kebutuhan suatu disiplin hukum ilmiah yang berada diantara filsafat hukum yang sangat abstrak dan dokmatika hukum yang teknikal praktis. Hal ini disebabkan terdapat keberhasilan ilmu ilmu positif dan metodanya sehingga menimbulkan harapan adanya cabang ilmu baru dalam hukum positif yang menguraikan ciri ciri hukum positif dan tatanan hukum yang sama pada semua tatanan hukum. Ajaran Hukum Umum • Pendekatan gejala hukum ini disebut Ajaran Hukum Umum ( algemene rechtleer, general yurisprudence) yang mempelajari azas azas, pengertian pengertian, konsep konsep, pembedaan dan penggolongan serta sistem hukum pada semua tantanan sosial dan hukum yang berlaku, atau merupakan suatu penelitian ilmiah positif terhadap ciri umum dan aturan dan sistem hukum. • John Austin yang meletakan dasar analitical jurisprudence, sebagai suatu disiplin bebas nilai untuk menguraikan gejala2 hukum secara metodologikal yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga dapat mencapai kesimpulan yang secara faktual dapat diverifikasi secara ilmiah. • Dalam hal ini penelitian tentang apa yang sama pada semua sistem hukum, bukan apa yang seharusnya sama • Ajaran Hukum Umum mengadakan penelitian sehingga menemukan asas murni yang bersifat ontologis, atau hakekat hukum secara empirik sehingga sampai pada jawaban permasalahan tersebut yang semula bersifat pertanyaan filosofis murni menjadi yang dapat memberikan suatu landasan ilmiah positif. • Ciri khas obyek penelitian Ajaran Hukum Umum adalah tentang perbandingan isi aturan hukum dan pengertian serta konsep hukum, yang kemudian beralih pada penelitian tentang stuktur dan fungsi dari kaidah hukum dan sistem hukum yang merupakan contoh dari tema penelitian teori hukum. • Dari Ajaran Hukum Umum lahirlah Teori Hukum untuk kesinambungan pembahasan tentang hukum dalam hal : • 1.Teori Hukum berada diantara Filsafat Hukum dan Dogmatika Hukum • 2. Teori hukum sebagai ilmu a-normatif yang bebas nilai. 3. medan penelitian Teori hukum menjadi lebih luas dari ajaran hukum umum. Teori Hukum • Hans Kelsen sebagai seorang peletak dasari dari Teori Hukum, dengan beberapa gagasan yang ditulisnya diantaranya : • General theory of Law and State • The Pure Theory of Law • Introduction to The Problems of Legal Theory • Teori umum tentang hukum: 1. Aspek statis (nomostatic) yang melihat perbuatan yang diatur oleh hukum. The human behavior regulated by norms. Obyeknya perbuatan manusia harus sesuai dengan norma. Validitas dan kualitas norma menjadi norma moral. Termasuk dalam norma hukum statis sejumlah hak, kewajiban, kewenangan maupun larangan yang ada dalam ketentuan hukum substantive yang harus dipatuhi oleh masyarakat dalam kehidupan bernegara. 2. Aspek dinamis (nomodinamic) yang melihat hukum yang mengatur perbuatan manusia. Norms regulating human behavior. Obyeknya adalah aktivitas proses dan pelaksanaan hukum. Validitas norma tergantung dari cara pembuatan yang sah. Norma dasar dalam sistem hukum menjadi aturan dasar yang mengatur perbuatan perbuatan dalam sistem tersebut. Yang termasuk dalam norma hukum dinamis adalah dengan mengakui bagaimana proses aplikasi dari suatu ketentuan hukum menjadi tindakan dalam kehidupan bermasyarakat. Obyek ilmu hukum • Adalah perbuatan manusia • a. sebagai kondisi b. sebagai konsekwensi
Konsep hukum terhadap fenomena dari apa
yang disebut “hukum” yang membedakan dari fenomena sosial lainnya • Konsep hukum selalu terkait • = keadilan • = demokrasi • = liberal
• Fenomena sosial yang dikristalisasi sebagai ilmu
(hukum) merupakan teknik social agar manusia melakukan hal hal yang baik seturut dengan aturan hukum yang dibuat. • Tata aturan dalam masyarakat sebagai karakter hukum disebut Tata Hukum yang tidak mempunyai penilaian moral bahwa tata aturan itu baik atau adil, karena disini dibedakan antara konsep hukum dan konsep keadilan. Hukum dalam hal ini adalah hukum positif. • Kegunaan hukum positif adalah untuk menjawab pertanyaan apakah hukum itu dan bagaimana hukum itu dibuat, bukan bagaimana seharusnya hukum itu atau bagaimana seharusnya dibuat. • Keadilan dalam hukum ini diartikan sebagai bagaimana mengatur kegiatan manusia dalam hubungan masyarakat agar semua manusia dapat menemukan kegembiraannya dalam melakukan perilaku yang sama. • Kebahagiaan manusia sebagai suatu keadilan. Dan keadilan disini sesuatu yang diluar ratio karena perbuatan manusia bukan subyek pengetahuan. • Dalam masyarakat yang ada adalah kepentingan dan konflik kepentingan sehingga menentukan yang adil tidak dapat ditentukan secara pengetahuan yang rational. • Pengetahuan ini hanya ada dalam hukum positif berupa undang undang yang ditentukan secara obyektif. Oleh Hans Kelsen menyebutkan sebagai The Pure Theory of Law yang mempresentasi hukum sebagaimana adanya tanpa menyebut adil atau tidak adil. • Pengertian adil dalam the pure theory of law dimaknai sebagai legalitas yang artinya dalam pelaksanaannya tidak terbatas yaitu berlaku untuk setiap orang dan untuk setiap kasus yang sama. • Keadilan disini selalu berhubungan dengan pelaksanaannya bukan dengan isi tata hukum atau aturan positif. • Teori hukum merupakan disiplin hukum yang secara kritis dan perspektif interdisipliner menganalisa berbagai aspek dari gejala hukum secara mandiri dan menyeluruh, baik secara teoritis maupun praktis dengan tujuan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan penjelasan yang lebih menyeluruh atas bahan bahan yuridis yang sudah ada. • Melalui Teori Hukum Murni, Hans Kelsen menelaah ilmu hukum dari dalam ilmu hukum itu sendiri, dengan menghilangkan pengaruh ilmu lain mengenai hukum, diantaranya sosiologi, antropologi, ilmu politik dsbnya, sehingga kajiannya akan bertumpu hanya pada jawaban atas pertanyaan apa dan bagaimana hukum itu. Kajian ini mengenai hukum apa adanya (das sein) bukan apa seharusnya (das sollen). • Dengan demikian maka ajaran hukum murni termasuk dalam bidang positivisme hukum.