You are on page 1of 37

Berkelas

Bab II
Tata Cara Salat Fardu
dan Sujud Sahwi
Peta Konsep
Tata Cara & Bacaan
Salat Lima Waktu
Salat adalah ibadah wajib bagi umat Islam.
Salat bermakna ibadah yang terdiri atas kata-
kata dan perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam. Berikut ini adalah
urutan tata cara salat beserta bacaannya.
1. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram merupakan permulaan
dalam mengerjakan salat. Bagi orang yang melaksanakan salat
fardu, diwajibkan berdiri jika mampu berdiri. Jika tidak dapat
berdiri, boleh dengan cara lain, seperti duduk atau berbaring.
Pada saat ini, hati harus berniat sambil membaca bacaan
takbiratul ihram berikut.

Artinya: Allah Mahabesar.

Bersamaan dengan bacaan allahu akbar, angkat tangan dengan


posisi telapak tangan menghadap kiblat lalu bersedekap.
2. Doa Iftitah
Sesudah mengucapkan takbiratul ihram, tangan kanan diletakkan di atas
tangan kiri dan kedua tangan ditempatkan di antara pusat perut
(bersedekap). Berikut bacaan doa ifititah.

Artinya: Ya Allah, jauhkanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku


sebagaimana Engkau telah menjauhkan timur dari barat. Ya Allah,
bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku seperti kain putih yang
dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah diriku dari
kesalahankesalahanku dengan air, es, dan embun.
3. Membaca Ayat Al-Qur’an
Sesudah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan
membaca Surah Al-Fatihah tetapi sebelumnya
disunahkan membaca ta’awuz. Setelah membaca Surah
Al-Fatihah, disunahkan membaca salah satu surah
AlQur’an. Misalnya, membaca Surah Al-’Asr:
Artinya: (1) Demi masa, (2) sung-
guh, manusia berada dalam keru-
gian, (3) kecuali orangorang yang
beriman dan mengerjakan kebaji-
kan serta saling menasihati untuk
kebenaran serta saling menasihati
untuk kesabaran. (QS. A1-’Asr
(103): 1–3)
4. Rukuk & Bacaannya
Rukuk adalah membungkukkan tubuh dengan ke-dua
tangan memegang lutut. Sementara itu, lutut
dikencangkan dan antara kepala dengan punggung
diratakan. Selama rukuk membaca:

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan


Maha Terpuji. (3×)
5. Iktidal & Bacaannya
Iktidal adalah bangkit lagi setelah rukuk dengan
sempurna, sambil mengangkat kedua tangan seting-gi
telinga lalu diturunkan lurus ke bawah.
Pada saat mengangkat tangan membaca:

Artinya: Allah Maha Mendengar bagi orang yang


memuji-Nya.
6. Sujud & Bacaannya
Sujud adalah menurunkan tubuh ke bawah tanpa
mengangkat kedua tangan. Kedua lutut diletakkan dulu
di lantai kemudian kedua tangan diletakkan di lantai
tepat di arah belikat kemudian tumit didiri-kan seperti
orang jinjit. Ujung-ujung jari dileng-kungkan ke muka
serta pantat diangkat dan jangan sampai melekat pada
kaki. Setelah sujud sempurna kemudian membaca:

Artinya: Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi dan


Maha Terpuji. (3×)
7. Duduk Antara Dua Sujud
& Bacaannya
Duduk inilah yang dinamakan duduk antara dua sujud.
Sebab, setelah duduk masih melanjutkan sujud yang
kedua kalinya. Adapun caranya bangun dari sujud
adalah dahi diangkat lebih dulu kemudian kedua tangan
diletakkan di atas paha. Telapak tangan dan jari-jari
dibeberkan.
Ujung jari diletakkan tepat pada ujung lutut. Duduknya
dengan duduk iftirasy, yaitu kaki kiri diduduki dan
tumit kanan ditegakkan serta jari-jari kaki kanan
dilengkungkan ke tumit seperti orang jinjit.
Lanjutan ….
Jika duduknya sudah sempurna lalu membaca:

Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku,


tutuplah aibku, berilah aku rezeki, berilah aku
petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah
kesalahanku.
8. Sujud Kedua
Jika sujud pertama dan duduk antara dua sujud su-dah
sempurna dengan bacaannya, kemudian sujud lagi.
Pada saat menurunkan disertai dengan bacaan allahu
akbar. Setelah kembali duduk lagi, pada waktu
mengangkat kepala hendaklah disertai dengan bacaan
allahu akbar. Bacaan sujud kedua ini sama dengan
bacaan sujud yang pertama.
Sesudah selesai sujud kedua berarti sudah mendapatkan
satu rakaat. Jika hendak dilanjutkan dengan rakaat
kedua dan seterusnya maka caranya sama dengan
bacaan rakaat pertama. Hanya saja untuk rakaat kedua
dan seterusnya ini tidak perlu mengulangi bacaan doa
iftitah.
9. Doa Qunut
Membaca doa qunut dalam salat hukumnya sunah.
Biasanya dibaca pada waktu salat subuh, pada rakaat
kedua setelah iktidal sebelum sujud pertama. Caranya
yaitu dengan mengangkat kedua telapak tangan dengan
bagian telapak tangan dihadapkan ke wajah sambil
membaca doa berikut.
Lanjutan ….
Artinya: Ya Allah, berilah kami petunjuk sebagaimana orang yang
telah Engkau tunjukkan. Dan sehatkanlah kami sebagaimana orang
yang telah Engkau sehatkan. Dan kasihanilah kami sebagaimana
orang yang telah Engkau kasihi. Dan berilah berkah kepada kami
dalam rezeki yang telah Engkau berikan. Dan jagalah kami dari
kejelekan takdir dengan rahmatMu. Sesungguhnya Engkaulah yang
dapat menentukan dan bukannya yang ditentukan. Sesungguhnya tidak
akan merasa hina orang yang telah Engkau beri pertolongan. Dan
tidak akan merasa mulia orang yang Engkau musuhi. Mahasuci
Engkau, ya Tuhan kami, dan Engkau Mahatinggi pula bagi-Mu adalah
segenap puji atas segala sesuatu yang telah Engkau tentukan. Aku
mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Semoga Allah tetap
mengaruniai rahmat kepada Nabi Muhammad yakni Nabi yang ummi
(tidak pandai membaca dan menulis) dan kepada segenap keluarga
serta kerabatnya dan Allah juga memberikan keselamatan.
10. Tahiyat Pertama & Kedua
a. Tasyahud Awal
Dalam salat Subuh dan salat Jumat tidak ada tasyahud
pertama (awal). Adapun dalam salat Magrib, tasyahud
awal dibaca setelah mendapat dua rakaat dan tasyahud
akhir dibaca setelah mendapat tiga rakaat. Sementara
dalam salat Zuhur, Asar, dan Isya tasyahud akhir dibaca
setelah mendapat empat rakaat. Pada tasyahud awal,
duduknya disebut dengan duduk iftirasy, seperti duduk
antara dua sujud.
Lanjutan ….

Artinya: Segala kehormatan, berkah, salawat/rahmat, dan


kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan keselamatan tetap
dilimpahkan kepada engkau wahai Nabi, demikian pula rahmat dan
berkat Allah. Dan mudah-mudahan keselamatan juga dilimpahkan
kepada kita semua dan kepada hamba Allah yang saleh (baik
kelakuannya), aku bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan
aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah
berikanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad.
Lanjutan ….
b. Tasyahud Akhir
Pada umumnya, duduk dalam salat adalah dengan
iftirasy, sebagaimana diterangkan
dalam duduk antara dua sujud, kecuali duduk dalam
tasyahud akhir. Dalam tasyahud akhir
duduknya dinamakan tawaruk, yakni kaki kiri
dimasukkan ke bawah kaki kanan dan telapak
tepat ada di bawah betis kaki kanan. Tumit kanan
ditegakkan serta jari-jari kaki kanan
dilengkungkan ke muka, seperti orang jinjit.
Lanjutan ….
Adapun lafal tasyahud akhir sama seperti tasyahud awal
tetapi ditambah lafal berikut.

Artinya: Ya Allah berikanlah rahmat


kepada junjungan kita Nabi Muham-mad
dan keluarganya sebagaimana Engkau
berikan rahmat kepada jun-jungan kita
Nabi Ibrahim dan keluarga-nya. Dan
berikanlah berkat kepada jun-jungan kita
Nabi Muhammad & keluar-ganya
sebagaimana Engkau telah memberikan
berkat kepada junjungan kita, Nabi brahim
keluarganya. Di selu-ruh alam,
sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Mahamulia.
11. Salam
Sesudah membaca tahiyat akhir kemudian
mengucapkan salam, yakni:

Artinya: Keselamatan semoga tetap atas kalian semua,


demikian pula rahmat Allah.
Pada waktu membaca salam pertama menengok ke
arah kanan (inilah yang termasuk rukun salat).
Kemudian, diteruskan dengan salam kedua dengan
menengok ke arah kiri (ini termasuk sunah salat).
Dengan ucapan ini maka selesailah salat kita dengan
sempurna. Pada waktu melirik, usahakan pipi bisa
terlihat oleh orang yang di belakang kita.
Ketentuan Waktu
Salat Lima Waktu
Lanjutan ….
1. Salat Zuhur
Waktunya setelah matahari tergelincir ke arah barat
sampai bayang-bayang benda sama panjang dengan
bendanya (kira-kira pukul 12.00-15.00).
2. Salat Asar
Waktu salat Asar adalah sejak bayang-bayang suatu
benda sama panjang dengan bendanya sampai
menjelang terbenamnya matahari (kira-kira pukul
15.00-18.00).
3. Salat Magrib
Waktu salat Magrib adalah setelah terbenamnya
matahari sampai hilangnya awan merah di ufuk barat
(kira-kira pukul 18.00-19.00).
Lanjutan ….
4. Salat Isya
Waktu salat Isya adalah setelah hilangnya syafaq di
ufuk barat sampai sepertiga malam sebelum fajar
(kira-kira pukul 19.00-04.00).
5. Salat Subuh
Waktu salat Subuh adalah sejak terbitnya fajar sampai
menjelang terbitnya matahari (kira-kira pukul 04.00-
06.00 pagi).
Ketika akan mengerjakan salat lima waktu harus
dimulai dengan niat dalam hati atau diucapkan.
Syarat Wajib Salat &
Syarat Sah Salat
1. Syarat Wajib Salat
Orang yang melaksanakan salat lima waktu wajib
memenuhi persyaratan, yaitu sebagai berikut.
a. Beragama Islam.
b. Telah menerima dakwah Islam.
c. Suci dari darah haid dan nifas (bagi wanita).
d. Berakal.
e. Balig.
2. Syarat Sah Salat
Salat seseorang dinyatakan sah apabila memenuhi hal-
hal berikut.
a. Suci dari hadas, baik hadas besar maupun kecil.
b. Badan, pakaian, dan tempat salat harus suci dari najis.
c. Menutup aurat. Aurat laki-laki dari pusar sampai
tulang tempurung (lutut), sedangkan aurat perempuan
seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan.
d. Menghadap kiblat.
e. Telah tiba waktu salat (tidak mendahuluinya)
3. Rukun & Sunah Salat
Rukun salat ada tiga belas, yaitu sebagai berikut.
1) Niat (di dalam hati atau diucapkan)
2) Berdiri (jika mampu)
3) Takbiratul ihram (takbir awal salat)
4) Membaca Surah Al-Fatihah
5) Rukuk dengan tumakninah (dengan sikap tenang sejenak)
6) Iktidal dengan tumakninah
7) Sujud dengan tumakninah
8) Duduk antara dua sujud dengan tumakninah
9) Duduk tasyahud awal dan akhir dengan tumakninah
10) Membaca tasyahud
11) Membaca salawat
12) Membaca salam sambil menoleh ke kanan
13) Tertib urutan rukunnya
Lanjutan ….
Beberapa sunah pada salat lima waktu, yaitu
1) Mengangkat tangan saat takbiratul ihram.
2) Menghubungkan takbir makmum kepada takbir imam.
3) Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri.
4) Memandang ke tempat sujud.
5) Membaca doa iftitah.
6) Diam sejenak sebelum & sesudah membaca Surah Al-
Fatihah.
7) Membaca amin seusai membaca Surah Al-Fatihah.
8) Membaca surah (selain Surah Al-Fatihah) setelah
membaca Surah Al-Fatihah.
9) Memerhatikan bacaan imam (bagi makmum).
Lanjutan ….
10) Mengeraskan suara (nyaring) pada dua rakaat salat
Magrib, Isya, dan Subuh bagi imam.
11) Membaca takbir intiqal (setiap ganti gerakan), kecuali
saat berdiri atau bangkit dari rukuk.
12) Membaca doa saat iktidal.
13) Meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut saat rukuk.
14) Saat rukuk dan sujud membaca doa.
15) Saat duduk antara dua sujud membaca doa.
16) Duduk iftirasy pada semua gerakan duduk dalam salat,
kecuali saat tasyahud akhir.
Lanjutan ….
17) Duduk tawaruk saat tasyahud akhir, yakni
telapak kaki kiri dijulurkan di bawah kaki
kanan sedangkan telapak kaki kanan tegak dan
jari-jari kaki menghadap kiblat.
18) Membaca salam sambil menoleh ke kiri
sehingga pipi sebelah kiri tampak dari
belakang.
19) Merendahkan suara salam pada salam yang
kedua.
Lanjutan ….
Hal-hal yang dapat membatalkan salat yaitu
1) Meninggalkan salah satu rukun salat (termasuk tidak
tumakninah).
2) Tidak terpenuhi syarat sah salat yang telah ditentukan,
seperti berhadas, terkena najis,
dan terbuka auratnya.
3) Melakukan gerakan-gerakan yang semestinya tidak
dilakukan serta tertawa-tawa.
4) Berkata atau berbicara selain bacaan dalam salat
meskipun dalam bahasa Arab.
5) Makan dan minum dalam salat.
Sujud Sahwi
Lanjutan ….
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa dalam salat.
Untuk itu, disunahkan untuk melakukan sujud dua kali kemudian
mengucapkan salam dua kali ke kanan dan ke kiri. Sehubungan
dengan sujud sahwi, Nabi Muham-mad Saw. pun pernah lupa di
dalam salatnya, sebagaimana sabdanya berikut.

Artinya: Dari Abdullah, Rasulullah Saw. bersabda, “Aku ini


hanyalah manusia biasa sebagaimana kalian lupa. Oleh karena itu,
jika aku lupa maka ingatkanlah.” (HR. Muslim)
1. Syarat Melakukan Sujud Sahwi
Sujud sahwi dilaksanakan karena keadaan-keadaan berikut.
a. Apabila memberi salam sebelum sempurna salat atau tidak duduk
tasyahud awal.
b. Apabila kekurangan bilangan rakaat.
c. Apabila kelebihan rakaat, lupa melaksanakan tasyahud awal, atau
lupa mengerjakan salah satu di antara sunah-sunah salat.
d. Apabila ada keraguan dalam bilangan rakaat salat seperti
menyangsikan apakah sudah mendapat dua, tiga, atau empat rakaat.
2. Waktu Pelaksanaan Sujud Sahwi

Sujud sahwi dilakukan dua kali sebelum salam atau sesudahnya. Adapun
yang lebih utama tergantung sebab yang mengharuskan sujud sahwi
tersebut. Maksudnya, kalau datangnya sebab tadi sebelum salam maka
hendaknya sujud dilakukan sebelum salam. Sebaliknya, apabila diketahui
sebabnya sesudah salam maka sujud pun dilakukan sesudah salam.
3. Bacaan & Cara Pelaksanaan
Sujud Sahwi
Bacaan sujud sahwi adalah:

Artinya: Mahasuci Zat yang tidak tidur dan tidak lupa.

Cara pelaksanaan sujud sahwi sebagai berikut.


a. Setelah membaca tasyahud akhir kemudian takbir lalu langsung sujud dan membaca
bacaan sujud sahwi.
b. Duduk seperti duduk di antara dua sujud.
c. Sujud dan membaca bacaan sujud sahwi.
d. Duduk lagi dan memberi salam.

You might also like