You are on page 1of 32

Berkelas

Bab V
Tata Cara Salat Wajib
Selain Salat Lima
Waktu
Peta Konsep
Ketentuan Salat Jumat
& Khotbah Jumat
1. Salat Jumat
Salat Jumat adalah salat yang dilaksanakan
pada hari Jumat sebagai pengganti salat Zuhur.
Salat Jumat hukumnya wajib bagi laki-laki. Salat
Jumat dilaksanakan secara berjemaah. Hal ini
diterangkan dalam hadis Nabi Muhammad Saw.
berikut.

Artinya: Dari Thariq bin Syihab dari Nabi Saw. bersabda, “Jumat itu
suatu kewajiban atas tiap-tiap muslim dengan berjemaah, kecuali
empat orang, yaitu hamba sahaya, perempuan, kanak-kanak, dan
orang sakit.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
Lanjutan ….
Salat Jumat hukumnya fardu ain bagi setiap muslim laki-laki yang
sudah dewasa, berakal sehat, merdeka, dan tidak sedang musafir
(dalam perjalanan). Allah Swt. berfirman:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru


untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Jumu’ah (62):
9)
Syarat Wajib Salat Jumat
Ada beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi
seseorang dalam melakukan salat Jumat,
antara lain (1) Islam, (2) balig atau dewasa
(3) berakal sehat, (4) laki-laki, (5) merdeka, (6) tidak
ada halangan
Seseorang boleh tidak melakukan salat Jumat apabila
dalam keadaan sebagai berikut.
1) Sakit sehingga tidak mungkin pergi salat Jumat.
2) Dalam perjalanan atau musafir.
3) Hujan lebat, yaitu jika turun hujan sangat lebat dan
tidak dapat diatasi.
4) Kesulitan-kesulitan lain yang tidak memungkin-kan
salat Jumat.
Syarat Sah Salat Jumat

Salat Jumat sah dikerjakan apabila memenuhi syarat-


syarat sebagai berikut.
1) Dilakukan di daerah permukiman (keadaan mukim),
baik di desa atau di kota dan tidak
sah dilakukan di ladang yang bukan penduduk tetap.
2) Dilakukan di waktu Zuhur
3) Dikerjakan secara berjemaah mini
Rukun Salat Jumat
Rukun salat Jumat, yaitu sebagai berikut.
1) Menghadap kiblat
2) Membaca niat
3) Mengucapkan takbiratul ihram
4) Meletakkan tangan kanan di atas punggung telapak
tangan kiri di atas dada
5) Membaca Surah A1-Fatihah
6) Membaca salah satu surah Al-Qur’an
7) Rukuk, iktidal, dan sujud
8) Duduk di antara dua sujud
9) Duduk tahiyat awal dan tahyat akhir
10) Mengucapkan salam
2. Khotbah Salat Jumat
Khotbah menurut bahasa atau etimologi berarti
pendahuluan atau mukadimah. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khotbah berarti
pidato yang menguraikan ajaran agama. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
khotbah Jumat adalah pidato/ceramah yang
menguraikan ajaran agama yang disampaikan khatib
dan dilaksanakan sebelum salat Jumat
sebagai salah satu syarat sahnya salat Jumat.
Syarat & Rukun Khotbah Jumat

1) Syarat khotbah Jumat sebagai berikut.


a) Khotbah harus dilaksanakan pada waktunya (waktu
Zuhur).
b) Khatib harus berdiri jika mampu.
c) Duduk di antara dua khotbah.
d) Suci dari hadas dan najis.
e) Menutup aurat.
f) Suaranya dapat didengar jemaah.
g) Antara khotbah pertama dan kedua serta antara khotbah
dengan salat harus tertib atau berkelanjutan.
Lanjutan ….

2) Rukun khotbah Jumat sebagai berikut.


a) Mengucapkan pujian-pujian kepada Allah Swt. pada
kedua khotbah.
b) Membaca salawat kepada Nabi Muhammad Saw. pada
kedua khotbah.
c) Berwasiat atau memberi nasihat untuk bertakwa kepada
Allah Swt. pada kedua khotbah.
d) Membaca ayat-ayat suci pada salah satu khotbah.
e) Berdoa pada khotbah kedua untuk kaum muslimin dan
muslimat.
Sunah Khotbah Jumat
Beberapa sunah yang dapat dilakukan saat khotbah
Jumat, yaitu sebagai berikut.
1) Khotbah dilaksanakan di atas mimbar atau lebih tinggi
dari lantai.
2) Mengucap salam pada permulaan khotbah pertama.
3) Khotbah disampaikan dengan jelas dan bahasa yang
mudah dipahami.
4) Khotbah tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
5) Khatib harus selalu menghadap kepada jemaah.
6) Khatib membaca Surah Al-Ikhlas ketika duduk di antara
dua khotbah.
7) Menertibkan tiga rukun
3. Sunah Sebelum Salat Jumat

Sebelum melaksanakan salat Jumat, ada beberapa


sunah yang dianjurkan, yaitu sebagai
berikut.
a. Mandi
b. Memotong kuku
c. Berpakaian putih, rapi, dan bersih
d. Segera masuk masjid
Lanjutan ….
Selama khotbah berlangsung, jemaah hendaknya
bersikap sebagai berikut.
a. Jemaah tenang mendengarkan khotbah dan duduk
menghadap kiblat.
b. Jemaah tidak berbicara selama khotbah berlang-sung.
Jemaah yang berbicara saat khotbah dapat merusak
ibadahnya sendiri dan juga memperoleh dosa karena
mengganggu jemaah lain yang hendak mendengarkan
khotbah.
c. Jemaah berdoa atau membaca istigfar saat khatib duduk
di antara dua khotbah. Waktu di antara dua khotbah
adalah waktu ijabah (waktu yang banyak
dikabulkannya doa).
Lanjutan ….
Sikap yang benar dalam salat Jumat, antara lain
sebagai berikut.
a. Ketika masuk masjid mendahulukan kaki kanan sambil
berdoa allahummaftahli abwaba rahmatik (Ya Allah,
bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).
b. Mengisi saf terdepan dimulai dari tengah.
c. Salat dua rakaat sebelum duduk.
d. Mendengarkan khotbah dengan tenang dan tertib
sebagaimana telah diuraikan.
4. Praktik Khotbah Jumat & Salat Jumat

Untuk melakukan praktik khotbah dan salat Jumat, perlu


melakukan persiapan sebagai berikut.
a. Musyawarah terlebih dahulu bersama teman teman-mu
siapa yang hendak menjadi imam dan khatib.
b. Calon khatib dan imam hendaknya menyusun khot-bah
secara singkat yang memenuhi rukun dan syaratnya.
c. Karena hanya latihan, khatib cukup memakai pakaian
seragam sekolah (jika latihannya di sekolah).
d. Khatib harus siap mental agar tegar di atas mimbar.
e. Pilihlah petugas azan.
Lanjutan ….
Pada dasarnya, pelaksanaan salat Jumat sama dengan salat
fardu. Hal yang berbeda hanyalah pada niat saja. Yang
membatalkan salat Jumat pun adalah semua yang
membatalkan salat fardu. Salat Jumat diawali dengan dua
khotbah sebelum pelaksanaannya kemudian muazin
melafalkan iqamah dan dimulailah salat Jumat.
Niat salat Jumat, yaitu sebagai berikut

Artinya: Aku berniat salat fardu Jumat 2 rakaat meng-


hadap kiblat untuk menunaikan kewajiban sebagai
(makmum/imam) karena Allah Ta’ala.
Lanjutan ….

Hal yang membatalkan pahala salat Jumat (saat khotbah


berlangsung) yaitu sebagai berikut.
a. Bercakap-cakap antara sesama jemaah.
b. Mengingatkan atau menegur jemaah lain yang sedang
bercakap-cakap.
Salat Jenazah
1. Pengertian Salat Jenazah

Salat jenazah adalah salat yang dilaksanakan oleh kaum


muslimin terhadap saudara sesama muslim yang
meninggal dengan syarat dan rukun tertentu. Salat
jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan
dikafani. Boleh dilaksanakan sendiri namun lebih utama
dengan berjemaah. Semakin banyak jumlah jemaah
semakin baik bagi jenazah sebab banyak pula orang
yang mendoakannya.
Lanjutan ….
Keutamaanmenyalatkanjenazahdiantaranya sebagai-mana
tercantum dalam hadis berikut.

Artinya: Dari Abu Hurairah dari Nabi Saw., beliau


bersabda, “Barang siapa menyalatkan jenazah tetapi tidak
mengiringinya, ia akan memperoleh pahala satu qirath.
Barang siapa mengiringinya, ia akan memperoleh pahala
dua qirath. Beliau berkata, ”Yang paling kecilnya seperti
gunung Uhud.” (HR. Al-Jama’ah)
2. Hukum Salat Jenazah

Telahdisepakatiolehpara fuqaha bahwa menyalatkan


jenazah hukumnnya adalah fardu kifayah. Artinya,
kewajiban bersama yang bertujuan untuk seluruh kaum
muslimin di suatu daerah. Apabila sebagian atau salah
seorang di antaranya melaksanakan maka gugurlah
kewajiban bagi yang lain. Namun, apabila tidak ada
yang menyalatkan maka berdosalah selu-ruh kaum
muslimin yang ada di tempat tersebut.
3. Syarat & Rukun Salat Jenazah
Adapun syarat-syarat salat jenazah, yaitu
a. Suci dari hadas dan najis.
b. Menutup aurat.
c. Menghadap kiblat.
d. Jenazah telah dimandikan terlebih dahulu.
e. Letak jenazah di sebelah kiblat orang yang menyalatkan,
kecuali jenazah gaib.
Lanjutan ….
Rukun salat jenazah adalah sebagai berikut.
a. Membaca niat.
b. Takbir empat kali diawali takbiratul ihram.
c. Membaca Surah Al-Fatihah sesudah takbiratul
ihram.
d. Membaca salawat sesudah takbir kedua.
e. Mendoakan jenazah sesudah takbir ketiga dan
keempat.
f. Salam
Lanjutan ….
Ada beberapa yang disunahkan dalam melaksana-kan
salat jenazah, antara lain sebagai berikut.
a. Mengangkat tangan pada waktu takbir.
b. Merendahkan suara bacaan.
c. Membaca ta’awuz.
d. Memperbanyak jumlah jemaah.
e. Memperbanyak saf (barisan) minimal dijadikan tiga saf,
dengan jumlah tiap saf merata tapi jangan ada saf yang
hanya satu orang.
4. Bacaan-Bacaan Salat Jenazah
Lafal niat salat jenazah adalah sebagai berikut.
a. Niat menyalatkan jenazah laki-laki:

Artinya: Aku niat menyalatkan jenazah laki-laki ini


(nama jenazah) empat kali takbir fardu kifayah karena
Allah Ta’ala.
Lanjutan ….
b. Niat menyalatkan jenazah perempuan:

Artinya: Aku niat menyalatkan jenazah perempuan ini


(nama jenazah) empat kali takbir fardu kifayah karena
Allah Ta’ala.
Kemudian, dilanjutkan dengan membaca Surah A1-
Fatihah dan takbir kedua. Selanjutnya, membaca salawat
atas Nabi, misalnya:

Artinya: Ya Allah, berilah salawat (rahmat) atas Nabi


Muhammad dan keluarganya.
Lanjutan ….
Kemudian, takbir ketiga dan dilanjutkan dengan mem-baca
doa bagi jenazah, yaitu sebagai berikut.
1. Bagi jenazah laki-laki:

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia,


maafkanlah dia, dan ampunilah kesalahannya.
2. Bagi jenazah perempuan:

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia,


maafkanlah dia, dan ampunilah kesalahannya.
Lanjutan ….
Kemudian, takbir keempat dan berdoa lagi untuk
jenazah dengan doa berikut.

Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kami


sebagai penghalang pahalanya dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya dan
ampunilah kami dan dia.
Setelah membaca doa ini ditutup dengan salam
sambil menolehkan kepala ke arah kanan dan ke kiri.
5. Praktik Salat Jenazah
Salat jenazah dilakukan dengan empat kali takbir tanpa
rukuk, sujud, ataupun duduk iftirasy. Tata cara salat
jenazah sebagai berikut.
1. Berniat sengaja salat jenazah karena Allah Ta’ala.
2. Takbiratul ihram.
3. Membaca Surah Al-Fatihah sesudah takbiratul ihram.
4. Sesudah takbir kedua membaca salawat Nabi.
5. Berdoa untuk jenazah sesudah takbir ketiga dan
keempat.
6. Membaca salam.
Lanjutan ….
Apabilajenazahlaki-laki,imam berdiri dekat kepala jenazah.
Apabila jenazah perempuan, imam berdiri dekat perut atau
pinggang jenazah tersebut.

You might also like