Professional Documents
Culture Documents
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
PENDIDIKAN
PANCASILA
Disusun Oleh :
Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli
Socrates (469-399 s.M.) suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau
berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang
adil dan Bahagia.
W.J.S Poerwadarminta
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
sebab-sebab, asas-asas hukum dan sebagainya
Pancasila sebagai suatu sistem
Sila 1 sebagai manusia, kita harus mempertanggung jawabkan semua tindakan kita kepada
Tuhan YME, termasuk pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara,
hukum dan peraturan perundang-undangan, dan lain sebagainya.
Sila 2 Negara harus menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Hak asasi haruslah terjamin. Kehidupan
kenegaraan harus berdasar pada moral kemanusiaan yang adil dan beradab agar
tercapainya negara bermoral dan beragama.
Sila 3 Negara harus menjadi penyatu dari segala macam bentuk masyarakat Indonesia.
Nasionalisme juga harus ditanamkan pada setiap individu agar cita-cita tentang persatuan
tercapai.
Sila 5 Keadilan hendaknya terwujud dari kehidupan sosial agar tujuan negara tercapai. Karena
dengan adanya keadilan dari negara, maka seluruh elemen masyarakat akan berusaha
bahu membahu untuk mencapai cita - cita bangsa.
Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang bulat dan Saling Mengisi
Sila Kedua: diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5:
kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang Berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila Ketiga: diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5:
Persatuan Indonesia adalah persatuan yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Keempat: diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5:
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan adalah kerakyatan yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, yang ber persatuan Indonesia, yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Landasan Ontologis
Pada hakikatnya adalah manusia. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial serta sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Maka secara hirarkis sila pertama mendasari dan menjiwai sila-sila Pancasila lainnya
Landasan Epistemologis
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai sistem
filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila
telah menjadi suatu belief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi.
Landasan Aksiologis
Landasan aksiologis yaitu isi Pancasila yang kongkrit dan khusus merupakan realisasi dari
berbagai bidang kehidupan. Pancasila mengakui kerangka pikir manusia yang memiliki
kebenaran empiris yang ada kaitannya dengan pikiran positif dari manusia itu sendiri.
Dasar aksiologis Pancasila adalah Pancasila yang dilihat dari teori-teori nilai.
Terima Kasih