirinya dan
cara-cara bagaimana belajar (Joice &
Weil, 1986)
Peran utama guru adalah sebagai
Fasilitator
PEMBELAJARAN
TEACHING LEARNING
INSTRUCTION
ARUS UTAMA
Perbaikan mutu Pendidikan (Mutu Proses dan
Hasil): menjadi arus utama.
Mutu hasil Pendidikan diraih melalui Mutu proses,
yang ditopang dengan Mutu Pengelolaan.
Di Lingkungan Depdiknas, Peningkatan Mutu
Pengelolaan Pendidikan dikenal dg LRAISE:
peningkatan relevancy, iklim akademik (academic
atmosphere), komitmen kelembagaan
(institutional commitment), efisiensi, dan
keberlanjutan (sustainability).
Peningkatan Kualitas
Pembelajaran, menjadi hal
penting
MODEL LOGIK
PENINGKATAN MUTU PENGELOLAAN
Cost
Effectiveness
Efisi- Efec-
ency tivity
KUALITAS
PERILAKU PEMBELAJARAN GURU (1)
Kualitas perilaku pembelajaran guru dapat
dilihat dari kinerjanya.
Indikator Kualitas Perilaku Pembelajaran
Guru:
Kemampuan guru dlm membangun
perspepsi dan sikap positif siswa
terhadap belajar.
Penguasaan ilmu yg luas dan mendalam
serta mampu memilih, menata,
mengemas, dan menyajikan materi
sesuai kebutuhan siswa.
Kemampuan memahami keunikan setiap
siswa dg segenap kelebihan dan
kekurangannya.
KUALITAS
PERILAKU PEMBELAJARAN GURU (2)
Kemampuan memahami lingkungan keluarga,
sosial budaya, dan kemajemukan masyarakat
tempat kehidupan siswa
Kemampuan mengelola pembelajaran yang
mendidik berorientasi pada siswa yang
tercermin dalam kegiatan merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembalajaran
secara dinamis untuk membentuk kompetensi
siswa
Kemampuan mengembangkan kepribadian dan
keprofesionalan secara berkelanjutan.
KUALITAS PERILAKU
DAN DAMPAK BELAJAR SISWA
Kemampuan memiliki persepsi dan sikap positif
terhadap belajar.
Kemampuan mengintegrasikan pengetahuan
dengan ketrampilan.
Kemampuan memperluas dan memperdalam
pengetahuan dan ketrampilan yang telah
diperoleh.
Kemampuan menerapkan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikapnya secara bermakna.
Kemampuan membangun kebiasaan berfikir,
bersikap, dan bekerja produktif.
KUALITAS IKLIM BELAJAR
SISWA GURU
PERENCANAAN TUJUAN
PENGAJARAN PEMBELAJARAN
STRATEGI MEDIA
PEMBELAJARAN PENGAJARAN
EVALUASI
Pemetaan Masalah Pembelajaran
dalam Rekaman KP
Hasil Frequently Asked Questions (FAQ) pada website klinik
pembelajaran (KP) diketahui:
BANYAK
TAHUN PERSENTASE
PERTANYAAN
2007 3 00,97 %
2005 81 26,30 %
250
2005
200
150
2006
100
50 2007
0
Beberapa Masalah Pembelajaran (1)
No. Masalah Pembelejaran
1 Belum Memahami dan Menerapkan KTSP,
2 Acara TV yang menayangkan prilaku pacaran siswa,
Kekerasan (antara lain smack down)
3 Kesulitan mengajar matematika kepada anak yang
tidak tertarik pd Pelajaran tsb,
4 Kesulitan mengajar kertakes (kesenian),
5 Kesulitan mengajar pemahaman membaca,
6 Motivasi belajar siswa yang rendah,
7 Anak tidak betah belajar dlm kelas sesuai jam yg
ada,
8 Anak jarang masuk sekolah dan orang tua tidak
memperhatikan,
Beberapa Masalah Pembelajaran (2)
No. Masalah Pembelejaran
9 Anak minder karena usia terpaut cukup jauh dengan
teman sekelasnya,
10 Anak tidak bisa membaca meskipun sudak 3 kali
tidak naik kelas,
11 Anak yang lebih menyukai bermain ketimbang
belajar,
12 Anak yang memiliki sifat keras kepala,
13 Guru sulit menemukan penyebab rendah diri anak,
14 Penanganan kepada anak yang suka membuat onar
di dalam kelas,
15 Cara menangani anak yang minta DO,