You are on page 1of 13

MATERI XI :

BUDAYA AKADEMIK
Sub Pokok Bahasan :
1. Budaya akademik
2. Etos kerja dan
3. Sikap terbuka serta adil.
Budaya Akademik
“Cara hidup masyarakat ilmiah yang
majemuk, multikultural yang bernaung
dalam sebuah institusi yang mendasarkan
diri pada nilai-nilai kebenaran ilmiah dan
objektifitas”
Berarti budaya akademik
1. Mahasiswa yang terlibat dalam berbagai bidang studi dan
keahlian (disiplin ilmu).
2. Bernaung dibawah Institusi Educative (Perguruan Tinggi).
Akademi, Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, dll
3. Memfokuskan diri pada kajian Ilmu, Penelitian, Penemuan
dan
sebagainya secara ilmiah.
4. Untuk pengembangan ilmu baru dan bermanfaat bagi
kehidupan
masyarakat atau Perguruan Tinggi yang mendorong
mahasiswa
melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat).
Prinsip Dasar Budaya Akademik
1. Prinsip kebebasan berfikir (kebebasan
dalam ilmiah)
2. Prinsip kebebasan berpendapat
3. Prinsip kebebasan mimbar akademik
yang dinamis, terbuka dan ilmiah, sesuai
dengan yang diamanatkan dalam UU No.
20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Dalam implementasinya
1. Harus dibangun suasana akademik dengan prinsip :
a. Interaksi mahasiswa dengan dosen harus dalam bentuk mitra
bukan dalam bentuk in-loco parentis (Dosen otoritas, superior,
Mahasiswa kerdil dan tidak ada apa-apa).
b. Secara bersama-sama dosen dan mahasiswa punya hak yang
sama dalam keilmuan dan penelitian, diciptakan secara
terencana, sistematis, kontinu, terbuka, objektif, ilmiah.
c. Harus diciptakan suasana Perguruan Tinggi yang kondusif
yang dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, keamanan
dalam proses belajar mengajar (kegiatan akademik).
2. Visi dan misi Perguruan Tinggi yang khas spesifik sampai
eksklusif
3. Mengarah kepada prinsip-prinsip good govermance sesuai
dengan kebutuhan use, stakeholders.
Etos kerja
A. Pengertian Etos Kerja Secara Umum
1. Etika kerja, sikap mentalitas kerja atau budaya
kerja.
2. Sikap dasar manusia terhadap diri dan nilai
atau kualitas kerja.
3. Etos berisi aspek evaluatif yang akan
memberi warna nilai sesuatu.
4. Kerja berisi aspek landasan motivasi diri
apakah kerja itu hanya sebagai beban atau
aktualisasi, eksistensi diri.
Etos Kerja
1. Etos mencetak prestasi dengan motivasi
superior. Satu orang memiliki motivasi
superior dari 100 lulusan dan pekerja,
maka dialah yang akan berhasil.
2. Etos, relevan dengan pembangunan masa
depan kepemimpinan visioner yang tidak
terbatas pada organizational leadership,
tetapi difokuskan pada self leadership.
3. Etos menciptakan nilai baru dengan inovasi
Enam Etos Kerja Menurut Islam
1. Kerja adalah perwujudan rasa syukur atas rahmat dan nikmat
Allah. QS.Saba’,34 : 13 “Bekerjalah untuk bersyukur kepada
Allah, dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang
bersyukur”.
2. Kerja berorientasi hasil yang baik (hasanah) dunia dan akhirat
QS. Al-baqarah,2 : 202 “Mereka itulah orang-orang yang
mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan”.
3. Kerja berdasarkan realibility (kuat fisik dan mental) dan
integrity (jujur, amanah). Perpaduan emosional, intelektual dan
spritual. QS.Al-Qashash, 28 : 26 “ Sesungguhnya oarng yang
paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang
kuat lagi dapat dipercaya”.
4. Kerja berdasarkan semangat dan kerja keras
pantang menyerah. Pekerja keras tidak mengenal
kata gagal.
5. Kerja cerdas, memanfaatkan dan mengoptimalkan
sumber daya yang ada secara tepat
(pengetahuan), terampil dan terencana, akurat.
6. Kerja Ikhlas, merupakan amal dan ibadat yang
perlu dihayati, bukan sekedar membayar
kewajiban atau tanggung jawab (kesalehan
individual dan komunal, fastabiqul khairat).
Janji Allah bagi pemilik
etos kerja yang baik
1. Allah hamparkan jalan untuk menuju sukses
QS.Ath-Tholak, 65 : 3 “Allah berikan rezki
dari segala arah tanpa disangka-sangka”.
2. Allah jamin kehidupan yang sehat sejahtera
QS. Al-‘Araf, 7 :95-96 “Allah ganti
kesusahan dengan kesenangan, Allah beri
berkah dari langit dan dari bumi”.
3. Allah beri balasan untuk dunia dan akhir
Sikap terbuka dan Adil
Seseorang tidak mungkin akan dapat meraih
keberhasilan dengan cara mempunyai etos kerja
yang tinggi kalau tidak memiliki sikap terbuka
dan jujur. Karena orang yang tidak terbuka maka
akan cenderung menutup diri sehingga tidak
dapat bekerja sama dengan yang lain. Apalagi
kalau tidak jujur maka energinya akan tersita
untuk menutupi ketidakjujuran yang dilakukan.
Maka Al-quran dan Hadis memberi apresiasi
yang tinggi terhadap orang yang terbuka dan
jujur.
Buah dari keterbukaan seseorang maka akan
melahirkan sikap adil. Makna adil yang
diperkenalkan Al-quran bukan hanya dalam
aspek hukum melainkan dalam spektrum
yang luas. Dari segi kepada siapa sikap adil
itu harus ditujukan Al-quran memberi
petunjuk bahwa sikap adil di samping
kepada Allah SWT dan orang lain atau
sesama makhluk juga kepada diri sendiri
TUGAS AKHIR SEMESTER
BUATLAH MASALAH ATAU
KEJADIAN YANG UNIK
DILINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
SAUDARA YANG BERKAITAN
DENGAN PAI ( KEGIATAN
KEAGAMAAN)
DIKETIK DAN DIJILID
DIKUMPUL PADA PERTEMUAN
TERAKHIR PERKULIAHAN ATAU
SEBELUM UAS.

You might also like