Pengembangan Sistem Informasi Kel 1

You might also like

You are on page 1of 14

Pengembangan sistem

informasi
Di susun oleh :
1. Nur azlina akrom
2. Farhani mahira
3. Adella veronica
Pengertian dan alasan
Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem
(System Development).
Pengembangan sistem didefinisikan sebagai menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
ada.

Alasan Pengembangan Sistem :

Adanya permasalahan
Adanya ketidakberesan
Pertumbuhan Organisasi
Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Adanya instruksi (pimpinan, pemerintah)
Sebenarnya untuk menghasilkan sistem informasi tersebut terdiri dari:

System Analysis: upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja dan


masalah masalah apa saja yang ada pada sistem.
System Development: langkah-langkah mengembangkan sistem informasi yang baru
berdasarkan gambaran cara kerja sistem & permasalahan yang ada.
Konteks pengembangan sistem
Metode pengembangan sistem
Banyak metode pengembangan sistem
yang tersedia.
Metode yang paling dikenal disebut juga
sebagai System Development Life Cycle
(SDLC) atau sering juga disebut sebagai
Water Fall Method.
Alternatif metode lainPrototyping : CASE
tools, Joint Application Design (JAD), Rapid
Application Development (RAD), Agile
Methodologies, eXtreme Programming
System Development Lifecycle (SDLC)

*SDLC merupakan metode pengembangan sistem paling tua


Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar
Tidak sesuai atau tidak terlalu disarankan untuk small scale project
karena:
Banyak memerlukan sumber daya
Tidak fleksibel
Sulit untuk melakukan perubahan aplikasi dengan pngambilan keputusan
yang cepat

*SDLC lebih dari sekedar fase


Prinsip Manajemen
Perencanaan dan Pengawasan
Pengorganisasian dan Penjadwalan
Penyelesaian Masalah
System development life cycle (SDLC)
Menyediakan keseluruhan framework untuk mengelola proses pengembangan sistem,
for managing systems development process
2 Pendekatan Pengembangan SDLC
Predictive approach – assumes project can be planned out in advance
Adaptive approach – more flexible, assumes project cannot be planned out in advance
Semua proyek menggunakan beberapa variasi SDLC
SDLC terdiri dari 5 fase
Masing masing fase terdiri dari aktivitas yang saling terkait / berhubungan
3 Aktivitas utama
Analisa: memahami kebutuhan bisnis
Desain: membuat konsep solusi pengembangan sistem berbasi komputer
Implementasi: konstruksi / pembuatan, testing, dan instalasi
4 Fase tambahan
Perencanaan Proyek
Support / Dukungan / Maintenance
Fase Perencanaan
Mendefinisikan Masalah
Mengkonfirmasikan kelayakan proyek
Membuat jadwal proyek
Menentukan staff yang terlibat dalam

Fase Analisa
Mengumpulkan informasi
Mendefinisikan kebutuhan – kebutuhan sistem
Membangun prototipe yang sesuai atau memenuhi
kebutuhan sistem
Menentukan prioritas kebutuhan sistem
Membuat prototipe atas prioritas dan melakukan
evaluasi terhadap
alternatif yang dipilih
Mereview rekomendasi terhadap pihak manajemen
Fase Desain
Desain Level Tinggi (Arsitektur Sistem)
Desain dan integrasi jaringan
Desain arsitektur aplikasi
Desain Level Rendah
Desain user interface
Desain sistem interface
Desain dan integrasi database
Prototype desain secara lengkap
Desain dan integrasi pengawasan sistem

Fase Implementasi
Mengumpulkan informasi
Membangun komponen – komponen perangkat lunak
Melakukan verifikasi dan pengujian
Mengkonversi data
Melakukan training user dan mendokumentasikan sistem
Menginstall sistem
Fase Support/Dukungan
Memelihara Sistem
Memperbaiki system
Mendukung Pengguna
Help desk
Pendekatan Pengembangan Sistem
Biasanya sebuah langkah akan diselesaikan terlebih dahulu sebelum
melanjutkan ke fase berikutnya. Keuntungan menggunakan
metodologi ini requirement harus didefinisikan lebih mendalam
sebelum proses coding dilakukan. Disamping itu metodologi ini
memungkinkan sesedikit mungkin perubahan dilakukan pada saat
proyek berlangsung. Namun, metodologi ini juga mempunyai beberapa
kelemahan, diantaranya desain harus komplit sebelum programming
dimulai, serta jika terjadi fase yang terlewati, maka biaya yang akan
ditimbulkan akan lumayan besar.

Bagian dari metodologi ini antara lain Waterfall


Modeling dan Parallel Development. Berbeda dengan Waterfall
Modeling, Parallel Development memungkinkan beberapa fase
dilakukan secara bersama-sama untuk mempersingkat waktu
Structural Design

Merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana antara satu


fase ke fase yang lain dilakukan secara berurutan.

Masalah yang terjadi pada pendekatan Waterfall

Persyaratan sistem “terkunci ” setelah ditentukan (tidak dapat


berubah
Keterlibatan pengguna terbatas (hanya dalam fase analisa kebutuhan
sistem)
Terlalu banyak fokus pada fase SDLC yang dapat merugikan praktek-
praktek
pengembangan sistem informasi
Pendekatan Pengembangan Sistem
Phased Development membagi sistem secara keseluruhan menjadi beberapa versi
sistem. Setelah desain untuk versi pertama selesai maka akan dilanjutkan ke
implementasi. Setelah versi pertama terselesaikan, maka pengembang akan memulai
lagi ke versi selanjutnya.

Metodologi prototyping melakukan analisis, desain dan implementasi secara


bersamaan, kemudian dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapat review dari
pengguna. Sebuah prototiping adalah sebuah sistem dalam fungsi yang sangat minimal.

Sedangkan metodologi Throwaway Prototyping hampir sama dengan metodologi


Prototyping. Perbedaannya bahwa pada metodologi ini, analisis dilakukan lebih
mendalam lagi.
Rapid Application Development (RAD)
Metodologi ini melakukan beberapa penyesuaian terhadap SDLC
pada beberapa bagian sehingga lebih cepat untuk sampai ke tangan
pengguna. metodologi ini biasanya mensyaratkan beberapa teknik
dan alat2 khusus agar proses bisa cepat.
Terimakasih

You might also like