Professional Documents
Culture Documents
Kep Maternitas HPV
Kep Maternitas HPV
1
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
2
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks tidak diketahui secara
pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap
terjadinya kanker serviks yaitu:
3
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
Perdarahan atau bercak pada vagina yang tidak dapat dijelaskan, sifatnya bisa
intermenstruasi atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan baru terjadi
pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal perdarahan terjadi lambat.
Biasanya menyerupai air, kadang - kadang timbulnya sebelum ada
Tahap awal:
perdarahan;Perdarahan pasca coitus, keluar cairan dari vagina: Berair, purulen
atau mucoid; Perdarahan paska koitus.
Tahap lanjut: ditandai perdarahan, keputihan dan berbau; Nyeri pelvis, iritasi, vulvitis; Gejala
perkemihan, kebocoran urin atau feses dari vagina; Anoreksia dan penurunan
berat badan.
4
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
5
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
6
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
Penatalaksaan keperawatan:
Penatalaksanaan medis:
Menurut (Wijaya, 2010) ada berbagai Asuhan keperawatan pada pasien dengan
tindakan klinis yang bisa dipilih untuk kanker serviks meliputi pemberian edukasi dan
mengobati kanker serviks disesuaikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan
dengan tahap perkembangannya masing- klien dan mengurangi kecemasan serta
masing.mulai dari stadium 0, stadium I A, I ketakutan klien. Perawat mendukung
B, stadium II, II B, III, IV A, dan IV B. kemampuan klien dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah
komplikasi (Reeder, 2013).
7
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
Setelah dilakukan
Tujuan dantindakan
Kriteria
Diagnosa
Keperawatan Hasil
intervensi
Rencana Tindakan:
menejemen nyeri
Observasi:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
Terapiutik:
1. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
1. Jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi Pemberian analgetik, jika perlu
10
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
Implementasi Evaluasi
Observasi:
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal S : Pasien mengatakan bahwa
Terapiutik: sudah tidak merasakan nyeri
1. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa O: Pasien tampak rileks dan tenang
nyeri TD: 120/80 mmHg
2. Memfasilitasi istirahat dan tidur N : 65 x/menit
Edukasi: S : 36,4oC
1. Menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri A: masalah teratasi
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri P: Hentikan intervensi
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Memberikan nalgetik, jika perlu
11
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin
TERIMAKASIH……..
12