You are on page 1of 27

Pilihan kata disebut diksi

Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Kata dalam bahasa


Indonesia banyak yang mempunyai kemiripan arti maupun
kemiripan bentuk. Pemakaian kata yang tidak tepat akan
menimbulkan kejanggalan arti karena tidak lazim dalam konteks
kalimat yang bersangkutan. Ketepatan pilihan k ata sangat
tergantung pada kemampuan pengguna bahasa yang terkait
dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan
menggunakan sejumlah kosakata secara aktif.
Pemakaian kata yang tidak tepat akan menyebabkan kejanggalan
arti karena t idak lazim di dalam konteks kalimat yang
bersangkutan. Perhatikan contoh berikut ini.
Kata besar berpadanan dengan kata agung, akbar, raya, kolosal.
1. Jaksa agung
2. Rapat akbar
3. Kebun raya
4. Film kolosal
Tolok ukur Diksi:
1. Ketepatan
2. Kebenaran
3. Kesesuaian
1. Kata yang tepat adalah kata yang mempunyai makna yang
sesuai dengan gagasan pemakai bahasa.
2. Kebenaran mengacu pada masalah pelafalan, pengejaan, dan
pemebentukan kata yang sesuai dengan aturan masing-masing.
3. Kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang dipakai
dengan situasi pembaca.
Ketepatan dalam memilih kata antara lain:
1, Kata denotasi dan kata konotasi
2. Kata Konkret dan Kata Abstrak
3. Sinonim, homonim, homofoni, dan
homografi
4. Kata Umum dan Kata Khusus
5. Kata Populer dan Kata Kajian
6. Perubahan Makna
7. Kata Asing dan Kata Serapan
1. Kata Denotasi dan Kata Konotasi
Kata denotasi = Konsep dasar yang
didukung oleh kata
(makna konseptual, makna
referen). Makna sebenarnya.
Kata Konotasi = Kata yang memiliki
gambaran tambahan atau
adanya nilai rasa kata. Makna
kias
Nilai kata dipengaruhi oleh
1. masyarakat pemakai bahasa
2. perseorangan

Karya ilmiah Kata denotasi


Sastra/iklan Kata
konotasi
Contoh:

1.Pada pemilu tahun 2011, para calon


presiden saling berebut kursi presiden.
(saling berebut jabatan presiden).
2.Karena melanggara aturan lalu-lintas
Anto akhirnya ditilang, dan untuk
menyelesaikan perkara tersebut ia
minta kebijaksanaan kepada petugas.
(kebijaksanaan=tindakan arif, berubah
rasa = damai di tempat).
Nilai rasa sebuah kata dapat
diperhalus agar tidak menyinggung
perasaan atau terdengar lebih sopan.
Contoh:
1. Karyawan tersebut sekarang
dirumahkan karena
menyalahgunakan jabatan.
2. Mahasiswa itu kurang encer
otaknya, karena setiap ujian
hasilnya selalu jelek.
3. Para tunawisma itu menempati
kolong jalan bebas hambatan.
4. Kambing hitam, kupu-kupu malam,
lintah darat.
2. Kata Abstrak dan Kata Konkret

Kata Abstrak adalah Kata yang mempunyai


referen berupa konsep.
Kata Konkret adalah Kata yang mempunyai
referen berupa objek yang
dapat diamati
Kata mana yang Anda pilih?
Hal ini tergantung jenis dan tujuan penulisan
Fakta Kata Konkret
Klasifikasi/Generalisasi Kata
Contoh Abstrak
1. Volume penjualan kain batik bulan ini naik 15% dibandingkan
dengan penjualan bulan lalu. (konkret)
2. Komoditas tertentu naik rata-rata 5%. (abstrak).
3. Karena harga pangan melonjak drastis, maka situasi keamanan
menjadi tidak kondusif. (abstrak).
3, Sinonim, Homonim, Homofon, dan
Sinonim
Homograf = padan kata/persamaan makna
kata
Kata bersinonim dapat saling menggantikan
Homonim = Kata yang memiliki persamaan kata
tetapi makna berbeda
contoh: bisa, rawan, kopi,
Homofoni = Kata yang sama bunyi namun berbeda
ejaan dan makna.
Contoh: sanksi dan sangsi, massa dan masa, bang dan
Homografi
bank = Kata yang sama ejaan namun berbeda
lafal dan makna.
Contoh: mental, apel, kecap, petak
PERBEDAAN HOMONIM,
HOMOGRAF, HOMOFON.
 HOMONIM  HOMOGRAF
 Tulisan sama  Tulisan sama
 Bunyi sama  Bunyi beda
 Arti beda  Arti beda

 HOMOFON
 Tulisan beda
 Bunyi sama
 Arti beda
4. Kata Umum dan Kata Khusus

Kata Umum Kata Abstrak


Kata Kata
Khusus Konkret
Makin umum suatu kata makin banyak kemungkinan menimbulkan
salah paham atau pemahaman yang berbeda-beda.
5. Kata Populer dan Kata Kajian

Kata Populer = Kata yang dipergunakan pada berbagai kesempatan


dalam komunikasi sehari-hari di kalangan semua
lapisan masyarakat.
Kata Kajian = Kata yang hanya dikenal dan dipergunakan secara
terbatas dalam kesempatan tertentu.
Contoh
Kata Populer Kata Kajian
Penduduk populasi
Tahap stadium
Bagian unsur
Isi volume
Hasil produk
Cara metode
Sah sahih
6. PERUBAHAN MAKNA

A. SPESIALISASI (PENYEMPITAN MAKNA)


Yaitu kata yang pada awal penggunaannya bisa dipakai untuk
berbagai hal umum, tetapi penggunaannya saat ini hanya
terbatas untuk satu keadaan saja.
C o n t o h : :
Sastra dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalam arti
umum, sedangkan sekarang hanya dimaknakan dengan
tulisan yang berbau seni.

Begitu pula dengan kata sarjana dalam arti dulu orang yang pintar
sedangkan sekarang bermakna lulusan perguruan tinggi.
B. GENERALISASI
Penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian menyempit

Contoh : petani dulu dipakai untuk seseorang yang bekerja di


sawah, tetapi sekarang kata petani meluas yang dapat dipakai
untuk petani lele, petani ikan, dll
C. AMELIORASI
Suatu perubahan makna baru yang dirasakan lebih baik nilainya dari arti
yang lama.

Contoh :
Tunarungu lebih sopan dibandingkan dengan tuli
D. PEYORASI
Perubahan makna kata yang membuat makna kata
baru dirasakan lebih rendah nilainya dari arti yang
lama

Contoh : Kata pelacur lebih kasar daripada tunasusila


E. ASOSIASI

Perubahan makna yang terjadi sebagai akibat


persamaan sifat.

Contoh :
Kata kambing hitam bisa berarti pembuat
masalah, bisa juga berarti kambing yang
berwarna hitam.
F. SINESTESIA
Perubahan makna yang terjadi karena pertukaran dua indera.
Misalnya indera pengecap dan penglihatan

Contoh :
Gadis itu berwajah manis, manis mengandung makna enak
bila dirasakan oleh indera pengecap dan mengandung
makna bagus bila dirasakan oleh indera penglihatan.
7. Kata Asing dan Kata Serapan

Kata asing Unsur-unsur yang berasal


dari bahasa asing yang

masih dipertahankan bentuk


aslinya karena belum menyatu
dengan bahasa Indonesia
Contoh: stem, reshuffle,
Kata Serapan Unsuroption,
bahasadan lain-lain
asing yang telah
disesuaikan dengan wujud
/struktur bahasa Indonesia.
Contoh: dongkrak, praktis,
ekonomis.
Ketidaktepatan aspek makna dapat dipengaruhi oleh:
1. Pengaruh bahasa daerah
misal ketawa, ketukar, kedorong
2. Bentuk yang tidak lengkap dan tidak tepat.
Misal:
a. Dilarang jualan disini!
b. Mereka pergi duaan aja.
2. Kebenaran
a. pengejaan
b. pelafalan
c. pembentukan Kata
Kesesuaian dalam memilih kata-kata yang pada intinya
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Nilai-nilai sosial
Misal: isteri, wanita, pria, putera
2.Kata baku dan kata nonbaku
3, Sasaran tulisan
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA
Kuis hari adalah perbaikilah pilihan kata pada paragraf di bawah yang
tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
 Ia pergi ke kampus akan pinjam buku untuk belajar. Dalam
perjalanan ia terhenti sebentar beli permen di sebuah warung. Ia
sandarkan sepedanya di tepi jalanan dan memasuki warung tersebut.
Di deket pintu masuk, ia lihat-lihat barbagai macem permen,
kemudian dia ngambil salah satu permen lalu dibayar.
 Diwarung tersebut ia ketemu dengan Ardi yang kemaren jualan
kaos di GOR Satria. Ardi yang pakai kaos merah dan pakai sendal
jepit ngajak duduk untuk ngobrol sebentar. Ia kemukakan niatnya
dan janji akan mbantu jualkan kaos kepada temen-temen di
kampus dengan komisi lima persen.
 Dari luar ia denger Dedy ketawa terkekeh-kekeh karena liat
karikatur yang lucu tentang seorang caleg yang sedang rebutan kursi,
dan kursi itu akhirnya rusak, keduanya guling ke sisi meja sidang.

You might also like